• Tidak ada hasil yang ditemukan

3

N/A
N/A
Deddeg Ramadhan

Academic year: 2024

Membagikan "3"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOFISIKA

ACARA 3

Berat Jenis Benda Padat (Hukum Archimedes)

Disusun oleh :

Nama : Deddeg Ariffiansyah R.

NPM : 220802284

Asisten : Michael Pangeran H.

LABORATORIUM TEKNOBIO-INDUSTRI FAKULTAS TEKNOBIOLOGI

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2022

(2)

KREDIT NILAI LAPORAN PRAKTIKUM BIOFISIKA

Judul Acara : Berat Jenis Benda Padat (Hukum Archimedes)

Kriteria Nilai Standar

Nilai Revisi

Nilai ACC

I. Pendahuluan 5 5

II. Tinjauan Pustaka 20 18,6

III. Metode 5 3,8

IV. Hasil dan

Pembahasan 40 31,2

V. Kesimpulan 10 8,4

Daftar Pustaka 10 8,8

Lampiran 10 10

Jumlah 100 85,8

Nama Mahasiswa : Deddeg Ariffiansyah R.

No. Mahasiswa : 220802284

Mengetahui,

Asisten Praktikan

(Michael Pangeran H.) (Deddeg Ariffiansyah R.)

(3)

I. PENDAHULUAN

A. Judul

Berat Jenis Benda Padat (Hukum Archimedes)

B. Tujuan

1. Memahami penerapan Hukum Archimedes.

2. Menentukan berat jenis suatu benda padat

(4)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Gaya apung adalah besarnya gaya suatu fluida yang mendorong ke atas suatu benda ketika benda tercelup. Gaya apung dipengaruhi oleh volume benda yang tercelup dan masa jenis fluida (Edison, 2021). Hukum yang membahas gaya apung adalah hukum Archimedes. Hukum Archimedes menyatakan bahwa jika suatu benda dicelupkan sebagian atau seluruhnya kedalam fluida maka benda tersebut akan mengalami gaya ke atas (gaya apung) yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut (Gerhart dkk, 2018). Prinsipnya jika benda dicelupkan kedalam fluida maka fluida tersebut akan memberi benda gaya keatas (gaya apung) (Gerhart dkk, 2018). Penerapan hukum Archimedes contohnya adalah kapal selam, balon udara, pompa hidrolik, dan gelanggang kapal (Utami dkk, 2014).

Massa jenis adalah banyak massa tiap satuan volume dari suatu benda.

Massa jenis biasa digunakan untuk mengkarakterisasi suatu fluida (Gerhart dkk, 2018). Berikut merupakan rumus dari massa jenis menurut (Halliday dkk, 2021):

ρ = massa jenis m = massa zat V = volume zat

Besarnya gaya apung bergantung seberapa banyak volume benda tercelup kedalam fluida. Massa jenis sangat mempengaruhi gaya apung sebab semakin besar massa jenis suatu fluida maka akan semakin besar gaya apungnya dan semain kecil massa jenis suatu fluida maka akan semakin kecil gaya apungnya.

Besar gaya apung juga dipengaruhi oleh besarnya gravitasi (Edison, 2021).

Berat jenis (massa jenis relatif) digunakan untuk mengkarakterisasi massa jenis suatu bahan. Biasa didefinisikan sebagai massa jenis bahan terhadap massa jenis air. Berikut merupakan rumus dari Berat jenis (massa jenis relatif) menurut (Hibeller, 2016):

(5)

SD / RD = berat jenis / massa jenis relatif ρbenda = massa jenis benda

ρair = massa jenis air

Berat jenis suatu benda di pengaruhi oleh massa jenis benda tersebut dan massa jenis air. Hubungan antara berat jenis dan massa jenis adalah jika massa jenis suatu benda semakin besar maka berat jenis benda tersebut semakin besar.

Benda memiliki tiga posisi di dalam fluida yaitu terapung, melayang, dan tenggelam (Gerhart dkk, 2018).

Benda dapat dikatakan terapung jika massa jenis benda tersebut lebih kecil dari pada massa jenis fluida. Benda dapat dikatakan melayang jika massa jenis benda tersebut sama dengan massa jenis fluida. Benda dapat dikatakan tenggelam jika massa jenis benda tersebut lebih besar dari pada massa jenis fluida (Gerhart dkk, 2018). Posisi benda di dalam fluida dapat dilihat pada Gambar 1

Gambar 1. Tenggelam, melayang, terapung (Utami dkk, 2014).

(6)

III. METODE

A. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada praktikum adalah neraca pegas, gelas ukur gelas tampung, bejana limpa, dan tali rafia.

Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum adalah air, batu, besi, dan karet.

B. Cara Kerja

1. Menentukan Berat Jenis Benda Padat

Berat jenis dari suatu benda padat ditentukan dengan cara sampel diikat dengan tali rafia. Sampel kemudian ditimbang dengan neraca pegas lalu gelas ukur diisi dengan 300 mL air. Sampel dimasukan kedalam gelas ukur dan diperhatikan perubahan volumenya. Percobaan diulangi sebanyak 3 kali.

2. Menentukan Kehilangan Berat dan Kehilangan Air

Kehilangan berat dan kehilangan air (daya apung) ditentukan dengan cara sampel ditimbang dengan neraca pegas lalu hasilnya dicatat sebagai W1. Sampel ditimbang dalam air dengan neraca pegas lalu hasilnya dicatat sebagai W2. Bejana tampung ditimbang dan diletakan dibawah bejana limpa.

Sampel dimasukan kedalam bejana limpa dan tunggu hingga air tidak menetes lagi. Bejana tampung yang sudah berisi air ditimbang dengan neraca pegas. Percobaan diulangi sebanyak 3 kali.

(7)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gaya apung adalah besarnya gaya suatu fluida yang mendorong ke atas suatu benda ketika benda tercelup. Hukum Archimedes menyatakan bahwa jika suatu benda dicelupkan sebagian atau seluruhnya kedalam fluida maka benda tersebut akan mengalami gaya ke atas (gaya apung) yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Massa jenis sangat mempengaruhi gaya apung sebab semakin besar massa jenis suatu fluida maka akan semakin besar gaya apungnya dan semain kecil massa jenis suatu fluida maka akan semakin kecil gaya apungnya (Edison, 2021). Hubungan antara berat jenis dan massa jenis adalah jika massa jenis suatu benda semakin besar maka berat jenis benda tersebut semakin besar (Gerhart dkk, 2018).

Sampel diikat kemudian ditimbang. Sampel dimasukan kedalam gelas ukur dan diperhatikan kemudian percobaan diulangi 3 kali. Sampel ditimbang di udara dan di dalam air. Bejana tampung ditimbang dan diletakan dibawah bejana limpa lalu sampel dimasukan ke dalam bejana limpa kemudian percobaan diulangi 3 kali.

Sampel diikat dengan tali rafia agar beratnya di udara dan di air dapat diukur. Benda dimasukan kedalam gelas ukur agar dapat mengatauhi volume dari benda tersebut. Berat sampel diukur di dalam air agar mengetahui efek samping dari gaya apung. Bejana limpa berfungsi untuk mengetahui jumlah air yang dipindahkan sampel.

Bejana tampung dipastikan kering sebelum ditimbang. Jumlah air diketahui dari pengurangan berat bejana tampung kosong dengan bejana tanpung yang berisi air. Hasil pengukuran berat jenis, kehilangan berat, dan gaya apung dapat dilihat pada tabel 1.

(8)

Tabel 1. Hasil Pengukuran Berat Jenis, Kehilangan Berat, dan Gaya Apung suatu Benda.

Berdasarkan Tabel 1, diperoleh hasil bahwa batu memiliki berat jenis sesungguhnya sebesar 2,4 0 dengan keseksamaan 100%. Batu kehilangan berat sesungguhnya sebesar 0,2 0 dengan keseksamaan 100%. Batu memiliki gaya apung sesungguhnya sebesar 0,2 0 dengan keseksamaan 100%.

Karet memiliki berat jenis sesungguhnya sebesar 1,2 0 dengan keseksamaan 100%. Karet kehilangan berat sesungguhnya sebesar 0,2 0 dengan keseksamaan 100%. Karet memiliki gaya apung sesungguhnya sebesar 0,2 0 dengan keseksamaan 100%.

Besi memiliki berat jenis sesungguhnya sebesar 4,16 0 dengan keseksamaan 100%. Besi kehilangan berat sesungguhnya sebesar 0,1 0 dengan keseksamaan 100%. Besi memiliki gaya apung sesungguhnya sebesar 0,1 0 dengan keseksamaan 100%.

Urutan berat jenis sampel dari yang terbesar hingga terkecil adalah besi, batu, dan karet. Besi memiliki berat jenis sebesar 4,16 0 lalu batu dengan berat jenis sebesar 2,4 0 dan yang terakhir karet dengan berat jenis sesungguhnya sebesar 1,2 0. Hal ini sesuai dengan teori Gerhart dkk. (2018) Hubungan antara berat jenis dan massa jenis adalah jika massa jenis suatu benda semakin besar maka berat jenis benda tersebut semakin besar.

Batu memiliki berat jenis sebesar 2,4 0 dan kehilangan berat sebesar 0,2 0 sedangkan besi memiliki berat jenis sebesar 4,16 0 dan kehilangan berat sebesar 0,1 0. Besi mengalami kehilangan berat lebih kecil jika dibandingkan Sampel Berat Jenis Kehilangan Berat Gaya Apung

Sesungguhnya Keseksamaan Sesungguhnya Keseksamaan Sesungguhnya Keseksamaan

Batu 2,4 0 100% 0,2 0 100% 0,2 0 100%

Karet 1,2 0 100% 0,2 0 100% 0,2 0 100%

Besi 4,16 0 100% 0,1 0 100% 0,1 0 100%

(9)

dengan batu. Hal ini sesuai dengan review yang diberikan yaitu Semakin tinggi berat jenis suatu benda maka kehilangan beratnya akan semakin kecil.

Batu memiliki berat jenis sebesar 2,4 0 dan gaya apung sebesar 0,2 0 sehingga berada dalam keadaan tenggelam. Karet memiliki berat jenis sebesar 1,2 0 dan gaya apung sebesar 0,2 0 sehingga berada dalam keadaan tenggelam Besi memiliki berat jenis sebesar 4,16 0 dan daya apung sebesar 0,1 0 sehingga berada dalam keadaan tenggelam. Hal ini sesuai dengan teori Gerhart dkk. (2018) Benda dapat dikatakan tenggelam jika massa jenis benda tersebut lebih besar dari pada massa jenis fluida.

(10)

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Sampel ditimbang di udara dan di dalam air. Bejana tampung ditimbang dan diletakan dibawah bejana limpa lalu sampel dimasukan ke dalam bejana limpa kemudian percobaan diulangi 3 kali.

2. Batu memiliki berat jenis sesungguhnya sebesar 2,4 0, karet memiliki berat jenis sesungguhnya sebesar 1,2 0, dan Besi memiliki berat jenis sesungguhnya sebesar 4,16 0.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Edison. 2021. Perancangan sepeda air untuk kendaraan wisata alam lembah harau.

Rang Teknik Journal 4 (2): 339-346.

Gerhart, P, M., Gerhart, L, A., dan Hochstein, J, I. 2018. Munson, Young and Okiishi's Fundamentals of Fluid Mechanics, Enhanced eText. Wiley Global Education US, Hoboken.

Halliday, D., Resnick, R., dan Walker, J. 2021. Fundamentals of Physics, Extended, 12th Edition. Wiley Global Education US, Hoboken.

Hibbeler, R, C. 2016. Fluid Mechanics, SI Edition. Pearson International Content, London.

Utami, R., Winarti., dan Purwanto, J. 2014. Rancang bangun perangkat eksperimen hukum Archimedes untuk MTs LB/A Yaketunis kelas VIII.

INKLUSI 1 (1): 58-82.

Yang don’t add space between paragraphs dimatiin nanti jaraknya muncul sendiri

(12)

LAMPIRAN

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

Referensi

Dokumen terkait

Menurut prinsip Archimedes, gaya apung yang bekerja pada suatu benda di dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda

Praktikan dapat menentukan rapat jenis fluida cair, menghitung besar gaya apung berdasarkan persamaan3. Archimedes, dan dapat menentukan besar rongga dalam

Hukum Archimedes menyatakan bahwa "Jika suatu benda dicelupkan ke dalam suatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan ke atas yang sama besarnya dengan

Hukum Archimedes menyatakan sebagai berikut, Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang

Hukum Archimedes menyatakan bahwa gaya ke atas yang dialami oleh sebuah benda dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.. FA = ρf vf g Untuk

P1 = P2 F1 A1 = F2 A2 FF2 1 = DD2 12 Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang

2.2 Teori Archimedes Prinsip Archimedes menyatakan bahwa gaya apung ke atas yang diberikan pada benda yang direndam dalam cairan, baik yang terendam seluruhnya atau sebagian, sama

Penjelasan penerapan Hukum Archimedes pada kapal laut untuk memahami prinsip gaya apung dalam mekanika