• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH NILAI WAKTU UANG

N/A
N/A
Sinta Sefiana

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH NILAI WAKTU UANG"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH NILAI WAKTU UANG

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Manajemen Keuangan Islam”

Dosen Pengampu :

Nur Hidayati Istiqomah, S.E., M.M

Di Susun Oleh : Sinta Sefiana

PROGAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA TUBAN 2023

(2)

KATA PENGANTAR

Segala limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam tetap kami curahkan kepada Nabi agung Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari zaman jahiliyah hingga zaman penuh ilmu.

Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini berkat ridha Tuhan yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, terutama kepada Ibu “Nur Hidayati Istiqomah, S.E., M.M” selaku dosen pengampu mata kuliah ”Manajemen Keuangan Islam”. Dan juga dukungan dari orang tua untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu pembuatan makalah ini.

Kami juga menyadari bahwa dalam proses penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisanya. Namun kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki sehingga dapat menyelesaikan makalah ini, dan semoga bisa menjadi manfaat bagi para pembaca. Sekian dan terima kasih.

Tuban, 08 Oktober 2023

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ...1 B. Rumusan masalah...1 C. Tujuan penulisan...1 BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep nilai waktu uang...2 B. Nilai waktu uang dalam ekonomi keuangan konvensional dan syariah...6 C. Legitimasi syariah atas nilai waktu uang...8 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...11 B. Saran...11 DAFTAR PUSTAKA...12

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Seorang manejer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Unsur manajemen keuangan harus diketahui oleh seorang manajer. Misalkan saja seorang manejer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam menjalankan suatu perusahaan tersebut.

Oleh Sebab itu, seorang manejer keuangan harus mampu mengetahui segala aktivitas manajemen keuangan, khususnya analisis sumber dana dan penggunaannya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manejer keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.

Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan. Dalam manajemen keuangan terdapat uang yang harus di atur, dimana uang tersebut memiliki nilai waktu. Sehingga kita perlu mempelajari tentang nilai waktu dari uang.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Konsep Nilai Waktu Uang?

2. Bagaimana Nilai Waktu Uang Dalam Ekonomi Keuangan Konvensional dan Syariah?

3. Bagaimana Legitimasi Syariah atas Nilai Waktu Uang?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Konsep Nilai Waktu Uang.

2. Untuk Mengetahui Nilai Waktu Uang Dalam Ekonomi Keuangan Konvensional dan Syariah.

3. Untuk Mengetahui Legitimasi Syariah atas Nilai Waktu Uang.

(5)

BAB II PEMBAHASAN A. KONSEP NILAI WAKTU UANG

a. Pengertian Nilai Waktu Uang

Nilai waktu uang adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.1 atau nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan atau nilai waktu dari uang, di dalam pengambilan keputusan jangka panjang, nilai waktu memegang peranan penting. Sebuah contoh seperti kenaikan pangan yang dikeluhkan oleh masyarakat, di mana masyarakat mengambil kesimpulan sendiri atas kenaikan pangan. Ada yang mengatakan kenaikan dikarenakan pasokan barang mulai langka, dan lain-lain.

b. Manfaat dan Kerugian Nilai Waktu Uang

Manfaat nilai waktu uang adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Nilai waktu uang berguna untuk menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya. Maka sudah jelas nilai waktu uang sangat penting untuk dipahami oleh kita semua, sangat berguna dan dibutuhkan untuk kita menilai seberapa besar nilai uang masa kini dan akan datang.

Kerugiannya yaitu akan mengakibatkan masyarakat hanya menyimpan uangnya apabila tingkat bunga bank tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank tinggi maka uang yang akan mereka terima dimasa yang akan datang juga tinggi. Time value of money tidak memperhitungkan tingkat inflasi.

c. Faktor – factor yang Mempengaruhi Nilai Waktu Uang

1 Brigham, Eugene F., dan Joel F. Houston. 2007. Essentials of Financial Management. Jakarta : Salemba Empat. hlm 153

(6)

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai waktu uang, diantaranya adalah :

1. Waktu penerimaan atau pembayaran nilai waktu uang.

Jumlah uang yang sama jika diterima pada waktu yang berbeda memiliki nilai yang berbeda. Hal ini terjadi karena sejumlah uang yang diterima sekarang bias diinverstasikan sehingga nilainya akan menjadi lebih besar dimasa yang akan dating. Untuk iut penting di pertimbangkan dalam pengambilan keputusan yang sifatnya jangka Panjang. Pada investasi jangka panjang pengluaran kas untuk investasi di lakukan pada periode atau diterima secara bertahap. Dengan demikian karena adanya perberdaan waktu antara saat arus kas tersebut. Oleh karena itu, dalam pengambilan keputusan investasi jangka panjang.

2. Tingkat inflasi.

Inflasi adalah kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum yang menyebabkan daya beli masyarakat turun dan menyebabkan nilai uang juga turun. Inflasi ini terjadi kerena pertumbuhan uang (money supply) melebihi pertumbuhan produksi barang dan jasa.

3. Tingkat suku bunga.

Merupakan sejumlah uang yang dibayarkan atau dihasilkan sebagai konpensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dari penggunaan uang.

Besar kecilnya jumlah bunga yang merupakan beban terhadap peminjam (debitan) sangat tergantung pada waktu, jumlah pinjaman, dan tingkat bunga yang berlaku.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa nilai waktu uang adalah suatu konsep yang berkaitan dengan waktu dalam menghitung nilai uang. Maksudnya, uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang. Uang yang diterima sekarang nilainya lebih besar daripada uang yang akan diterima dimasa mendatang. Nilai waktu dari uang berhubungan dengan nilai saat ini dan nilai yang akan datang. Oleh karena itu, terdapat konsep dan perhitungan nilai waktu yang akan datang (future value) dan nilai waktu uang sekarang (present valueI).

(7)

1. Dasar pemikiran dari konsep ini adalah nilai uang yang diterima di masa mendatang dari sejumlah modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat bunga tertentu. Misalnya seseorang menyimpan uang di bank sebesar Rp.

1.000.000,- selama satu tahun dan memperoleh bunga sebesar 15% per tahun, maka pada akhir tahun seseorang tersebut akan menerima :

NT1 = 1.000.000 (1 + 0,15)

= 1.150.000

Dalam hal ini NT, adalah nilai terminal pada tahun ke-1. Nilai terminal menunjukkan nilai pada waktu tersebut. Apabila dana tersebut disimpan selama dua tahun, dan memperoleh bunga 15% per tahun, maka :

NT2 = 1.000.000 (1 + 0,15)2

= 1.322.500

Demikian seterusnya. Hal ini terjadi karena bunga dibungakan lagi (compound internal). Secara umum kita bisa menuliskan, bahwa apabila C0 adalah nilai simpanan pada awal periode, maka nilai terminal (atau future value, FV) Pada tahun (periode) ke – n, adalah

NTn = C0 (1 + r)n

Dalam hal ini, r = tingkat bunga yang digunakan

Bunga yang dibayarkan kepada penabung mungkin dibayarkan tidak hanya sekali dalam setahun, tetapi bisa juga dua kali, tiga kali, atau m kali.

Kalau bunga yang dibayarkan dua kali dalam setahun, maka pada akhir tahun 1 nilai terminal nya adalah :

NT1 = 1.000.000 [1 + (0,15/2)]2 . 1

Kalau dibayarkan tiga kali, maka pada akhir tahun 1 nilai terminalnya adalah

NT1 = 1.000.000 [ 1 + (0,15/3)] 3.1 = 1.157.625

Semakin sering bunga yang dibayarkan, semakin besar nilai terminal yang diterima pada akhir periode yang sama. Secara umum apabila bunga dibayarkan dalam m kali dalam satu tahun, dan apabila uang disimpan selama n tahun, maka nilai terminal pada tahun ke n adalah

(8)

NTn = C0 [1 + (r/m)] m.n

Apabila m mendekati tidak terbatas, maka [1 + (r/m)]m.n akan mendekati en dalam hal ini e kurang lebih sama dengan 2,71826. Dengan demikian maka :

NTn = C0en

2. Dengan menggunakan dasar pemikiran yang sama kita bisa menghitung nilai sekarang (present value) dari penerimaan atau pengeluaran di kemudian hari. Kalau kita akan menerima Rp. 1.150.000 satu tahun yang akan datang, dan tingkat bunga yang relevan adalah 15%, maka nilai sekarang (PV) penerimaan tersebut adalah

PV = 1.150.000 / (1 + 0,15)

= 1.000.000 Rumus umumnya adalah PV = Cn/(1 + r)n

Dalam hal ini Cn adalah arus kas pada tahun (waktu) ke-n. Yang juga bisa dituliskan menjadi :

PV = C0

1 (1+r)n

Dengan analog yang sama, bisa dihitung PV suatu arus kas apabila bunga dihitung diterimakan (atau dibayarkan) lebih dari satu kali dalam setahun. Misalkan bunga sebesar 15% tersebut diterimakan dua kali dalam satu tahun. Dengan demikian maka,

PV = 1.150.00/[1 + (0,15/2)]2.1

= 995.132

Nilainya menjadi kecil, karena kalau bunga diterimakan dua kali dalam setahun, sebenarnya kita akan menerima sebesar Rp. 1.155.625, karena hanya akan menerima Rp 1.150.000, maka PV-nya lebih kecil dari Rp. 1.000.000.

Rumus umumnya adalah : PV = Cn/[1 + (r/m)]m.n

Dan apabila tingkat bunga digandakan terus menerus, maka :

(9)

PV = Cn/e

B. NILAI WAKTU UANG DALAM EKONOMI KEUANGAN KONVENSIONAL DAN SYARI’AH

a. Nilai Waktu Uang dalam Ekonomi Keuangan Konvensional

Nilai Waktu Uang (TVM Time Values of Money) dikenal dalam sistem keuangan konvensional yang berkaitan dengan konsep diskonto dalam teori modal dan investasi.2 dan dijadikan dasar pengambilan keputusan investasi. Inti dari konsep Nilai Waktu Uang adalah proses pembungaan majemuk . Menurut ekonomi konvensional, terdapat dua hal yang mendasari konsep Nilai Waktu Uang, yakni adanya inflasi dan kecenderungan lebih menyukai konsumsi saat ini daripada di masa depan.3

Inflasi didefinisikan sebagai tren kenaikan harga yang terus menerus secara keseluruhan. Inflasi menjadi dasar perbedaan nilai waktu uang . Misalnya, uang seribu rupiah saat ini dapat digunakan untuk membeli dua potong kue. Namun, berbeda halnya jika uang seribu rupiah digunakan untuk membeli kue di tahun yang akan datang karena bisa jadi hanya memperoleh satu potong kue. Maka dari itu, inflasi ini menjadi konsep yang mendasari Nilai Waktu Uang atau yang disebut juga sebagai preferensi waktu positif yang menyatakan bahwa nilai komoditas saat ini lebih tinggi daripada nilai masa depannya.4 Dalam preferensi waktu yang positif ini, diskonto biasanya didasarkan atau paling tidak berkaitan erat dengan suku bunga.

Pada umumnya, orang lebih menyukai present consumption daripada future consumption. Perbandingan antara kedua hal tersebut didasarkan pada anggapan bahwa tingkat inflasi berada di posisi angka 0 yang berarti bahwa meskipun inflasi berada pada titik 0, orang cenderung tetap menyukai melakukan konsumsi saat ini dibandingkan masa yang akan datang karena orang dapat menyiasatinya dengan meminta kompensasi untuk menunda konsumsi hingga masa yang akan datang. Dengan kata lain, 1 dolar hari ini lebih berharga daripada 1 dolar di masa

2 Rangkuti, R. Y. (2012) ‘Homoseksual Dalam Perspektif Hukum Islam’, Asy-Syir’ah, 46(I), hlm. 191–121.

3 Yudiana, F. E. (2013) ‘Dimensi Waktu Dalam Analisis Time Value of Money Dan Economic Value of Time’, Muqtasid: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, 4(1), p. 131. doi: 10.18326/muqtasid.v4i1.hlm 131-143.

(10)

yang akan datang karena saat ini dapat diinvestasikan untuk memperoleh kompensasi/keuntungan. Padahal, dolar yang diinvestasikan hari ini belum tentu menguntungkan, bisa saja impas atau malah negatif karena hasil investasi dieprngaruhi oleh banyak faktor, seperti modal, rasio/nisbah bagi hasil, dan pendapatan yang diperoleh.

b. Nilai Waktu Uang dalam Ekonomi Keuangan Syari’ah

Islam memposisikan uang sebagai alat tukar, bukan sebagai barang dagangan, sehingga inilah yang mendasari uang dijadikan sebagai flow concept. Konsep ini menjelaskan bahwa uang harus diupayakan untuk diputar kembali (flow) dan tidak diperbolehkan untuk dibiarkan dalam jangka waktu yang terlalu lama.

Dalam perspektif ekonomi Islam, tidak dikenal istilah TVM, melainkan economic value of time.5 Dalam ekonomi konvensional, konsep time value of money berkaitan dengan pembahasan terkait tingkat bunga. Hal ini bertentangan dengan konsep nilai uang dari sudut pandang Islam, dengan tegas bunga ditolak karena termasuk riba. Islam melarang karena bunga bertentangan dengan keadilan di mana orang dapat memperoleh hasil tanpa menanggung risiko dan tanpa mengeluarkan biaya.6 Teori keuangan juga sebenarnya menolak karena keuntungan yang besar merupakan dampak dari risiko yang besar pula.

Dalam transaksi keuangan syariah, pada kenyataannya praktik belum sepenuhnya lepas dari TVM. Contohnya adalah manajer keuangan yang terkait dengan TVM dalam mempertimbangkan suatu keputusan sumber pendanaan atau investasi. Hal ini berbeda dengan idealisme prinsip syariah untuk sama sekali terhindar dari TVM. Dalam ekonomi Islam, tidak dibenarkan konsep TVM yang menunjukkan bahwa uang seperti makhluk hidup yang dapat berkembang biak dengan sendirinya .Nilai uang tidak diperbolehkan jika bertambah karena waktu dan bukan dari usaha.

Sebenarnya diperbolehkan atau tidaknya penerapan konsep TVM ini dalam ekonomi Islam masih diperdebatkan. Dengan kata lain, ada yang

5 Maghfiroh, R. U. (2019) ‘Konsep Nilai Waktu dari Uang dalam Sudut Pandang Ekonomi Islam’, el-Qist : Journal of Islamic Economics and Business (JIEB), 9(2), pp. 186–195. doi: 10.15642/elqist.2019.9.2.hlm 186-195.

6 Purnamasari, S. (2014) ‘TIME VALUE OF MONEY PERSPEKTIF SYARIAH S. Purnamasari, S.H., S. Sos.I., MSI’, Al

(11)

memperbolehkan dan ada juga yang tidak memperbolehkan sama sekali. Para ahli yang berpendapat bahwa TVM diperbolehkan. Mereka memiliki konsep berpikir yang sama bahwa harga lebih tinggi yang dikenakan pada kontrak berbeda merupakan suatu bentuk dari TVM. Sementara itu, beberapa ahli menentang TVM, Mereka menunjukkan kesamaan konsep berpikir dimana TVM ditolak karena merupakan suatu bentuk riba.

Selain itu, Islam juga tidak hanya menekankan pada keuntungan duniawi, sehingga prinsipnya adalah waktu memiliki nilai ekonomis (economic value of time), sehingga waktu digunakan secara efektif, efisien, dan dilandasi dengan keimanan. Konsep inilah yang diperbolehkan dalam Islam. Economic value of time memberikan batasan-batasan atas keinginan-keinginan tidak terbatas yang dimiliki oleh manusia. Oleh karena itu, dalam transaksi keuangan syariah, tidak ada transaksi pinjaman dengan bunga, tetapi diganti dengan akad jual beli (murabahah, salam, istishna’) dan akad percampuran (mudharabah, musyarakah), serta akad-akad lainnya.7

C. LEGITIMASI SYARIAH ATAS NILAI WAKTU UANG

Legitimasi dipandang sebagai suatu penerimaan dan pengakuan masyarakat terhadap hak moral pemimpin untuk memerintah, membuat dan melaksanakan keputusan politik. Legitimasi ini juga dipandang sebagai bagian dari kewenangan, dan kewenangan merupakan bagian dari kekuasaan. Legitimasi ini dapat terbentuk dengan berbagai cara yang mampu dikelompokkan dalam tiga kategori yakni secara simbolis, prosedural atau material.

Berdasarkan cara dan sumber perolehan tersebut maka munculah beberapa jenis legitimasi yaitu legitimasi tradisional, legitimasi ideologi, legitimasi kualitas pribadi, legitimasi prosedural serta legitimasi instrumental. Sedangkan Syariah diartikan secara istilah sebagai suatu sistem atau aturan yang mengatur kehidupan manusia dalam beribadah baik secara hubungan antara manusia dengan Allah, ataupun hubungan manusia dengan manusia secara fiqh dan muammalah.8

7 Ilyas, R. (2017) ‘Time Value of Money dalam Perspektif Hukum Islam’, Al-’Adalah, 14(1), p. 157. doi:

10.24042/adalah.v14i1.1991

8 M.H.I. Dr. Moh. Mufid, Lc., “Kaidah Fiqh Ekonomi Syariah- Google Buku,” last modified 2015, accessed November

(12)

Menurut pakar hukum dan hak azasi manusia, unsur-unsur Legitimasi diantaranya meliputi:

1. Dukungan untuk komunitas politik.

2. Dukungan untuk prinsip, norma, dan prosedur rezim inti.

3. Penilaian kinerja rezim.

4. Dukungan untuk institusi rezim.

5. Dukungan untuk pihak berwenang.

Berdasarkan pada unsur-unsur legitimasi diatas, maka jenis-jenis legitimasi pada hukum positif dibedakan menjadi:

1. Legitimasi Politik

Legitimasi politik ialah suatu gambaran dari politik yang berdasarkan pada suatu keputusan dari hasil peradilan yang memiliki tujuan sebagai suatu bukti bahwasanya pada setiap kebijakan yang sudah di tetapkan adalah unutk kepentingan masyarakat luas.

2. Legitimasi Hukum

Legitimasi hukum adalah pengakuan hukum yang terdapat di tengah masyarakat yang bisa di katakan ada kaitannya dengan tindakan perbuatan hukum yang berlaku serta berbagai undang-undang yang sah dan sudah di tetapkan.

3. Legitimasi Kekuasaan

Legitimasi Kekuasaan merupakan suatu keyakinan pada setiap anggota di dalam maysrakat yang mentaati serta menerima berbagai kebijakan yang sebelumnya telah di buat oleh penguasa dan telah memenuhi berbagai tuntutan yang ada pada Rezim penguasa tersebut.

Berdasarkan pada definisi legitimasi menurut hukum positif maka legitimasi hukum dipandang sebagai pengakuan hukum yang terdapat di tengah masyarakat yang bisa di katakan ada kaitannya dengan tindakan perbuatan hukum yang berlaku serta berbagai undang-undang yang sah dan sudah di tetapkan. Dengan demikian legitimasi syariah didefinisikan sebagai pengakuan hukum pada tindakan kegiatan berasaskan syariah yang sah. Dalam konteks syariah pada legitimasi nilai waktu uang dapat diukur

(13)

dengan bersandar pada fatwa DSN MUI sebagai payung hukum pelaksanaan akad-akad mumalah pada lembaga keungan syariah.9

9 Ahmad ali sopian, LEGITIMASI SYARIAH TERHADAP NILAI WAKTU UANG, Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah

(14)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Nilai waktu uang adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu.

Menurut ekonomi konvensional, terdapat dua hal yang mendasari konsep Nilai Waktu Uang, yakni adanya inflasi dan kecenderungan lebih menyukai konsumsi saat ini daripada di masa depan.

Sebenarnya diperbolehkan atau tidaknya penerapan konsep TVM ini dalam ekonomi Islam masih diperdebatkan. Dengan kata lain, ada yang memperbolehkan dan ada juga yang tidak memperbolehkan sama sekali. Para ahli yang berpendapat bahwa TVM diperbolehkan. Mereka memiliki konsep berpikir yang sama bahwa harga lebih tinggi yang dikenakan pada kontrak berbeda merupakan suatu bentuk dari TVM. Sementara itu, beberapa ahli menentang TVM, Mereka menunjukkan kesamaan konsep berpikir dimana TVM ditolak karena merupakan suatu bentuk riba.

Legitimasi syariah didefinisikan sebagai pengakuan hukum pada tindakan kegiatan berasaskan syariah yang sah. Dalam konteks syariah pada legitimasi nilai waktu uang dapat diukur dengan bersandar pada fatwa DSN MUI sebagai payung hukum pelaksanaan akad-akad mumalah pada lembaga keungan syariah.

B. Saran

Demikian tugas makalah ini kami tulis, penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Maka penulis menyarankan kepada pembaca untuk mencari referensi lebih banyak dari sumber-sumber lain.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad ali sopian, LEGITIMASI SYARIAH TERHADAP NILAI WAKTU UANG, Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Volume III/ Nomor 01/ Januari 2021

Brigham, Eugene F., dan Joel F. Houston. 2007. Essentials of Financial Management. Jakarta : Salemba Empat. hlm 153

Ilyas, R. (2017) ‘Time Value of Money dalam Perspektif Hukum Islam’, Al-’Adalah, 14(1), p.

157. doi: 10.24042/adalah.v14i1.1991

Maghfiroh, R. U. (2019) ‘Konsep Nilai Waktu dari Uang dalam Sudut Pandang Ekonomi Islam’, el-Qist : Journal of Islamic Economics and Business (JIEB), 9(2), pp. 186–195. doi:

10.15642/elqist.2019.9.2.hlm 186-195.

M.H.I. Dr. Moh. Mufid, Lc., “Kaidah Fiqh Ekonomi Syariah- Google Buku,” last modified 2015, accessed November 08, 2023, https://books.google.co.id/ books? hl=id&lr=&id=

lzUpDwAAQBAJ&oi =fnd& pg=PA6&dq=

Rangkuti, R. Y. (2012) ‘Homoseksual Dalam Perspektif Hukum Islam’, Asy-Syir’ah, 46(I), hlm.

191–121.

Purnamasari, S. (2014) ‘TIME VALUE OF MONEY PERSPEKTIF SYARIAH S. Purnamasari, S.H., S. Sos.I., MSI’, Al Iqtishadiyah, 1(1), pp. 36–49.

Yudiana, F. E. (2013) ‘Dimensi Waktu Dalam Analisis Time Value of Money Dan Economic Value of Time’, Muqtasid: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, 4(1), p. 131. doi:

10.18326/muqtasid.v4i1.hlm 131-143.

Referensi

Dokumen terkait

Inflasi yang tinggi akan mengurangi daya beli karena nilai uang yang semakin rendah. Dengan nilai uang yang sama, jumlah barang dan jasa yang dapat dibeli akan