• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instrumen Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

F. Instrumen Penelitian

Untuk memudahkan peneliti dalam pengumpulan data, maka peneliti menggunakan beberapa instrument pengumpulan data yang terdiri dari :

1. Menurut Ridwan (2004 : 104) Pedoman Observasi adalah merupakan tehnik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat kegiatan dari dekat kegiatan yang dilakukan.

2. Menurut Arikunto (2006 : 151) Pedoman Angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.

3. Menurut Nazir (1998) Pedoman wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).

4. Menurut Hardiansyah (2010 : 143) Catatan dokumentasi yaitu mengumpulkan data dokumen yang dapat dijadikan sebagai pelengkapi data yang dibutuhkan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka pengumpulan data. Peneliti menggunakan metode sebagai berikut :

1. Observasi yaitu mengadakan penelitian secara sistematis berkenaan dengan fenomena-fenomena yang Nampak dalam proses pembelajaran disekolah.

2. Wawancara yaitu mengumpulkan data melalui informasi wawancara siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Makassar.

3. Dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen yang dapat dijadikan sebagai pelengkapi data yang dibutuhkan.

4. Angket yaitu mengharuskan peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan untuk

pernyataan tertulis untuk dijawab kepada responden terpilih tentang Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri 1 Makassar.

H. Teknik Analisis Data

Untuk mengolah data menjadi sebuah pembahasan, maka peneliti menganalisis data dengan teknik analisis deskriptif yaitu berusaha memberikan gambaran dari data yang diperolah dengan menggunakan rumus persentase sesuai dengan tabel sebelumnya.

Tehnik pengolahan data yang dilakukan senantiasa disesuikan dengan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini terhadap data kualitatif yang diperoleh melalui instrumen pedoman wawancara dan telaah dokumen, akan dituangkan secaras tertulis dan dianalisis sesuai dengan prinsip-prinsip pengolahan dengan tabel frekuensi. Dan rumus persentase sebagai berikut :

P = F × 100 % N

Keterangan :

P = Angka Persentase

F = Frekuensi Banyaknya Individu

N = Jumlah Frekuensi Banyaknya Individu

Hasil dari perhitungan tersebut, kemudian peneliti tabulasikan dalam bentuk tabel frekuensi dan diberikan interpretasi terhadap hasil tabulasi untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Madrasah Aliyah Negeri 1 Makassar

Madrasah Aliyah Negeri 1 Makassar (MAN), merupakan Madrasah Aliyah Negeri pertama di Makassar, yang bernama Madrasah Aliyah Negeri Ujung Pandang. Sejarah singkat MAN 1 Makassar bermula sejak dikeluarkannya SKB 3 Menteri Agama, No. 6 Tahun 1975, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, No. 37/U/1975 dan Menteri dalam Negeri No. 36 Tahun 1975 tanggal 24 Maret 1975.

2. Profil Sekolah

a. Nama Sekolah : MAN 1 Makassar

b. NSM & NSPN : 131.1.73.71.0026. & 40320479 c. Provinsi : Sulawesi Selatan

d. Kabupaten/Kota : Makassar e. Kecamatan : Rappocini f. Desa/kelurahan : Gunung Sari

g. Jalan dan Nomor : Tala’Salapang No. 46 h. Kode Pos : 90221

i. Telepon : Kode Wilayah : 0411 Nomor: 868996 j. Fax/ e-mail : 0411-864905

: [email protected] k. Status Sekolah : Negeri

l. Akreditasi : Tahun 2012 m. Tahun Berdiri : Tahun 1978 n. Tahun Penegerian : 1978

o. Bangunan Sekolah : Milik Negara

48

3. Visi dan Misi MAN 1 Makassar a. Visi MAN 1 Makassar

Memiliki IPTEK, IMTAQ, yang didasari nilai Islam, mampu bersaing secara global dan dapat mengaktualisasikan dalam masyarakat.

b. Misi MAN 1 Makassar

1. Meningkatkan pelayanan pembelajaran dengan pengetahuan umum dan keislaman.

2. Menumbuhkan penghayatan dan ketaqwaan terhadap islam dan nilai budaya.

3. Melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan keterampilan secara efektif dan efisien, agar siswa dapat berkembang secara optimal.

4. Menumbuhkan semangat juang yang terbaik kepada warga sekolah.

Menyiapkan sumber daya manusia yang mampu mengaktualisasikan nilai-nilai islam pada

4. Keadaan Pendidikan dan Tenaga Pendidikan MAN 1 Makassar

a. Kepala Sekolah

TABEL 3

Kepala Sekolah Dan Guru

No Nama P/L Pendidikan Jabatan

1. Drs. H. Amiruddin Rauf, S.pd, M.Pd

L S1 Kepala Sekolah

2. Dra. Hj. Hama Hasyim, M.pd

P S1 Matematika

3. Dra. Hudaya P S1 Qur’an Hadits

4. Dra. St. Salmawati P S1 Biologi

5. Dra. Dewi P S1 Fisika

6. Drs. Ahmad Syakir, M.pd

L S1 Biologi

7. Dra. Hj.

Rahmawati

P S1 Aqidah Akhlak Fiqhi

Ushol Fiqhi

8. Drs. Sawal L S1 Olahraga

9. Hj. St. Salmiyah K, S.Ag

P S1 Kimia

10. H. Syarifuddi, S.pd, M.pd

L S1 -

11. Dra. Jalwiah P S1 Muatan Lokal 12. Dra. Hj. Narmawati P S1 Kimia

13. Dra. Hj. Hilmah Latif

P S1 Bhs. Indonesia

14. St. Nursiah S.Pd P S1 Bhs. Inggris 15. Dra. Hj. Murniati P S1 Muatan Lokal 16. Dra. St. Nur Fatma P S1 Muatan Lokal 17. Andriany Ningsih

Taufieq, S.pd

P S1 Muatan Lokal

18. Dra. Izzatul

Mubaroqah, M.pd

P S1 Fisika

19. Mursalin, S.pd, M.si

L S1 Keterampilan

20. Dzawil Marhamah.

S.pd

L S1 Bhs. Indonesia

21. Ramli Rasyid, S.Ag, M.Pd.I

P S1 Fiqhi

Ilmu Hadits Ilmu Tafsir

22. Burhanuddin, S.pd L S1 Matematika 23. Rabaniah, S.pd P S1 Sejarah 24. St. Musdalifah,

S.Ag

P S1 Biologi

25. Nadhirah Kadir, S.pd

P S1 Bhs. Indonesia

26. Dra. Muliana P S1 Aqidah Akhlak Fiqhi

Qur’an Hadits 27. Nurdin, S.pd, M.si L S1 Geografi 28. Agussalim, S.Pd L S1 Seni Budaya 29. Abdul Rifai, S.Ag L S1 PKN

30. Haris, S.s L S1 Bhs. Inggris

31. Halimah S.Ag. P S1 Ekonomi

32. Sunarti, S.Pd P S1 Bhs. Jerman 33. Gufran Walad,

S.Ag

L S1 Sastra Arab

Bhs. Arab Ilmu Kalam 34. Muriati, S.pd P S1 Bhs. Indonesia 35. Mardiah, S.Pd P S1 Matematika 36. Ahmad Bakhtiar

Arma, S.sos

L S1 Sosiologi

37. Hj. Mase Intang, A.Md

P S1 Kep.

Perpustakaan

38. Nirwana, S.Pd P S1 BK

39. Dra. Hj. Nuratiah P S1

40. Drs. Fajaruddin L S1 Penjaskes 41. Hj. Herawati, S.Pd P S1 Biologi 42. Hj. Rahmah, S.Pd P S1 Bhs. Inggris 43. Dra. Hj. Anianti P S1

44. Dra. Hj. Nur Hasia P S1 Perpustakaan 45. Nurfaidah, S.Pd P S1 Seni Budaya 46. Fatmah, S.Ag,

M.M

P S1 Bhs. Indonesia

Sumber: Kantor Tata Usaha Madrasah Aliyah Negeri 1 Makassar Tahun ajaran 2013/2014

b. Guru

Tabel 4

Kualifikasi Pendidikan, Jenis Kelamin dan Jumlah Guru

No Tingkat Pendidikan Jumlah dan Status Guru

Jumlah GT/PNS GTT/Guru

Bantu

L P L P

1. S3/S2 - - - - -

2. S1 14 32 - - 46

3. D-4 - - - - -

4. D3/Samud - - - - -

5. D2 - - - - -

6. D1 - - - - -

7. SMA/Sederajat - - - - -

Jumlah 14 33 46

Sumber Data : Kantor tata MAN 1 Makassar tahun ajaran 2013/2014

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa sumber daya manusia di SMP Ittihad Disamakan Makassar sangat memadai dalam rangka meningkatkan minat belajar siswa yang ada di sekolah tersebut.Hal ini didukung dengan posisi tenaga mengajar yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

c. Keadaan Sarana dan Prasarana

Keadaan sarana dan prasarana Madrasah Aliyah Negeri 1 Makassar terlihat dari ruang kelas, ruang guru, ruang kantor, ruang kepala sekolah, ruang kepala tata usaha, ruang wakil kepala sekolah, ruang BP/BK, ruang koperasi sekolah, ruang osis, ruang pramuka, ruang perpustakaan, ruang multimedia, bendahara, lab. Biologi & kimia, lab. Fisika & geografi, lab.

Bahasa, lab. Komputer, gedung tata busana, gedung elektro, masjid, tempat wudhu, dapur, Wc. Guru/pegawai, dan Wc.

Siswa.

Tabel 5

Keadaan Sarana dan Prasarana Madrasah Aliyah Negeri Makassar

NO FASILITAS JUMLAH KETERANGAN

1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

2

Ruang Wakil Kepala

Sekolah 4 Baik

3 Ruang Guru 1 Baik

4

Ruang Kepala Tata

Usaha 1 Baik

5 Ruang Kantor 1 Baik

6 Ruang Kelas 14 Baik

7 Ruang BP/BK 1 Baik

8 Ruang UKS/PMR 1 Baik

9 Ruang Koperasi Sekolah 1 Baik

10 Ruang Osis 1 Baik

11 Ruang Pramuka 1 Baik

12 Ruang Perpustakaan 1 Baik

13 Ruang Multimedia 1 Baik

14 Bendahara 1 Baik 15 Lab. Biologi & Kimia 1 Baik 16 Lab. Fisika & Geografi 1 Baik

17 Lab. Bahasa 1 Baik

18 Lab. Komputer 1 Baik

19 Gedung Tata Busana 1 Baik

20 Gedung Elektro 1 Baik

21 Masjid 1 Baik

22 Tempat Wudhu 1 Baik

23 Dapur 1 Baik

24 Kantin 1 Baik

25 Wc. Guru/Pegawai 2 Baik

26 Wc. Siswa 8 Baik

Sumber data : Kantor Tata Usaha MAN 1 Makassar. Tahun Ajaran 2013/2014

d. Keadaan Siswa

Dalam hal kapasitas jumlah siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Makassar membagi jumlah siswanya menjadi kelas XI, XII dan XIII. Untuk kelas XI berjumlah 20 orang, kelas XII berjumlah 20 orang dan kelas XIII berjumlah 20 orang.

Adapun keadaan siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Makassar Tahun 2013/2014 adalah sebagai berikut :

Tabel 6

Keadaan siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Makassar Tahun Ajaran 2013/2014

No Populasi Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Kelas XI 120 130 250

2 Kelas XII 100 150 250

3 Kelas XIII 40 60 100

Jumlah 270 260 600

Sumber data : Kantor Tata Usaha MAN 1 Makassar tahun Ajaran 2013/2014

B. Peran Kepala Sekolah di Madrasah Aliyah Negeri 1 Makassar Semakin lama pengetahuan manusia semakin berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang semakin hari semakin meningkat dan berkembang. Namun walaupun demikian, Tidak sering dapat kita pungkiri bahwa Peranan Kepala Sekolah juga sama seperti guru dalam mendidik dan mengajar peserta didik disekolah. Karena Kepala Sekolah merupakan pembimbing, pengarah, pendidik, pengajar, serta pendorong dalam proses menuju kedewasaan peserta didik

Kepala sekolah memiliki wewenang yang penuh terhadap sekolah yang dipimpinnya. Oleh karena itu, pikiran dan perhatiannya tercurahkan kepada pengembangan sekolah.

Perhatian terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru adalah salah satu langkah untuk pengembangan sekolah.

Disamping itu, kepala sekolah juga mampu menjadi teladan yang bai bagi sekolah, baik terhadap guru, pegawai, dan kepada peserta didik, maupun masyarakat luas. Dengan keteladanan yang baik akan melahirkan kepemimpinan yang bijak, dedikasi yang tinggi,

etos kerja yang kuat akan menciptakan susasana proses belajar mengajar yang nyaman dan menyenangkan.

Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam sangat perlu ditingkatkan dimadrasah selain adanya pelajaran umum, pendidikan agama Islam yang berkualitas yakni pelajaran tersebut mampu memenuhi target diatas kompetensi baik dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Hasil penelitian yang diperoleh dengan teknik pengumpulan data berupa angket yang dibagikan kepada sejumlah sampel sebanyak 7 orang untuk mengetahui peran kepala sekolah di Madrasah Aliyah Negeri 1 Makassar, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8

Distribusi jawaban tentang saran oleh kepala sekolah kepada siswa

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 6 86%

2 Kadang-kadang 1 14%

3 Tidak - -

Jumlah 7 100%

Sumber Data : Angket No. 1

Berdasarkan tabulasi angket tersebut, dari 7 responden, penulis mengetahui bahwa 6 atau 86% responden mengatakan

“Selalu”, 1 atau 14% mengatakan “Kadang-kadang”, dan tidak ada respon yang mengatakan “Tidak”, sehingga penulis menyimpulkan bahwa Peran Kepala Sekolah di Madrasah Aliyah, selalu memberikan nasehat Agama kepada siswanya.

Tabel 9

Distribusi jawaban tentang Kepala Sekolah dapat meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 4 57%

2 Kadang-kadang 3 43%

3 Tidak - -

Jumlah 7 100%

Sumber Data : Angket No. 2

Berdasarkan tabulasi angket tersebut, dari 7 responden, penulis mengetahui bahwa 4 atau 57% responden mengatakan

“Selalu”, 3 atau 43% mengatakan “Kadang-kadang”, dan tidak ada respon yang menyatakan “Tidak”, sehingga penulis menyimpulkan bahwa Peran Kepala Sekolah di Madrasah Aliyah, Selalu mengadakan kuis cerdas cermat Pendidikan Agama Islam kepada siswa.

Tabel 10

Faktor faktor yang menghambat mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 7 100%

2 Kadang-kadang - -

3 Tidak - -

Jumlah 7 100%

Sumber Data : Angket No. 3

Berdasarkan tabulasi angket tersebut, dari 7 responden, penulis mengetahui bahwa 7 atau 100% responden mengatakan

“Selalu”, 1 dan tidak ada respon yang menyatakan “Kadang- kadang” atau “Tidak”, sehingga penulis menyimpulkan bahwa Peran Kepala Sekolah di Madrasah Aliyah, siswa selalu mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah.

Tabel 11

Penyataan siswa tentang mengenakan pakaian yang sesuai dengan ajaran islam disekolah

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 7 100%

2 Kadang-kadang - -

3 Tidak - -

Jumlah 7 100%

Sumber Data : Angket No. 4

Berdasarkan tabulasi angket tersebut, dari 7 responden, penulis mengetahui bahwa 7 atau 100% responden mengatakan

“Selalu”, dan tidak ada respon yang menyatakan “Kadang-kadang”

atau “Tidak”, sehingga penulis menyimpulkan bahwa Peran Kepala Sekolah di Madrasah Aliyah, siswa selalu mengenakan pakaian yang sesuai dengan ajaran Islam disekolah.

Sejalan dengan hasil angket tersebut diatas, hasil wawancara dengan Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Makassar, beliau mengatakan bahwa :

“Seluruh siswa diwajibkan berpakaian yang rapi, sopan, yang sesuai dengan Syariat Agama Islam, sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa Wanita mengenakan Jilbab yg menutupi aurat mereka. Apalagi Ini sekolah Madrasah, tentunya menjadi contoh atau panutan bagi sekolah-sekolah lain”. (Wawancara : Drs. H.

Amiruddin Rauf, S.Pd, M.Pd, 1 September 2014).

Tabel 12

Penyataan siswa tentang Kepala Sekolah Menjalankan Tugas dan Tanggung Jawabnya disekolah

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Selalu 5 72%

2 Kadang-kadang 2 28%

3 Tidak - -

Jumlah 7 100%

Sumber Data : Angket No. 5

Berdasarkan tabulasi angket tersebut, dari 7 responden, penulis mengetahui bahwa 5 atau 72% responden mengatakan “Selalu”, 2 atau 28% mengatakan “Kadang-kadang” dan tidak ada respon yang mengatakan “Tidak”, sehingga penulis menyimpulkan bahwa Kepala Sekolah menjalankan tanggung jawabnya disekolah.

C. Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Selama ini telah banyak pemikiran dan kebijakan yang diambil dalam rangka peningkatan kualitas mutu Pendidikan Agama Islam yang diharapkan mampu membangun watak serta peradaban bangsa dengan memberikan pelajaran atau pengetahuan tentang Pendidikan Agama Islam. Pendidikan Agama Islam yang berkualitas yakni pembelajaran tersebut mampu memenuhi target diatas kompetensi baik dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Adapun hasil wawancara dengan guru bidang study Muatan Lokal, beliau mengatakan bahwa :

“Sekolah Madrasah yang Mayoritas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dibandingkan dengan pengetahuan umum, harus meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam kepada peserta didik, agar peserta didik mencerminkan pribadi yang muslim baik dilingkungan sekolah maupun di masyarakat”.

(Wawancara : Andriany Ningsih Taufieq, S.Pd, 1 September 2014).

D. Faktor yang Mendukung dan Menghambat Mutu Pembelajaran Faktor yang mendukung mutu pembelajaran yaitu :

Kepemimpinan yang positif dan kuat yang diterapkan dalam menentukan peningkatan mutu pendidikan.

Harapan yang tinggi bagi siswa, mutu yang dapat diperoleh berkompetensi untuk mencapai tujuan pendidikan.

Aspek monitor menjadi penting karena keberhasilan siswa tidak akan terekam dengan baik tanpa adanya aktifitas monitoring.

Tanggung jawab siswa dan keterlibatannya dalam kehidupan sekolah akan berkualitas jika menghasilkan lulusan yang bertanggung jawab, disiplin, kreatif, dan terampil.

Penerapan pendidikan yang memberikan hadiah dan intensif bagi keberhasilan pendidikan akan meningkatkan usaha belajar bagi siswa.

Keterlibatan orang tua dalam kehidupan sekolah merealisasi dari mutu pembelajaran yaitu guru itu sendiri, dari peserta didik, serta lingkungan keluarga, ataupun karena faktor fasilitas.

Guru sebagai pendidik yang mempunyai banyak kekurangan menjadi penyebab terhambatnya kreatifitas pada guru tersebut.

Diantara tipe kepemimpinan guru, gaya guru yang monoton, kepribadian guru, pengetahuan guru, dan terbatasnya kesempatan guru untuk memahami tingkah laku peserta didik serta latar belakangnya.

Peserta didik dalam kelas dapat dianggap sebagai seorang individu dalam suatu masyarakat kecil yaitu kelas dan sekolah.

Mereka harus tau hak-haknya sebagai bagian dari satu kesatuan masyarakat disamping mereka juga harus tau kewajibannya dan keharusan menghormati hak-hak orang lain dan teman-teman sekelasnya.

Tingkah laku peserta didik didalam kelas merupakan pencerminan keadaan keluarganya. Sikap otoriter dari keluarga akan tercermin dari tingkah laku peserta didik yang agresif dan apatis.

Fasilitas yang ada merupakan upaya penting bagi guru memaksimalkan programnya, fasilitas yang kurang lengkap akan menjadi kendala yang berarti bagi seorang guru dalam beraktifitas.

Kendala tersebut ialah jumlah peserta didik didalam ke;as sangat banyak, besar atau kecilnya suatu ruangan kelas yang tidak sebanding dengan jumlah siswa dan keterbatasan alat penunjang mata pelajaran.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis dapatkan tentang Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri 1 Makassar maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri 1 Makassar sangat penting, dimana kita ketahui bahwa didalam meningkatkan mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam untuk peserta didik Madrasah Aliyah Negeri 1 Makassar, merupakan bagian pendidikan yang terpenting yang berkenaan dengan aspek, nilai, moral, dan akhlak bagi peserta didik. Selain itu, dengan adanya peran penting dari kepala sekolah merubah watak dan perilaku peserta didik. Dengan adanya pembelajaran pendidikan Agama Islam menyelematkan Manusia dari sikap, perbuatan dan perilaku tidak terpuji dalam hidup dan memberikan petunjuk keselamatan bagi Manusia di dunia maupun di akhirat kelak.

2. Selain peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri 1 Makassar, peran guru juga sangat dibutuhkan oleh

62

peserta didik dalam meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam sehingga peserta didik mempunyai akhlak yang baik dan lebih meningkatkan pengetahuannya, dalam membangun hubungan sosial yang baik didalam sekolah maupun diluar sekolah dalam kehidupan sehari-hari.

B. Saran

1. Bagi Dinas Pendidikan agar kiranya dapat memperhatikan dan senantiasa mengontrol perkembangan Pendidikan disetiap sekolah agar kualitas pendidikan semakin meningkat dari masa ke masa.

2. Bagi para guru agar senantiasa menggunakan startegi, metode, dan pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman dan minat belajar siswa. Agar mereka merasa senang dan dengan mudah memahami materi yang diajarkan.

3. Bagi seluruh pemerhati pendidikan agar kiranya dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan.

4. Bagi para siswa agar kiranya dapat menuntut ilmu dengan penuh kesungguhan agar mereka dapat menggapai cita-cita dan impiannya.

Amiin...

DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an Al-karim.

Arikunto, Instrumen dalam Sebuah Penelitian, Sinar Baru, Bandung: 2006.

Darajat, Zakiah Pendidikan Agama Islam, Bina Aksara, Jakarta: 1996.

Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta: 1992.

Haris. Hardiansyah, Metodologi Pendekatan Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Salemba Humanika, Jakarta: 2010.

Jati. Indra, Konsep Pembelajaran, Sinar Baru, Bandung: 2011.

Katz, Kompetensi Kepala Sekolah, Sinar Baru, Bandung: 1995.

Kementrian Agama RI. 2011 Al-Qur’an dan Terjemahannya, Pustaka Agung Harapan.

Lazaruth, Soewadji, Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya, Cet. VI.

Kanisius, Yogyakarta: 1994.

Friedman, M, Peran Kepala Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta: 1998.

Mulyasa, Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta: 2004.

Ridwan, Metode Riset, Rineka Cipta, Jakarta: 2004.

Riyanto, Tahap Proses Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta: 2001.

Saherian, Pengertian Pendidikan Agama Islam, Rajawali Pers, Jakarta:

1999.

Sallis, Mutu Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta: 1999.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung: 2008.

Surya, Pembelajaran dalam Sekolah, Rajawali Pers, Jakarta: 2004.

Sutrisno, Hadi, Variabel Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta: 1998.

Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-Utsaimin, Syarah Riyadhus Shalihin, Shahih Bukhari, Jilid 2, Cet. 2, Jakarta Timur: 2009, Darussunnah Press.

Trianto, Aspek Pembelajaran, Bina Aksara, Jakarta: 2010.

Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana:

Jakarta: 2010.

Undang-undang Pemerintah Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2007 Tentang Standar Pendidikan Nasional, 2005.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2005. PT Amas Duta Jaya, Jakarta.

Zuhaerani, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Usaha Nasional, Surabaya: 1996.

Pengertian Pendidikan Agama Islam, Bina Aksara, Bandung: 1996, h. 27.

RIWAYAT HIDUP

Rezki Fadlillah Syamsuddin lahir pada tanggal 15 April 1992. diujung pandang yang disebut saat ini Makassar Sulawesi selatan. Dilahirkan berkat cinta kasih antara kedua orangtuanya yaitu ibunda Hj. Jumiati dan Ayahanda H.

Syamsuddin Ago. Pada tahun 1997 memulai Jenjang Pendidikan di TK Kartika Chandra Kirana Wirabuana VII, setelah TK melanjutkan pendidikan dasar pada Tahun 1998 di Sd Inpres Tetebatu 1 dan tamat pada tahun 2004. Dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di jenjang Sekolah menengah pertama Smp Negeri 1 Pallangga dan tamat pada tahun 2007. Dan selanjutnya pada tahun yang sama pula penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah menengah atas Sma Negeri 1 Pallangga dan alhamdulillah tamat pada tahun 2010.

Namun karena sesuatu dan lain hal maka penulis baru melanjutkan Pendidikannya Pada Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar pada tahun 2010 dan Alhamdulillah tamat pada tahun 2014.

Surat Permohonan Izin Penelitian dari LP3M Unismuh Makassar kepada Bapak Gubernur Prov. Sul-Sel Cq. Kepala UPT P2T BKPMD Prov. Sul-Sel

Surat Permohonan Izin Penelitian dari Bapak Gubernur Prov. Sul- Sel Cq. Kepala UPT P2T BKPMD Prov. Sul-Sel kepadaKepala Kanwil Kementrian Agama Prov. SulSel.

Surat Keterangan Penelitian dari Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Makassar Kepada Rezki Fadlillah Syamsuddin Selaku Peneliti Skripsi.

Pedoman Angket Riwayat Hidup

ANGKET PENELITIAN SKRIPSI

I. IDENTITAS RESPONDEN Nama :

Nis : Kelas :

II. KETERANGAN ANGKET

Angket ini bertujuan untuk memperoleh data sehubungan dengan penelitian ilmiah penyusunan skripsi pada Fakultas Agama Islam UNISMUH Makassar jurusan Pendidikan Agama Islam dengan judul :

“Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri 1 Makassar”

III. PETUNJUK PENGISIAN

1. Angket ini terdiri dari 10 item, dimohon menjawab setiap item yang dianggap tepat dan paling sesuai menurut anda.

2. Berilah tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban yang tertera dibawah item soal.

3. Bila ada yang kurang jelas, mohon ditanyakan kepada peneliti.

IV. PERTANYAAN

1. Apakah kepala sekolah memberikan nasihat kepada siswanya?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak

2. Apakah peran kepala sekolah dapat meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam ?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak

3. Apakah ada faktor faktor yang menghambat dan mendukung mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam ?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak

4. Apakah Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Meningkat dengan Baik di MAN 1 Makassar?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak

5. Apakah kepala sekolah anda telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya disekolah?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak

Dokumen terkait