• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RAWALO

N/A
N/A
Ririn Purwasi

Academic year: 2023

Membagikan "KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RAWALO"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS RAWALO

JL. HM. Bachroen No. 369 Rawalo 53173 Telp. ( 0281 ) 6848090 Email: pkmrawalo@gmail.com

KEPUTUSAN

KEPALA PUSKESMAS RAWALO NOMOR: 440/III/SK. /I/2019

TENTANG

PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS RAWALO KEPALA PUSKESMAS RAWALO,

Menimbang : a. bahwa penetapan indikator mutu dan kinerja puskesmas digunakan sebagai kegiatan pengendalian atau pedoman evaluasi kegiatan program dan pelayanan yang dilaksanakan di Puskesmas Rawalo;

b. bahwa untuk meningkatkan mutu secara berkesinambungan, apabila dalam penilaian kinerja puskesmas terjadi hasil yang tidak sesuai target maka harus ditindaklanjuti dengan koreksi;

c. bahwa sehubungan dengan yang dimaksud pada huruf a dan b diatas, diperlukan Keputusan Kepala Puskesmas tentang Penetapan Indikator Mutu dan Kinerja Puskesmas.

Mengingat : 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 951/Menkes/

SK/VI/2000 tentang Upaya Kesehatan Dasar di 2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Perataturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

4. Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor

128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar

(2)

Puskesmas;

5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;

6. Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;

7. Peraturan Bupati Banyumas Nomor 37 Tahun 2013 tentang Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten Banyumas.

MEMUTUSKAN Menetapkan

KESATU

KEDUA

KETIGA

:

:

:

:

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RAWALO TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS.

Indikator Mutu dan kinerja menjadi tolok ukur pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Rawalo.

Monitoring dan evaluasi pada program dan pelayanan puskesmas dilakukan setiap satu bulan sekali untuk memperoleh informasi tentang faktor penyebab dan upaya mengatasi

Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan dilakukan pembetulan sebagaimana mestinya.

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RAWALO NOMOR : NOMOR: 440/III/SK. /I/2019

TENTANG : PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS RAWALO

Ditetapkan di Rawalo

Pada tanggal : 02 Januari 2019 KEPALA PUSKESMAS RAWALO

Hendro Harjito

(3)

A. INDIKATOR KINERJA UPAYA KESEHATAN

N o

Indikator Target

2020 2.1.UKM ESSENSIAL

2.1.1.Upaya Promosi Kesehatan 2.1.1.1.Tatanan Sehat

1.Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator PHBS 59%

2. Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator PHBS (klasifikasi IV) 69%

3.Institusi Kesehatan yang memenuhi 6 indikator PHBS (klasifikasi IV) 100%

4. TTU yang memenuhi 6 indikator PHBS (klasifikasi IV) 64%

5.Tempat Kerja yang memenuhi 8-9/7-8 indikator PHBS Tempat-Tempat Kerja

(klasifikasi IV) 49%

6.Pondok Pesantren yang memenuhi 16-18 indikator PHBS Pondok Pesantren (Klasifikasi IV)

29%

2.1.1.2.Intervensi/ Penyuluhan

1.Kegiatan intervensi pada Kelompok Rumah Tangga 100%

2. Kegiatan intervensi pada Institusi Pendidikan 100%

3. Kegiatan intervensi pada Institusi Kesehatan 100%

4. Kegiatan intervensi pada TTU 100%

5. Kegiatan intervensi pada Tempat Kerja 100%

6.Kegiatan intervensi pada Pondok Pesantren 100%

2.1.1.3.Pengembangan UKBM

1. Posyandu PURI (Purnama Mandiri) 72%

2.Poskesdes beroperasi dengan strata Madya, Purnama dan Mandiri 97%

2.1.1.4. Penyuluhan NAPZA ( Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif)

1. Penyuluhan Napza 24%

2.1.1.5 Pengembangan Desa Siaga Aktif

1.Desa Siaga Aktif 97%

2.Desa Siaga Aktif PURI (Purnama Mandiri) 13%

3.Pembinaan Desa Siaga Aktif 100%

2.1.1.6. Promosi Kesehatan

1.Promosi kesehatan untuk program prioritas di dalam gedung Puskesmas dan

jaringannya (Sasaran masyarakat ) 100%

2.Promosi kesehatan untuk program prioritas melalui pemberdayan masyarakat di

bidang kesehatan ( kegiatan di luar gedung Puskesmas) 100%

2.1.1.7 Program Pengembangan

1. Pembinaan tingkat perkembangan Poskestren 95%

2..Poskestren Aktif 29%

3. Pembinaan tingkat perkembangan Pos UKK 95%

4. Pembinaan tingkat perkembangan Posbindu PTM 95%

2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan 2.1.2.1.Penyehatan Air

1.Pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB ) 15%

2.SAB yang memenuhi syarat kesehatan 84%

3.Rumah Tangga yang memiliki akses terhadap SAB 85%

2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman

1.Pembinaan Tempat Penge-lolaan Makanan (TPM) 55%

2.TPM yang memenuhi syarat kesehatan 40%

2.1.2.3.Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar

1..Pembinaan sanitasi perumahan 30%

2.Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 73%

2.1.2.4.Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU )

1.Pembinaan sarana TTU 87.5%

2.TTU yang memenuhi syarat kesehatan 63%

2.1.2.5.Yankesling (Klinik Sanitasi)

1.Konseling Sanitasi 10%

2. Inspeksi Sanitasi PBL 40%

3.Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS 40%

2.1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat ( STBM ) = Pemberdayaan Masyarakat

1.Rumah Tangga memiliki Akses thd jamban sehat 85%

(4)

2.Desa/kelurahan yang sudah ODF 60%

3.Jamban Sehat 65%

4.Pelaksanaan Kegiatan STBM di Puskesmas 75%

2.1.3.Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga Berencana 2.1.3.1.Kesehatan Ibu

1.Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K1) 100%

2.Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4) 100%

3.Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) 100%

4.Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan 100%

5.Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF) 97%

6.Penanganan komplikasi kebidanan (PK) 80%

2.1.3.2. Kesehatan Bayi

1.Pelayanan Kesehatan neonatus pertama ( KN1) 100%

2.Pelayanan Kesehatan Neonatus 0 - 28 hari (KN lengkap) 100%

3.Penanganan komplikasi neonatus 80%

4.Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 bulan 97%

2.1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Prasekolah

1. Pelayanan kesehatan anak balita (12 - 59 bulan) 85%

2. Pelayanan kesehatan balita (0 - 59 bulan) 100%

3.Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah (60 - 72 bulan) 81%

2.1.3.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja

1. Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan

kesehatan 100%

2. Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang melaksanakan pemeriksaan

penjaringan kesehatan 100%

3. Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang melaksanakan pemeriksaan

penjaringan kesehatan 92.50%

4.Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar kelas I setingkat SD/MI/SDLB 100%

5.Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar kelas VII setingkat

SMP/MTs/SMPLB 100%

6.Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai

standar 100%

7. Murid kelas X setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang diperiksa penjaringan

kesehatan 92.50%

8.. Pelayanan kesehatan remaja 68%

2.1.3.5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

1.KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate/ CPR) 70%

2. Peserta KB baru 10%

3. Akseptor KB Drop Out <3.5 %

4. Peserta KB mengalami komplikasi < 3.5 %

5. Peserta KB mengalami efek samping <

12.50%

6. PUS dengan 4 T ber KB 80%

7. KB pasca persalinan 60%

8. Ibu hamil yang diperiksa HIV 95%

2.1.4.Upaya Pelayanan Gizi

2.1.4.1.Pelayanan Gizi Masyarakat

1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan 85%

2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua)

kali setahun 85%

3. Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 95%

4. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 25%

2.1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi

1.Pemberian PMT-P pada balita kurus 85%

2. Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan 80%

3..Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk 100%

2.1.4.3. Pemantauan Status Gizi

1.Penimbangan balita D/S 80%

2.Balita naik berat badannya (N/D) 60%

3.Balita Bawah Garis Merah (BGM) < 1.8%

4.Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 90%

(5)

5.Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) < 19.7%

6. Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif 47

7. Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini ) 47

8 Balita pendek (Stunting) < 25.2

2.

1.

5

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

2.1.5.1. Diare

1.Pelayanan Diare Balita 100%

2. Penggunaan oralit pada balita diare 100%

3. Penggunaan Zinc pada balita diare 100%

4. Pelaksanaan kegiatan Layanan Rehidrasi Oral Aktif (LROA) 100%

2.1.5.2. ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Atas)

Pemuan penderita Pneumonia balita 85%

2.1.5.3.Kusta

1. Pemeriksaan kontak dari kasus Kusta baru lebih

dari 80%

2. Kasus Kusta yang dilakukan PFS secara rutin lebih

dari 95%

3. RFT penderita Kusta lebih

dari 90%

4. Penderita baru pasca pengobatan dengan score kecacatannya tidak bertambah atau

tetap lebih

dari 97%

5. Kasus defaulter Kusta Kurang

dari 5%

6. Proporsi tenaga kesehatan Kusta tersosialisasi lebih

dari 95%

7. Kader kesehatan Kusta tersosialisasi lebih

dari 95%

8. SD/ MI telah dilakukan screening Kusta 100%

2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus (TB) Paru

1.Semua kasus TB yang ditemukan dan diobati 100%

2.Penemuan terduga kasus TB 100%

3.Angka Keberhasilan pengobatan semua kasus TB ( Success Rate/SR) 90%

2.1.5.5.Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS

1.Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang sudah dijangkau penyuluhan

HIV/AIDS 100%

2. Orang yang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan HIV 100%

2.1.5.6. Demam Berdarah Dengue (DBD)

1. Angka Bebas Jentik (ABJ) lebih

dari 95%

2. Penderita DBD ditangani 100%

3.PE kasus DBD 100%

2.1.5.7. Malaria

1.Penderita Malaria yang dilakukan pemeriksaan SD 100%

2.Penderita positif Malaria yang diobati sesuai standar (ACT) 100%

3.Penderita positif Malaria yang di follow up 100%

2.1.5.8. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies

1.Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR 100%

2.Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi 100%

2.1.5.9. Pelayanan Imunisasi

1.IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) 95%

2. UCI desa 95%

3.Imunisasi Lanjutan Baduta ( usia 18 sd 24 bulan) 80%

4. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD 98%

(6)

5. Imunisasi Campak pada anak kelas 1 SD 98%

6. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3 98%

7. Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 th) 85%

8.Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 th) 85%

9. Pemantauan suhu lemari es vaksin 100%

10..Ketersediaan catatan stok vaksin 100%

11. Laporan KIPI Zero reporting / KIPI Non serius 90%

2.1.5.10.Pengamatan Penyakit (Surveillance Epidemiology)

1. Laporan STP yang tepat waktu >80%

2.Kelengkapan laporan STP > 90%

3.Laporan C1 tepat waktu >80%

4.Kelengkapan laporan C1 > 90%

5.Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu >80%

6.Kelengkapan laporan W2 (mingguan) > 90%

7.Grafik Trend Mingguan Penyakit Potensial Wabah 100%

8.Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24

(dua puluh empat) jam 100%

2.1.5.11.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

1. Desa/ Kelurahan yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM 30%

2.Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas melaksanakan KTR 30%

3. Setiap warga negara Indonesia usia 15 - 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan

sesuai standar 30%

2.2. UKM PENGEMBANGAN

2.2.1.Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas)

1.Rasio Kunjungan Rumah (RKR) 80%

2.Individu dan keluarganya dari keluarga rawan yang mendapat keperawatan

kesehatan masyarakat (Home care) 70%

3. Kenaikan tingkat kemandirian keluarga setelah pembinaan 50%

2.2.2.Pelayanan Kesehatan Jiwa

1.Pemberdayaan kelompok masyarakat terkait program kesehatan jiwa 25%

2.Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat mendapat pelayanan kesehatan

sesuai standar 100%

3.Penanganan kasus kesehatan jiwa melalui rujukan ke RS / Specialis 15%

4.Kunjungan rumah pasien jiwa 30%

5.Setiap Orang Dengan Gangguan Jiwa ( ODGJ) ringan atau Ganguan Mental

Emosional (GME) mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar 100%

2.2.3.Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat

1.PAUD/TK yang mendapat penyuluhan/ pemeriksaan gigi dan mulut 50%

2.Kunjungan ke Posyandu terkait kesehatan gigi dan mulut 30%

2.2.4.Pelayanan Kesehatan Tradisional

1.Penyehat Tradisional Ramuan yang memiliki STPT 10%

2.Penyehat Tradisional Keterampilan yang memiliki STPT 10%

3.Kelompok Asuhan Mandiri yang terbentuk 10%

4.Panti Sehat berkelompok yang berijin 10%

5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tradisional berkelompokyang berijin 10%

6.Pembinaan ke Penyehat Tradisional 35%

2.2.4.Pelayanan Kesehatan Olahraga

1.Kelompok /klub olahraga yang dibina 30%

2.Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji 70%

3.Pengukuran Kebugaran jasmani pada anak sekolah 25%

2.2.6.Pelayanan Kesehatan Indera 2.2.6.1.Mata

1.Penemuan dan penanganan Kasus refraksi. 60%

2.Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas 50%

3.Penemuan kasus katarak pada usia diatas 45 tahun 30%

4.Pelayanan rujukan mata 25%

2.2.6.2.Telinga

1.Penemuan kasus yang rujukan ke spesialis di Puskesmas melalui pemeriksaan

fungsi pendengaran 12%

2.Penemuan kasus penyakit telinga di puskesmas 40%

3.Penemuan Kasus Serumen prop 60%

(7)

2.2.7. Pelayanan Kesehatan Lansia

Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan

sesuai standar. 100%

2.2.8. Pelayanan Kesehatan Kerja

1.Pekerja formal yang mendapat konseling 30%

2.Pekerja informal yang mendapat konseling 30%

3. Promotif dan preventif yang dilakukan pada kelompok kesehatan kerja 30%

2.2.9. Kesehatan Matra

1.Hasil pemeriksaan kesehatan jamaah haji 3 bulan sebelum operasional terdata. 75%

2.Terbentuknya Tim TRC [Tim Reaksi Cepat] 100%

2.3.Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) 2.3.1. Pelayanan Non Rawat Inap

1. Angka Kontak 150

2.Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik < 5%

3.Rasio Peserta Prolanis Rutin Berkunjung ke FKTP (RPPB) 50%

4. Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar 100%

5. Setiap penderita diabetes mellitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai

standar 100%

6.Kelengkapan pengisian rekam medik rawat jalan 100%

7.Pelayanan Persalinan normal satu hari (one day care) 100%

8. Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi tetap yang dicabut >1 100%

9.Bumil yang mendapat pemeriksaan kesehatan gigi 100%

10.Pelayanan konseling gizi 5%

2.3.2. Pelayanan Gawat Darurat

1.Standar jumlah dan kualitas tenaga di Unit Gawat Darurat 100%

2. Standar fasilitas, peralatan, sarana, prasarana dan obat emergensi di UGD 80%

3.Kelengkapan pengisian informed consent dalam 24 jam setelah selesai pelayanan 100%

2.3.3. Pelayanan Kefarmasian

1.Kesesuaian item obat yang tersedia dalam Fornas 90%

2 . Ketersediaan obat dan vaksin terhadap 20 obat indikator 85%

3. Penggunaan obat rasional 68%

2.3.4.Pelayanan laboratorium

1.Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan standar 60%

2.Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan laboratorium 100%

3.Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu internal (PMI) 100%

4. Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil K1 100%

5. Pengambilan sputum BTA 20%

2.3.5.Pelayanan Rawat Inap

1.Bed Occupation Rate(BOR) 10% -

40%

2.Kelengkapan pengisian rekam medik rawat inap dalam 24 jam 100%

B. INDIKATOR KINERJA ADMINISTRASI/MANAJEMEN

2.4. Administrasi dan Manajemen TARGET

2.4.1.Manajemen Umum

1.Rencana 5 (lima) tahunan 10

2. RUK Tahun (n+1) 10

3.RPK/POA bulanan/tahunan 10

4.Lokakarya Mini bulanan (lokmin bulanan) 10

5.Lokakarya Mini tribulanan (lokmin tribulanan) 10

6.Pembinaan wilayah dan jaringan Puskesmas 10

7. Survei Keluarga Sehat (12 Indikator Keluarga Sehat) 10

2.4.2. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat

1.Survei Mawas Diri (SMD) 10

2. Pertemuan dengan masyarakat dalam rangka pemberdayaan Individu, Keluarga dan

Kelompok 10

2.4.3.Manajemen Peralatan

(8)

1.Data peralatan, analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi 10

2. Rencana Perbaikan, kalibrasi dan pemeliharaan alat 10

3. Jadwal pemeliharaan , perbaikan dan kalibrasi alat dan pelaksanaannya 10 2.4.4. Manajemen Sarana Prasarana

Data sarana prasarana,analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi 10 2.4.5. Manajemen Keuangan

1.Data realisasi keuangan

Jumlah Nilai Kinerja Manajemen Keuangan ( V) 2.4.6.Manajemen Sumber Daya Manusia

1.SK, uraian tugas pokok (tanggung jawab & wewenang) serta uraian tugas integrasi

seluruh pegawai Puskesmas 10

2.SOP manajemen sumber daya manusia 10

3. Penilaian kinerja pegawai 10

4. Data kepegawaian, analisa pemenuhan standar jumlah dan kompetensi SDM di

Puskesmas , rencana tindak lanjut dan tindak lanjut serta evaluasi nya 10 2.4.7. Manajemen Pelayanan Kefarmasian (Pengelolaan obat, vaksin, reagen dan bahan

habis pakai)

1.SDM kefarmasian 10

2.Ruang Farmasi 10

3.Peralatan ruang farmasi 10

4.Gudang Obat 10

5.Sarana gudang obat 10

6.Perencanaan 10

7.Permintaan/pengadaan 10

8.Penerimaan 10

9.Penyimpanan 10

10.Pendistribusian 10

11.Pengendalian 10

12.Pencatatan, Pelaporan dan Pengarsipan 10

13.Pemantauan dan Evaluasi 10

Pelayanan Farmasi Klinik

14.Pengkajian resep 10

15. Peracikan dan Pengemasan 10

16.Penyerahan dan Pemberian Informasi Obat 10

17.Pelayanan informasi obat (PIO) 10

18.Konseling 10

19.Visite pasien di puskesmas rawat inap 10

20.Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat 10

21.Pemantauan terapi obat (PTO) 10

22.Evaluasi penggunaan obat (EPO) 10

Administrasi obat

23.Pengelolaan resep 10

24.Kartu stok 10

25.LPLPO 10

26.Narkotika dan Psikotropika 10

27.Pelabelan obat high alert 10

2.4.8. Manajemen Data dan Informasi

1. Data dan informasi lengkap dengan analisa, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan

evaluasi serta dilaporkan ke kab/kota 10

2. Validasi data 10

3.Penyajian/ updating data dan informasi 10

Jumlah nilai manajemen data dan informasi (VIII) 2.4.9.Manajemen Program UKM esensial

1. KA kegiatan masing-masing UKM 10

2. Pencatatan pelaporan kegiatan 10

3. Data program, analisa pelaksanaan program UKMesensialn, rencana tindak lanjut,

tindak lanjut dan evaluasi 10

2.4.10.Manajemen Program UKM Pengembangan

1. KA kegiatan masing-masing UKM pengembangan 10

2.Pencatatan pelaporan kegiatan 10

(9)

3.Data program, analisa pelaksanaan program UKM pengembangan, rencana tindak

lanjut, tindak lanjut dan evaluasi 10

2.4.11. Manajemen Program UKP

1. SOP pelayanan 10

2. Daftar rujukan UKP dan MOU 10

3. Pencatatan dan Pelaporan program UKP 10

4. Data UKP, analisa pelaksanaan UKP, rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan evaluasi 10 2.4.12. Manajemen Mutu

1.SK Tim mutu admin, UKM dan UKP , SK Tim PPI, SK Tim Keselamatan Pasien, uraian

tugas serta evaluasi uraian tugas 10

2.Rencana program mutu dan keselamatan pasien serta pelaksanaan dan evaluasinya 10

3.Pengelolaan risiko di Puskesmas 10

4.Pengelolaan Pengaduan Pelanggan 10

5.Survei Kepuasan Masyarakat dan Survei Kepuasan Pasien 10

6.Audit internal UKM, UKP, manajemen dan mutu 10

7.Rapat Tinjauan Manajemen 10

C. INDIKATOR SASARAN MUTU

2.5. MUTU

2.5.1 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 100%

2.5.2 Survei Kepuasan Pasien > 80 %

2.5.3 Standar jumlah dan kualitas tenaga di Puskesmas 80%

2.5.4 Standar ruang pelayanan Puskesmas 80%

2.5.5 Standar peralatan Kesehatan di Puskesmas 80%

D. INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN

2.5.6 Sasaran keselamatan pasien 1. Identifikasi Pasien dengan benar

Kepatuhan petugas kefarmasian melakukan identifikasi pasien pada saat memberikan

obat di ruang farmasi 81%

2. Komunikasi efektif dalam pelayanan

Kepatuhan pelaksanaan SBAR dan TBK di Unit Gawat Darurat 90%

3. Keamanan obat yang perlu diwaspadai

Penyimpanan dan pelabelan obat LASA dan high alert di ruang farmasi dan gudang

obat 90%

4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar

Kepatuhan terhadap prosedur Bedah minor (compliance rate) di UGD/Tindakan/

Persalinan dan Poli Gigi 90%

5. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan

Kepatuhan petugas melakukan hand hygiene 90%

6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh

Kepatuhan melakukan asesmen jatuh pada pasien rawat inap dan rawat jalan 90%

E. INDIKATOR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

2.5.7 Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)

1.Penggunaan APD saat melaksanakan tugas 100%

2. Desinfeksi Tingkat Tinggi dan sterilisasi 100%

3. Tindakan asepsis dan aspirasi sebelum menyuntik 100%

4. KIE etika batuk 100%

5. Pembuangan jarum suntik memenuhi standar 100%

Ditetapkan di Rawalo

Pada tanggal : 02 Januari 2019 KEPALA PUSKESMAS RAWALO

Hendro Harjito

Referensi

Dokumen terkait

Menyusun program kerja UPTD Pusat Kesehatan masyarakat berdasarkan program kerja dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas..

Perda No.20 Tahun 2019 tentang Retribusi Jasa 2 Persyaratan Pelayanan Persyaratan Tekhnis :. - Pasien datang sendiri atau diantar oleh keluarga Persyaratan

fasilitas pelayanan kesehatan, upaya pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan tradisional, serta pemberdayaan masyarakat terkait penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional.

Pedoman Pembinaan Perkembangan Anak di Keluarga, Depkes RI Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Kesehatan keluarga tahun 19924. Pedoman penyelenggaraan UKMD

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Analisis Pemanfaatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kepala Keluarga di Puskesmas Kelayan Dalam, maka dapat diperoleh kesimpulan yaitu Ada

Oleh sebab itu pemberdayaan keluarga dalam upaya-upaya kesehatan jiwa di atas sangat diperlukan yang dapat memberikan pengetahuan mengenai cara pemberdayaan keluarga melalui

Oleh sebab itu pemberdayaan keluarga dalam upaya-upaya kesehatan jiwa di atas sangat diperlukan yang dapat memberikan pengetahuan mengenai cara pemberdayaan keluarga melalui

Penyelenggaraan Pelayanan Klinis: - Pendaftaran dan Rekam Medis - Pelayanan Umum - Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut - Pelayanan Kesehatan Ibu dan KB - Pelayanan Kesehetan Anak dan