• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Temuan

Dalam dokumen peningkatan perilaku keagamaan siswa (Halaman 93-104)

BAB III METODE PENELITIAN

C. Pembahasan Temuan

1. Perilaku Keagamaan Siswa tentang Ibadah Melalui Program Paket Kerja Agama di SMK Negeri 1 Tegalsari Tahun Pelajaran 2016/2017 a) Shalat Fardhu

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan peneliti, berlatar belakang lulusan sekolah yang berbeda baik dibawah wewenang Kemendiknas (SMP) dan juga Kementerian Agama (MTs), para siswa SMK Negeri 1 Tegalsari yang awalnya merasa terbebani dengan pelaksanaan shalat dzuhur berjamaah, namun karna pelaksanaanya setiap hari dan karna sudah terbiasa mereka merasa tidak menjadi beban lagi. Mereka juga memahami bahwa shalat adalah kewajiban bagi setiap muslim.

Shalat sebagai tiang agama, jika orang muslim tidak shalat, ia telah meruntuhkan agamanya sendiri. Shalat sebagai tiang yang membuat semua rukun Islam lainya berdiri tegak, tidak ambruk dan tidak membuat penghuni rumah celaka.159

Selain shalat sebagai tiang agama, shalat merupakan amalan paling utama diantara amalan-amalan lainya dalam Islam. Maksudnya shalat menentukan kehidupan umat Islam yang senantiasa menjaga waktu demi masa depan yang lebih baik. Dengan terjaganya waktu,

159Abdul Hamid dan Beni Ahmad Saebani, Fiqih Ibadah, 16.

tidak akan ada kelalaian dan menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan Allah SWT kepada kita sebagai hamba-Nya.160

Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan, dapat dianalisis mengenai perilaku keagamaan seperti dalam pelaksanaan ibadah shalat dzuhur berjamaah, yakni melalui paksaan dan memang harus dipaksa seorang siswa mampu beradaptasi dengan kegiatan yang menjadi rutinitas. Sehingga akan muncul kesadaran yang tinggi dalam menjalakan kewajiban yang berdasarkan pada syariat Islam.

Untuk itu pelaksanaan shalat mampu melatih kedisiplinan siswa dalam melaksanakan shalat tepat pada waktunya. Dan diharapkan mereka mengamalkan pembelajaran ketika berada diluar lingkungan sekolah dengan baik.

Tidak terlepas dalam pelaksanaan kegiatan ibadah siswa nampak bahwa sebenarnya dalam menjalankan suatu kewajiban masih saja terdapat kendala yang dihadapi, siswa yang membandel membutuhkan ekstra perhatian yang lebih. Namun untuk siswa yang sadar akan kewajibanya mereka langsung bergegas, adanya alasan- alasan yang menjadikan mereka telat atau bahkan tidak melaksanakan shalat dzuhur berjamaah dan sebagainya. Tujuan seorang guru yang tak lain hanya ingin para siswanya kelak menjadi lebih baik lagi dan mampu menjaga shalat lima waktunya sebagai kewajiban seorang muslim.

160Ibid.,17

Kewajiban shalat ditetapkan oleh Allah SWT, baik melalui ayat Al-Qur’an maupun hadist Nabi SAW. Allah SWT berfirman:161

...

















 ...



Artinya:“...dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar...” (QS. Al- Ankabut (29):45)162

Sebagai umat muslim kita diperintahkan Allah SWT untuk mengerjakan shalat, sebagaimana yang telah diperintahkan oleh orang- orang terdahulu. Sehingga dengan shalat dapat menghindarkan dari perbuatan negatif.

Adapun dalam kegiatan keagamaan seperti shalat dzuhur berjamaah para guru memiliki cara masing-masing dalam memberikan solusi pada siswanya, dengan maksud membuat jera siswa. Hal tersebut untuk melatih kedisiplinan siswa dalam melaksanakan ibadah tepat pada waktunya serta berjamaah dan juga mewujudkan kesadaran diri bahwa shalat merupakan kewajiban yang mutlak bagi umat muslim.

Dijelaskan oleh Abdul Hamid dan Beni Ahmad Saebani bahwa shalat merupakan kewajiban umat Islam yang pertama akan dihisab dihari akhirat, agar kita dapat shalat dengan baik kita harus menjaga kekhusyukan dalam shalat, karena orang yang lalai dalam shalatnya

161Muhammad Sholikhin, Panduan Shalat (lengkap, 44.

162Al-Qur’an, 29:45.

bukan mendapat pahala melainkan sebaliknya mendapat kecelakaan sebagai mana firman Allah SWT dalam QS. Al-Ma’un ayat 4-5.163

Dalam pelaksanaan program ini dengan materi yang disampaikan sesuai dengan rambu-rambu yang sudah dibuat, evaluasi siswa tentang ibadah yakni melalui tes lesan dan praktek yang berkaitan dengan shalat dzuhur dan shalat dhuha baik secara individu maupun kelompok.

Jadi jelaslah dalam pelaksanaan shalat selain ada kendala dan solusi, juga evaluasi terhadap siswa menjadi peran penting dalam menangani permasalahan tersebut, namun seharusnya ibadah wajib siswa tidaklah mengerjakan dengan terpaksa atau harus dipaksa oleh guru, karena akan menjadikan ibadah tersebut bukan mendapat pahala karena keikhlasanya melainkan akan merugikan diri sendiri.

b) Shalat Sunnah

Berdasarkan wawancara dan observasi dalam kegiatan keagamaan yaitu adanya hal unik berupa kegiatan rutinitas setiap hari Jumat pagi sebelum pembelajaran berlangsung, yakni shalat dhuha berjamaah dilanjutkan dengan istighosah dan ceramah agama dimulai pukul 06:30 dan berakhir pukul 07:15an. Kegiatan ini wajib diikuti semua siswa SMK Negeri 1 Tegalsari yang bertempat di masjid sekolah.

163Abdul Hamid dan Beni Ahmad Saebani, Fiqih Ibadah, 17.

Pelaksanaan shalat-shalat sunnah merupakan penambah kesempurnaan shalat-shalat fardhu. Para ulama sufi, termasuk Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menganjurkan untuk memperbanyak shalat tathawu’, karena shalat sunnah memiliki banyak manfaat dihadapan Allah SWT serta mengantarkanya pada derajat yang mulia secara ruhaniah.164

Dari pemaparan diatas bahwa pelaksanaan rutinitas shalat dhuha dan istighosah ditambah dengan ceramah agama, guna untuk menambah bekal siswa ketika terjun dimasyarakat nantinya, mengurangi perilaku negatif siswa akan bahaya zaman yang semakin modern ini, dan memiliki banyak manfaat dihadapan Allah SWT serta mengantarkanya pada derajat yang mulia.

Kendala yang peneliti temukan adalah nampak bahwa dalam pelaksanaan rutinitas hari Jumat bagi siswa yang berdomisili jauh maupun dekat dari sekolah merasa terbebani karena adanya jam masuk pagi. Namun hal tersebut seharusnya penting untuk diajarkan guna mendisiplinkan siswa dan juga mencetak karakter siswa yang mampu melaksanakan syariat Islam dengan baik.

Tidak sepatutnya meninggalkan shalat sunnah, karena hal itu merupakan penyempurna shalat fardhu. Shalat fardhu umpama modal, sedangkan shalat sunnah adalah labanya.165

164Muhammad Sholikhin, Panduan Shalat Sunnah, 3.

165Imam al-Ghazali, Keagungan Shalat, ter. Irwan Kurniawan, 110.

Untuk itu siswa seharusnya mampu melaksanakan kegiatan rutinitas hari Jumat dengan baik, mulai dari persiapan sampai selesai kegiatan tersebut, bukan malah datang ketika mendekati dimulainya kegiatan.

Adapun kegiatan evaluasi yang dilakukan terhadap siswa terkait pembelajaran dikelas tentang materi shalat sunnah yaitu shalat dhuha sama dengan shalat dzuhur, adanya tes lesan baik menghafal surat Adh-Dhuha dan Asy-Syams, doa setelah solat dan sebagainya.

Serta dengan tes praktek, yaitu mempraktekkan tata cara shalat dhuha.

Shalat sunnah memiliki keutamaan atau fadhilah, diantaranya adalah sebagai berikut:166

1. Disediakan jalan keluar dan dicukupkan kebutuhanya.

2. Menambah kesempurnaan shalat Fardhu.

3. Menghapus dosa, meningkatkan derajat keridhaan Allah SWT dan menumbuhkan kecintaan Allah SWT.

4. Sebagai ungkapan rasa syukur.

5. Keberkahan datang pada rumah yang penghuninya sering melakukan shalat sunnah.

6. Membuat ketaqwaan sehingga hidup menadi nyaman dan tenteram.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi tersebut, dapat dianalisis bahwa kegiatan keagamaan seperti ibadah shalat dhuha berjamaah hanya dilakukan oleh para siswa pada hari Jumat dan

166Sholikhin, Panduan Shalat Sunnah, 4-10.

hukuman bagi yang tidak mengikutipun sudah menanti, dilanjutkan dengan istighosah dan juga ceramah agama sedangkan untuk hari-hari biasa mereka mengerjakan sendiri. Dalam kegiatan ini guru membiasakan siswa untuk selalu mengerjakan shalat dhuha dalam keseharianya. Hal yang timbul ketika seorang siswa mengikuti kegiatan rutinitas hari Jumat yakni tercermin pada sikap untuk mengikuti rutinitas hari Jumat, pikiran mereka yang sadar akan pentingnya kegiatan tersebut serta keikhlasan siswa yang timbul ketika mengikuti pelaksanaan tersebut, hal itulah yang menjadikan sebagai perilaku keagamaan pada diri mereka.

2. Perilaku Keagamaan Siswa tentang Akhlak Melalui Program Paket Kerja Agama di SMK Negeri 1 Tegalsari Tahun Pelajaran 2016/2017

Perilaku keagamaan siswa tentang akhlak pada hal ini berkaitan dengan tata cara berhubungan mereka dengan sesamanya, melalui penerapan dari materi pada pelaksanaan program Paket Kerja Agama.

Hasil observasi peneliti yang dilakukan di SMK Negeri 1 Tegalsari, bahwa peneliti mengamati pembahasan akhlak yang mencangkupkan akhlak kepada sesama berupa perilaku jujur, amanah, takabur atau sombong, dan adu domba atau fitnah yang berdasarkan kajian pada kitab Taisirul Khollaq.167

Sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Peraturan Pemerintah RI Nomor 55 tahun 2007 bab II Pendidikan Agama pasal 5 ayat (5) tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, dijelaskan bahwa pendidikan agama membangun sikap mental peserta didik

167Observasi, Banyuwangi, 08 Mei 2017.

untuk bersikap dan berperilaku jujur, amanah, disiplin, bekerja keras, mandiri, percaya diri, kompetitif, kooperatif, tulus, dan bertanggung jawab.168

Berikut penjelasan terkait penelitian yang dilakukan, mengenai perilaku keagamaan siswa dalam hal akhlak, sebagai berikut:

a. Jujur

Perilaku siswa terhadap sesama ini peneliti melihat langsung bahwasanya siswa dalam berperilaku jujur masih banyak alasan untuk mengakuinya namun ada juga yang langsung mengakuinya (jujur).

Rasulullah Saw memerintahkan setiap muslim untuk selalu jujur, karena sikap jujur selalu membawa kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkanya ke surga.169

b. Amanah

Untuk menjalankan amanah para siswa langsung bergegas menjalankanya dalam hal ini peneliti mengamati bentuk amanah siswa kepada guru.

Amanah adalah melaksanakan hak-hak dan kewajiban kepada Allah SWT. Dengan amanah (kejujuran) maka agama dan iman menjadi sempurna, harga diri terpelihara dan harta kekayaan akan terjaga.170 Kewajiban memiliki sifat amanah ini ditegaskan Allah dalam QS. An-Nisa’ ayat 58:

















 ...

168Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, PERMEN RI, 5.

169Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, 81.

170Hafidz Hasan Al-Mas’udi, Taisirul Khollaq, 57.

Artinya:“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya…”171

c. Takabur atau sombong

Munculnya sifat takabur diawali dengan rasa heran terhadap diri sendiri karena melihat dirinya lebih hebat atau istimewa dari lainya atau disebut dengan ujub (heran atau takjub). Selanjutnya muncullah sifat takabur (sombong), yakni mengecilkan dan meremehkan orang lain.172

Sifat takabur atau sombong tidak begitu nampak dalam observasi peneliti, mereka berperilaku sesuai dengan kemampuan jika ada siswa yang sombong teguran dari siswa lainya yang menjadikan mereka sadar.

d. Adu domba atau fitnah

Perbuatan adu domba memiliki maksud jahat kepada orang yang dibicarakan, menampakkan rasa senang kepada orang yang diajak bicara, membuat omongan supaya enak didengar dan suka mencampuri urusan orang lain, hal ini lah yang menyebabkan keretakan hubungan, mengorbankan permusuhan dan mendatangkan siksa Allah SWT. Dan hal yang mampu mencegah perbuatan adu domba ialah kesadaran pada diri seseorang. 173

Sejauh peneliti melakukan penelitian di SMK Negeri 1 Tegalsari bahwa dari sifat adu domba atau fitnah tidak ditemukan.

171Al-Qur’an, 4:58.

172Anwar, Akidah Akhlak, 228.

173Al-Mas’ud, Taisirul Khollaq, 80.

Dalam uraian diatas jelaslah bahwa dalam pelaksanaan akhlak siswa melalui pokja ini ada yang sudah baik namun ada juga yang belum. Terjadi perubahan sedikit pada siswa namun para pendidik tetap melakukan yang terbaik untuk mereka.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, peneliti melihat bahwa kendala dalam pelaksanaan akhlak siswa melalui program Paket Kerja Agama mereka sadar akan kebiasaan yang mereka lakukan memiliki akibatnya, misalnya jika mereka bergurau akan ada hukuman menghafal. Namun dibalik itu semua sebenarnya mereka membutuhkan sekali pembelajaran dalam pokja tersebut.

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa solusi yang diberikan oleh guru terhadap siswa dalam pelaksanaan akhlak siswa melalui program Paket Kerja Agama dengan memberikan hukuman yang tidak menyakiti mereka justru menguntungkan mereka kelak, misalnya dengan menyuruh mereka menghafal surat-surat pendek, mempraktekkan shalat dan lain sebagainya. Hal itulah yang sebenarnya akan menguntungkan siswa kelak.

Adapun evaluasi guru kepada siswa tentang perilaku keagamaanya berupa akhlak yaitu guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa tentang materi yang belum dipahaminya, juga sebaliknya guru bertanya kepada siswa terkait materi yang disampaikan. Selain itu guru juga memberikan tes berupa menghafal

surat Adh-Dhuha sampai An-Naas, mengartikan dan menulis kitab gundul, serta membaca dan menulis ayat Al-Qur’an.

Berdasarkan pada visi dalam program Paket Kerja Agama yakni menjadikan siswa memiliki akhlakul karimah yang baik, hal itu sejalan dengan perilaku keagamaan siswa yang menunjukkan perilaku baik disekolah, mampu menjalankan kewajiban, tanggung jawab serta kedisiplinan yang mumpuni dalam menjalankan ibadahnya. Tak hanya sekolah negeri biasa namun berbasis pesantren yang menerapkan kegiatan keagamaan lebih banyak dan diharapkan pula perilaku siswa tercermin dengan baik dilingkungan masyarakat.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pengumpulan, pengolahan, reduksi data sampai pada penyajian data maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Peningkatan perilaku keagamaan siswa dalam hal ibadah melalui program Paket Kerja Agama di SMK Negeri 1 Tegalsari dilakukan dalam dua hal.

Pertama melalui kegiatan shalat dzuhur berjamaah dilaksakan pukul 11:40 WIB secara bergantian. Bagi siswa yang terlambat berjamaah diberi hukuman, sedangkan siswi yang sedang berhalangan diwajibkan membaca al-barjanji. Kedua yaitu kegiatan rutin pada hari Jumat yakni shalat dhuha berjamaah, dilanjutkan dengan istighosah dan ceramah agama dimulai pukul 06:30 WIB sampai dengan selesai. Bagi siswa yang terlambat berada diluar sekolah dan baru diperbolehkan untuk masuk kelas pukul 08:00 WIB. Sedangkan bagi siswi yang berhalangan tetap diwajibkan untuk mengikuti istighosah dan ceramah agama dihalaman masjid sekolah.

2. Peningkatan perilaku keagamaan siswa dalam hal akhlak melalui program Paket Kerja Agama di SMK Negeri 1 Tegalsari dapat dilihat dari adanya perubahan walaupun belum sepenuhnya. Hal ini dapat dilihat dalam perilaku akhlak siswa ketika melaksanakan amanah dengan baik, tidak melakukan perkelahian, mampu mengajukan pertanyaan jika ada hal-hal yang belum dipahaminya, serta menjadikan mereka pribadi yang lebih taat kepada perintah Allah SWT.

B. Saran

1. Bagi Kepala Sekolah

Kepala Sekolah diharapkan untuk lebih meningkatkan kontrol secara rutin, bersama dengan pengurus program Paket Kerja Agama. Hal tersebut juga akan menambah rasa tanggung jawab siswa untuk mengikuti kegiatan tersebut, karena diawasi langsung oleh Kepala Sekolah mereka.

2. Bagi Waka Kesiswaan

Dalam kegiatan pokja dan rutinitas hari Jumat, sebaiknya Waka Kesiswaan berkenan untuk ikut mengontrol dan juga mengawasi para peserta didik, beserta para pengurus lainya dari kegiatan tersebut.

3. Bagi Guru progam Paket Kerja Agama

Dalam pelaksnaan pokja tersebut alangkah baiknya menyediakan raport tersendiri, dan bukan contents dari pelajaran pendidikan agama.

Menyediakan absensi ketika pelaksanaan shalat dzuhur dan rutinitas hari Jumat, yang akan include dalam nilai pendidikan agama mereka. Alangkah baiknya lagi dalam pembelajaran langsung mempraktekkanya serta memberikan metode-metode yang berbeda sehingga antusias siswa meningkat.

4. Bagi Siswa

Ketika pelaksanaan pokja dan juga rutinitas setiap hari Jumat, alangkah baiknya semua siswa mengikuti dengan baik, dan menyadari pentingnya pembelajaran serta kegiatan tersebut. Sehingga akan menjadi

sebuah kewajiban, dan memiliki tanggung jawab serta kedisiplinan yang mumpuni dalam menjalankan ibadahnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdusshomad, Muhiddin. 2004. Fiqih Tradisionalis. Malang: Pustaka Bayan.

Abidin, S.A. Zainal. 2001. Kunci Ibadah. Semarang: PT Karya Toha Putra.

Alam, Sei H. Dt. Tombak. 1992. Metode Membaca dan Menulis Al-Qur’an.

Jakarta:PT Rineka Cipta.

Al-Ghazali, Imam. 2005. Keagungan Shalat, terj. Irwan Kurniawan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anwar, Rosihon. 2008. Akidah Akhlak. Bandung: Pustaka Setia.

Arifin, Bambang Samsul Arifin. 2015. Psikologi Agama. Bandung: Pustaka Setia.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian(Suatu Pendekatan Praktik).

Jakarta: Rineka Cipta.

Ar-Rahbawi, Abdul Qadir. 1995. Shalat Empat Madzab, terj. Zeid Husein Al- Hamid dan Hasanuddin. Jakarta: PT Intermasa.

Ash-Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi. 2000. Pedoman Shalat. Semarang:

PT Pustaka Rizki Putra.

As-Saqqaf, Hasan Bin Ali. 1997. Shalat Bersama Nabi SAW. Bandung: Pustaka Hidayah.

Aziz, Abdul. 2007. Bumi Shalat Secara Sistematis. Malang: UIN-Malang Press.

Daradjat, Zakiyah. 1995. Ilmu Fiqih. Yogyakarta: Dana Bhakti Waqaf.

Djamal, M. 2015. Paradigma Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Faisol. 2010. Cara Mudah Belajar Ilmu Tajwid. Malang: UIN Maliki Press.

Fattah, Shafwat Abdul. t.t. Mungkinkah Kita Jujur. t.tp: Gema Insani.

Hamid, Abdul dan Beni Ahmad Saebani. 2010. Fiqih Ibadah. Bandung: CV Pustaka Setia.

Hatta, Ahmad. 2011. Tafsir Al-Quran Perkata. Jakarta: Maghfirah Pustaka.

Ilyas, Yunahar. 2014. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: LPPI.

Indonesia, Kementerian Agama. 2014. Al-Qur’an Hadits. Jakarta: Kementerian Agama.

Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama. Jakarta: PT Rajawai Grafindo Persada.

Masyhur, Kahar. 1995. Shalat Wajib Menurut Mazhab Yang Empat. Jakarta:

Rineka Cipta.

Meleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mujtaba’, Saifuddin. 2003. Sucikan Tubuh Anda. Jember: HI Press.

Muniron, dkk. 2010. Studi Ilmu di Perguruan Tinggi. Jember: STAIN Press.

Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia.

Noor, Juliansyah. 2014. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana.

Pur, Muhammad Ridha Musyafiqi. 2013. Daras Fiqih Ibadah(Ringkasan Fatwa Imam Ali Khamene’i), terj. Marzuki Amin. Jakarta: Nur Al-Huda.

Ramayulis. 2002. Pengantar Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia.

Riduan. 2014. Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung:

Alfabeta.

Sholikhin, Muhammad. 2012. Panduan Shalat (Lengkap dan Praktis). t.tp:

Erlangga.

--- . 2013. Panduan Shalat Sunnah Terlengkap. Jakarta: Erlangga.

Subyantoro. 2010. Pelaksanaan Pendidikan Agama. Semarang: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Thabbarah, Afif Abdul Fattah. 2001. Ruh Shalat (Dimensi fikih dan kejiwaan).

Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.

Tim Penyusun. 2008. Himpunan Perundang-undangan Tentang Wajib Belajar.

Bandung: Fokus Media.

Tim Redaksi. 2011. Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan.

Tim Redaksi. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Wibowo, Syafruddin Edi. 2010. Studi Al-Qur’an. Jember: STAIN Press.

Khoirawati.T.tp.Pembelajaran TBTQ di SMK. http://khoirawatidempo.wordpress.

com/pembelajaran-tbtq-di-smk/ diakses tanggal 30/03/2017 pukul 18:43wib.

Desianwar. 2016. Pengertian Jujur, Amanah dan Istiqamah.http://www.google.co m.sg/amp/s/bmcnetku.wordpress.com/2016/09/22/pengertian-jujur-amanah- dan-istiqamah/amp/diakses tanggal 02/04/2017 pukul 14:32wib.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan.http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp/content/uploads/2016/0 8/PP_55_2007-Pendidikan-Agama-Keagamaan.pdf& diakses tanggal 28/07/2017 pukul 09:00wib.

JUDUL VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR SUMBER DATA METODE

PENELITIAN FOKUS MASALAH

Peningkatan Perilaku Keagamaan Siswa Melalui Program Paket Kerja Agama Di SMKNegeri 1 Tegalsari

Banyuwangi Tahun Pelajaran 2016/2017.

A. Peningkatan Perilaku Keagamaan

B. Program Paket Kerja Agama

1. Ibadah

2. Akhlak

1. Bersuci

2. Shalat

3. Pembelajaran kitab Tasyirul Akhlaq

4.Pembelajaran Al-Qur’an

a.Shalat Dzuhur b.Shalat Dhuha a. Jujur

b. Amanah c. Takabur atau

Sombong d. Adu domba

atau Fitnah a. Tayamum b. Wudlu c. Mandi besar a. Shalat Dzuhur b. Shalat Dhuha a. Jujur

b. Amanah c. Takabur atau

Sombong d. Adu domba

atau Fitnah 1.Membaca Al- Qur’an 2.Menulis

1. Informan:

a). Kepala Sekolah SMKNegeri 1 Tegalsari

b). Guru Program Paket Kerja Agama SMKNegeri 1 Tegalsari c). Ustad dan Ustadzah pesantren Mambaul Huda Tegalsari d). Siswa/i SMKNegeri 1 Tegalsari 2. Dokumenter 3. Kepustakaan

1. Pendekatan penelitian:

Pendekatan Kualitatif 2. Jenis penelitian:

Penelitian deskriptif (Description Risearch) 3. Lokasi

penelitian:

SMK Negeri 1 Tegalsari Banyuwangi 4. Subjek

penelitian:

(Purposive) 5. Metode

pengumpulan data:

a. Observasi b. Wawancara

(Interview) c. Dokumentasi

1.Bagaimana Peningkatan Perilaku Keagamaan Siswa tentang Ibadah Melalui Program Paket Kerja Agama Di SMKNegeri 1 Tegalsari Banyuwangi Tahun Pelajaran 2016/2017?

2.Bagaimana Peningkatan Perilaku Keagamaan Siswa tentang Akhlak Melalui Program Paket Kerja Agama Di SMKNegeri 1 Tegalsari Banyuwangi Tahun Pelajaran 2016/2017?

BSR. Musik sangg

Lab A TKJ

Kantor utama

ISO Lab CLab DLab E Lab F Lab I

BK

Gaze bo

mushola

Lab. Bola

Lab G

R. Organisasi

Lap. Voli

Be ng kel TK R

TS M TK R

Kantin Parkiran Lap Tenis

TK R Lapangan Utama

U

Pentas Perpus Lab H

Lampiran 2: Denah lokasi SMK Negeri 1 Tegalsari Skala 1:2700cm

No Nama Nip Tgl Lahir Tempat Lahir Bidang Studi 1 Drs. Mulyadi,

M.Pd

19660704

199412 1 003 04/07/1966 Banyuwangi Kepala sekolah 2 Drs. Suryono 19590116

198202 1 001 16/01/1959 Banyuwangi Ips 3 Drs.

Suwardiyono

19600311 198703 1 006

11/03/1960

Banyuwangi Penjaskes 4 Drs. Sujarno,

M.Pd

19630303

199802 1 001 03/03/1963 Banyuwangi PAI 5 Dra. Siti

Maemunah

19661010

199803 2 002 10/10/1966 Banyuwangi BP/BK 6 Budiyono, ST 19730801

200501 1 009 01/08/1973 Banyuwangi KKPI 7 Rina Dwi

Cahyani, S.Pd

19720929

200604 2 017 29/09/1972 Banyuwangi Bahasa Indonesia 8

Agung Rahmadi, S.Pd., M.Si

19751216

200604 1 014 16/12/1975 Sukoharjo Fisika 9 Wagirin, S.Pd 19660316

200701 1 009 16/03/1966 Banyuwangi Penjaskes 10 Dra. Yudiani 19661011

200701 2 006 11/10/1966 Banyuwangi IPA 11 Ismiati, S.Pd 19740410

200801 2 023 10/04/1974 Banyuwangi Bahasa Inggris 12 Drs. Sutarji 19650221

200701 1 008 21/02/1965 Banyuwangi Matematika 13

Siti

Mujayanah, S.Pd

19680601

200701 2 024 01/06/1968 Banyuwangi PKn 14 Dyah Sari

Widayati, S.Pd

19710411

200701 2 017 11/04/1971 Banyuwangi Prod.

Akuntansi 15 Mujiono, S.Pd 19710416

200701 1 017 16/04/1971 Banyuwangi Matematika 16 Hadi

Mulyono, S.Pd

19630724

200801 1 005 24/07/1963 Banyuwangi PKn 17 Suyoso, S.Pd 19650510

200801 1 010 10/05/1965 Banyuwangi IPS 18 Dwi Ningsih

W, S.Pd

19660826

200801 2 005 26/08/1966 Malang Prod.

Akuntansi

21 Qoyum

Mahsus, M.Pd 200801 2 029 01/06/1968 Banyuwangi PAI 22 Dra.

Lismiyatun

19680806

200801 2 025 06/08/1968 Banyuwangi Kewirausah aan

23 Muhasyim, S.Pd

19690410

200801 1 024 10/04/1969 Banyuwangi Bahasa Inggris 24 Rachmi

Hidayati, ST

19731114

200801 2 010 14/11/1973 Banyuwangi Kimia 25 Achmad

Mackrus, ST

19750506

200801 1 019 06/05/1975 Banyuwangi Prod.

Otomotif 26 Eko Hariyono,

S.Pd.T

19840523

201101 1 010 23/05/1984 Banyuwangi Prod.

Otomotif 27 Murdoko,

S.Pd

19641209

200801 1 006 09/12/1964 Banyuwangi Kewirausah aan

28 Suwarti, S.Pd 19661210

200801 2 016 10/12/1966 Banyuwangi BP/BK 29 Hartono, S.Pd 19820808

201407 1 005 08/08/1982 Banyuwangi IPA DAN KKPI 30 Samratu

Tholibin, S.Pd - 15/01/1968 Banyuwangi Matematika 31

Endah Purwandi, S.Pd

- 09/07/1987 Banyuwangi Prod.

Akuntansi 32 Widodo Semi

Lestari. ST - 03/07/1975 Banyuwangi Prod.

Otomotif 33 Agus

Cahyono, ST - 12/08/1983 Banyuwangi Prod.

Otomotif 34 Iwan Dobit

Wahudi, ST - 13/04/1979 Banyuwangi Prod.

Otomotif 35 Gufron Al

Hakim, ST - 19/12/1975 Banyuwangi Prod.

Otomotif 36 Anik Winarni,

S.Pd - 12/12/1975 Banyuwangi Prod.Tata

Busana 37 Sulistyowati,

S.Pd - 27/07/1981 Banyuwangi Prod. Tata

Busana 38

Hijratul Mumtazati, S.Pd

- 03/11/1987 Banyuwangi Prod. Tata Busana 39 Ika Yunita,

S.Pd - 09/01/1987 Banyuwangi Prod. Tata

Busana

Dalam dokumen peningkatan perilaku keagamaan siswa (Halaman 93-104)

Dokumen terkait