• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yesus Bertindak Sesuai Firman Allah

Dalam dokumen e-BinaAnak 2010 - MEDIA SABDA (Halaman 195-200)

e-BinaAnak 2010

195

e-BinaAnak 2010

196

Yesus Mengutip Firman Allah

Yesus mengutip firman Allah sebagai solusi atas segala masalah; ini menunjukkan rasa hormat-Nya kepada firman Allah dan menunjukkan kepastian yang Dia lihat dalam tulisan-tulisan yang diwahyukan ini.

Ketika dia menjawab orang-orang Saduki tentang wanita yang telah tujuh kali menjadi janda, Dia mengutip Keluaran 3:6, "Akulah ... Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub". Dari ayat inilah Dia menyimpulkan di Markus 12:26-27, "Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup".

Perumpamaan kebun anggur dalam Markus 12 tampaknya diambil dari gambaran kebun anggur dalam Yesaya 5. Orang-orang Saduki menolak otoritas Yohanes. Mereka menolak Yesus, dan Dia mengingatkan mereka melalui perumpamaan tentang ratapan dalam Yesaya, "Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran." (Yesaya 5:7)

Dalam seluruh Injil terdapat banyak asal yang menunjukkan bahwa Yesus memakai Perjanjian Lama sebagai jawaban-jawaban-Nya atas pertanyaan-pertanyaan,

penjelasan atas tindakan-Nya, dan tindakan yang lain, serta sebagai bimbingan pribadi- Nya. (t/Uly)

Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:

Judul artikel asli: What Jesus Taught About The Bible: How Jesus Acted With Respect To The Bible

Judul buku: What Jesus Thaught Penulis: George Alder

Penerbit: Standard Publishing, Ohio, USA Halaman: 18 -- 19

Sua Pelayan Anak

Facebook E-Binaanak: Tindakan Guru Ketika Anak-Anak Sedang Berdoa Dinding Facebook e-BinaAnak 19 April 2010:

Dalam kelas sekolah minggu, jika anak-anak diajak untuk berdoa bersama oleh pemimpin ibadah, sebagai pendamping, apa yang Anda lakukan pada saat doa tersebut?

Komentar:

Tresia Areulia Junita:

Ikut berdoa agar bisa menjadi contoh yang baik :) Pasti mereka akan mengikuti kita :)

e-BinaAnak 2010

197 e-BinaAnak:

Kalau ada anak-anak yang suka ngintip-ngintip atau bahkan mengganggu temannya saat semua guru "sedang tutup mata", bagaimana?

Tresia Areulia Junita:

Hmm kalau begitu, guru pendampingnya harus lebih dari satu. Ada yang benar-benar ikut berdoa, ada juga yang memerhatikan anak-anak, menyuruh untuk tetap tenang :) Asep Pur:

Weleh-weleh ... berdoa, supaya anak-anak ikut.

Meilania Chen:

Ya ikut BERDOA ... kan kita sedang mengajak dan mengajarkan pada anak untuk beribadah -- bukan jadi "polisi" :-)

Pbudi Hastuti:

Kami biasanya 1 orang pimpin doa, tutup mata bersungguh-sungguh. yang

mendampingi berdoa sambil merangkul anak-anak yang usil. Begitulah anak-anak, meski usil selalu bikin kangen.

Leo Tirtayadi:

Setuju sama yang di atas.

Yessi Farida:

Awalnya, kami mengawasi anak-anak yang tidak berdoa. Tetapi lama-lama kami pikir ini tidak efektif. Lebih baik semua guru berdoa sungguh-sungguh saja. Satu atau dua kali pasti anak akan mengerti dan seketika suasana hening. Tetapi tetap harus didorong saat mengajar diselipkan tentang sikap doa yang benar.

Swantin Yonatan:

Mungkin perlu dilihat juga untuk anak usia berapa. Kalau kelas kecil, ada guru

pendamping yang memerhatikan anak-anak yang belum tahu bagaimana berdoa atau mengganggu anak lain supaya diarahkan. Kalau kelas besar, seharusnya mereka sudah tahu bagaimana berdoa, kita ajarkan praktik nyatanya dengan semua GSM berdoa semua.

Rizat Anditua Hutagaol:

Berdoa juga. Memberikan contoh sambil mendoakan anak-anak tersebut dalam hati agar mau patuh dalam berdoa.

Inda Pitria:

Anak-anak adalah peniru yang baik. Kita beri contoh doa yang betul. "Lipatlah tangan tutup mata, kami berdoa pada Tuhan."

e-BinaAnak 2010

198 Tatik Setyawan

Berdoa dengan sungguh-sungguh ... supaya anak-anak meniru gurunya... Guru = digugu dan ditiru....

Alamat URL:

http://fb.sabda.org/binaanak?story_fbid=115768471775026

Demikian pendapat para pelayan anak yang telah bergabung dalam facebook e- BinaAnak dan e-BinaGuru mengenai sikap guru ketika mengajak anak-anak berdoa.

Wow, bermacam-macam pendapatnya. Kiranya menjadi masukan bagi kita semua agar lebih bijaksana lagi dalam mengajarkan sikap doa kepada anak. Bagi Anda yang rindu bergabung dalam Facebook e-BA dan e-BG silakan mengunjungi alamat di bawah ini dan tekan tombol Suka atau "Like":

==> http://fb.sabda.org/e-binaanak

e-BinaAnak 2010

199

Bahan Mengajar: Firman Allah Dalam Hati Saya

Persiapan:

Tunjukkan gambar-gambar berikut pada saat yang tepat: sebuah poster dengan gambar makanan pokok dan sebuah gambar hati bertuliskan Mazmur 119:11.

Nyanyian bersama:

Baca Kitab Suci, Doa Tiap Hari Cerita:

Sebagaimana tubuh kita membutuhkan makanan yang bergizi agar menjadi sehat dan kuat, demikian pula kita memerlukan makanan yang baik bagi jiwa kita. Kita akan bertumbuh menjadi orang Kristen yang lebih kuat dengan membaca firman Allah dan menyimpannya di dalam hati kita. Bagaimana caranya kita dapat menyimpan firman Allah itu di dalam hati kita? Dengan menghafalkannya. Setiap kali kalian menghafal sebuah ayat Alkitab, kalian sudah menyimpan sebagian firman Allah di dalam hati kalian.

Membaca firman Allah dan menyimpannya di dalam hati akan menolong kita untuk tidak berbuat dosa. Dengarkan ayat Alkitab ini, "Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau." (Mazmur 119:11) Hal ini berarti bahwa jika kita menghafal ayat Alkitab, maka ayat-ayat itu sudah ada di hati kita pada waktu kita membutuhkannya.

Akan tetapi, sangatlah penting bahwa kita tidak saja membaca dan mengetahui apa yang dikatakan Alkitab, tetapi juga menaatinya. Apakah kalian ingat akan cerita Alkitab mengenai 2 orang yang membangun rumah mereka?

Yesus mengisahkan cerita ini dalam Matius 7:24-29. Cerita itu mengenai 2 orang yang masing-masing membangun rumah baru. Seorang dengan bijaksana membangunnya di atas batu karang yang kuat. Tetapi orang yang lain itu bodoh karena ia mendirikan rumahnya di atas pasir. Kedua rumah kelihatan kokoh sampai datang badai. Langit mendung dan angin mulai meniup dengan kencang. Apakah rumah-rumah yang baru didirikan itu dapat bertahan dalam badai itu?

Marilah kita lihat rumah orang yang bijaksana itu. Rumahnya masih berdiri dengan kokoh di atas batu karang. Tetapi bagaimana dengan rumah yang di atas pasir?

Keadaannya tidak begitu baik. Ketika hujan terus-menerus, pasirnya mulai berpindah dan bergeser. Dalam waktu yang singkat malapetaka pun terjadi! Rumah orang bodoh itu hancur dan roboh di dalam badai!

Yesus mengatakan bahwa orang yang mendengar firman Allah dan melakukan apa yang dikatakan dalam firman tersebut, ia seperti orang yang bijaksana itu. Ketika kesusahan datang dan keadaan memburuk maka orang ini dapat bertahan di dalam Allah. Tetapi Yesus berkata bahwa orang yang mendengar firman Allah dan tidak

Dalam dokumen e-BinaAnak 2010 - MEDIA SABDA (Halaman 195-200)