PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CIEURIH
Jln. Cieurih No.05 - Email : pkmcieurih10230902@gmail.com C I A M I S
Kode Pos 46252
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS CIEURIH NOMOR : 440/Kpts…………./PKM.CRH/IV/2023
TENTANG
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
UPTD PUSKESMAS CIEURIH
Menimbang : a. bahwa Puskesmas adalah sebagai fasilitas keselamatan tingkat pertama yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, mempunyai kewajiban utuk mematuhi ketentuan peraturan perundang- undangan yang terkait dengan bangunan, prasarana, peralatan puskesmas dan menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, pengunjung, petugas dan masyarakat;
b. bahwa sebagai fasilitas yang memberikan pelayanan keselamatan puskesmas perlu menyusun program manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, petugas dan masyarakat
c. bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a dan b perlu ditetapkan kebijakan kepala UPTD Puskesmas Cieurih tentang Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) di UPTD Puskesmas Cieurih.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik;
2. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, TambahanLembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 4 Tahun 1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan alat pemadaman api ringan;
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 2 Tahun 1983 tentang sistem proteksi aktif kebakaran;
5. Permenkes Nomor : 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2018 tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 tentang akreditasi pusat kesehatan masyarakat, klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktek Mandiri Dokter dan tempat Praktek Mandiri dokter Gigi.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS CIEURIH TENTANG PENANGGUNG JAWAB PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
Kesatu : Program manajemen Fasilitas dan Keselamatan di UPTD Puskesmas Cieurih meliputi :
a) Manajemen Keselamatan dan Keamanan Fasilitas Manajemen Keselamatan adalah suatu
keadaan tertentu dimana bangunan, halaman, prasarana, peralatan puskesmas yang tidak
menimbulkan bahaya atau resiko bagi pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat.
Manajemen Keamanan adalah proteksi atau perlindungan terhadap kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, atau penggunaan akses oleh mereka yang tidak berwenang.
Area yang beresiko kemanan dan kekerasan fisik perlu diidentifikasi dan dibuatkan peta untuk pemantauan dan meminimalkan terjadinya insiden dan kekerasan fisik pada pengguna layanan, pengunjung, petugas dan masyarakat.
Pemberian tanda pengenal untuk pengunjung, petugas serta pekerja alihdaya merupakan upaya untuk menyediakan lingkungan yang aman.
Kode darurat yang diperlukan ditetapkan dan diterapkan, minimal ;
(1) Kode merah atau alarm untuk pemberitahuan darurat kebakaran
(2) Kode biru untuk pemberitahuan telah terjadi kegawatdaruratan medik.
Dilakukan inspeksi fasilitas untuk menjamin keamanan dan keselamatan.
Apabila terdapat renovasi maka dipastikan tidak mengganggu pelayanan dan mencegah penyebaran infeksi.
b) Manajemen Bahan dan Limbah Berbahaya dan Beracun (B3), Bahan berbahaya harus diidentifikasi dikendalikan, dan limbah bahan berbahaya harus dibuang secara aman. Manajemen B3 dan limbah B3 meliputi:
1) Penetapan jenis dan area/ lokasi penyimpanan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan
2) Pengelola, penyimpanan dan penggunaan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan
3) Sistem pelabelan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
4) Sistem pendokumentasian dan perizinan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan
5) Penanganan tumpahan dan paparan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan
6) Sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan dan atau paparan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
7) Pembuangan limbah B3 yang memadai harus sesai peraturan perundang-undangan ;
8) Penggunaan alat pelindung diri (APD) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
9) Penggunaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
c) Manajemen Kedaruratan dan Bencana, adalah tanggapan terhadap wabah, bencana dan keadaan kegawatdaruratan akibat bencana. Manajemen
kedaruratan dan bencana direncanakan dan efektif.
Manajemen kedaruratan dan bencana perlu disusun dalama upaya menanggapi kejadian bencana, baik internal maupun eksternal yang meliputi;
1) Identifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari bencana yang mungkin terjadi menggunakan Hazard Vulnerability Assessment (HVA),
2) Menentukan peran Puskesmas dalam kejadian bencana
3) Strategi komunikasi jika terjadi bencana, 4) Manajemen sumber daya,
5) Penyediaan pelayanan dan alternatifnya,
6) Identifikasi peran dan tanggungjawab tiap pegawai serta manajemen konflik yang mungkin terjadi pada saat bencana.
7) Peran Puskesmas dalam tim terkoordinasi dengan sumber daya masyarakat yang tersedia.
Puskesmas juga perlu merencanakan dan menerapkan suatu kesiapan menghadapi bencana yang disimulasikan setiap tahun yang meliputi poin 2 sampai dengan poin 6 dari manajemen kedaruratan dan bencana.
8) Setiap pegawai wajib mengikuti pelatihan dan simulasi pelaksanaan manajemen kedaruratan bencana minimal setahun sekali, agar siap jika sewaktu-eaktu terjadi bencana.
d) Manajemen Pengamanan Kebakaran : Puskesmas wajib melindungi properti dan penghuni dari kebakaran dan asap.
Manajemen pengamanan kebakaran secara umum meliputi pencegahan terjadinya kebakaran dengan melakukan identifikasi area beresiko bahaya kebakaran dan ledakan, penyimpanan dan
pengelolaan bahan-bahan yang mudah terbakar, penyediaan proteksi kebakaran aktif dan pasif.
Secara khusus, program penanggulangan akan berisi : 1) Frekuensi inspeksi, pengujian, dan pemeliharaan
sistem proteksi dan penanggulangan kebakaran secara periodic sesuai peraturan yang berlaku.
2) Jalur evakuasi yang aman dari api, asap dan bebas hambatan.
3) Proses pengujian sistem proteksi dan penanggulangan kebakaran dilakukan selama kurun waktu 12 bulan.
4) Edukasi pada staf terkait sistem proteksi dan evakuasi pasien yang efektif pada situasi kebakaran.
5) Edukasi bahwa salah satu sumber penyebab terjadinya kebakaran di fasilitas pelayanan kesehatan adalah merokok
e) Manajemen Alat Kesehatan
Manajemen alat kesehatan ini berguna untuk mengurangi risiko ketidaktersediaan dan kegagalan fungsi alat kesehatan. Alat kesehatan harus dipilih, dipelihara, dan digunakan sesuai dengan ketentuan.
Kegiatan tersebut ditujukan untuk :
1) Memastikan bahwa semua alat kesehatan tersedia dan berfungsi dengan baik
2) Memastikan bahwa individu yang melakukan pengelolaan memiliki kualifikasi yang sesuai dan kompeten.
3) Memastikan operator yang mengoperasikan alat kesehatan tertentu telah terlatih sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.
Penggunan aplikasi sarana, prasaranan, dan alat kesehatan (ASPAK) oleh puskesmas untuk memenuhi standar.
Pemeriksaan alat kesehatan yang dilakukan petugas meliputi :
- Kondisi alat
- ada tidaknya kerusakan - kebersihan
- status kalibrasi - fungsi alat
Pelaksanaan kalibrasi dilakukan oleh pihak yang kompeten sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
f) Manajemen sistem Utilitas, meliputi sistem listrik bersumber PLN, sistem air, sistem gas medis dan sistem pendukung lainnya, seperti generator (genset), perpipaan air dipelihara untuk meminimalkan resiko kegagalan pengoperasian, dan harus dipastikan tersedia 7(tujuh) hari 24 (dua puluh empat) jam.
Air bersih perlu dilakukan pemeriksaan seperti, uji kualitas air secara periodik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
g) Pendidikan petugas tentang Manajemen Fasilitan dan Keselamatan (MFK), dalam rangka meningkatakan pemahaman, kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) perlu dilakukan pendidikan petugas agar dapat menjalankan peran mereka dalam menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, petugas dan masyarakat
Kedua : Nama-nama Tim Manajemen Fasilitas dan
KeselamatanUPTD Puskesmas Cieurih
sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Nomor : 440/Kpts /PKM.CRH/IV/2023
sebut dalam lampiran 1 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan itu.
Ketiga : Tugas dari masing- masing Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan UPTD Puskesmas Cieurih sebagaimana tertuang dalam surat Keputusan nomor tersebut dalam lampiran 2 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.
Keempat : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Cipaku
Pada tanggal : April 2023 KEPALA
UPTD PUSKESMAS CIEURIH,
Mulyana, S.Kep.Ners Pembina
NIP. 19660620 189603 1 004
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS CIEURIH TENTANG TIM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN UPTD PUSKESMAS CIEURIH NOMOR : 440/Kpts…………./PKM.CRH/IV/2023 TANGGAL : April 2023
SUSUNAN
TIM PENANGGUNG JAWAB PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN UPTD PUSKESMAS CIEURIH
NO Nama Jabatan
1 dr Rena Rosalina Koordinator MFK
2 Rasmanah, S.Kep.Ners PJ Sub Program Manajemen Keselamatan dan Keamanan
3 Santi Rosianti, Am.Keb Kesling
PJ Sub Program Manajemen Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Limbah Berbahaya 4 Risa Rokhman, SKM PJ Sub Program Manajemen Kedaruratan 5 Yudiana Fahrudin, Am.Kep PJ Sub Program Manajemen Pengamanan
Kebakaran
6 Ai Suyani, Am.KG PJ Sub Program Manajemen Alat Kesehatan 7 Engkos Kosmara,S.Kep
Ners PJ Sub Program Manajemen Sistem Utilitas 8 Gita EkaPutra R,Am.Keb Sub Program Pendidikan dan Pelatihan
KEPALA
UPTD PUSKESMAS CIEURIH,
Mulyana, S.Kep.Ners Pembina
NIP. 19660620 189603 1 004
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS CIEURIH TENTANG URAIAN TUGAS TIM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN UPTD PUSKESMAS CIEURIH
NOMOR : 440/Kpts…………./PKM.CRH/IV/2023 TANGGAL : April 2023
URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
TIM PENGELOLA PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN UPTD PUSKESMAS CIEURIH
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Ketua Tim Pengelola Program MFK :
1. Mengkoordinir seluruh proses perencanaan yang terkait dengan pengelolaan manajemen fasilitas dan keselamatan
2. Melakukan koordinasi terkait pelaksanaan program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
3. Melakukan koordinasi terkait proses pemantauan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
4. Melaporkan seluruh kegiatan yang dilakukan kepada Kepala Puskesmas.
Uraian Tugas dan Tanggungjawab :
A. Sub Program Manajemen Keselamatan dan Keamanan Fasilitas
1. Merencanakan dan mengkoordinasikan program untuk menjamin lingkungan yang aman terhadap timbulnya bahaya atau resiko bagi pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat.
2. Melakukan kegiatan terkait pelindungan atau upaya keselamatan dan keamanan.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap dilaksanakannya program keselamatan dan keamanan di UPTD Puskesmas Cibiru.
B. Sub Program Manajemen Pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan Limbah B3
1. Merencanakan dan mengkordinasikan semua kegiatan mulai dari penanganan, penyimpanan, pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya.
2. Melakukan kegiatan terkait pengelolaan B3 dan limbah B3 3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
dilaksanakannya program pengelolaan B3 dan limbah B3.
C. Sub Program Manajemen Kedaruratan dan bencana
1. Merencanakan dan mengkordinasikan semua kegiatan terkait upaya pencegahan dan dan penanggulangan wabah dan bencana dan upaya puskesmas dalam melakukan tindakan apabila terjadi keadaan darurat
2. Melakukan kegiatan terkait manajemen kedaruratan
3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap dilaksanakannya program manajemen kedaruratan.
D. Sub Program Manajemen Pengamanan Kebakaran
1. Merencanakan dan mengkordinasikan semua kegiatan terkait upaya penanganan kebakaran yang meliputi pengamanan dan perlindungan property dan penghuni dari kebakaran dan asap
2. Melakukan kegiatan terkait pengamanan kebakaran
3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap dilaksanakannya program pengamanan terhadap bahaya kebakaran.
E. Sub Program Manajemen Alat Kesehatan
1. Merencanakan dan mengkordinasikan kegiatan pemulangan, pemeliharaan dan penggunaan semua peralatan Puskesmas mulai dari alat-alat kesehatan, perbekalan kesehatan lainnya dan semua perlengkapannya
2. Melakukan kegiatan terkait upaya pemeliharaan untuk memastikan bahwa seluruhnya berfungsi baik
3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap dilaksanakannya program pengelolaan alat kesehatan.
F. Sub Program Manajemen Sistem Utilitas
1. Merencanakan dan mengkordinasikan semua kegiatan terkait penyelenggaraan dan pemeliharaan sistem utilitas pendukung pelayanan kesehatan
2. Melakukan kegiatan terkait upaya pemeliharaan sarana utilitas dalam rangka
3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap dilaksanakannya program pengelolaan prasarana puskesmas.
G. Sub Program Pendidikan dan Pelatihan
1. Merencanakan dan mengkordinasikan kegiatan terkait edukasi petugas tentang Manajemen Fasilitas dan Keselamatan dalam rangka menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat.
2. Melakukan kegiatan terkait pendidikan dan pelatihan petugas terkait MFK
3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap dilaksanakannya program pendidikan dan pelatihan petugas terkait MFK.
KEPALA
UPTD PUSKESMAS CIEURIH,
Mulyana, S.Kep.Ners Pembina
NIP. 19660620 189603 1 004