• Tidak ada hasil yang ditemukan

111

N/A
N/A
Ayu Sutikayanti

Academic year: 2024

Membagikan "111"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PENGGALANGAN DANA PEMBUATAN OGOH - OGOH TAHUN BARU CAKA 1946

DESA TAMBLANG

2024

(2)

GRUP PENEDEK GANG KELINCI

(3)

GRUP PEMEDEK GANG KELINCI

DESA TAMBLANG KECAMATAN KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG

Tamblang, 22 Pebruari 2024

Nomor - Kepada

Lampiran : 1( Satu) Gabung Yth.Bpk/Ibu

Perihal : Mohon Bantuan Dana

Ketua Panitia, Sekretaris,

Kelian Banjar Kaja Kauh Desa Tamblang

(………)

Mengetahui, Om Swastyastu,

Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, kami dari GRUP Pemedek gang kelinci desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng. Dalam rangka menggali, melestarikan, dan mengembangkan adat-istiadat, seni budaya, dan agama, kami merencanakan kegiatan pembuatan ogoh-ogoh dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Caka 1946. Sehubungan dengan hal tersebut, dengan segala kerendahan hati, kami memohon bantuan kepada Bapak/Ibu selaku pimpinan, guna dapat meringankan beban dalam melancarkan kegiatan tersebut.

Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian serta bantuan Bapak/Ibu pimpinan kami ucapkan terimakasih.

(4)

A. Latar Belakang

Hari raya Nyepi adalah salah satu hari suci agama Hindu yang dirayakan setiap setahun sekali yaitu pada hari raya Nyepi jatuh pada hari pertama Sasih Kedasa. Hari raya Nyepi dilakukan dalam rangka menyambut Tahun Baru Caka. Dalam Perayaan Nyepi dilakukan Penyucian bhuwana agung dan bhuwana alit untuk mewujudkan kesejahteraan, keseimbangan dan kebahagiaan lahir batin (jagadhita dan moksd), terbinanya kehidupan yang berlandaskan satyam (kebenaran), siwam (kesucian), dan sundaram (keharmonisan/ keindahan).

Satu hari sebelum melaksanakan Tapa Brata Penyepian dilaksanakan prosesi ogoh-ogoh serangkaian dengan upacara Tawur Kesanga yang merupakan sebuah ekspresi kreatif masyarakat Hindu di Bali, di dalam memaknai perayaan pergantian Tahun Caka. Masyarakat menciptakan ogoh-ogoh bhutakala sebagai perlambang sifat-sifat negatif yang harus dilebur agar tidak menggangu kehidupan manusia. Ogoh-ogoh Bhutakala yang diciptakan kemudian dihaturkan sesaji natab caru pabiakalan sebuah ritual yang bermakna nyomia, mengembalikan sifat-sifat bhutakala ke asalnya. Ritual tersebut dilanjutkan dengan prosesi ogoh-ogoh, seluruh lapisan masyarakat bersama-sama mengusung ogoh-ogoh mengelilingi jalan-jalan desa dan mengitari catus pata sebagai simbol siklus sakral perputaran waktu menuju ke pergantian Tahun Caka yang baru.

Mengingat peranan penting ogoh-ogoh dalam perayaan hari raya Nyepi dan sebagai bentuk kreatifitas remaja Hindu Bali dalam melestarikan adat, seni dan budaya. Kami dari Grup Pemedek Gang Kelinci desa Tamblang akan membuat ogoh-ogoh. Dalam pembuatan ogoh - ogoh tentunya kami tidak bisa berjalan sendiri, perlu dukungan dari Bapak/Ibu baik itu berupa dukungan moral, spiritual maupun material.

B. Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari kegiatan pembuatan ogoh - ogoh ini yaitu sebagai berikut.

1. Merayakan pergantian Tahun Baru Caka 1946 secara tertib dan kebersamaan.

2. Mengekspresikan nilai-nilai religius dan ruang-waktu sakral berdasarkan sastra-sastra agama.

3. Mendorong kreatifitas generasi muda yang terhimpun dalam wadah Sekaa Teruna Teruni untuk menyalurkan eskpresi seninya.

4. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan truna- truni Desa Tamblang 5. Melestarikan adat, seni dan budaya bali.

(5)

NO URAIAN VOL SATUAN HARGA (S) JUMBLAH

1 Besi 8 Batang 75,000 600,000

2 Paku 3 Kilo 35,000 105,000

3 Kawat 5 Ikat 5,000 25,000

4 Plaster 50 Buah 10,000 500,000

6 Cat 4 Kaleng 50,000 200,000

7 Lim Fok 3 Bungkus 20,000 60,000

8 Kle 8 Bungkus 50,000 400,000

9 Kertas 20 Kg 18,000 360,000

10 Atribut Finising, Kain, Kamen, Rambut, dll

- Meter - 1.700,000

TOTAL BIAYA Rp. 4.000.000.00

C. Peserta Kegiatan

Peserta kegiatan ini adalah seluruh anggota Grup Pemedek gang kelinci desa Tamblang D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan terdiri dari 2 kegiatan yaitu sebagai berikut.

1. Pembuatan ogoh - ogoh : Waktu :12 Februari sampai 16 Maret 2024 Tempat: Tuung Sari, Desa Tamblang

2. Pawai Ogoh -ogoh : Waktu : 09 Maret 2024

Tempat: Desa Tamblang E. Susuanan Panitia :

Susunan panitia pembuatan Ogoh-ogoh dalam rangka menyambut dan memeriahkan hari raya Nyepi Tahun Caka 1946 sebagai berikut.

Penanggung Jawab :

Ketua :

Sekrestaris :

Bendahara :

F. Rencana Anggaran Biaya ( RAB )

(6)

b

Ketua Panitia,

Prebekel Desa Tamblang

(………)

Sekretaris,

Kelian Banjar Kaja Kauh Desa Tamblang

(………) Mengetahui,

G. Penutup

Akhir kata, semoga apa yang menjadi tujuan melalui kegiatan ini dapat kita capai bersama.

Untuk itu kami dari Grup Pemedek gang kelinci desa Tamblang memohon dukungan dan bantuan Bapak/Ibu demi kelancaran acara ini. Demikian proposal penggalangan dana pembuatan Ogoh-ogoh dalam rangka menyambut Tahun Baru Caka 1946 kami sampaikan.

Atas dukungan dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih.

(7)

GRUP PEMEDEK GANG KELINCI

DESA TAMBLANG 2024

NO NAMA ANGGOTA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Ketua Panitia,

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dan pendokumentasian seni tradisional khususnya seni Dolalak dapat memberikan sumbangan dalam rangka melestarikan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan

“Budaya atau peradaban adalah suatu keseluruhan yang kompleks dari pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, serta kemampuankemampuan dan

Apresiasi terhadap keanekaragaman budaya, adat istiadat, agama, dan tidak bias gender, serta menghindari persoalan Suku, Ras dan

bahwa dalam rangka pemberdayaan, pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan nilai nilai budaya serta kebiasaan masyarakat perlu dibentuk Lembaga Adat sebagaimana yang

1) Wisata Budaya, perjalanan ini dilakukan untuk memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang mengenai cara hidup, kebiasaan, adat-istiadat, budaya dan seni masyarakat

NRQVHS \DLWX ³ Culture ´ Culture bisa disebut juga budaya adalah kompleks, yang mengandung pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan

1 Meningkatkan kehidupan beragama serta menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat, seni dan budaya untuk menjaga kerukunan hidup bermasyarakat; Terwujudnya

Besarnya pengaruh adat istiadat dan budaya dapat bersinggungan dengan konsep keimanan atas suatu hal ghaib dalam agama. Sehingga pengaruh adat istiadat dan budaya