• Tidak ada hasil yang ditemukan

141 DAFTAR PUSTAKA BUKU Austroads. (2009). Part 6A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "141 DAFTAR PUSTAKA BUKU Austroads. (2009). Part 6A"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

141

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Austroads. (2009). Part 6A: Pedestrian and Cyclist Paths. In Guide to Road Design.

Chiara, J. De, & Koppelman, L. E. (1997). Standar Perencanaan Tapak. Jakarta:

Penerbit PT. Erlangga.

Department of Economic and Social Affairs (2017). Sustainable Development Goals. Retrieved from https://sustainabledevelopment.un.org/mgos

Fraenkel, J. R., Wallen, N. E., & Hyun, H. H. (1993). How to design and evaluate research in education (Vol. 7). McGraw-Hill New York.

Florida Department of Transportation (2012). Florida TOD Guidebook Treasure Coast Regional Planning Council Statewide Steering Committee Florida Department of Transportation Contact. (December). Retrieved from http://www.fltod.com/Florida TOD Guidebook-sm.pdf.

ITDP. (2019). Panduan Desain Fasilitas Pejalan Kaki: DKI Jakarta 2017-2022 (Vol. 2019).

Kementerian PUPR. (2017). Panduan Praktis Implementasi Agenda Baru Perkotaan - New Urban agenda. In Journal of Chemical Information and Modeling.

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.

Litman, T. A. (2014). Economic Value of Walkability. In Transportation Research Record (Vol. 10). https://doi.org/10.3141/1828-01.

NZ Transport Agency. (2009). Pedestrian Planning and Design Guide. In Pedestrian Planning and Design Guide. https://doi.org/10.1007/978-1-60327- 563-7.

Reconnecting America (2007). Why Transit-oriented Development and why Now?

Reconnecting America. Oakland, CA: Author.

Riduwan. (2005). Skala Pengukuran Variable Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Roscoe. (1975), dikutip dari Uma Sekaran, 2006, Metode Penelitian Bisnis, Salemba Empat, Jakarta.

Setyosari, Punaji. (2010). Metode Penelitian dan Pengembangan. Jakarta:

Kencana.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pedekatan Kuantitatif, Kualitatif

(2)

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

TOD Standard ITDP. TOD Standard., Institute for Transportation and Development Policy (2017).

Transportation Research Board. (2000). Highway Capacity Manual. Washington, DC: Author.

JURNAL

Carlton, I. (2009). Histories of Transit-Oriented Development: Perspectives on the Development of the TOD Concept, Working Paper, No. 2009,02, University of California, Institute of Urban and Regional Development (IURD), Berkeley, CA.

Dey, A., & Bhowmik, S. (2008). A case study on walkability by GWI method to estimate the pedestrian walkability in Dilshad Garden: New Delhi.

International Research Journal of Engineering and Technology, 6972.

Retrieved from www.irjet.net.

Endarwati, M. C., Setyawan, A., & Marison, O. (2018). Penilaian Walkability Score Index pada Pusat Pelayanan dalam Menuju Kota Malang Berkelanjutan (Assessment of Walkability Score Index at Services Center Towards Sustainable Malang City). Seminar Nasional Kota Berkelanjutan, 1(1), 174.

https://doi.org/10.25105/psnkb.v1i1.2898.

Enggar, S.D. (2016). Tingkat Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki Jalan Asia Afrika, Bandung. Temu Ilmiah IPLBI, 111–116.

Ginting, A. A. N. (2017). Pengaruh Jalur Pedestrian Terhadap Perilaku Pejalan Kaki di Blok M Jakarta Berdasarkan Konektivitas Lokasi Transit [Tugas Akhir]. FTSP, Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Kota Surabaya.

Gota, S., Fabian, H. G., Mejia, A. A., & Punte, S. S. (2010). Walkability surveys in Asian cities. Clean Air Initiative for Asian Cities (CAI- Asia)., 20. Retrieved from http://www.ictct.org/migrated_2014/ictct_document_nr_663_102A Sophie Sabine Punte Walkability Surveys in Asian Cities.pdf

Hafnizar, Y., Izziah, I., & Saleh, S. M. (2017). Pengaruh Kenyamanan terhadap Penerapan Konsep Walkable di Kawasan Pusat Kota Lama. Jurnal Teknik Sipil, 1(1), 271–284.

Handayani, N. M. (2018). Analisis Kepuasan Pengguna Fasilitas Trotoar Seputar Kebun Raya Bogor (Studi Kasus: Pengguna Trotoar Atau Fasilitas Pejalan Kaki).

Hendra Triantoro., Ananto Yudono, & A. A. (2006). Kajian Tingkat Walkability pada Jalur Pedestrian di Ruas Kota Jalan Utama Pusat Kota Makassar.

(3)

Iswanto, D. (2006). PENGARUH ELEMEN ELEMEN PELENGKAP JALUR PEDESTRIAN TERHADAP KENYAMANAN PEJALAN KAKI Studi Kasus Penggal Jalan Pandanaran Dimulai dari Jalan Randusari Hingga Kawasan Tugu Muda. Enclosure, 5(1), 21–29.

Krambeck, H., & Shah, J. J. (2006). The Global Walkability Index.

Leather, J., Fabian, H., Gota, S., & Mejia, A. (2011). Walkability and Pedestrian Facilities in Asian Cities State and Issues. Asian Development Bank Sustainable Development Working Paper Series, (17), 69.

Mauliani, L., Purwantiasning, A. W., & Aqli, W. (2013). Kajian Jalur Pedestrian sebagai Ruang Terbuka Pada Area Kampus. NALARs Jurnal Arsitektur, 12(2), 1–9. https://doi.org/10.24853/nalars.12.2.

Minhas, P., & Poddar, A. (2017). Walkability Index By Global Walkability Index Method. International Research Journal of Engineering and Technology, 4(7), 2957–2963. Retrieved from https://irjet.net/archives/V4/i7/IRJET- V4I7597.pdf.

Nugrahaini, F. T. (2019). Walkability Di Kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta Melalui Simulasi Urban Modelling Interface (Umi). Jurnal Arsitektur ARCADE, 3(1), 60. https://doi.org/10.31848/arcade.v3i1.197.

Pradana, A. H., Ernawati, J., & Martiningrum, I. (2017). Walkability Jalur Pedestrian by Design di Area Kampus Universitas Brawijaya Malang.

Sakinah, R., Kusuma, H. E., Tampubolon, A. C., & Prakarso, B. (2018). Kriteria Jalur Pedestrian di Indonesia. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 7(2), 81–

85. https://doi.org/10.32315/jlbi.7.2.81.

Sodri, A., Riza, H., & H. H. S. (2020). MODEL SPASIAL LINGKUNGAN BUATAN KAWASAN TRANSIT- ORIENTED DEVELOPMENT ( TOD ) DKI JAKARTA Studi Kasus Kawasan TOD Dukuh Atas DKI Jakarta. 41–50.

Sondakh, A. F. P. (2017). Metode Penilaian Walkability Permukiman di Perkotaan:

Sebuah Kajian Literatur Sistematis.

Tanan, N., Wibowo, S. S., & Tinumbia, N. (2017). Pengukuran Walkability Index pada Ruas Jalan di Kawasan Perkotaan ( Walkability Index Measurement on Road Links in Urban Area ). Jurnal Jalan-Jembatan, 34(2), 115–127.

Tifandira, A. P., & Safitri, R. (2018). MINAT BERJALAN KAKI MASYARAKAT PADA KAWASAN CENTRAL BUSSINESS DISTRICT ( CBD ) BINTARO JAYA. 340–345.

Woltjer, J. (2014). Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 25(1), 1–16.

Wowor, V.D., Kumurur, V.A., Lefrandt, L.I.R. (2019). Urban Walkability di Kota Manado (Studi Kasus: Kecamatan Mapanget).

(4)

SKRIPSI

Christiana, N. E. (2017). Pengembangan Jalur Pejalan Kaki Dengan Konsep Walkable City Koridor Dukuh Atas Jakarta Berdasarkan Preferensi Pengguna [Skripsi]. FTSP, Perencanaan Wilayah dan Kota, Intstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Kota Surabaya.

Muzakky, A. R. (2016). "Arahan Peningkatan Penerapan Konsep Transit Oriented Development (TOD) Pada Kawasan Dukuh Atas, Jakarta". Skripsi. FTSP, Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Kota Surabaya.

PERATURAN

Badan Perencanaan Daerah (2012) Perda DKI Jakarta nomor 1 Tahun 2012 tentang RTRW DKI Jakarta 2030. Pemda DKI Jakarta (2012).

Departemen Pekerjaan Umum. Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Ruang Pejalan Kaki di Perkotaan. , (2009).

Departemen Perhubungan. (2009). Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Depatermen Perhubungan, Jakarta.

Departemen Perhubungan (1997). Keputusan Direktur Jendral Perhubungan Darat Nomor: SK/116/AJ.404/DRJD/97 Tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Perlengkapan Jalan.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang (2017). Peraturan Menteri No 16 Tahun 2017 tentang Pedoman untuk Pengembangan Area Berorientasi Transit.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2018. Perencanaan Teknis Fasilitas Pejalan Kaki. Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil. SE Menteri PUPR No. 02/SE/M/2018. Jakarta.

Kementerian Pekerjaan Umum (2014). Lampiran Pedoman perencanaan, Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan, Kementerian Pekerjaan Umum, 2014.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (2012). Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi DKI Jakarta.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (2017). Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 44 Tahun 2017 tentang Pengembangan Area Berorientasi Transit.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

(5)

PUBLIKASI ELEKTRONIK

ITDP. (2019). #Jalan Jakarta: Mendorong Warga Menggunakan Angkutan Umum Massal dengan Peningkatan Keamanan dan Konektivitas dari/ke Stasiun September 6, 2019 http://www.itdp-indonesia.org/jalanjakarta

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi sarana dan prasarana bagi pejalan kaki pada 8 (delapan) ruas jalan dengan jalur pedestrian yang dikaji secara umum menunjukkan bahwa Jalan Laksda Adisucipto yang terletak

Jalur pedestrian adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan sumbu jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan yang dapat digunakan secara

PENGARUH KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA TERHADAP KENYAMANAN JALUR PEJALAN KAKI (Studi Kasus : Jalan Iskandar Muda Medan, Kecamatan Medan

d) Memanfaatkan jalur pejalan kaki untuk sampai ke fasilitas lain (Parkir ke bangunan dan bangunan satu ke bangunan lainya). Aktivitas lain di jalur pedestrian :

4.1 Analisa Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Kenyamanan (Comfort) Jalur Pedestria pada Penggal Jalan Prof. Soedharto (Ngesrep (Patung Diponegoro) - Gerbang

Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki yang

Mengingat fungsi trotoar adalah jalur jalan yang khusus dipergunakan untuk lalu lintas pejalan kaki (pedestrian), maka dapat diartikan bahwa trotoar merupakan hak

Pedagang Kaki Lima Terhadap Kenyamanan Jalur Pejalan kaki ( Studi Kasus: Jalan Iskandar Muda Medan, Kecamatan Medan Baru )“ yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan