REPAIR AND MAINTENANCE
PRAKATA
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar tugas ini bisa berguna bagi banyak orng.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaannya.
Makassar, Desember 22
Penulis
REPAIR AND MAINTENANCE
DAFTAR ISI
PRAKATA...2
DAFTAR ISI...3
DAFTAR GAMBAR...4
BAB I PENDAHULUAN...5
1.1Latar Belakang...5
1.2 Rumusan Masalah...5
1.3 Manfaat...5
1.4 Tujuan...5
BAB II PEMERIKSAAN & INVESTIGASI KERUSAKAN/KEGAGALAN...6
2.1 Definisi dan Penjelasan Komponen Elemen Struktur Kolom...6
2.2 Identifikasi dan Penjelasan Jenis-Jenis Kerusakan yang Terjadi pada Komponen StrukturAkibat Kelalaian...7
2.3Identifikasi Penjelasan Penyebab Kerusakan Komponen Struktur...9
2.4Peralatan atau Investigasi yang harus Dilakukan untuk Menentukan Kerusakan...9
BAB III EVALUASI METODE PERBAIKAN...11
3.1 Tahapan Metode Perbaikan...11
3.2Material dan Metode Repair...12
BAB IV PENUTUP...15
4.1 Kesimpulan...15
DAFTAR PUSTAKA...16
REPAIR AND MAINTENANCE
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Plaza Sukaramai Kota Pekanbaru pasca Kebakaran...7
Gambar 2 Retak Pada kolom...8
Gambar 3 Spalling pada kolom...8
Gambar 4 Rebound Hammer Test...10
Gambar 5 Microcrackmeter...10
Gambar 6 Melakukan cipping...12
Gambar 7 Melakaukan drilling...13
Gambar 8 Memasukkan Chemical & koneksi...13
Gambar 9 Melakukan Pembesian...13
Gambar 10 Penyemprotan Bonding Agent...14
Gambar 11 Pemasangan Bekisting...14
Gambar 12 Curring Kolom Beton...14
REPAIR AND MAINTENANCE
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Bangunan Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tanah, sebagian atau seluruhnya berada diatas dan atau di dalam tanah dan atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannnya, baik untuk hunian atau tempat tingga, kegiatan khusus (Permen PU Nomor 29/PRT/M/2006).
Salah satu pengaru akibat pemakaian yaitu berkurangnya umur bangunan.
Berkurangnya umur bangunan sangat mempengaruhi mutu dari bangunan. Pengaruh berkurangnya umur gedung dapat menyebabkan penurunan kuat tekan beton.
Kerusakan pada beton dapat terjadi akibat perbedaan angka mulai antara agregat dan pasta semen yang menyebabkan letakan antar batuan menjadi berkurang.
Berdasarkan uraian diatas tugas ini akan membahas mengenai jenis kerusakan dan metode perbaikan pada struktur kolom pada gedung yang terjadi pengaruh usia gedung
.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaiamana kondisi kerusakan kolom struktur pada gedung POLTEKES SITEBA Padang
2. Bagaimana tahapan perbaikan kolom struktur pada gedung POLTEKES SITEBA Padang
1.3 Manfaat
1. Memberikan informasi mengenai kerusakan kolom struktur pada gedung POLTEKES SITEBA Padang
2. Memberikan informasi mengenai metode perbaikan kolom struktur pada gedung POLTEKES SITEBA Padang
1.4 Tujuan
1. Mengetahui kondisi kerusakan kolom struktur pada gedung POLTEKES SITEBA Padang
2. Menentukan tahapan metode perbaikan kolom struktur pada gedung POLTEKES SITEBA Padang
REPAIR AND MAINTENANCE
BAB II
PEMERIKSAAN & INVESTIGASI KERUSAKAN/KEGAGALAN 2.1 Definisi dan Penjelasan Komponen Elemen Struktur Kolom
Kolom adalah salah satu elemen struktur yang vertikal berfungsi meneruskan beban aksial dan diteruskan ke pondasi. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dann juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996). Kolom didefinisikan oleh SNI 2847:2013 adalah komponen struktur dengan rasio tinggi terhadap dimensi lateral terkecil melmapaui 3 yang digunakan terutama untuk menunmpu beban tekan aksial.
Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan Dipohusodo, 1994), ada tiga jenis kolom beton bertulang yaitu :
1. Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral
Kolom ini merupakan kolom beton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya.
2. Kolom menggunakan pengikat spiral
Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan terwujud.
3. Struktur kolom komposit
Struktur kolom komposit merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan pokok memanjang.
REPAIR AND MAINTENANCE
2.2 Identifikasi dan Penjelasan Jenis-Jenis Kerusakan yang Terjadi pada Komponen Struktur Akibat pemakaian
Pada umumnya bangunan didesain tetap berfungsi dengan baik. Namun dalam kenyataannya di lapangan, terdapat faktor berkurangnya umur gedung POLTEKES SITEBA Padang menyebabkn beberpa struktur gedung mengalami menurunan mutu nya sehingga dapat menyebabkan kerusakan.
Adapun jenis kerusakan pada struktur yaitu :
1. Retak (crack) adalah pecah pada beton dalam garis-garis yang relatif panjang dan sempit, retak ini dapat ditimbulkan terjadi karena adanya evaporasi air dalam campuran beton dengan cepat akibat cuaca yang panas, kering atau berangin.
a) Retak ringan, yakni pecah pada bagian luar beton yang berupa garis- garis yang sempit dan tidak terlalu panjang dengan pola menyebar, yang dapat disebabkan karena penyusutan beton saat terjadi kebakaran.
b) Retak berat, yakni ukuran retak lebih dalam dan lebar, terjadi secara tunggal atau berkelompok. (triwiyono, 2000:2)
Gambar 2.1 Retak Pada kolom
REPAIR AND MAINTENANCE
2. Pengelupasan (spalling) adalah terkelupasnya selimut beton besar atau kecil sehingga tulangan pada beton tersebut terlihat.
Gambar 2.2 Spalling pada kolom
2.3 Identifikasi Penjelasan Penyebab Kerusakan Komponen Struktur
Pada struktur beton yang mengalami kebakaran, kekuatan beton akan
dipengaruhi oleh perubahan temperatur, tingkat dan lama pemanasan, jenis dan perilaku pembebanan, jenis dan ukuran agregat, dan faktor air-semen. Selain itu, tulangan baja akan mengalami penurunan kekuatan/ tegangan leleh yang cukup drastis pada suhu yang tinggi.
1. Retak dapat ditimbulkan karena terdapat tambahan beban, penurunan kekuatan struktur, dan evaporasi air dalam campuran beton terjadi dengan cepat akibat cuaca yang panas, kering dan berangin. Penguapan air pada semen dapat terjadi karena terdapat senyawa yaitu CaCO3 akan berubah menjadi CaO dan CO2 (proses kalsinasi) yang akan mengakibatkan retak pada beton sehingga tekanan akan menurun secara signifikan.
2. Pengelupasan (spalling) dapat terjadi karena kombinasi dari tegangan-tegangan yang disebabkan beban luar, tegangan-tegangan akibat temperatur, kapasitas
REPAIR AND MAINTENANCE
panas dan sifat 8 tahan panas dari material, bentuk, kapasitas tegangan dan material serta kenaikan tekanan pori. Pada saat beton terpapar suhu tinggi, senyawa pada pasta semen akan terurai menjadi kapur dan uap air. Kapur yang berifat higroskopis dan menyerap air sedangkan air akan menguap karena panas sehingga menyebabkan beton kering dan rapuh yang berakibat beton mengalami pengelupasan dan struktur menjadi rapuh.
2.4 Peralatan atau Investigasi yang harus Dilakukan untuk Menentukan Kerusakan Gedung-gedungyang mengalami kerusakan harus dilakukan investigasi terlebih dahulu untuk mendapatkan data struktur tanpa merusaknya (Non Destructive Test) sehingga dapat menentukan metode yang digunakan untuk perbaikan. Adapun peralatan yang harus digunakan untuk melakukan investigasi yaitu:
1. Rebound hammer test yaitu suatu alat pemeriksaan mutu beton dengan
mengandalkan jarak pantulan yang timbul dari massa tersebut pada saat terjadi tumbukan dengan permukaan beton benda uji dapat memberikan indikasi kekerasan setelah dikalibrasi.
Gambar 2.3 Rebound Hammer Test
REPAIR AND MAINTENANCE
BAB III
EVALUASI METODE PERBAIKAN 3.1 Tahapan Metode Perbaikan
Mulai
Kunjungan Lapangan &
Pengamatan visual
Pengumpulan Data Sekunder
*Pengukuran dimensi elemen struktur
Pengumpulan Data Primer (lapangan)
*Non distructive test (hammer test)
*Pengamatan Visual
Analisa Ulang Struktur
Diskusi & Evaluasi
Rekomendasi Teknik &
Material Perbaikan/Perkuatan
Kesimpulan & Saran
REPAIR AND MAINTENANCE
3.2 Material dan Metode Repair
1. Fiber Reinforced Polymer (FRP)
Fiber Reinforced Polymer (FRP) adalah inovasi perkuatan komposit yang saat ini banyak digunakan sebagai perkuatan eksternal tambahan pada struktur karena sifatnya setelah dipasang pada struktur beton mampu menghilangkan kekurangan beton yang getas menjadi struktur yang ductile. Komposit FRP dapat menjadi alternatif yang murah untuk memulihkan atau meningkatkan kinerja yang ada pada kolom beton (Benzaid, 2008). Dua jenis serat yang umum digunakan untuk perkuatan struktur adalah: Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP) dan Carbon Fiber Reinforced Polymer (CFRP).
Metode Pelaksanaan penggunaan FRP:
a. Membongkar beton lama menggunakan jack hammer
Gambar 2.4 Spalling pada
kolom
b. Membuat mortar dan mengecor lapisan baru pada kolom beton Selesai
REPAIR AND MAINTENANCE
Gambar 2.4 Spalling pada kolom Gambar 2.5 Spalling pada kolom
c. Melepaskan bekesting pada kolom
Gambar 2.6 pelepasan bekesting kolom d. Melakukan pembersihan menggunakan gurinda
Gambar 2.7 pembersihan kolom
e. Mengoleskan cairan epoxy ke kolom dan FRP
Gam
bar 2.8 pengolesan epoxy pada kolom Gambar 2.9 pengolesan epoxy pada frp
REPAIR AND MAINTENANCE
f. Memasang FRP pada kolom
Gambar 2.10 pemasangan FRP
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan