• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

F. Kerangka Teori

4. Zakat Pertanian

33

amil menguruskan zakat itu, atau ia membelinya dari yang berhak, atau ia seseorang yang berhutang atau ia bermujahadah di jalan Allah, atau dihadiahkan kepadanya oleh orang miskin”.(H.R. Abu Daud, Ibn Majah).31

Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy dalam bukunya menyatakan, apabila seseorang memberi zakatnya kepada orang yang tidak berhak menerimanya lantaran tidak mengetahui keadaannya seperti hamba, orang fakir, Hasyimi dan kerabat pemberi zakat, yakni : diberikan kepada orang-orang yang boleh menerima zakat, tidaklah sah zakat itu, karena mereka tidak tersembunyi. Adapun apabila telah diberikan kepada orang yang disangka fakir kemudian ternyata kaya, maka zakatnya sah menurut pendapat Abu Bakar Ibn Mundzir. Dan itulah Pendapat Al Hasan, Abu Ubaid dan Abu Hanifah.32

34

ِذَّلااَهُّيَاَي ا َنْي بِ يَط ْنِما ْوُقِفْنَاا ْوُنَم َن ِم ْمُكَلاَنْج َرْخَااَّمِم َو ْمُتْبَسَكاَم ِت

ِض ْرَلاْا

۝ ۲۶۷

Artinya : “Hai Orang-orang yang beriman, belanjakanlah sebagian yang baik-baik dari harta yang kamu usahakan dan dari yang kami keluarkan untuk kamu dari bumi”.(S.2.Al-Baqarah :267)33

Pertanian merupakan sumber kehidupan yang paling penting berdasarkan firman Allah surah Al-A’raf ayat 10 yaitu :

نَّكَم ْدَقَل َو ِف ْمُك

َشِي اَعَم اَهْيِف ْمُكَل اَنْلَعَج َو ِض ْرَلأْا ى َّم ًلاْيِلَق

ُرُكْشَت ا

َن ْو

۝ ۱۰

Artinya : ”Sesungguhnya kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan kami adakan bagi kamu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu yang bersyukur”34. (Qs Al-A’raf: 10)

Zakat pertanian seabagaimana telah diatur menurut UU No. 30 tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat pada pasal 4 ayat (2), telah disebutkan zakat mal salah satunya

33 Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Zakat,...h.107

34 Qs. Al-A’raf, [7:10]. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya,(Surabaya:

Mahkota,2006),h.204

35

meliputi hasil pertanian, perkebunan dan kehutanan harta yang dimiliki oleh muzaki perseorangan atau badan usaha, yang sisitem pembayarannya telah diatur sesuai dengan syariat Islam.35

Pertanian harus dengan ilmu pengetahuan, karena sebagian tanah cocok untuk tanaman tertentu dan sebagian lagi cocok untuk tanaman yang lain pula. Namun, tanaman apapun yang kita tanam wajib dikeluarkan zakatnya sebagai tanda bersyukur terhadap Allah SWT, apabila telah memenuhi syarat-syaratnya. Adapun mengenai kewajiban zakat hasil pertanian didasarkan pada Qs Al-An’am ayat 141 berikut :

ْي ِذَّلا َوُه َو نَج َاَشْنَا

ش ْو ُرْعَّم ٍت ش ْو ُرْعَم َرْيَغ َّو ٍت

ْر َّزلا َو َلْخَّنا َّو ٍت

ٍهِب اَشَتُم َرْيَغ َّو اًهِب اَشَتُم َن اَّم ُّرلا َو َن ْوُتْي َّزلا َو ُهُلُكُا اًفِلَتْخُم َع ْن ِما ْوُلُك

َو َرَمْشَااَذِا ِه ِرَمَش ُّب ِحُي َلا ُهَّنِا ا ْوُف ِرْسُت َلا َو ۖ ِهِد اَصَح َم ْوَي ُهَّقَحا ْوُت ا

ۙ َنْيِف ِرْسُمْلا

۝ ۱۴۱

Artinya :”Dan dia-lah yang menjadikan tanaman-tanaman yang merambat dan yang tidak merambat, pohon kurma,

35 UU No.30 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat pasal 4 ayat (2) dari https://pid.baznas.go.id/download/001_Undang-

Undang_Nomor_23_Tahun_2011_Tentang_Pengelolaan_Zakat_FC.pdf di akses pata tgl 2 Januari 2022 pukul 14:22

36

tanaman yang beraneka ragam rasanya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak serupa (rasanya). Makanlah buahnya apabila ia berubah dan berikanlah haknya (zakatnya) pada waktu memetik hasilnya, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih- lebihan”36.(QS. Al-An’am 6: ayat 141).

Dalam ayat diatas tersebut ada kalimat “dan tunaikanlah haknya” oleh ulama ditafsirkan (At-Thabrani) dan ulama lainnya, bahwa pengertian hak adalah “zakat”. 37

Dan diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Daud dari Jabir, bahwasannya beliau mendengar Nabi Saw. Bersabda :

ِحْضَّنلاِب َيِقُساَمْيِف َو ُرْشُعلْااًّي ِرَشَع َناَك َو ُن ْوُيُعلْا َوُءاَمَّسلا ِتَقَساَمْيِف ُفْصِن

“pada yang disirami hujan dan mata air dan tumbuh-tumbuhan itu hanya mengkonsumsi air hujan, dikenakan se’usyer (1/10), dan pada yang disirami dengan mengangkat air, nishfu ‘usyer (1/20)”

36 Qs. Al-An’am [6:141]. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya:Mahkota,2006),h.197

37 Ali Hasan, Zakat dan Infak: Salah Satu Solusi Mengatasi Problema Sosial di Indonesia, (Jakarta: Kencana,2008),h.51.

37

Menurut Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy berdasarkan hadits diatas ini jelas kewajiban zakat terhadap yang ditumbuhkan bumi, (makanan-makan yang dihasilkan bumi). Dalam pada itu para ulama berselisih faham dalam menentukan jenis-jenis penghasilan bumi yang dikenakan zakat38.

b. Hasil Pertanian Wajib Zakat

Mengenai apa saja hasil pertanian yang dikenakan zakat apabila telah memenuhi syarat. Akan tetapi, para ulama berbeda pendapat mengenai jenis hasil bumi yang dikenakan zakat. Penjelasannya yaitu sebagai berikut : 1. Kata Ibnu Abi Laila, Sufyan Ats Tsaury dan Ibnul

Mubarak : Tidak wajib zakat tumbuh-tumbuhan, yaitu : gandum, sya’ir (padi Belanda), tamar (korma) dan zabib (anggur kering).

2. Kata Ibnu Mudzir dan Ibnu ‘Abdil Barr : “Telah berijma’ para mujtahidin tentang wajib zakat pada : hanthah (gandum), sya’ir (padi Belanda), tamar (korma) dan zabib (anggur kering).

38 Teungku Muhammad Hasbi....,h.108

38

3. Kata Al Manar : “yang selain dari empat ini, adalah tempat berihtiyath dalam mengambil zakatnya dan dalam tidak mengambil zakatnya. Dan yang kuat, tidak diambil zakat terhadap yang selain dari yang empat ini”.

4. Kata Ibnu Hazam : Tidak wajib zakat terhadap tumbuh- tumbuhan dan bijj-bijian, selain korma, gandum dan sya’ir. Tidak wajib zakat terhadap zabib. Mengatakan bahwa zakat wajib juga pada zabib dengan alasan ijma’, tidak shahih.

5.

Diberiatakan oleh Ath Thabarany, Al Hakim, Ad Daraquthny dan menurut kata Al Baihaqy : segala perawinya kepercayaan, dari Abu Musa Al Asy’ary, bahwa Nabi Saw. Ada bersabda yang dikutip oleh Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy dalam bukunya :

ه ْنِمَّلاِإَةَقَدَّصلاِذُخْأَتَلا ِرْمَّتلا َو ِبْيِب َّزلا َو ِةَطْنَكْا َو ِرْيِعَّثلا : ِةَعَب ْرَلأْا ِهِذ

janganlah kamu mengambil zakat, melaikan dari shinft (jenis) yang empat ini : sya’ir, hanthah, zabib dan tamar”.

Dari penjelasan diatas Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy mendapat pengertian bahwa : buah-buahan yang

39

disepakati wajib zakat oleh segenap ulama, ialah gandum, sya’ir (padi belanda), tamar (kurma) dan zabib (anggur).

Dari Pendapat Ibnu Hazam, kita mendapat keterangan bahwa yang disepakati benar-benar oleh segenap golongan ialah ; gandum, syair dan tamar.39

c. Kadar Zakat Pertanian

Menurut Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy Kadar zakat terhadap tumbuh-tumbuhan ialah ; se’usyer (10%) yang disirami hujan, senishfu ‘usyer (5%) yang disirami sendiri.40

Diberitakan Malik dari Buser Ibn Sa’id, bahwa Nabi Saw. Bersabda :

اِب َيِقُس اَمْيِف َو ُرْشُعلْا ُن ْوُيُعلْا َوُءاَمَّسلا ِتَقَس امْيِف ُفْصِن ِحْضَّنل

ِرْشُعلْا

Terhadap yang disirami hujan dan mata air, se’usyer (10%) dan terhadap yang disirami dengan mengangkut air, setengah usyer (5%).

39 Teungku Muhammad Hasbi, Pedoman Zakat,....,h.109-110

40 Teungku Muhammad Hasbi, Pedoman Zakat,...,h.121

40

Kemudian menurut Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, harus dimaklumi bahwa jika disirami oleh kedu- duanya, (disiram oleh hujan dan oleh tenaga manusia) maka zakatnya tiga perempat ‘usyer (7,5%) : dan jika salah satunya lebih banyak, maka yang sedikit mengikuti yang banyak.

d. Nisab Zakat Pertanian

Teungku Muhammad hasbi berpendapat bahwa nisab dari kadar zakat pertanian adalah 5 wasaq. Dimana yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abi Sa’id Al Khudry, bahwa Nabi Saw. Bersabda :

ٍقا َوَأ ِسْمَخ َن ْوُداَمْيِفَلا َو ٌةَقَدَص ٍقاَس ْوَأ ِةَسْمَخ َن ْوُداَمْيِف َسْيَل ٌةَقَدَص

Tak ada pada biji-bijian yang kurang dari lima wasaq, dan tak ada zakat pada perak yang kurang dari lima wasaq41

Jumhur ulama berpendapat bahwa zakat tidak wajib terhadap biji-bijian (gandum) dan tidak pada buah-buahan

41 Teungku Muhammad Hasbi, Pedoman Zakat,....h.118

41

(tamar atau sebagainya), melainkan apabila sampai kadarnya lima wasaq.42

Kadar sha’ mud dan wasaq

Kata pengarang subulus salam; satu wasaq = 60 sha’

Lima wasaq = 300 sha’. Satu sha’ = 4 mud. Satu mud = satu rithil dan sepertiganya.

Kata Ad Dawudy satu sha’ itu = 4 hafnah orang yang sedang tersebut itu, ternyata benar.

Kata seorang pentahqiq lagi : satu ritil = 432 gr. Satu mud = 1 1/3 rithil (kati Baghdad) = 576 gr = 16 Tail.

Satu wasaq = 60 sha’ = 225 rithil. Lima wasaq = 1125 kati (rithil)

Kata seseorang pentahqiq lagi : lima wasaq adalah 2900 kaleng susu kental manis (ukuran susu cap nona).43

Dengan perincian para ulama mazhab adalah 1 sha’

nabawi yaitu timbangan menurut Nabi, Menurut mazhab

42 Teungku Muhammad Hasbi,hlm.118

43 Teungku Muhammad Hasbi...,h.122

42

Syafi’i, ulama Hijas, dan para sahabat Imam Syafi’i ‘ 4 mud

= 51/3 liter, atau 4 hafanah besar = 2,75 liter atau 2176 g, dengan dalil bahwa satu mud: satu liter pertiga dan satu hafanah: adalah satu tadah dengan dua tangan.44

Maka perhitungannya adalah , 1 wasaq = 60 sha’, sedangkan 1 sha’ = 2,176 kg, maka 5 wasaq adalah 5 x 60 x 2,176 = 652,8 kg, dibulatkan menjadi 653 kg.

e. Syarat Wajib zakat

Menuut Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, orang yang disepakati wajib mengeluarkan zakat, ialah merdeka, telah sampai umur, berakal dan nishab yang sempurna.45

G. Metode Penelitian

Dokumen terkait