• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "2 TINJAUAN PUSTAKA "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) semakin berkembang yang mengarah pada konvergensi layanan. Layanan yang ditawarkan tidak hanya layanan suara, short message services (sms) namun sudah menawarkan layanan berbasis multimedia dan internet. Kemampuan menyalurkan layanan konvergen juga dapat dilakukan oleh layanan komunikasi seluler (selanjutnya disebut mobile).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS 2015), jumlah pelanggan mobile di Indonesia sampai dengan akhir tahun 2015 mencapai 337.43 juta (Gambar 1).

Jumlah pelanggan mobile meningkat namun dengan pertumbuhan yang makin melambat. Berdasarkan laporan tahunan yang dipublikasikan, total pelanggan mobile pada tiga perusahaan sampai akhir tahun 2015 adalah sebanyak 264.4 juta, terdiri dari pelanggan mobile Telkom (152.6 juta), Indosat Ooredoo (69.7 juta), dan XL Axiata (42.1 juta). Bila merujuk pada data BPS di atas, maka 3 perusahaan mobile menyumbang jumlah pelanggan sebesar 78.4%.

Pada era digital saat ini penggunaan layanan suara mengalami tren penurunan. Selama perioda 5 tahun (2011-2016), pendapatan layanan suara mobile di Indonesia mengalami penurunan hingga 15%, di sisi lain trafik data mobile mengalami tren peningkatan dan diperkirakan tumbuh 70% selama 5 tahun dengan perioda tahun 2015 sampai dengan tahun 2020 (TG 2017). Trafik data yang meningkat disebabkan karena penggunaan internet yang meningkat. Hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2016, pengguna internet di Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 132.7 juta dengan pengguna terbanyak terdapat di pulai Jawa sebesar 86.3 juta (Gambar 2). Perilaku pengguna internet Indonesia berdasarkan yang sering dikunjungi adalah konten komersial dan konten sosial media dan hal tersebut menyebabkan trafik data yang Gambar 1 Jumlah dan pertumbuhan pelanggan mobile di Indonesia (BPS 2015)

211.20

249.80

281.96

313.23 325.58 337.43

-

18.28

12.87

11.09

3.94

3.64

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

0 50 100 150 200 250 300 350 400

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Persen

Juta

Pelanggan Pertumbuhan

(2)

2

melewati infrastruktur perusahaan penyedia layanan broadband meningkat. Agar kualitas layanan internet tetap baik diperlukan peningkatan kapasitas infrastruktur untuk menampung lonjakan trafik data, yaitu dengan memperluas area cakupan layanan. Penambahan kapasitas membutuhkan modal yang besar dan membutuhkan waktu untuk pelaksanaannya.

Peningkatan trafik data akibat pengguna internet yang meningkat tidak lepas dari perubahan lingkungan bisnis layanan broadband yaitu makin tumbuhnya penggunaan layanan pada bisnis aplikasi dan konten. Lingkungan bisnis mengalami perubahan dengan tempo waktu yang makin singkat dan perubahan lebih cepat, sehingga lingkungan bisnis menghadapi situasi turbulensi. Lingkungan bisnis yang turbulensi ditandai dengan makin ketatnya persaingan antar perusahaan, baik antar perusahaan sejenis maupun persaingan dari perusahaan bidang lain. Tantangan persaingan terbaru perusahaan penyedia layanan broadband adalah dari penyedia layanan Over The Top (OTT) yang menyediakan aplikasi dan konten. Dampak yang dirasakan oleh perusahaan penyedia layanan broadband dengan hadirnya OTT adalah penurunan pendapatan (layanan suara dan sms) dan peningkatan trafik data (Sujata et al. 2016). Pendapatan operator telekomunikasi global mengalami stagnasi bahkan belanja modal dan operasional meningkat dan di sisi lain OTT mendapatkan jumlah dan popularitas yang meningkat (Darwiche 2015). Pemain OTT yang menawarkan aplikasi dan konten ke konsumen melalui internet, telah meningkatkan dominasinya, bahkan dalam layanan komunikasi pesan dan suara, dimana WhatsApp, Viber, iMessage sudah mewakili lebih dari 80 persen pada semua lalu lintas pesan, dan Skype menyumbang lebih dari sepertiga dari semua komunikasi suara internasional (Darwiche 2017).

Di sisi lain pemanfaatan TIK pada startup digital di Indonesia masih perlu ditingkatkan pertumbuhannya. Potensi pengguna internet di Indonesia sebesar 132.7 juta dapat sebagai peluang bisnis startup digital untuk dapat tumbuh.

Pemanfaatan TIK pada usaha mikro kecil dan menengah misalnya pada industri Gambar 2 Statistik dan perilaku pengguna internet Indonesia (APJII 2016)

(3)

3 ikan tangkap menunjang kemajuan industri menjadi bersaing tidak hanya pada tingkat industri dalam negeri namun juga di tingkat global. Pemanfaatan TIK dapat membantu bisnis di industri ikan tangkap menjadi lebih efektif, lebih transparan dan menjadi lebih efisien. Pada nelayan, diperlukan kemampuan untuk penginderaan (sensing), kemampuan untuk mengetahui kapan dan dimana untuk menangkap ikan. Demikian juga paska tangkap, pengusaha perlu mempunyai kemampuan penginderaan, berapa banyak ikan hasil tangkapan para nelayan dan berapa harga ikan hasil tangkap dari nelayan di suatu daerah tertentu. Bagi regulator dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat mempunyai kemampuan penginderaan potensi kekayaan laut dan melakukan pemantauan eksploitasi sumber daya laut oleh nelayan terutama kapal besar dari dalam negeri atau kapal asing.

Untuk industri pertanian, kemampuan penginderaan misalnya untuk mendapatkan gambaran ketersediaan air, tingkat kesuburan tanah, cuaca, perkembangan tanaman, dan sebagainya. Kemampuan penginderaan tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan TIK yaitu memanfaatkan internet of think sehingga keputusan strategis yang akan dipilih menjadi lebih mudah, lebih tepat dan cepat yang pada gilirannya eksekusi keputusan yang diambil dapat menghasilkan keluaran yang lebih optimal. Kemajuan di bidang TIK, internet of think, artificial intelligent, financial technologi, e-commerce, dapat dimanfaatkan untuk aplikasi yang memudahkan proses bisnis menjadi lebih efektif dan masih mempunyai peluang untuh tumbuh di Indonesia.

Pada saat ini startup di Indonesia masih menghadapi tantangan terutama dalam hal peningkatan kapasitas, akses pendanaan, akses teknologi, akses pasar lokal dan global. Tantangan akses teknologi dan akses pasar dapat disolusikan dengan pemanfaatan TIK yaitu dengan pembuatan aplikasi atau konten dimana semua informasi yang terkait dengan bisnis usaha startup menjadi transparan.

Startup dapat memanfaatkan TIK untuk akses ke pasar melalui perdagangan elektronik (electronic commerce), atau sering disebut e-commerce. E-commerce adalah pemasaran jual beli barang atau jasa melalui sistem eletronik seperti internet atau televisi. E-commerce dapat dilakukan dengan menggunakan sarana marketplace (consumer to consumer) atau busines to consumer maupun business to bisnis. Potensi industri e-commerce masih terbuka lebar bagi startup dan bagi penyelenggara penyedia layanan broadband. Masih sedikitnya startup digital di Indonesia menjadi tantangan sekaligus peluang bagi perusahaan penyedia layanan broadband dalam upaya transformasi di internal perusahaan juga upaya transformasi digital dari startup tradisional atau menciptakan startup digital yang baru yang lebih modern untuk bersaing di tingkat regional/global. Perusahaan penyedia layanan broadband sudah tidak berpikir hanya sekedar menjual konektifitas untuk akses internet, namun mulai berpikir menciptakan bisnis aplikasi dan konten pada startup di Indonesia.

Pada bulan Juni 2016 Kementerian Komunikasi dan Informatika mencanangkan program 1000 startup digital pada tahun 2020. Indonesia ditargetkan sebagai The Digital Energy of Asia dengan wajah startup yang mempunyai daya saing tinggi di kancah Asia/global dan mempunyai ciri khas Indonesia yang kaya akan keberagaman (1000 Startup Digital 2016). Program tersebut perlu didukung utamanya dari perusahaan penyedia layanan broadband yang mempunyai keterkaitan pada aspek teknologi dan pasar. Langkah adaptasi

(4)

4

teknologi untuk membangun startup digital nasional perlu ditumbuhkan agar dapat bersaing di lingkup Asia/global, agar dapat bersaing dengan OTT Global.

Penurunan pendapatan layanan suara, peningkatan trafik data internet pada perusahaan penyedia layanan broadband, meningkatnya penggunaan layanan dari OTT, dan masih sedikit startup digital di Indonesia menarik untuk dipelajari. Kajian yang dibahas ditinjau dari sisi perusahaan penyedia layanan broadband, bagaimana upaya perusahaan mengatasi permasalahan dan apa yang harus dilakukan perusahaan penyedia layanan broadband menghadapi tantangan dan meraih peluang di era bisnis digital agar perusahaan dapat bertahan, tumbuh dan berkelanjutan.

Pada era bisnis digital, perusahaan berada pada lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian. Perusahaan membutuhkan kemampuan untuk menyelaraskan dinamika lingkungan bisnis yang selalu berubah, sehingga diperlukan kapabilitas internal yang adaptif, yaitu mampu menyesuaikan lingkungan eksternal secara real-time (Ansoff dan Donnel 1990). Kemampuan perusahaan melakukan perubahan secara cepat dan tepat untuk memperbarui sumberdaya dan kapabilitas merupakan upaya transformasi kapabilitas perusahaan untuk menyesuaikan perubahan lingkungan bisnis. Upaya tersebut memerlukan kapabilitas dinamik perusahaan.

Kapabilitas dinamik perusahaan sebagai rujukan adalah kerangka kerja kapabilitas dinamik dari Teece (2007), yaitu sensing, seizing, dan transforming.

Menurut Teece (2007), sensing adalah komponen untuk penginderaan peluang pasar dan teknologi. Sensing bertujuan untuk mengetahui kondisi dinamika lingkungan industri, peluang teknologi dan kondisi lingkungan internal perusahaan.

Perusahaan dituntut mempunyai kemampuan penginderaan, mampu membaca pasar, mampu membaca kemampuan perusahaan dan untuk selanjutnya mampu mengetahui kesenjangan yang ada antara kemampuan perusahaan dengan pasar di lingkungan industrinya. Seizing adalah komponen penentuan keputusan strategis secara dinamis dan melaksanakan eksekusi secara dinamis. Perusahaan dituntut mampu menentukan keputusan strategis berdasarkan hasil penginderaan.

Transforming adalah komponen mengkombinasi, konfigurasi ulang dan perlindungan aset pada proses organisasi perusahaan. Pada tahap ini dilakukan eksekusi setiap keputusan strategis berdasarkan proses eksisting, atau eksisting yang telah diperbaiki maupun terdapat penggantian proses baru.

Perumusan Masalah

Permasalahan pendapatan suara mobile mengalami penurunan, peningkatan trafik data yang meningkat pesat perlu dibarengi pernambahan kapasitas infrastruktur, pertumbuhan pendapatan data yang lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan trafik data, harus ditanggapi oleh perusahaan penyedia layanan broadband. Penurunan pendapatan suara mobile dan peningkatan trafik data tidak lepas dari hadirnya tantangan dari OTT, lingkungan bisnis telah berubah dan mengalami situasi turbulensi yang tinggi ditandai dengan makin ketatnya persaingan antar perusahaan, baik antar perusahaan sejenis (konektifitas) maupun persaingan dari perusahaan bidang lain (aplikasi dan konten).

(5)

5 Untuk menjawab tantangan dinamika perubahan lingkungan bisnis broadband yang turbulensi, permasalahan yang dikaji pada penelitian ini adalah:

(1) Bagaimana analisis situasional kapabilitas perusahaan penyedia layanan broadband menghadapi situasi turbulensi lingkungan pada era bisnis digital?

(2) Apa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap transformasi kapabilitas perusahaan penyedia layanan broadband menghadapi era bisnis digital?

(3) Bagaimana strategi perusahaan penyedia layanan broadband menghadapi dinamika lingkungan di era bisnis digital?

(4) Bagaimana rancangan model terkait dengan bisnis perusahaan penyedia layanan broadband di era bisnis digital?

(5) Apa implikasi bagi perusahaan penyedia layanan broadband untuk dapat bertahan, tumbuh dan berkelanjutan di era bisnis digital?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:

(1) Analisis situasional kapabilitas perusahaan penyedia layanan broadband menghadapi situasi turbulensi lingkungan pada era bisnis digital.

(2) Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap transformasi kapabilitas perusahaan penyedia layanan broadband menghadapi era bisnis digital.

(3) Merumuskan strategi perusahaan penyedia layanan broadband menghadapi era bisnis digital.

(4) Merancang model konseptual terkait dengan bisnis perusahaan penyedia layanan broadband di era bisnis digital.

(5) Merumuskan beberapa implikasi dalam upaya perusahaan penyedia layanan broadband dapat bertahan, tumbuh dan berkelanjutan.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi industri penyedia layanan broadband untuk merumuskan beberapa alternatif strategi dalam upaya perusahaan dapat bertahan, tumbuh, dan berkelanjutan untuk menghadapi dinamika lingkungan di era bisnis digital. Pilihan strategi dapat berupa strategi yang mengandalkan keunggulan pada bisnis utama di bidang konektifitas atau melakukan upaya strategi lain yang diharapkan dapat menghasilkan kemandirian di masa depan. Alternatif strategi lainnya adalah yang mempertimbangkan kapabilitas perusahaan penyedia layanan broadband yang belum sesuai terhadap dinamika lingkungan di era bisnis digital, yaitu dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain yang dapat memberikan manfaat bagi perusahaan.

Tantangan yang begitu besar di industri penyedia layanan broadband di era bisnis digital adalah tumbuhnya bisnis aplikasi dan konten, dimana pada bisnis ini merupakan kompetensi baru bagi perusahaan penyedia layanan broadband. Untuk penerapan strategi yang berada di luar kendali perusahaan atau industri, diharapkan perusahaan penyedia layanan broadband dapat mengusulkan kepada regulator dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk merumuskan

(6)

6

kebijakan yang dapat melindungi perusahaan penyedia layanan broadband dalam hal menghadapi tantangan dari perusahaan global yaitu OTT yang menawarkan bisnis aplikasi dan konten. Implikasi kebijakan yang disarankan dapat berupa interfensi kebijakan yang dapat menumbuhkan iklim kompetisi yang sehat utamanya adalah mendorong perusahaan penyedia layanan broadband dalam negeri dapat mandiri, tetap tumbuh dan berkelanjutan. Kementerian Komunikasi dan Informatika perlu mengatur berupa regulasi utamanya yang terkait OTT nasional agar tidak terjadi penguasaan bisnis digital oleh pemain global. Negara perlu mengatur terkait dengan perkembangan OTT dan negara juga perlu bersinergi dengan industri untuk adaptasi teknologi digital dalam upaya membangun OTT nasional yang dapat bersaing dengan OTT global (Subiakto 2016). Usulan lainnya yang di luar kendali perusahaan atau industri adalah penataan ulang alokasi spektrum frekuensi mobile agar iklim kompetisi sesama operator mobile dalam negeri lebih adil dan sehat. Penataan alokasi spektrum frekuensi lainnya adalah usulan penambahan frekuensi baru yang merujuk standar International Telecommunication Union (ITU) untuk layanan mobile, sehingga dapat lebih menjamin pengelaran infrastruktur layanan broadband (mobile) lebih efisien di masa depan.

Kajian tentang transformasi kapabilitas dan strategi perusahaan penyedia layanan broadband diharapkan dapat menambah dan memperkaya khasanah kajian transformasi kapabilitas dan strategi pada industri digital. Kajian ini diharapkan dapat memberikan gambaran perusahaan dalam menghadapi dinamika lingkungan di era bisnis digital dengan melakukan transformasi kapabilitas dan transformasi strategi. Dinamika lingkungan industri yang mengalami turbulensi dapat dilakukan diagnosa sehingga perusahaan dapat menentukan kapabilitas dan strategi yang sesuai sebagai upaya perusahaan dapat menyesuaikan dinamika lingkungan.

Pemindaian lingkungan sangat diperlukan perusahaan dan untuk industri digital disamping memantau ekosistem bisnis juga diperlukan data analytics untuk keperluan pemindaian lingkungan secara real-time. Temuan-temuan penelitian dapat lebih menegaskan teori terdahulu diantaranya bahwa upaya peningkatan kapabilitas perusahaan pada turbulensi yang tinggi dapat menggunakan gabungan pendekatan Resource Base View (RBV) dan pendekatan strategic fit. Pendekatan RBV yaitu meningkatkan kapabilitas perusahaan sehingga perusahaan mempunyai keunikan dan pendekatan strategic fit yaitu melakukan matching kapabilitas perusahaan terhadap turbulensi lingkungan.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian difokuskan pada salah satu perusahaan telekomunikasi Indonesia yang menyediakan layanan broadband yaitu Telkom Group yang dikhususkan untuk produk mobile broadband. Pengambilan data primer yang sifatnya strategis dilakukan terhadap beberapa responden pakar, yaitu pada wawancara mendalam untuk struktur pemodelan, diagnosa kapabilitas perusahaan, analisis perioritas kapabilitas dan strategi menggunakan Analytical Network Process (ANP), dan face validity. Untuk pengambilan data primer pada analisis faktor-faktor yang berpengaruh menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dilakukan dengan target responden dari karyawan Telkom Group.

(7)

7 Keterbatasan pada penelitian ini adalah belum dilakukan analisis kesenjangan strategi terhadap ekspektasi turbulensi masa depan. Keterbatasan selanjutnya, belum ditambahkan variabel strategi pada analisis struktural sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan analisis faktor transformasi kapabilitas dan strategi. Berikutnya untuk aktifitas kapabilitas dinamik yang dikonsepkan sebagai aktifitas yang selalu berubah dan terdapat proses umpan balik, belum dilakukan pengujian misalnya menggunakan sistem dinamik. Pendekatan yang digunakan merujuk dari konsep sistem kontrol tertutup dan konsep model lean startup dari Ries (2011). Dengan keterbatasan penelitan yang ada, model konseptual transformasi kapabilitas dan strategi yang dibuat berdasarkan sintesa hasil penelitian (analisis prioritas transformasi kapabilitas dan strategi) dan studi pustaka (kapabilitas, strategi, turbulensi lingkungan, sistem kontrol tertutup, dan lean startup).

Keterbatasan lainnya adalah pada saat penerapan strategi arahan diantaranya yang terkait dengan upaya kreatif perusahaan penyedia layanan broadband yang lebih mandiri di masa depan. Strategi arahan yang dikembangkan merujuk pada hasil wawancara mendalam terhadap responden pakar, beberapa pelaku startup dan berdasarkan adaptasi hasil kajian teori yang disesuaikan dengan hasil analisis yang dilakukan pada penelitian ini.

Terakhir, keterbatasan berikutnya adalah pada implikasi contoh penerapan dari hasil strategi arahan belum mempertimbangkan dampak terhadap terhadap kinerja perusahaan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Hal tersebut disebabkan karena terbatasnya informasi data sekunder dari perusahaan penyedia layanan broadband. Dengan demikian belum dapat diketahui dan diperkirakan efektifitas hasil strategi yang dijalankan dengan peluang hasil di masa depan.

Rujukan yang menjadi dasar adalah besarnya potensi pasar dan dari sisi teknologi dapat diterapkan sehingga kebijakan strategi arahan yang diberikan optimis dapat menghasilkan manfaat bagi perusahaan penyedia layanan broadband di masa depan. Disamping peluang manfaat, upaya kreatif tersebut dalam rangka mendukung program Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menargetkan 1000 startup digital pada tahun 2020.

Kebaruan

Berdasarkan hasil penelitian dan studi pustaka penelitian terdahulu, kebaruan penelitian ini adalah:

(1) Pada turbulensi lingkungan yang lebih tinggi (level 4 pada skala Ansoff dan Donnel 1990), sumber perubahan terhadap kapabilitas perusahaan adalah dari eksternal dengan kontribusi dominan dari indikator turbulensi pasar, dan dari internal perusahaan dimana kontribusi untuk peningkatan kapabilitas perusahaan dari indikator kapasitas manajemen.

(2) Kapabilitas dinamik berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan dengan kontribusi yang seimbang dari variabel sensing data analytics, seizing, dan transforming. Indikator-indikator yang berkontribusi dominan adalah ekosistem bisnis (sensing data analytics), model bisnis (seizing), dan manajemen pengetahuan (transforming).

(8)

8

(3) Profil kapabilitas manajemen mempunyai pengaruh yang lebih signifikan terhadap kinerja perusahaan melalui kapabilitas dinamik. Untuk menghasilkan kinerja perusahaan yang optimal adalah dengan meningkatkan indikator profil kapabilitas manajemen dengan kontribusi dominan dari kapasitas manajemen melalui 3 aktifitas dari kapabilitas dinamik (sensing data analytics, seizing, dan transforming).

(4) Kebaruan penelitian tentang pentingnya peran data analytics pada era bisnis digital, yaitu menguji gabungan variabel sensing dan variabel data analytics menjadi variabel sensing data analytics. Data analytics sangat diperlukan perusahaan di era bisnis digital saat ini dimana diperlukan kemampuan perusahaan untuk melakukan penginderaan secara real-time pada setiap data yang terkait dengan bisnis perusahaan untuk antisipasi jauh sebelum ancaman menjadi nyata. Perusahaan mempunyai kemampuan menangkap sinyal-sinyal lemah dari dinamika lingkungan sehingga perusahaan dapat selalu memantau perubahan yang terjadi di lingkungan industri.

(5) Pengembangan model konseptual transformasi perusahaan yang berguna untuk menggambarkan transformasi kapabilitas dan strategi perusahaan dalam melakukan penyesuaian terhadap dinamika lingkungan.

2 TINJAUAN PUSTAKA

Kapabilitas

Perusahaan berada dalam lingkungan yang penuh dengan ketidakpastian memerlukan kemampuan perusahaan untuk menyelaraskan dinamika lingkungan yang selalu berubah. Semakin baik kemampuan penyelarasan antara sumberdaya serta kapabilitas perusahaan dengan pasar yang selalu berubah, perusahaan mempunyai posisi yang makin baik dan kompetitif di lingkungan industri. Ansoff dan Donnel (1990) memberikan model konseptual seperti pada Gambar 3 untuk menggambarkan pengelolaan perusahaan dalam rangka menyesuaikan perubahan lingkungan eksternal. Perubahan lingkungan eksternal antara kondisi saat ini dan kondisi yang akan datang dikodekan dengan ΔE dimana besaran perubahan yang terjadi tergantung pada tingkat turbulensi lingkungan suatu industri. Lingkungan eksternal yang berubah maka perusahaan dituntut melakukan penyesuaian yaitu dengan transformasi kapabilitas dan transformasi strategi. Kapabilitas internal perusahaan (C1) mempengaruhi respon strategi perusahaan (S1) dalam upaya penyesuaian terhadap lingkungan eksternal (E1). Respon strategi (S1) mempunyai hubungan saling mempengaruhi dengan lingkungan eksternal (E1). Bila terjadi perubahan lingkungan eksternal maka strategi perusahaan juga harus berubah.

Dalam upaya transformasi strategi, bila kapabilitas internal sudah tidak memadai, maka diperlukan transformasi kapabilitas internal sehingga transformasi strategi mempengaruhi transformsi kapabilitas internal. Jadi untuk situasi lingkungan yang turbulensi, akan saling berpengaruh secara langsung antara kapabilitas internal dengan respon strategi, antara respon strategi dengan lingkungan eksternal, dan antara kapabilitas internal dengan lingkungan eksternal.

(9)

Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan SB-IPB

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan alternatif strategi Pemerintahan Dinas Perindustrian Kota Bandar Lampung dalam pengembangan UKM industri kerajinan tapis.. Metode

Bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Ciputat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam merumuskan upaya-upaya

Hasil penelitian diharapkan dapat memberi kontribusi dan manfaat bagi kosmetika halal khususnya untuk kosmetik Wardah, agar dapat merumuskan strategi Relationship

Dalam strategi pengembangan usaha yang dapat memberikan nilai tambah bagi petani atau industri, baik dilihat dari segi ekonomi dan manfaat dilakukan

Adapun manfaat dari penelitian ini bagi UPTD PengairanTrimurjo Provinsi Lampung diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dalam merumuskan

Saat ini, Infomedia, sesuai dengan visinya menjadi penyedia jasa layanan informasi yang utama dikawasan regional telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, penelitian ini mengartikan perilaku pencarian informasi sebagai perilaku atau strategi seseorang (petani) dalam

Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam memasarkan keripik tempe pada industri rumah tangga adalah pengusaha memberi merk untuk media promosi terutama