• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGABDIAN MASYARAKAT

N/A
N/A
M Yusril Syafar

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGABDIAN MASYARAKAT"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGABDIAN MASYARAKAT

SOSIALISASI BIJAK DALAM MENGGUNAKAN OBAT-OBATAN PADA KOMUNITAS MUSLIMAH IN ACTION (MIA) DI PLAMONGAN INDAH

Tim Penyusun :

1. apt. Ebta Narasukma Anggraeny, M.Sc.

2. Arifah Alimatunnisaa, S.Farm. 1062211010 3. Ayu Darmawati, S.Farm. 1062211011 4. Dea Zahra Listiyani, S. Farm. 1062211013 5. Deliana Aprilia Zain, S.Farm. 1062211015 6. Diana Fiska, S.Farm. 1062211019

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI

SEMARANG 2022

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal pengabdian masyarakat yang berjudul “Sosialisasi Bijak Dalam Menggunakan Obat-Obatan Pada Komunitas Muslimah In Action (MIA) Di Plamongan Indah”

ini tepat pada waktunya.

Selama proses penyusunan proposal ini, kami tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Berdasarkan hal tersebut, pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. apt. Endang Diyah Ikasari, S.Si, M.Si, selaku Ketua Program Pendidikan Profesi Apoteker Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan kesempatan pada kami untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat ini.

2. apt. Ebta Narasukma Anggraeny, M.Sc., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, bimbingan dan motivasi dalam melaksanakan kegiatan pengabdian bagi masyarakat ini.

3. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan doa guna terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat ini.

4. Teman-teman almamater Program Pendidikan Profesi Apoteker Angkatan XXXVI yang selalu memberi semangat kelompok kami guna terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan proposal sehingga segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Harapan penulis, semoga proposal ini bermanfaat dan menjadi sumber ilmu yang baru bagi kita semua

Semarang, 19 Desember 2022

Penulis

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

RINGKASAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan Mitra... 3

1.3 Tujuan Penyuluhan ... 3

1.4 Manfaat Penyuluhan ... 4

BAB II METODE PELAKSANAAN... 5

2.1 Metode ... 5

2.2 Pelaksanaan ... 5

2.3 Rencana Kegiatan... 5

2.4 Susunan Kegiatan ... 6

2.5 Luaran ... 6

BAB III HASIL KEGIATAN... 7

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN... 9

4.1 Simpulan ... 9

4.2 Saran ... 9

BAB V EVALUASI/ UMPAN BALIK ... 10

DAFTAR PUSTAKA ... 12

LAMPIRAN ... 13

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Hadir Panitia ... 13

2. Daftar Hadir Peserta... 14

3. Surat Tugas Dosen ... 15

4. Sertifikat Dosen ... 16

5. Sertifikat Mahasiswa... 17

6. Dokumentasi Kegiatan ... 19

7. Leaflet ... 21

8. Power Point Materi ... 22

9. Realisasi Penggunaan Biaya Pengabdian ... 26

10. Dokumentasi Nota ... 28

11. Formulir Kuesioner ... 30

(6)

RINGKASAN

Penggunaan obat merupakan kegiatan yang tidak dapat terpisahkan dalam upaya menjaga kesehatan dan penyembuhan. Kesalahan dalam menggunakan obat atau dosis yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah kesehatan baru. Obat yang beredar di pasaran saat ini dengan mudah dapat diperoleh masyarakat dan diperjual belikan secara bebas tanpa resep dokter. Untuk obat penyakit ringan seperti sakit kepala, batuk, flu banyak masyarakat yang melakukan pengobatan sendiri dengan membeli obat bebas. Upaya masyarakat mengobati dirinya sendiri dikenal dengan istilah swamedikasi. Swamedikasi boleh dilakukan untuk obat yang dapat diperoleh tanpa resep dokter. Masyarakat yang akan menggunakan obat harus mengetahui golongan obat, penandaan obat dan mencermati informasi pada kemasan obat agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan obat dan dosis yang digunakan sesuai dengan indikasi penyakit.

Target kegiatan pengabdian masyarakat yang kami pilih yaitu ibu-ibu Komunitas Muslimah In Action (MIA). Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan mengenai penggolongan obat, penandaan dalam obat, cara penyimpanan dan pemusnahan obat. Metode yang digunakan melalui penyuluhan (ceramah) menggunakan media presentasi yang dapat menarik perhatian dan mempermudah pemahaman ibu-ibu Komunitas Muslimah In Action (MIA).

Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu menambah pengetahuan ibu-ibu ibu-ibu Komunitas Muslimah In Action (MIA) mengenai penggunaan obat dengan tepat dan benar.

Kata Kunci : Golongan obat, Penggunaan obat.

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Obat adalah suatu bahan yang digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit. Obat dapat memberikan efek yang tidak diinginkan apabila penggunaannya tidak tepat dan menyebakan masalah kesehatan baru (Anief, 2006). Swamedikasi atau pengobatan sendiri adalah upaya masyarakat mengatasi penyakit ringan seperti batuk, flu dan sakit kepala. Swamedikasi harus dilakukan sesuai dengan penyakit yang dialami. Pelaksanaannya harus memenuhi kriteria penggunaan obat yang rasional, antara lain ketepatan pemilihan obat, ketepatan dosis obat, tidak adanya efek samping, tidak adanya kontra indikasi, tidak adanya interaksi obat, dan tidak adanya poli farmasi (Harahap dkk., 2017).

Masyarakat yang melakukan pengobatan sendiri harus mengetahi informasi mengenai obat yang akan digunakan, Program Gema Cermat “Tanya 5 O” dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sebelum menggunakan obat-obatan.

“Tanya 5 O” merupakan 5 (lima) pertanyaan minimal yang harus terjawab sebelum menggunakan obat, yaitu obat ini apa nama dan kandungannya, obat ini apa khasiat/indikasinya, obat ini berapa dosisnya, obat ini bagaimana cara menggunakannya, dan obat ini apa efek sampingnya (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015).

Berdasarkan (Menteri Kesehatan RI, 1993), tentang penggolongan obat dibedakan menjadi 4 yaitu :

Golongan Keterangan

Obat Bebas Golongan obat yang dijual bebas di apotek dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Contoh : paracetamol

Obat Bebas Terbatas Golongan obat yang dapat dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter, namun mempunyai peringatan khusus saat menggunakannya. Contoh : ctm

(8)

Obat Keras Golongan obat yang hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter. Contoh : amoksisilin (antibiotik)

Obat Narkotika Golongan obat yang dapat menyebabkan efek ketergantungan, sehingga diperlukan pengawasan yang ketat. Oleh karena itu, hanya dapat diperoleh di apotek atau rumah sakit berdasarkan resep dokter. Contoh : codein

Penandaan dalam obat bebas terbatas ada 6 diantaranya yaitu

Obat-obatan harus disimpan dengan benar dan sesuai agar terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin. Penyimpanan obat yang tidak sesuai dapat menyebabkan obat menjadi rusak dan mempengaruhi kualitas obat seperti menurunkan efek dari obat. Penyimpanan obat menurut Departemen Kesehatan (2020) yaitu kapsul dan tablet disimpan di tempat kering pada suhu 15º – 25ºC dan terlindung dari cahaya serta kelembabkan. Sirup disimpan di tempat kering dan sejuk 15º – 25ºC. Sirup kering disimpan pada suhu tidak melebihi 30ºC dan terlindung dari cahaya matahari langsung. Suppositoria harus disimpan di lemari pendingin suhu 2-8ºC agar tidak meleleh. Salep, krim dan gel harus disimpan di tempat yang dingin dengan wadah tertutup dan terlindung dari suhu tinggi dan cahaya matahari langsung. Sedian injeksi disimpan

(9)

pada suhu dibawah 30ºC dan terlindung dari cahaya matahari langsung.

Obat-obatan yang telah dibuka memiliki masa penyimpanan yang berbeda dengan expired date. Menurut USP 2019 penyimpanan obat setelah dibuka yaitu tablet atau kapsul maksimal 6 bulan, sirup dengan kandungan pengawet maksimal 35 hari, sirup tanpa pengawet maksimal 14 hari, salep atau krim selama 30 hari, tetes telinga, tetes hidung, obat semprot hidung dan telinga selama 28 hari, insulin 28 hari.

Obat-obatan yang sudah kadaluarsa dan rusak harus dilakukan pemusnahan obat. Menurut Kemenkes Nomor HK.02.03/1/708/2021 pemusnahan obat dilakukan sesuai dengan bentuk sediaannya. Sediaan padat seperti tablet, kaplet dan serbuk, pemusnahannya dilakukan dengan mengeluarkan obat dari kemasan, menghancurkan obat dan dicampurkan dengan kotoran seperti tanah, di dalam plastik atau wadah tertutup, kemasan strip dirobek dan digunting kemudian dibuang di tempat sampah. Sediaan semi padat seperti salep dan krim, tube digunting tubenya dan dibuang terpisah dari tutupnya di tempat sampah. Sediaan cair seperti sirup dan suspensi dilakukan dengan membuang isi sirup, diencerkan dengan air dan dibuang di saluran pembuangan air, botol dihancurkan dan dibuang di tempat sampah.

1.2. Permasalahan Mitra

Permasalahan yang dihadapi oleh warga masyarakat umumnya adalah kurangnya pemahaman mengenai penggolongan obat, penandaan dalam obat, cara penyimpanan dan pemusnahan obat.

(10)

BAB II

TUJUAN DAN MANFAAT 2.1 Tujuan Penyuluhan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tujuan :

1. Meningkatkan pengetahuan ibu-ibu Komunitas Muslimah In Action (MIA) mengenai penggolongan obat dan penandaan obat.

2. Meningkatkan pengetahuan ibu-ibu Komunitas Muslimah In Action (MIA) mengenai cara penyimpanan dan pemusnahan obat.

2.2 Manfaat Penyuluhan

Manfaat kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dirasakan oleh kedua belah pihak sebagai berikut :

1. Pihak Instansi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang yaitu adanya wadah bagi dosen dan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu kesehatan kepada ibu-ibu Komunitas Muslimah In Action (MIA).

2. Pihak Ibu-ibu Komunitas Muslimah In Action (MIA)

a. Adanya kerjasama dengan masyarakat dalam program memperkenalkan peran apoteker dan edukasi tentang cara penggunaan obat dengan baik dan benar.

b. Adanya pengetahuan bagi masyarakat tentang cara penyimpanan dan pemusnahan obat.

(11)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode

Metode pelaksanaan yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat

“Sosialisasi Bijak Dalam Menggunakan Obat-obatan Pada Komunitas Muslimah In Action (MIA) Di Plamongan Indah” yaitu berupa ceramah dan diskusi agar masyarakat mampu memahami penggolongan obat, penandaan dalam obat, cara penyimpanan dan pemusnahan obat.

3.2 Pelaksanaan

Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan dalam beberapa tahap yaitu :

1. Melakukan survei tempat dan meminta izin kepada kepada Ketua Komunitas Muslimah In Action (MIA)

2. Penyusunan proposal dan materi pengabdian masyarakat.

3. Pengurusan surat izin pengantar pengabdian masyarakat.

4. Persiapan media penyuluhan berupa power point, leaflet yang akan memudahkan dalam pemahaman materi.

5. Pelaksanaan pengabdian masyarakat melalui penyuluhan tentang penggolongan obat, penandaan obat, cara penyimpanan dan pemusnahan obat.

6. Membuat laporan pertanggungjawaban pengabdian masyarakat.

3.3 Rencana Kegiatan

Kegiatan Pengabdian Masyarakat akan dilaksanakan pada : Hari/ Tanggal : Minggu/ 13 November 2022

Waktu : 15.00-17.00 WIB

Tempat : Rumah ibu-ibu Komunitas MIA (menyesuaikan)

(12)

3.4 Susunan Kegiatan

No. Waktu Kegiatan

1. 15.30 – 15.40 Pembukaan acara pengabdian masyarakat 2. 15.40 – 15.50 Pembacaan Al Qur’an dan terjemahannya

3 15.50 - 15.55 Sambutan Ketua Komunitas Muslimah In Action (MIA) (Ibu Eny Yuniarti, SE.)

4 15.55 - 16.00 Sambutan Dosen Pembimbing (Ibu apt. Ebta Narasukma A., M.Sc.)

5 16.00 – 16.15 Pemaparan PPT “Sosialisasi Bijak Dalam Menggunakan Obat-Obatan”

4. 16.15 – 17.15 Sesi diskusi dan tanya jawab + doorprize 5. 17.15 – 17.30 Penutupan acara pengabdian masyakat

3.5 Luaran

Realisasi anggaran biaya dalam melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk sosialisasi atau penyuluhan ini adalah:

No. Keterangan jumlah Harga Sub Total

1. Proposal Kegiatan Pengabdian 1 eksp Rp. 100.000 Rp. 100.000 2. Leaflet / brosur 30 lembar Rp. 1000 Rp. 30.000

3. MMT 1 Rp. 36000 Rp. 36.000

4. Air Mineral gelas 1 dus Rp. 30.000 Rp. 30.000

5. Snack 30 box Rp. 15.000 Rp. 450.000

6. Kenang-kenangan MIA 1 Rp. 80.000 Rp. 80.000

7. Doorprize 3 Rp. 15.000 Rp. 45.000

8. Souvenir 30 Rp. 20.000 Rp. 600.000

Total Keselurahan Biaya Rp. 1.371.000

(13)

BAB IV

HASIL KEGIATAN

Pengabdian masyarakat merupakan salah satu kegiatan Program Pendidikan Profesi Apoteker (PPPA) Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa apoteker dan dosen dalam upaya mengedukasi masyarakat. Pengabdian masyarakat dengan tema “Sosialisasi Bijak dalam Menggunakan Obat-obatan Pada Komunitas Muslimah In Action (MIA) Di Plamongan Indah”. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada hari minggu, 13 November 2022 di Plamongan Indah Blok I8 No. 5 pada pukul 15.30-17.30 WIB yang dihadiri 22 ibu-ibu.

Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu ibu-ibu Komunitas Muslimah In Action (MIA). Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman ibu-ibu Komunitas Muslimah In Action (MIA) mengenai penggolongan obat, penandaan dalam obat, cara penyimpanan dan pemusnahan obat.

Rangkaian kegiatan sosialisasi diawali dengan pembukaan oleh MC dan pembacaan Al qur’an beserta terjemahannya oleh ibu Komunitas Muslimah In Action (MIA). Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Komunitas Muslimah In Action (MIA) oleh Ibu Eny Yuniarti, SE dan sambutan Dosen Pembimbing pengabdian masyarakat oleh Ibu apt. Ebta Narasukma Anggraeny., M.Sc. Sosialisasi dilakukan melalui media leaflet yang telah dibagikan dan pemaparan presentasi materi selama 15 menit. Kegiatan pemaparan materi diawali dengan pengertian obat, 5 O, penggolongan obat, penandaan obat, cara penyimpanan dan pemusnaha obat. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab dan pembagian doorprize. Kegiatan berjalan dengan tertib, lancer dan sesuai protocol Kesehatan. Partisipan Komunitas Muslimah In Action (MIA) mengikuti acara dari awal hingga akhir dengan antusias. Berdasarkan hasil kuesioner, partisipan sangat tertarik dengan kegiatan pengabdian masyarakat ini dan materi yang disampaikan mengenai pengertian obat, penggolongan obat, cara

(14)

penyimpanan dan pemusnahan obat sangat bermanfaat. Acara ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dari pihak STIFAR Yayasan Pharmasi Semarang oleh Ibu apt. Ebta Narasukma Anggraeny., M.Sc selaku dosen pembimbing pengabdian masyarakat kepada ketua Komunitas Muslimah In Action (MIA) Ibu Eny Ibu Eny Yuniarti, SE.

Sesi tanya jawab

1. Kenapa obat kadaluwarsa bisa buat pupuk tanaman?

Jawaban: bila obat golongan anti jamur melewati batas ED digunakan untuk pupuk diharapkan dapat menghambat pertumbuhan hama berupa jamur tanaman sehingga mempengaruhi zat pertumbuhan dan nutrisi yang terkandung dalam tanaman. Namun belum ada penelitian ilmiah terkait dengan hal ini, sehingga tidak disarankan untuk menggunakan obat yang melewat masa ED untuk pupuk tanaman.

2. Apakah obat simvastatin tablet yang sudah dibuka dari kemasannya dan dibiarkan beberapa jam masih aman untuk dikonsumsi?

Jawaban: obat-obatan tablet yang telah dibuka dari kemasan primernya memiliki BUD 6 bulan. Namun lebih baik obat yang telah dibuka dari kemasannya segera dikonsumsi agar obat tidak terkontaminasi dengan udara sekitar.

3. Apakah mengkonsumsi obat-obatan seperti diabetes, antihipertensi dan anti kolesterol dalam jangka waktu yang panjang dapat merusak ginjal?

Jawaban: obat-obatan penyakit degeneratif merupakan obat live saving yang dapat memperpanjang masa hidup pasien sehingga harus dikonsumsi selama hidupnya. Manfaat obat-obatan degeneratif lebih besar daripada efek samping gagal ginjal, sehingga obat tetap aman untuk dikonsumsi selama sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter.

4. Apakah boleh sirup yang sudah dibuka selama 2 hari dikulkas masih boleh digunakan, jika obat disimpan di kulkas apakah akan terjadi?

Jawaban: sediaan sirup non antibiotik memiliki BUD maksimal 35 hari penyimpanan. Sediaan sirup yang mengandung gula tidak disarankan untuk

(15)

disimpan di kulkas karena dapat menimbulkan kerusakan partikel berupa kristalisasi gula.

5. Logo obat yang tertera pada kemasan apakah berlaku di internasional?

Jawaban: untuk golongan obat seperti warna hijau, biru dan merah hanya berlaku di Indonesia.

6. Kenapa obat tablet maag harus dikunyah?

Jawaban: obat magh ditargetkan supaya bekerja lebih cepat. Obat tablet magh harus dikunyah sehingga sampai lambung tablet sudah hancur sehingga penyerapan dalam tubuh lebih cepat dan efek obat bekerja dengan cepat.

Peranan dari masing-masing Anggota Pengabdian Masyarakat

No. Nama Status Tugas dan Kewajiban

1. apt. Ebta Narasukma A., M.Sc.

Pembimbing  Mengorganisir kegiatan pelaksanaan Pengabdian Masyarakat

 Pemantauan dan membimbing dalam pemaparan materi, menyusun proposal dan laporan pertanggung jawaban

 Bertanggung jawab di acara pengabdian masyarakat dari awal sampai selesai

2. Deliana Aprilia Zain, S.Farm

Ketua (Mahasiswa)

 Mengorganisir anggota kelompok

 Membuat dan menyusun proposal

 Pembagian doorprize

 Mendesain MMT dan leaflet 3. Arifah

Alimatunnisaa, S.Farm

Anggota (Mahasiswa)

 Menyiapkan keperluan alat yang dibutuhkan

 Menyiapkan kebutuhan konsumsi peserta

 Membuat dan menyusun proposal

(16)

dan laporan pertanggung jawaban

 Pembagian konsumsi dan absensi kepada peserta

4. Ayu

Darmawati, S.Farm

Anggota (Mahasiswa)

 Membuat dan menyusun surat perijinan

 Membuat dan menyusun pemaparan materi berupa power point

 Melakukan pemaparan materi

 Pembagian doorprize 5. Dea Zahra,

S.Farm

Anggota (Mahasiswa)

 Merancang materi edukasi tentang sosialisasi bijak menggunakan obat

 Membagikan leaflet kepada peserta

 Melakukan dokumentasi

 Membuat dan menyusun proposal dan laporan pertanggung jawaban 6. Diana Fiska,

S.Farm

Anggota (Mahasiswa)

 Menyiapkan keperluan alat yang dibutuhkan

 Melakukan pemaparan materi

 Koordinasi perizinan dengan komunitas Muslimah in Action setempat

 Membuat dan menyusun proposal dan laporan pertanggung jawaban

(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Kegiatan pengabdian masyarakat mengenai “Sosialisasi Bijak dalam Menggunakan Obat-obatan Pada Komunitas Muslimah In Action (MIA) Di Plamongan Indah mendapatkan respon yang baik dilihat dari keaktifan selama kegiatan dan hasil kuesioner. Ibu-ibu Komunitas Muslimah In Action (MIA) dapat mengetahui dan memahami mengenai penggolongan obat, penandaan dalam obat, cara penyimpanan dan pemusnahan obat.

1.2 Saran

Kegiatan sosialisasi dapat dilakukan di wilayah dan sasaran warga lain agar informasi dan pengetahuan mengenai penggolongan obat, penandaan dalam obat, cara penyimpanan dan pemusnahan obat dapat menyebar dan tersampaikan dengan baik.

(18)

BAB VI

EVALUASI/ UMPAN BALIK

Evaluasi pada pengabdian masyarakat ini berupa kuesioner yang diisi oleh peserta. Pertanyaan yang ditanyakan ada 6 beserta 1 pertanyaan uraian yaitu saran dan masukan. Hasil yang diperoleh dikategorikan ke dalam 2 jawaban, yaitu : (1) Ya dan (2) Tidak.

Tabel 1. Tingkat kepuasan peserta pengabdian masyarakat

Pernyataan Penilaian

Ya Tidak Apakah kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bermanfaat? 100% 0%

Apakah tema Pengabdian Masyarakat ini menarik? 91% 9%

Apakah materi yang disampaikan telah sesuai dengan tema? 100% 0%

Apakah anda dapat memahami materi yang telah

disampaikan? 95% 5%

Apakah anda puas dengan kegiatan Pengabdian Masyarakat

ini? 86% 14%

Apakah anda ingin mengikuti kembali jika akan diadakan

kegiatan Pengabdian Masyarakat kedepannya? 100% 0%

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui tingkat kepuasan peserta pengabdian masyarakat menurut kuisioner yang ditetapkan. Total peserta pengabdian masyarakat sebanyak 22 peserta. Pertanyaan pertama adalah “apakah kegiatan pengabdian masyarakat ini bermanfaat?” mendapatkan skor sebanyak 100%.

Pertanyaan kedua adalah “apakah tema pengabdian masyarakat ini menarik?”

mendapatkan skor sebanyak 91% untuk jawaban Ya dan 9% untuk jawaban Tidak. Pertanyaan ketiga adalah “apakah materi yang disampaikan telah sesuai dengan tema?” mendapatkan skor sebanyak 100 %. Pertanyaan keempat adalah

“apa anda dapat memahami materi yang telah disampailan?” mendapatkan skor sebanyak 95% untuk Ya dan 5% untuk Tidak. Pertanyaan kelima adalah “apakah anda puas dengan kegiatan pengabdian masyarakat ini?” mendapatkan skor

(19)

sebanyak 86% untuk Ya dan 14% untuk Tidak. Pertanyaan keenam “apakah anda ingin mengikuti kembali jika diadakan kegiatan pengabdian masyarakat kedepannya?” mendapatkan skor sebanyak 100%

Gambar 1. Diagram kepuasan peserta pengabdian masyarakat Keterangan

A. Apakah kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bermanfaat?

B. Apakah tema Pengabdian Masyarakat ini menarik?

C. Apakah Materi yang disampaikan telah sesuai dengan tema?

D. Apakah anda dapat memahami materi yang telah disampaikan?

E. Apakah anda puas dengan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini?

F. Apakah Anda ingin mengikuti kembali jika akan diadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat kedepannya?

Hasil evaluasi berdasarkan diagram diatas menunjukkan bahwa pelaksanaan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan memberikan manfaat dan pengetahuan kepada peserta. Saran yang diberikan peserta terhadap kegiatan pengabdian masyarakat kedepannya materi spesifik mengenai satu jenis penyakit saja, materi mengenai obat diperbanyak, diadakan cek kesehatan.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Anief, M. 2006. Ilmu Meracik Obat. Gadjah Mada University, Yogyakarta.

Departemen Kesehatan. 2020. Farmakope Indonesia Edisi VI. Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Harahap, N.A., Khairunnisa, dan Tanuwijaya, J. 2017. Tingkat Pengetahuan Pasien dan Rasionalitas Swamedikasi di Tiga Apotek Kota Panyabungan.

Jurnal Sains Farmasi dan Klinis, 3: 186–192.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 427 Tahun 2015 tentang Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat 2015.

Kementerian Kesehatan RI. 2021. Pedoman Pengelolaan Obat Rusak Kedaluwarsa difasilitas Felayanan Kesehatan Rumah Tangga Nomor.

HK.02.03/1/708/2021. Jakarta.

Menteri Kesehatan RI. 1993. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 917/MENKES/ PER/X/ 1993 Tentang Wajib Daftar Obat Jadi.

U. S. Pharmacopeia. 2019. The United States Pharmacopeia, USP 42/ The National Formulary, NF 37. Rockville, MD: U.S. Pharmacopeial Convention. Inc., p. 795

(21)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Hadir Panitia

(22)

Lampiran 2. Daftar Hadir Peserta

(23)

Lampiran 3. Surat Tugas Dosen

(24)

Lampiran 4. Sertifikat Dosen

(25)

Lampiran 5. Sertifikat Mahasiswa

(26)
(27)

Lampiran 6. Dokumentasi Kegiatan

(28)
(29)

Lampiran 7. Leaflet

(30)

Lampiran 8. Power Point Materi

(31)
(32)
(33)
(34)

Lampiran 9. Realisasi Penggunaan Biaya Pengabdian

REALISASI DANA PENGABDIAN MASYARAKAT

No. Kegiatan Tanggal Satuan Jumlah Total

1 Print dan jilid Proposal 07-Nov-22 Rp. 11.000,00

2 Pouch Souvenir 07-Nov-22 Rp. 34.670,00

3 Print dan jilid Revisi

Proposal 08-Nov-22 Rp. 11.000,00

4 Plastik Klip Ukuran

17x11cm 08-Nov-22 Rp. 10.000,00

5 Rivanol 100ml 10-Nov-22 Rp. 6.000,00 30 Rp. 180.000,00 6 Plaster Roll 12cmx1m Rp. 4.500,00 30 Rp. 135.000,00 7 Kapas Selection Rp. 6.000,00 15 Rp. 90.000,00 8 Onemed Ecodine 10 ml Rp. 6.000,00 30 Rp. 180.000,00 9 X-banner 60x160cm 10-Nov-22 Rp. 70.000,00 10 Tali Cocard Neon 12-Nov-22 Rp. 1.500,00 6 Rp. 9.000,00

11 Kertas Cocard B3 Rp. 1.500,00

12 Tahu Bakso Sapi 12-Nov-22 Rp. 4.500,00 30 Rp. 135.000,00 13 Roti Abon Ayam Pedas Rp. 6.000,00 30 Rp. 180.000,00 14 Stik Bawang Rp. 2.000,00 30 Rp. 60.000,00

15 Pelangi Air Mineral Rp. 23.000,00

16 Kenang-kenangan

(Sealware Brownie) 13-Nov-22 Rp. 21.000,00 17 Kenang-kenangan

(Dispenser Mini) Rp. 28.000,00

18 Kenang-kenangan

(Paper Bag) Rp. 5.500,00

19 Print Surat Tugas Bu

Ebta 13-Nov-22 Rp. 500,00 5 Rp. 2.500,00 20 Print Absensi +

Kuisioner Rp. 500,00 30 Rp. 15.000,00 21 Print Leaflet Bolak

Balik Warna 13-Nov-22 Rp. 2.000,00 30 Rp. 60.000,00 22. Print dan jilid LPJ 17-Des-22 Rp. 23.000,00

TOTAL Rp. 1.285.170,00

DANA MASUK (KAMPUS) Rp. 200.000,00 KEKURANGAN DANA Rp. 1.085.170,00

(35)
(36)

Lampiran 10. Dokumentasi Nota

(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)

Lampiran 11. Formulir Kuesioner

(44)
(45)

Gambar

Tabel 1. Tingkat kepuasan peserta pengabdian masyarakat
Gambar 1. Diagram kepuasan peserta pengabdian masyarakat  Keterangan

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang dialami oleh masayarakat Kelurahan Tugu mendorong Civitas Akademika Universitas Gunadarma untuk meakukan pengabdian masyarakat dalam bentuk “sosialisasi dan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diimplementasi dengan Pendampingan Strategi Pemasaran Digital dan Sosialisasi SAK EMKM Bagi Pelaku UMKM di Kecamatan Wonokromo

Berdasarkan hasil dari kegiatan yang sudah dilakukan, kegiatan pengabdian masyarakat pada Komunitas UMKM Pusat Kuliner Pasar Lama Kota Tangerang memiliki dampak yang baik

Metode pelaksanaan yang ditempuh dalam kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema penggunaan internet pada pondok pesantren darul hasanah yaitu dengan melakukan observasi

BAB III STANDAR NASIONAL PENELITIAN BAB II STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN BAB IV STANDAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BAB V KETENTUAN PERALIHAN BAB I KETENTUAN UMUM

Kegiatan Pengabdian Masyarakat dalam bentuk Sosialisasi dan peyerahan Hibah Aplikasi SIPEMUDI (Sistem Informasi Pendonasian Mudah Berbagi (SIPEMUDI) Pada Lembaga Baitul

Metode yang digunakan sebagai pendekatan pelaksanaan pengabdian masyarakat adalah dengan melakukan pendampingan pembinaan dan pelatihan robotika dan mikroprosesor

11 BAB III METODE PELAKSANAAN Sebagaimana telah disampaikan bahwa target yang ingin dicapai dari program pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan untuk meningkatkan