KEBIJAKAN SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL
PERIKANAN
PUSAT PENGENDALIAN MUTU
BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
2023
OUTLINE
I. SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN HULU HILIR
II. MEKANISME PELAKSANAAN PENGENDALIAN SJMKHP III. HARMONISASI SJMKHP
IV. UPDATE KERJASAMA INDONESIA DENGAN NEGARA MITRA
I. SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
HULU HILIR
Hak setiap orang untuk mendapatkan pangan yang aman.
Pemerintah Indonesia memandang
masalah keamanan hasil perikanan dan produknya sebagai issue yang diatur secara wajib
(mandatory).
Penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil
Perikanan.
Pelaku bisnis harus
melaksanakannya
JAMINAN MUTU & KEAMANAN HASIL PERIKANAN
JAMINAN MUTU & KEAMANAN HASIL PERIKANAN
❑ Terjaminnya keamanan hasil perikanan tergantung pada peranan dan tanggung jawab pemerintah,
sebagai fasilitator, pembimbing dan pengawas dan produsen hasil perikanan sebagai pelaku utama
(produsen bahan baku, pelaku usaha, distributor, pengecer maupun jasa boga) serta konsumen
❑ Sinergi ketiganya akan mewujudkan keamanan hasil
perikanan.
QUALITY ASSURANCE SISTEM JAMINAN BIOSECURITY, MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN HULU-HILIR
SERTIFIKASI SISTEM - HACCP (UPI)
- CPIB/HACCP (Suplier) - IKI/CKIB (UUPI)
PASAR DOMESTIK
SERTIFIKASI PRODUK (HC) -Kesehatan, mutu, dan keamanan
pangan hasil perikanan
-Kesehatan Ikan
Verifikasi sistem jaminan hulu hilir
PENGENDALIAN PENYAKIT IKAN DAN KEAMANAN
HAYATI
PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN
Border Inspection
Bandara/Pelabuhan/
Perbatasan Negara
Border Services
Bandara/Pelabuhan/
Perbatasan Negara
Pengakuan Internasional Kesetaraan Sistem Jaminan Mutu
(MRA/MoU/Equivalen) : 38 Negara Tingkat Keberterimaan ProdukSaat Ini (2022)di 172 Negara
Pelaporan Ekspor, Impor, Domestik
✓Data operasional
✓Data PNBP
✓Data Pencegahan illegal ekspor Mencegah hilangnya nilai produksi dan/atau keanekaragaman hayati ikan
= Proses Sertifikasi Jaminan Mutu
Keterangan:
= Verifikasi Penerapan System dan Traceability
PERIKANAN BUDIDAYA
STANDARD PEMBENIHAN
STANDARD PEMBUDIDAYAAN
STANDARD PAKAN DAN OBAT
Standar Penanganan Ikan di Kapal
Monitoring Pembongkaran
Ikan
PELABUHAN/TEMPAT PENDARATAN
PERIKANAN TANGKAP
NRMP , Monitoring Penyakit, Pengendalian pakan, Pengendalian obat
JAMINAN BIOSECURITY DAN / ATAU MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
Alur Produk KAPAL
PASAR EKSPOR
PRODUK UNIT
PENGOLAHAN IKAN/ UNIT USAHA PEMBUDAYAAN
IKAN SUPPLIER
MONITORING Biosecurity
REGU LASI AC UA N
1. UU Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan,
2. UU Nomor 31 tahun 2004 tentang PERIKANAN sebagaimana diubah dengan UU 45 tahun 2009, Pasal 22 – 24 3. UU Nomor 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2015 tentang Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan serta Peningkatan Nilai Tambah Produk Hasil Perikanan
5. Peraturan Pemerintah No 86 Tahun 2019 Tentang Keamanan Pangan
6. PERMEN KP NO. PER/19/MEN/2010 tentang Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
7. PERMEN KP NO. PER/02/MEN/2007 tentang Monitoring residu obat, bahan kimia, bahan biologi dan kontaminan pada pembudidayaan ikan
6. KEPMEN KP NO. 02/MEN/2007 tentang Cara budidaya ikan yang baik
7. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 52A/KEPMEN-KP/2013 tentang Persyaratan Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pada Proses Produksi, Pengolahan dan Distribusi
8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 51/MEN/2018 tentang Persyaratan dan Tata Cara Penerbitan Sertifikat Penerapan Program Manajemen Mutu Terpadu / Hazard Analysis and Critical Control Point 9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 10 Tahun 2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha Dan Produk
Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kelautan Dan Perikanan
10. Peraturan Kepala BKIPM No 170/PER-BKIPM/2019 tentang Penerapan Sistem Ketertelusuran di Unit Pengolahan Ikan 11. Keputusan Kepala Badan NO. PER 75/BKIPM/2020 tentang Petunjuk Teknis Penerapan Sistem Mutu Berdasarkan
Konsepsi HACCP
REGU LASI AC UA N
Setiap orang yang melakukan penanganan dan pengolahan ikan wajib memenuhi dan menerapkan:
▪ persyaratan kelayakan pengolahan ikan;
▪ sistem jaminan mutu, dan keamanan hasil perikanan yang terdiri atas sub sistem :
a)pengawasan dan pengendalian mutu;
b)pengembangan dan penerapan persyaratan atau standar bahan baku, persyaratan atau standar sanitasi dan teknik penanganan serta pengolahan, persyaratan atau standar mutu produk, persyaratan atau standar sarana dan prasarana, serta persyaratan atau standar metode pengujian;
dan
c)sertifikasi.
▪ Setiap orang yang memenuhi dan menerapkan persyaratan kelayakan pengolahan ikan, memperoleh Sertifikat Kelayakan Pengolahan.
▪ Setiap orang yang memenuhi dan menerapkan persyaratan penerapan sistem jaminan mutu hasil perikanan, memperoleh Sertifikat Penerapan Program Manajemen Mutu Terpadu.
▪ Seluruh hasil perikanan harus dilengkapi dengan Sertifikat Kesehatan (HC)
UU No. 31 Tahun 2004 Jo UU. 45 Tahun 2009 tentang Perikanan (Pasal 20 dan 21)
▪ Pasal 10
Untuk terselenggaranya Karantina, Pemerintah Pusat berkewajiban menyediakan SDM serta prasarana dan sarana
▪ Pasal 14
Petugas karantina harus memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya
▪ Pasal 35
pemasukan dan/atau pengeluaran media pembawa dari satu area ke area lain di dalam wilayah NKRI wajib melengkapi Sertifikat Kesehatan dari tempat pengeluaran yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
▪ Pasal 72
Pelaksanaan pengawasan dan/atau pengendalian Pemasukan dan Pengeluaran terhadap Keamanan Pangan dan Mutu Pangan, Keamanan Pakan dan Mutu Pakan, PRG, SDG, Agensia Hayati, Jenis Asing Invasif, Tumbuhan dan Satwa Liar, serta Tumbuhan dan Satwa Langka di Tempat Pemasukan dan Tempat Pengeluaran dilakukan secara terintegrasi dengan tindakan Karantina
▪ Pasal 77
Pemerintah menerapkan ketertelusuran mulai dari praproduksi, produksi, distribusi, pengolahan, dan pemasaran dalam rangka memberikan jaminan terhadap Keamanan Pangan dan Mutu Pangan serta Keamanan Pakan dan Mutu Pakan.
UU No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan
Tumbuhan
II. MEKANISME PELAKSANAAN
PENGENDALIAN SJMKHP
Supplier Unit
UPT KIPM
BKIPM
Sertifikat Cara Penanganan/Pengolahan Ikan yang Baik di Supplier 1. Identifikasi
supplier 2. Inspeksi 3. Tindakan
Perbaikan Evaluasi
Laporan Hasil Sertifikasi dan Monitoring
▪ UPT KIPM membuat program inspeksi tahunan unit pengumpul/suplier yang mempunyai ijin
▪ UPT KIPM melakukan survailen ke unit pengumpul/suplier yang bersertifikat setiap tahun dan dilaporkan ke Otoritas Kompeten.
4. Penerbitan
A. Sertifikasi CPIB Suplier
Sistem Hazard Analysis and
Critical Control Point (HACCP), dan
Sistem Ketertelusuran Program
Persyaratan Dasar (PPD),
B. SERTIFIKAT PENERAPAN PMMT/HACCP
DITERBITKAN BERDASARKAN jenis olahan ikan, unit proses, dan/atau potensi bahaya (hazard)
yang berbeda yang ditangani dan/atau diolah oleh UPI.
Sertifikat Penerapan PMMT/HACCP diterbitkan terhadap pelaku Usaha yang melakukan kegiatan penanganan, pengolahan dan/atau pemasaran hasil perikanan yang menerapkan dan memenuhi Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
Regulasi Acuan: PerMenKP No.10
Tahun 2021
Sosialisasi PB-UMKU Sertifikat Penerapan PMMT/HACCP
1. Sertifikat Penerapan PMMT/HACCP yang masih berlaku
2. Hasil Audit Internal
B. Permohonan Perpanjangan
1. Perizinan Berusaha Subsektor Pengolahan Ikan dan/atau Pemasaran Ikan yang terkait dengan KBLI yang sesuai 2. Manual HACCP yang telah
divalidasi; dan
3. Hasil Audit Internal
A. Permohonan Baru
1. Hasil Audit Internal
2. Sertifikat Penerapan PMMT/HACCP yang masih berlaku
3. Nomor Registrasi Negara Mitra bagi UPI yang mengalami penurunan peringkat Sertifikat Penerapan PMMT/HACCP
4. Kontrak atau Permintaan dari negara tujuan ekspor
D. Permohonan Peninjauan Ulang Peringkat
1. Sertifikat Penerapan PMMT/HACCP yang masih berlaku
2. Manual HACCP untuk ruang lingkup baru yang telah divalidasi
3. Hasil Audit Internal
C. Permohonan Penambahan Ruang Lingkup
PERSYARATAN
PERSYARATAN PERMOHONAN
Sosialisasi PB-UMKU Sertifikat Penerapan PMMT/HACCP
Penjelasan KBLI Berasosiasi
• 10211 (Industri Penggaraman/Pengeringan Ikan);
• 10212 (Industri Pengasapan/Pemanggangan Ikan);
• 10213 (Industri Pembekuan Ikan);
• 10214 (Industri Pemindangan Ikan);
• 10215 (Industri Peragian/Fermentasi Ikan);
• 10216 (Industri Berbasis Daging Lumatan dan Surimi);
• 10217 (Industri Pendinginan/Pengesan Ikan);
• 10219 (Industri Pengolahan dan Pengawetan Lainnya untuk Ikan);
• 10221 (Industri Pengolahan dan Pengawetan Ikan dan Biota Air (bukan Udang) dalam Kaleng);
• 10222 (Industri Pengolahan dan Pengawetan Udang dalam Kaleng);
• 10291 (Industri Penggaraman/Pengeringan Biota Air Lainnya);
• 10292 (Industri Pengasapan/ Pemanggangan Biota Air Lainnya);
• 10293 (Industri Pembekuan Biota Air Lainnya);
• 10294 (Industri Pemindangan Biota Air Lainnya);
• 10295 (Industri Peragian/Fermentasi Biota Air Lainnya);
• 10296 (Industri Berbasis Lumatan Biota Air lainnya);
• 10297 (Industri Pendinginan/ Pengesan Biota Air Lainnya);
• 10298 (Industri Pengolahan Rumput Laut);
• 10299 (Industri Pengolahan dan Pengawetan Lainnya untuk Biota Air Lainnya);
• 10414 (Industri Minyak Ikan);
• 10490 (Industri Minyak Mentah dan Minyak Nabati dari Hewan Lainnya-hasil sisaan lainnya dari produksi minyak dan penyulingan minyak dari ikan dan mamalia laut);
• 10750 (Industri Makanan dan Masakan Olahan-Dendeng Ikan, Baby Fish Goreng/Crispy Ikan, Udang Tepung dan Ikan Tepung);
• 10779 (Industri Produk Masak Lainnya); Kitin kitosan, petis udang
• 10794 (Industri Kerupuk, Keripik, Peyek dan Sejenisnya);
• 46206 (Perdagangan Besar Hasil Perikanan);
• 52102 (Aktivitas Cold Storage).
Sosialisasi PB-UMKU Sertifikat Penerapan PMMT/HACCP
Sistem Hazard Analysis and
Critical Control Point (HACCP), dan
Sistem Ketertelusuran Program
Persyaratan Dasar (PPD),
Persyaratan
khusus/Persyaratan
Teknis yang harus
dipenuhi
1) Persyaratan lokasi UPI
2) Persyaratan lingkungan
UPI 3) Persyaratan Bangunan dan
Fasilitas UPI
4) Persyaratan Peralatan dan Perlengkapan,
5) Persyaratan Bahan Baku
6) Persyaratan penanganan dan/atau
pengolahan
7) Persyaratan Bahan Tambahan
Pangan
8) Persyaratan
pengemasan 9) Persyaratan penyimpanan
10) Persyaratan distribusi
A. PROGRAM PERSYARATAN DASAR
12) Persyaratan
pengadaan, penyimpanan,
penggunaan dan pelabelan bahan kimia
13) Persyaratan pengendalian binatang pengganggu 11) Persyaratan
keamanan air dan es
14) Persyaratan karyawan 15) Pelatihan dan kompetensi karyawan,
PROGRAM PERSYARATAN DASAR
18
12. menetapkan dokumentasi dan memelihara rekaman
11. menetapkan prosedur validasi rencana HACCP dan verifikasi
10. menetapkan tindakan perbaikan;
9. menetapkan pemantauan titik kendali kritis
8. menetapkan batas kritis
7. menentukan titik kendali kritis (CCP) 6. melakukan analisa bahaya dan tindakan pengendalian
5. melakukan verifikasi diagram alir proses
4. Menetapkan diagram alir proses 3. Mengidentifikasi tujuan penggunaan dan pengguna produk
2. Menetapkan deskripsi produk 1. Menetapkan tim HACCP dan identifikasi
ruang lingkup 5 Langkah Awal
7 Prinsip HACCP
C. PERSYARATAN SISTEM KETERTELUSURAN
1) Setiap UPI harus memenuhi dan menerapkan Sistem Ketertelusuran yang mampu mengidentifikasi suatu produk dan keterkaitannya dengan asal bahan dan bagian-bagiannya, sejarah penanganan dan/atau pengolahan, peredaran dan lokasi produk setelah dikirim;
2) Penerapan Sistem Ketertelusuran meliputi Ketertelusuran Internal dan Ketertelusuran Eksternal;
PENARIKAN PRODUK (PRODUCT RECALL)
a) Hasil Perikanan yang tidak memenuhi ketentuan wajib dilakukan penarikan;
b) UPI harus memiliki prosedur penarikan produk yang efektif secara tertulis dan dipelihara;
c) UPI harus melakukan simulasi penarikan produk secara berkala; dan
d) modifikasi prosedur penarikan dapat dilakukan apabila diperlukan
berdasarkan hasil simulasi penarikan produk.
SISTEM KETERTELUSURAN
Terdiri dari 3 komponen, yaitu:
1. Mampu telusur terhadap pemasuk ( supplier traceability ):
Untuk menjamin bahwa asal bahan baku/ ingredient dapat diidentifikasi dari rekaman ( record ) dan dokumentasi
2. Mampu telusur terhadap rantai proses ( process traceability ):
Untuk menjamin bahwa semua bahan-bahan/ ingredient , rekaman proses dari setiap produk yang dihasilkan dari suatu pabrik dapat diidentifikasi
3. Mampu telusur terhadap pelanggan ( customer traceability )
Untuk menjamin bahwa pelanggan dari semua produk yang disuplai
dapat diidentifikasi
Klasifikasi
Verifikasi dilakukan melalui kegiatan surveilan
▪ peringkat A, 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun
▪ peringkat B, 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) tahun
▪ peringkat C, 4
(empat) kali dalam 1 (satu) tahun
▪ Grade A : kritis 0, serius 0, mayor maks 5, minor maks 6 (jumlah mayor dan minor paling banyak 11)
▪ Grade B : kritis 0, serius maks 2, mayor maks 10, minor maks 7; (jumlah serius dan mayor maks 10)
▪ Grade C : kritis 0, serius maks 4, mayor maks 11, minor > 7
PERINGKAT SANKSI/TINDAKAN
–peringatan;
–pembekuan
Sertifikat Penerapan PMMT/HACCP; dan –pencabutan
Sertifikat Penerapan PMMT/HACCP.
Pemeringkatan
Sertifikat Penerapan PMMT/HACCP ditetapkan
berdasarkan tingkat pemenuhan
persyaratan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
VERIFIKASI
SERTIFIKASI PMMT/HACCP
C. Penerbitan Sertifikat Kesehatan (HC)
PROSEDUR PENERBITAN HEALTH CERTIFICATE (“IN PROCESS INSPECTION”) HASIL PERIKANAN UNTUK KONSUMSI TUJUAN EKSPOR
UPI
(Bersertifikat HACCP)
Sesuai
Tidak Sesuai : Tindakan perbaikan
HC
Proses Produksi
Pengajuan ekspor
Verifikasi : fisik/dokumen
Produk Siap ekspor
Persyaratan :
a. Setiap Produk perikanan yg dipasarkan untuk konsumsi manusia wajib disertai dg HC b. HC hanya dapat diterbitkan untuk hasil
perikanan dari UPI yg telah bersertifikat HACCP;
c. Format HC harus sesuai dg format yg ditetapkan Otoritas Kompeten;
d. HC ditandatangani oleh Pejabat Penandatangan yg ditetapkan Otoritas Kompeten dan dibubuhi stempel BKIPM;
e. HC memuat data dan informasi yg sesuai dg produk yg disertifikasi;
f. HC harus diterbitkan sebelum hasil perikanan didistribusikan
Lembaga Inspeksi dan Sertifikasi
Dokumen : Surveilan & Tes Result
1. Penerapan HACCP 2. Traceability 3. Internal audit 4. External audit
5. Aproved suplier CPIB 6. Laboratory testing 7. Proces/End Products
8. Sampling &. Pengujian contoh
Inspektur Mutu
Surveilan
1
2
3. a
4 6
7
3. b 5
Verifikasi kesesuaian
...Isi Health Certificate...
• Menerangkan tentang spesifikasi/data “consignment” :
✓jenis olahan, berat/volume, tanggal produksi, nomor container, dll
• Sebagai jaminan mutu dan keamanan produk kepada konsumen (attestation)
• Menerangkan tentang asal produk/barang :
✓asal negara, nama UPI, dll
• Bukti Legalitas :
✓ Competent Authority, Cap, Tandatangan, dll
HEALTH CERTIFICATE (HC)
• Berasal dari UPI yang sudah diakui
• Ditangani, disiapkan, diolah, diidentifikasi, disimpan dan didistribusikan berdasarkan Program Manajemen Mutu Terpadu berdasarkan HACCP yang telah
diterapkan secara konsisten sesuai dengan persyaratan.
JAMINAN YANG DIBERIKAN
Pernyataan dalam HC
Jaminan yang diberikan:
Berasal dari UPI yang menerapkan program berdasarkan prinsip – prinsip HACCP,
ditangkap ditangani, disiapkan, diolah, dibekukan secara higienis mulai dari atas kapal sampai pabrik pegolahan,
Memenuhi standar kesehatan produk perikanan seperti organoleptik, histamin, parasit, toksin dll
Dikemas, disimpan dan diangkut sesuai persyaratan
Memenuhi persyaratan penandaan-identifikasi mengacu pada identifikasi jenis produk dan UPI asal
Ikan hasil budidaya harus dilengkapi dengan rencana monitoring residu.
Telah dilakukan pengendalian dengan memuaskan
Keberterimaan Ekspor Hasil Perikanan Indonesia di Dunia
Produk Perikanan Indonesia dapat diterima di 172
negara dari 241 negara di dunia (195 negara anggota PBB)
Pasar Potensial:
China, Amerika Serikat, Amerika Latin, Uni Eropa, Timur Tengah, Jepang dan
Australia
III. HARMONISASI SJMKHP
PROSEDUR PENGAKUAN SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN OLEH INTERNASIONAL
● Peraturan/legislasi tentang sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan
● Otoritas Kompeten (Institusi yang bertanggung jawab)
● Laboratorium
● Inspektur
● Net working laboratorium
PENGAKUAN SECARA DEJURE :
Berdasarkan SK/MRA/MOU dengan negara mitra (Uni Eropa, Kanada, Korea, China, Vietnam, Rusia)
PENGAKUAN SECARA DE FACTO (USA) :
✓ Mempersyaratkan Sertifikasi HACCP dari Otoritas Kompeten
✓ Pemberitahuan kepada Otoritas Kompeten (KKP) setiap inspeksi ke Indonesia
Memiliki Sistem :
Kerjasama/harmonisasi sistem jaminan mutu dan
keamanan hasil perikanan
Inisiasi Kerjasama
Harmonisasi diawali dengan inisiasi kerjasama diantara kedua negara..
Penandatanganan MoU/MRA
Jika kedua negara saling mengakui kesetaraan penerapan jaminan mutu, maka substansi harmonisasi akan dituangkan dalam bentuk MoU/MRA yang ditandatangani oleh perwakilan kedua negara
Inspeksi Lapang
Kedua negara selanjutnya akan melakukan inspeksi lapang untuk melihat secara langsung penerapan jaminan mutu dan KHP.
Pengisian Kuisioner
Pengisian kuisioner dari masing-masing negara untuk mengetahui implementasi sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan.
1 2
Pertukaran Regulasi
Kedua negara saling bertukar regulasi terkait ekspor impor hasil perikanan
yang berlaku
3
4
Verifikasi Pengisian Kuisoner
Kuisioner yang telah diisi dilakukan verifikasi oleh kedua negara
5 6
START
FINISH
Prosedur Harmonisasi Negara Mitra
COOPERATION
European Union (27 Countries)
Sampai dengan
Desember 2022 BKIPM telah memiliki MoU/MRA dengan 38 negara
Eurasian Economic Union (5 Countries)
South Korea Saudi Arabia
Norway Canada
MoU/MRA DENGAN NEGARA MITRA
NEGARA MITRA
TANGGAL TANDA TANGAN
PENANDATANGAN PERPANJANGAN KERJASAMA
Uni Eropa
2001/254/EC: Commission Decision of 21 March 2001 amending Decision 94/324/EC dated 19 May 1994
(Pengakuan Kesetaraan SJMKHP)
Canada 7 Maret 2002
- Soempeno Putro (DG Capacity Building on Behalf of DJPT)
- Ronald L. Doering (President CFIA) Tidak ada ketentuan masa berlaku
Korea Selatan 15 September 2005
- Freedy Number (MKP) - Mr. Keo-don Oh (Minister of
Maritime Affairs and Fisheries)
2 September 2016 Oleh:
- Rina (Kepala BKIPM)
- Sin Hyun-seok (DG of the NFQS)
Berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang selama 5 tahun (s.d 2 Sept 2026)
China 11 November 2008
- Martani Huseini (Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan) - Dirjen Keamanan Pangan AQSIQ
27 November 2019 Oleh:
- Rina (Kepala BKIPM)
- Zhang Jiwen (Vice Minister of GACC)
Berlaku selama 5 tahun dan otomatis diperpanjang selama 3 tahun (s.d 27 November 2027)
EEU (Rusia, Belarusia, Kazakhstan, Armenia, Kyrgyzstan)
23 April 2009
- Martani Huseini (Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan) - Grigory K. Kovalev (Deputy Head
Rosselkhoznadzor)
Kerjasama berlaku selama 5 tahun sejak tanggal penandatanganan (s.d 23 April 2014) dan otomatis diperpanjang selama 3 tahun (s.d 23 April 2017)
Indonesia telah bersurat ke Rusia untuk melakukan perpanjangan kerjasama, namun belum mendapatkan respon.
Harmonisasi Indonesia dengan Negara Mitra
NEGARA MITRA
TANGGAL TANDA TANGAN
PENANDATANGAN PERPANJANGAN KERJASAMA
Vietnam 22 September 2011
- M. Syamsul Maarif (Kepala BKIPM)
- Nguyen Nhu Tiep (DG of NAFIQAD)
Kerjasama berlaku selama 5 tahun sejak tanggal penandatanganan (s.d 22 September 2016) dan otomatis diperpanjang selama 5 tahun (s.d 22 September 2021)
Norwegia 11 September 2013
- Narmoko Prasmadji (Kepala BKIPM)
- Harald Gjein (DG of NFSA)
Kerjasama berlaku selama 3 tahun sejak tanggal penandatanganan (s.d 11 September 2016) dan dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari para pihak.
Proses perpanjangan MRA dilakukan setelah Indonesia – EFTA CEPA di tandatangani. Saat ini sedang dilakukan komunikasi untuk
perpanjangan MRA.
Arab Saudi 13 Agustus 2020
- Penny K. Lukito (Kepala BPOM) - Hisham bin Saad Al-Jadhey (Presiden Direktur untuk Otoritas Pangan dan Obat Saudi Kerajaan Arab Saudi)
Kerjasama berlaku selama 3 tahun sejak tanggal penandatanganan (s.d 13 Agustus 2023)
Kolaborasi di bidang pangan olahan, obat dan kosmetik meliputi pertukaran informasi, keahlian, kunjungan inspeksi dan notifikasi– Contact Point RI dilakukan melalui BPOM
Harmonisasi Indonesia dengan Negara Mitra
Jakarta, 27 November 2019
Penandatanganan perpanjangan MoU RI – China oleh:
- Ibu Rina - Kepala BKIPM
- Mr. Zhang Jiwen (Vice Minister of GACC)
• Copy sertifikat HACCP min Grade B
• Surat Permohonan ke Kepala Pusat PM
• Surat Pernyataan Pemanfaatan Noreg
• Appendix 3
Vietnam
Persyaratan Dokumen Pendaftaran Nomor Registrasi Negara Mitra
EEU
• Copy sertifikat HACCP min Grade A
• Surat Permohonan ke Kepala Pusat PM
• Surat Pernyataan Pemanfaatan Noreg
Korea Selatan
• Copy sertifikat HACCP min Grade B
• Surat Permohonan ke Kepala Pusat PM
• Surat Pernyataan Pemanfaatan Noreg
• Copy sertifikat HACCP min Grade B
• Surat Permohonan ke Kepala Pusat PM
• Surat Pernyataan Pemanfaatan Noreg
Kanada
Uni Eropa
• Copy sertifikat HACCP min Grade A
• Surat Permohonan ke Kepala Pusat PM
• Surat Pernyataan Pemanfaatan Noreg
China
• Copy sertifikat HACCP min Grade B
• Surat Permohonan ke Kepala Pusat PM
• Surat Pernyataan Pemanfaatan Noreg
• UPI mengisi data dan kuesioner pada web cifer
Arab Saudi
• Pengisian Kuesioner Offline
• Pendaftaran di website SFDA
• Pengisian tabel aktivitas UPI
Pengajuan dapat
disampaikan
melalui PPK Online
Melalui PPK online
Pimpinan
UPI
Pengisian Kuesioner Offline (Self Audit of Foreign
Establishment) Format dapat diakses di:
Bit.ly/arabsaudi29 Ditandatangani dan divalidasi
oleh:
1. UPT BKIPM (issuing HC) 2. Disperindag (issuing CoO) -
optional
3. Kadin (Chamber of Commerce and Industry 4. The Indonesian FDA (BPOM)
– dikirimkan via email ke:
[email protected] [email protected]
Cc ke
[email protected]
Registrasi ke Website SFDA http://frcs.sfda.gov.sa/Account/Reg
isterAccount.aspx Mengunggah dokumen:
NIB English Version = approval document
Sertifikat HACCP = foreign establishment
Kuesioner offline (ttd BPOM) = supporting document
Panduan mengisi:
Bit.ly/arabsaudi29 NIB versi Bahasa Inggris
sebagai dokumen Approval Number:
1. login ke sistem OSS, 2. menu permohonan, pilih
menu non perseorangan, 3. pilih menu perizinan
berusaha, kemudian di tab bawah akan muncul
tombol NIB Inggris.
Pengisian Tabel Aktivitas Perusahaan oleh UPI Semua komoditas yang akan diekspor dan memiliki HACCP
disebutkan per spesies.
Tabel produk ikan dan crustacea terpisah
Pengiriman 3 dokumen ke email [email protected] 1. Kuesioner offline (validasi BPOM) 2. Bukti registrasi online (screen shoot
reference number)
3. Tabel aktivitas UPI – format Ms. Excel Bidang HPK akan merekap dan
mengendorse pendaftaran melalui BPOM untuk dapat diteruskan ke SFDA*
UPI Pemohon
*Catatan:
Keputusan disetujui/tidak disetujui merupakan kewenangan SFDA
Prosedur Registrasi UPI ke Arab Saudi
Prosedur Registrasi/Perpanjangan Nomor Registrasi UPI ke China
1. Membuat akun UPI (user dan password) 2. Memverifikasi pengajuan UPI
3. Mengunggah Declaration of CA
4. Mengunggah kuisioner yang diisi oleh UPI yang sudah di otorisasi oleh OK
5. Mensubmit permohonan ke GACC (apabila persyaratan lengkap)
6. Membekukan akun, reset password UPI 7. Menyetujui perbaikan perusahaan
Website cifer.singlewindow.cn
UPI wajib mengisi data dan kuesioner
EKSPOR KE CHINA
Otoritas Kompeten (BKIPM)
GACC DECREE NO 248
38
Permohonan nomor registrasi
Kapus PM
Tidak memenuhi syarat
Memenuhi syarat
Kepala BKIPM
Verifikasi
Pengusulan nomor registrasi
Negara Mitra
Persetujuan nomor registrasi
Informasi persetujuan Nomor registrasi
Lampiran:
1. Copy sertifikat HACCP
2. Surat pernyataan pemanfaatan 3. Appendix 3 (Vietnam)
1 tahun tidak dimanfaatkan maka nomor registrasi dibekukan
*PENDAFTARAN TIDAK DIPUNGUT BIAYA
U P I
PROSEDUR PENERBITAN NOMOR REGISTRASI EKSPOR KE NEGARA MITRA
Jumlah UPI Terdaftar di Negara Mitra
UE DAN NORWEGIA
174 UPI
KANADA
273 UPI
KOREA SELATAN
485 UPI
EEU
15 UPI
VIETNAM
485 UPI
58 UPI
CHINA
527 UPI
ARAB SAUDI
Keterangan:
*Data jumlah UPI per Desember 2022 = 2.083 Website:
http://www.bkipm.kkp.go.id/bkipm/upi-
http://www.kkp.go.id/index.php/arsip/?c=Seafood- Indonesia&category_id=114
IV. UPDATE KERJASAMA
INDONESIA DENGAN NEGARA
MITRA
• China :
China menerbitkan Decree GACC No. 248
tentang kewajiban pendaftaran perusahaan yang melakukan pemasukan produknya ke RRT pada 12 Maret 2021
Pemberlakuan efektif per 1 Januari 2022
“Ekspor hasil perikanan Indonesia tidak terimbas Decree GACC No. 248, karena KKP telah memiliki MRA dengan GACC sejak November 2008 dan telah diperpanjang
pada November 2019. Hal ini dibuktikan dengan keberterimaan eksportasi hasil perikanan yang sangat baik di China”
A. KERJASAMA BIDANG SJMKHP RI-China
Sumber:
http://www.customs.gov.cn/customs/302249/2480148/3619591/index.html
• Ditetapkan pada tanggal 12 Maret 2021
• Tentang kewajiban pendaftaran perusahaan yang melakukan pemasukan produknya ke RRT
• Terdapat 2 metode pendaftaran berdasarkan jenis produk, yaitu:
a. Pendaftaran oleh Otoritas Kompeten
b. Pendaftaran mandiri oleh perusahaan/agen di RRT.
Decree GACC No. 248
Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tahun 2022
• Berdasarkan MRA yang ditandatangani pada bulan November 2019, Salah satu klausul dalam MRA adalah saling mendaftarkan perusahaan perikanan untuk dapat melakukan ekspor.
Sumber:
http://jckspj.customs.gov.cn/spj/zwgk75/2706880/2811812/2812040/index.html
Implementasi Decree No. 248 pada Produk Perikanan
Decree GACC No. 249 Administrative Measures on Import and Export Food Safety tanggal 12 April 2021
• Article 30 pada Decree 249, ketentuan bagi UPI eksportir:
a. Kemasan, label dan informasi pada produk pangan harus sesuai dengan undang-undang, aturan dan standar keamanan pangan Republic of China.
b. Apabila terdapat petunjuk terhadap penggunaan produk yang diperdagangkan, maka harus terdapat instruksi/petunjuk penggunaan produk dalam Bahasa China pada label.
c. Untuk produk perikanan, pada kemasan dalam dan luar harus tersedia label dengan Bahasa China dan Inggris atau Bahasa China dan Bahasa Indonesia yang baku, jelas dan mudah dipahami.
d. Informasi label tersebut berisi: nama produk, nama ilmiah, spesifikasi produk, tanggal produksi, kode produksi (batch), masa simpan, kondisi penyimpanan, jenis bahan baku (tangkapan laut, tangkapan air tawar, atau budidaya), nomor registrasi China, asal bahan baku (area penangkapan, daerah/kota asal budidaya) dan negara tujuan ekspor harus tertulis untuk tujuan China.
• Produk perikanan yang diproduksi dan dikirim setelah tanggal 1 Januari 2022 harus mencantumkan nomor registrasi pada
kemasan luar dan dalam – dapat berupa noreg CR … maupun CIDN …. (Announcement No. 103 Tanggal 13 Desember
2021)
Decree GACC No. 249 Administrative Measures on Import and Export
Food Safety tanggal 12 April 2021
b. KERJASAMA BIDANG SJMKHP RI-RUSIA
ARRANGEMENT ON QUALITY CONTROL AND HYGIENE SAFETY OF IMPORT AND EXPORT FISH AND FISHERY PRODUCTS BETWEEN THE MINISTRY OF AMRINE AFFAIRS AND FISHERIES OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND
THE FEDERAL SERVICE FOR VETERINARY AND PHYTOSANITARY SURVEILLANCE (ROSSELKHOZNADZOR) OF THE RUSSIAN FEDERATION
Jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) terdaftar di Rusia sejumlah 15 UPI* (Data per 31 Desember 2022)
*) 5 UPI terkena status temporary restriction Penandatangan:
23 April 2009
• Martani Huseini (Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan)
• Grigory K. Kovalev (Deputy Head Rosselkhoznadzor)
Perkembangan Kerjasama:
• Telah dilaksanakan Pertemuan Konsultasi Tingkat Ahli (PKTA) Bidang Pertanian dan Perikanan RI - Rusia yang dilakukan secara virtual pada tanggal 26-28 Juli 2021.
• BKIPM telah mengirimkan Kembali permohonan pencabutan status temporary restriction terhadap 5 UPI
• BKIPM telah mengirimkan updating data UPI yang telah terdaftar dan yang telah didaftarkan ke Rusia pada tahun 2014.
• Rusia akan melaksanakan kunjungan inspeksi pada salah satu UPI di Indonesia
c. PERSETUJUAN UPI EKSPOR KE ARAB SAUDI
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN THE NATIONAL AGENCY OF DRUG AND FOOD CONTROL PF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND SAUDI FOOD AND DRUG AUTHORITY OF THE KINGDOM OF SAUDI ARABIA
CONCERNING TECHNICAL COOPERATION ON DRUG AND FOOD CONTROL
• Jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) terdaftar di Arab Saudi sejumlah 58 UPI (Data per 31 Desember 2022)
• UPI yang telah terdaftar di SFDA hanya dapat melakukan ekspor sesuai dengan ruang lingkup spesies/produk yang terdapat di list SFDA.
• List UPI terdaftar dapat diakses pada website: https://sfda.gov.sa/en/list_countries
Penandatangan:
13 Agustus 2020
• Penny K. Lukito (Kepala BPOM)
• Hisham bin Saad Al-Jadhey (Presiden Direktur untuk Otoritas Pangan dan Obat Saudi Kerajaan Arab Saudi)
Masa Berlaku:
Berlaku sampai dengan 13 Agustus 2023 (3 tahun sejak penandatanganan)
Permasalahan:
SFDA belum bisa menyetujui produk perikanan budidaya hingga dilakukan audit/inspeksi oleh SFDA
TERIMA KASIH
Pusat Pengendalian Mutu - BKIPM Gedung Mina Bahari II Lt. 10
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16, Jakarta 10110
[email protected]Instagram : pm_bkipm Twitter : @PM_BKIPM
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2022