PENGANTAR
KONSERVASI LANSEKAP
Lansekap
alam
Berdasarkan:
Perencana lansekap Bekerja pada Ruang/Tata ruang - Ilmu pengetahuan
Perancang lansekap bentang alam luar yang diolah - Aplikasi budaya
Pengelola lansekap
Lansekap buatan
Hasil:
- Berguna - Nyaman - Lestari
PERAN ARSITEK LANSEKAP
Mengenali LANSEKAP / BENTANG ALAM
LANSEKAP, dapat diartikan sebagai kulit bumi atau biosfir yang penuh dengan kehidupan.
BUMI,
SESUATU YANG HIDUP:- Riwayat bumi dan kehidupan di bumi
- Biogeografi: Zoogeografi dan Fitogeografi
- Keanekaragaman Hayati dan Kekayaan Alam Indonesia - Berbagai Ekosistem di Indonesia
PERUBAHAN LANSEKAP / BENTANG ALAM
DARI MASA KE MASARiwayat bumi, planet yang hidup
Evolusi, tahapan kehidupan ARSITEK PERENCANA BENTANG MENGENAL BUMI
LANSEKAP PERANCANG ALAM DAN TEMPAT Biogeografi:
PENGELOLA MENGETAHUI KEHIDUPAN - Zoogeografi
- Fitogeografi
Ekologi, keseimbangan dinamis
ANCAMAN-ANCAMAN:
-Pemanasan global -Kepunahan jenis -Erosi dan polusi -Kebakaran hutan -Sampah dan Limbah -Peledakan Penduduk
- ALAM ASLI INDONESIA
- KEANEKARAGAMAN HAYATI
RIWAYAT BUMI:
- Bumi di awal pembentukannya, “hanya satu benua dan satu lautan”
- Bumi terus terpecah-pecah menjadi potongan- potongan benua
- Zaman es dan zaman antar es, berkaitan dengan pergerakan satwa dan perpindahan tumbuhan
- Kehidupan di bumi (evolusi ?)
BIOGEOGRAFI
- Zoogeografi: persebaran hewan di dunia
Dipetakan oleh P.L. Sclater pada abad ke-19, membagi bumi ke dalam enam wawasan yaitu Paleartic, Neartic, Ethiopian, Neotropic, Oriental, dan Australis.
- Fitogeografi: geografi persebaran tumbuhan.
Indonesia termasuk ke dalam wawasan Oriental
dan Australis, dan memliki satu daerah peralihan
yang disebut “daerah Wallacea”
KEANEKARAGAMAN HAYATI / BIODIVERSITY / BIODIVERSITAS
- Adalah jumlah jenis atau kekayaan jenis flora/fauna pada suatu tempat.
KEKAYAAN ALAM INDONESIA
- Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tinggi karena
termasuk dalam 2 wawasan zoogeografi dan memiliki 1 daerah
peralihan
EKOSISTEM INDONESIA
• Ekosistem Pantai:
memiliki 3 formasi yaitu formasi Pes-caprae, formasi Baringtonia, dan dunes atau bukit pasir.
• Ekosistem Hutan Mangrove:
Jenis-jenis yang terkenal adalah bakau, pedada, tancang, api-api, nipah.
• Ekosistem Hutan Gambut dan Hutan Air Tawar
• Ekosistem Hutan Tropika:
biasanya memiliki strata tumbuhan dan sangat subur
PERUBAHAN BENTANG ALAM
• SEJARAH PERUBAHAN LINGKUNGAN HIDUP:
- Tata lingkungan alami
- Tata lingkungan manusia sebagai pemburu dan pengumpul - Tata lingkungan masa manusia berladang berpindah
- Tata lingkungan masa manusia bertani menetap - Tata lingkungan pada masa industri
• PERUBAHAN BENTANG ALAM/LANSEKAP:
- Lansekap alamiah
- Lansekap pengelolaan
- Lansekap budidaya
- Lansekap pedesaan
- Lansekap perkotaan
ANCAMAN YANG DIHADAPI BUMI:
• KEPUNAHAN JENIS
• PEMANASAN GLOBAL
• POLUSI
• EROSI
• KEBAKARAN HUTAN
• PELEDAKAN PENDUDUK
Keseluruhannya berdampak buruk pada keaneka- ragaman hayati
Membuat bumi semakin rusak, dan menurunkan kemampuan bumi mendukung kehidupan manusia
Diperlukan suatu strategi untuk menanggulangi
ancaman ini
STRATEGI KONSERVASI DUNIA
(WORLD CONSERVATION STRATEGY)
Memiliki tiga sasaran pokok yaitu:
Perlindungan terhadap sistem penyangga kehidupan (protection)
Pengawetan plasma nutfah (preservation)
Pemanfaatan sumberdaya alam secara lestari/
berkelanjutan (sustainable use)
UPAYA - UPAYA MEWUJUDKAN STRATEGI KONSERVASI DUNIA:
• Konservasi tanah adalah menempatkan sebidang tanah pada penggunaan yang tepat dan sesuai dengan kemampuan tanah tersebut.
• Konservasi air pada prinsipnya adalah pengaturan penggunaan air secara efisien, sehingga tidak terjadi kekeringan di musim kemarau dan tidak terjadi banjir di masim hujan.
• Konservasi jenis.
• Menetapkan dan melindungi kawasan konservasi alami (di
alam maupun di perkotaan).
KAWASAN KONSERVASI ALAMI
IUCN membagi kawasan alami ke dalam 6 kategori:
1. a. Cagar Alam Mutlak / Cagar Ilmiah (Scientific Reserve / Strict Nature) b. Area Hidupan Liar (Wilderness Area) 2. Taman Nasional (National Park)
3. Monumen Alami / Landmark Alam (Natural Monument) 4. Suaka Margasatwa (Habitat/Species Management Area)
5. Bentang Alam / Bentang Laut Dilindungi (Protected Landscape / Seascape)
6. Pengelolaan Sumberdaya pada Kawasan Konservasi (Managed
Resources Protected Areas)
KAWASAN KONSERVASI ALAMI DI INDONESIA
• KAWASAN SUAKA ALAM : - Cagar Alam
- Suaka Margasatwa - Cagar Biosfir
• KAWASAN PELESTARIAN ALAM : - Taman Nasional
- Taman Hutan Raya - Taman Wisata Alam
Untuk perlindungan penyangga kehidupan dikenal:
- Kawasan Lindung
- Hutan Lindung
RUANG TERBUKA HIJAU KOTA, dapat berupa:
Hutan kota
Taman-taman kota
Pekarangan dan kebun
Jalur hijau tepi sungai
Jalur hijau tepi rel kereta api
Jalur hijau di bawah tegangan tinggi
Jalur hijau jalan
Area pemakaman / Taman Pemakaman Umum
Lapangan bola / lapangan golf
dsb.
KAWASAN KONSERVASI ALAMI DI PERKOTAAN
• Hutan kota
• Kawasan tepi sungai
• Kawasan tepi danau/waduk/situ
Potensial untuk kegiatan ekowisata, yaitu suatu kegiatan wisata yang berwawasan lingkungan.
Ekowisata merupakan suatu bentuk perjalanan
wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan
kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat
EKOWISATA:
Ekowisata merupakan perjalanan ke daerah-daerah yang lingkungan alamnya belum terusik atau tercemari dengan tujuan untuk melakukan penelitian, mengagumi dan menikmati pemandangan serta flora dan fauna berikut budayanya yang ada (Ceballos-Lascurain dalam Ziffer, 1989)
Ekowisata merupakan suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat.
Jelas di sini bahwa ekowisata adalah wisata berbasis pada alam dengan mengikutsertakan aspek pendidikan dan interpretasi terhadap lingkungan alam dan budaya masyarakat dengan pengelolaan kelestarian ekologis.
Ekowisata menjadi bentuk baru dari perjalanan bertanggung jawab ke area alami dan petualang yang dapat menciptakan industri pariwisata.
(Eplerwood, 1999)
PERMENDAGRI NO. 33 TAHUN 2009 Tentang
PEDOMAN PENGEMBANGAN EKOWISATA DI DAERAH
Bab I, Pasal 1:
1.Ekowisata adalah kegiatan wisata alam di daerah yang bertanggungjawab dengan memperhatikan unsur pendidikan, pemahaman, dan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi sumberdaya alam, serta peningkatan pendapatan masyarakat lokal
2.Pengembangan ekowisata adalah kegiatan perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian ekowisata
3.Dst.
Bab II Pasal 2:
Jenis-jenis ekowisata di daerah antara lain:
1.ekowisata bahari;
2.ekowisata hutan;
3.ekowisata pegunungan; dan/atau 4.ekowisata karst
Pasal 3:
Prinsip pengembangan ekowisata:
1.kesesuaian antara jenis dan karakteristik ekowisata;
2.konservasi, yaitu melindungi, mengawetkan, dan memanfaatkan secara lestari sumberdaya alam yang digunakan untuk ekowisata
3.ekonomis, yaitu memberikan manfaat untuk masyarakat setempat dan menjadi penggerak pembangunan ekonomi di wilayahnya serta memastiakn usaha ekowisata dapat berkelanjutan
4.edukasi, yaitu mengandung unsur pendidikan untuk mengubah persepsi seseorang agar memiliki kepedulian, tanggungjawab, dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan budaya
5. memberikan kepuasan dan pengalaman kepada pengunjung
6. partisipasi masyarakat, yaitu peran serta masyarakat dalam kegiatan perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian ekowisata dengan menghormati nilai-nilai sosial-budaya dan keagamaan masyarakat di sekitar kawasan; dan
7. menampung kearifan lokal BAB III
Pasal 4
1. Pemerintah daerah dalam mengembangkan ekowisata dilakukan melalui:
1.perencanaan;
2.pemanfaatan; dan 3.pengendalian Dst.
KONSERVASI & PEMBANGUNAN
1972 : Stockholm Conference, membahas tentang kerusa- kan lingkungan hidup
1980 : Strategi Konservasi Dunia
1992 : KTT BUMI / Earth Summit / Rio Conference
Hasil KTT Bumi :
1. Deklarasi Rio 2. Konvensi:
- Perubahan Iklim
- Keanekaragaman Hayati 3. Prinsip-prinsip Kehutanan
4. Agenda 21, mencakup: menanggulangan deforestasi, konservasi keanekaragaman hayati, pemanfaatan bioteknologi berwawasan lingkungan, perlindungan kawasan laut, pengakuan dan peningkatan peran penduduk setempat, peningkatan peran LSM, dan pengaturan kelembagaan internasional
5. Sumber keuangan
6. Kelembagaan
TERIMA KASIH