BAB III
METODE PENELITIAN
Metode merupakan unsur pokok yang harus ada dalam penelitian ilmu pengetahuan untuk mendapatkan akurasi, tepat, lengkap dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya secara ilmiah.
A. Desain Penelitian 1. Dasar Penelitian
Dasar pnelitian ini adalah survey. Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989:4) mengemukakan bahwa :
Survey adalah penelitian yang mengambil sampel dan populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok”
Pendapat Kerlinger dalam Sugiyono (2007:7) mengemukakan bahwa :
“Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distributive dan hubungan-hubungan antara variable sosiologis dan psikologis”
29
Selanjutnya David Kline dalam Sugiyono (2007:7) menyatakan bahwa :
“Pada umumnya peneliti survey dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Walaupun metode survey ini tidak memerlukan kelompok control seperti halnya pada metode eksperimen, namun generalisasi yang dihasilkan bisa akurat bila digunakan sampel yang representative.
2. Tipe Penelitian
Tipe penilitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1974:4) Mengemukakan :
“penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena social tertentu, sedang kualitatif yaitu data yang berbentuk kata, skema dan gambar, artinya suatu metode pemecahan masalah yang diteliti secara factual yang dilengkapi dengan data-data baik data primer dan data sekunder yang akurat mengenai keadaan objek penelitian serta penjabaran sistematis, dimana peneliti mengembangkan konsep dan menghimpun fakta tetapi tidak menjadi hipotesa”.
Penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2005:3) mengemukakan :
“metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna, maka makna
adalah data yang sebenarnya, data yang pasti merupakan suatu nilai yang tampak. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan kepada makna. Generalisasi dalam penelitian kualitatif dinamakan transferbality, artinya hasil penelitian tersebut dapat digunakan ditempat lain, manakala tempat tersebut memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda”.
Dengan adanya konsep ini maka penelitian dimaksud untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan secara umum tentang kualitas pelayanan pada kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Sigi.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi/ Tempat Penelitian ini dilakukan di Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Sigi provinsi Sulawesi Tengah
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2007:90) mengumukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari karateristik atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas tertentu yang di terapakan peniliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulanya.
Sedangkan Menurut Uma Sekaran dan Roger Bougie (2017:53) populasi didefinisikan sebagai kelompok orang, kejadian, atau hal-hal menarik di mana peneliti ingin membuat opini berdasarkan statistik sampel.
Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah seluruh pegawai pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Sigi sebanyak 51 orang serta seluruh pegawai yang mengurus administrasi tugas belajar dan surat keterangan tidak sedang menjalani tugas belajar sebanyak 30 orang. Dengan jumlah keseluruhan 81 orang.
Menurut Sugiyono (2011:81) sampel adalah bagian dari jumlah karakterisstik yang di miliki oleh populasi. Agar sampel yang diambil representatif, maka diperlukan teknik pengambilan sampel. Penentuan sampel perlu dilakukan dengan cara yang dapat dipertanggung jawabkan untuk mendapatkan data yang benar, sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipercaya
.
Sedangkan menurut Uma Sekaran dan Roger Bougie (2017:54) sampel didefinisikan sebagai sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi.
Menurut Sugiyono (1993:53) mengatakan bahwa populasi adalah w ilaya gereralisasi yang terdiri ataas obyek/subyek yang mempunyai kuant itas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelaja ri dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pengertian lain juga dikemukaka n oleh Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi dalam Ningsih (2015:31) b ahwa populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit Analisa y ang ciri-cirinya akan diduga. Menoleh atau menyimak dari pemikiran par a ahli tersebut, maka peneliti beranggapan bahwa jumlah populasi yang melebihi dari 30 orang, dianggap populasi besar.
Dengan demikian peneliti menggunakan teknik penarikan sampel yaitu dengan cara Purposive Sampling dan aksidental sampling, artinya:
dengan sengaja menunjuk orang-orang yang dianggap mengetahui tenta ng masalah yang akan diteliti dan dapat memberikan informasi akurat, de ngan menempatkan sampel sebanyak 81 orang yang diambil dari popul asi. pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Daerah Kabupaten Sigi. Maka besaran sampel sebesar 30 orang yang mewakili populasi dalam penelitian ini dengan perincian sebagai berikut :
1. Sekretaris 1 Orang
2..Kepala Bidang 3 Orang 3. Kepala Sub Bagian Kepegawaian 1 Orang 4. Staf 46 Orang 5. Pegawai yang dilayani 30 Orang
Jumlah 81 Orang
Sedangkan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kabupaten Sigi adalah sebagai Informan Kunci (K ey Informan) atau orang/pejabat yang lebih mengetahui dan memahami tentang birokrasi pada Badan tersebut.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah bagian penting dalam proses penelitian. Tahapannya dilakukan sesudah proposal riset disetujui dan sebelum analisis data itu dilakukan. Cara pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
1. Pengamatan (Observation)
Menurut Irawan Suhartono (1995:69) mengemukakan bahwa Observasi adalah pengamatan dengan mengunakan indra penglihatan yang berarti tidak melakukan pertayaan-pertayaan.
Sedangkan menurut Kartini Kartono (1996:96) bahwa observasi adalah study yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan.
2. Wawancara (Interview)
Salah satu pengumpulan data melalui proses memperoleh keterangan secara akurat dari sumber yang di anggap Representatif, hal ini disebabkan bahwa dengan tehnik wawancara akan terjadi komunikasi yang baik antara peneliti dengan responden. Dimana penulis berusaha memperoleh data dari semua responden dan informan yang dianggap dapat memberikan data yang akurat dalam penulisan ini.
Menurut Estrerbeg (2002) dalam Sugiyono (2005:72) mengatakan bahwa wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehigga dapat dikontriusikan makna dalam suatu topik tertentu
3. Kuisioner (Questionnaire)
Pengumpulan data melalui kuesioner (daftar pertanyaan) yang disebarkan kepada responden untuk memperoleh data yang diperlukan sesuai dengan sasaran penelitian.
Menurut Boruch dalam Black dan Champion (2001:335) menyatakan bahwa Koesioner merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan metode penyebaran daftar pertanyaan pada responden tampa terganggu oleh privasi oleh karena pengisian koesioner dilakukan di rumah responden sendir dengan derajat keanoniman yang tinggi demi peningkatan kerjasama antara peneliti dan
responden. Sehingga demikian integritas dan tanggung jawab kerahasiaan responden harus dijaga oleh peneliti.
4. Dokumentasi (Dokumentation)
Pengumpulan data melalui dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekunder berupa dokumen atau laporan. Hal ini dimaksudkan untuk menambah dan memperkuat hasil penelitian.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian di arahkan untuk menjawab setiap rumusan masalah untuk mengetahui kondisi awal sebelum ada tindakan, selama tindakan berlangsung. Adapun kegiatan analisi data dilakukan setelah kegiatan pengumpulan data.
Dalam penelitian ini teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dengan cara memilih dan menyatukan hasil jawaban yang diperoleh dari kuesioner untuk kemudian disusun ke dalam tabel frekuensi dengan perhitungan menggunakan presentase serta menganalisis secara deskriptif kualitatif.
Untuk menghitung presentase jawaban responden mengacu pada pendapat MC. Greggor dalam Sugiyono (2009;57) dengan menggunakan rumus :
P = f / N x 100%
P = Persentase f = Frekuensi
N = Jumlah Responden F. Defenisi Operasional Variabel
Berdasarkan judul penelitian ini, maka penulis menetapkan dua variable yang menjadi fokus dalam penelitian ini sebagai berikut :
A. Variabel Independen
Adalah variabel bebas atau independent variabel (X) yaitu suatu variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain.
1. Komunikasi
Komunikasi adalah "suatu proses ketika seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".
2. Sumber Daya
Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap).
3. Disposisi
Disposisi adalah pendapat seorang pejabat tentang urusan yang dimuat dalam suatu surat dinas dan langsung dituliskan pada surat yang bersangkutan. Ini juga bisa dituliskan pada sebuah lembar khusus. Terdapat beberapa hal yang kemudian perlu diisi dalam lembar disposisi mulai dari nomor surat, indeks kode administrasi. Jika lembar-lembar tersebut sudah diisi dengan lengkap, surat disposisi ini akan diberikan kepada pihak staf administrasi untuk segera diteruskan kepada atasan. Hal ini berguna agar surat disposisi tersebut ditanggapi dan mendapatkan tindaklanjutnya dari atasan.
4. Struktur Birokrasi
Adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.
Kekuatan utama birokrasi ada kemampuannya menjalankan kegiatan- kegiatan yang terstandar secara sangat efisien, sedangkan kelemahannya adalah dengan spesialisasi yang diciptakan bisa menimbulkan konflik-konflik subunit, karena tujuan-tujuan unit fungsional dapat mengalahkan tujuan keseluruhan organisasi. Kelemahan besar lainnnya adalah ketika ada kasus yang tidak sesuai sedikit saja dengan aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi karena birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi masalah yang sebelumnya telah
mereka hadapi dan sudah ada aturan keputusan terprogram yang mapan.
B. Variabel Dependen
Variabel Dependen Adalah variabel yang dipengaruhi oleh adanya variabel bebas/ variabel independent (X). Karena itulah variabel dependen sering disebut dengan variabel (Y). Besarnya perubahan pada variable ini tergantung dari besaran variable bebas/ Independen.
Maksudnya, setiap kali terjadi perubahan pada variabel independent (X), maka diharapkan akan mengakibatkan perubahan variabel dependen (Y) juga.
. Adapun Variabel dependen (Y) adalah pelayan masyarakat hal ini diukur dari indikator sebagai berikut :
1. Ketepatan waktu
Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan suatu informasi yang relevan. Tepat waktu yaitu jika informasi yang disajikan tersebut bertepatan pada saat informasi tersebut dibutuhkan, sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan. Karakteristik informasi yang relevan harus mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu.
2. Akurasi
Akurasi adalah kecermatan, ketelitian, ketepatan. Akurasi menunjukkan kedekatan hasil pengukuran dengan nilai sesungguhnya. Dalam bidang ilmu pengetahuan, akurasi dari suatu sistem pengukuran adalah tingkat kedekatan pengukuran kuantitas terhadap nilai yang sebenarnya. Dengan akurasi, memaksudkan derajat pemenuhan terhadap pengukuran standar, yaitu yang mana menjangkau pengukuran aktual mendekati ukuran standar, yaitu tepat sasaran. Akurasi mengukur ketepatan dan kemiripan hasil pada waktu yang sama dengan membandingkannya terhadap nilai absolut. Maka, semakin mendekati ukurannya, semakin tinggi level akurasi.
3. Kesopanan
Kesopanan adalah sikap hormat dan beradap dalam perilaku, santun dalam tutur kata, budi bahasa dan kelakuan yang baik sesuai dengan adat istiadat dan budaya setempat yang harus kita lakukan.
Sikap sopan merupakan sikap sesorang terhadap apa yang ia lihat dan ia rasakan dalam situasi dan kondisi apapun. Sikap santun yaitu baik, hormat, tersenyum dan taat pada semua peraturan yang ada. Sikap sopan santun yang benar yaitu lebih menonjolkan pribadi yang baik dan menghormati siapa saja. Bahkan dari tutur bicarapun orang bisa melihat kesopanan.
4. Kenyamanan
Kenyamanan adalah kondisi dimana kita merasa diri kita dihargai, merasa aman, senang dan tidak ada beban pikiran. Kenyamanan perlu didapatkan setiap orang dalam setiap kegiatannya, karena bila tidak nyaman, sesuatu yang dikerjakan tidak akan menjadi maksimal hasilnya. Kenyamanan itulah yang sebisa mungkin diberikan pihak instansi kepada para pegawai agar pegawai merasa nyaman dan senang bekerja di instansi tersebut sehingga memberikan kinerja terbaik terhadap instansi, dengan begitu pihak instansi pula yang diuntungkan.
Harus diakui bahwa kenyamanan bekerja merupakan salah satu faktor penting dalam suatu keberhasilan individu dan juga organisasi. Bisa di pastikan para individu yang berhasil dalam pekerjaannya pasti merasakan nyaman sehingga individu tersebut bisa melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkannya atau bahkan melebihi ekspektasi pribadinya dan juga organisasinya.
Beriringan dengan hal itu, sama halnya dengan sebuah organisasi.
Organisasi yang mampu menciptakan rasa nyaman kepada para
anggota organisasinya atau para pekerjanya, tentunya performance organisasinya akan jauh lebih baik.