• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.-Draft-Review-Rens..>

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "5.-Draft-Review-Rens..>"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS TENAGA KERJA

Jl. Imam Bonjol No. 7 TELP. (0342) 801407

B L I T A R

KEPUTUSAN

KEPALA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BLITAR NOMOR: 188.4/ /409.106.1/KPTS/2017

TENTANG

RENCANA STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016-2021

KEPALA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BLITAR

Menimbang : a. bahwa dengan adanya perubahan struktur, tugas dan fungsi organisasi pemerintah daerah, serta perubahan RPJMD Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021 maka perlu dilakukan perubahan Rencana Strategis SKPD;

b. bahwa guna penetapan Renstra Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar.

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur;

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

4. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

7. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112);

8. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

DRAFT

(3)

Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang – Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 24 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Blitar Tahun 2005 - 2025;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Blitar;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor ... Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021;

16. Peraturan Bupati Blitar Nomor 56 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar.

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KESATU : Dengan Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar ditetapkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021, sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan ini, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Keputusan ini.

KEDUA : Renstra Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021 dimaksud Diktum KESATU Keputusan ini, dijadikan sebagai pedoman dalam Penyusunan Rencana Kerja Tahunan (Renja) Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar.

(4)

KETIGA : Akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan Keputusan ini.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Blitar Pada tanggal :

Plt. KEPALA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BLITAR

Drs. MIFTACHUDDIN, MM Pembina Utama Muda NIP. 19581004 198703 1 007

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada:

Yth. 1. Sdr. Kepala Bappeda Kabupaten Blitar;

2. Sdr. Inspektur Kabupaten Blitar;

3. Arsip.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat serta hidayah- Nya kami dapat menyelesaikan Revisi Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Tahun 2016-2021. Revisi dokumen Renstra SKPD ini dilaksanakan dengan dasar Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah yang mewajibkan pemerintah daerah untuk melaksanakan perombakan terhadap organisasi perangkat daerah, yang ditindaklanjuti dengan terbitnya Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Blitar.

Dalam rangka pelaksanaaan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, pemerintah daerah wajib menyusun Rencana Kerja Jangka Panjang (RPJP), Rencana Kerja Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagai pedoman arah pembangunan lima tahun ke depan dalam rangka pencapaian visi misi kepala daerah, dan ditindaklanjuti dengan penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) sebagai pedoman bagi SKPD dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan publik selama lima tahun ke depan. Renstra SKPD disusun berdasarkan tugas dan fungsi SKPD dengan berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif.

Kami menyadari dalam penyusunan Renstra SKPD ini masih jauh dari sempurna.

Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan penyusunan dokumen selanjutnya.

Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar

Drs. MIFTACHUDDIN, MM Pembina Utama Muda NIP. 19581004 198703 1 007

Lampirn Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar

Nomor : 188.4/ /409.106.1/KPTS/2017 Tanggal :

(6)

D A F T A R I S I

KATA PENGANTAR ………... i

DAFTAR ISI ………... ii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ………. 1

1.2. Landasan Hukum ………... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ……….... 4

1.4. Sistematika Penulisan ………... 5

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD ……… 8

2.2. Sumber Daya SKPD ………. 13

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD ……….. 17

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD………….. 26

BAB III. ISU –ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD………. 27 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih……….. 27

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi………. 29

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ……….. 34 3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis ……… 34

BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ……….. 36

4.2. Strategi dan Kebijakan SKPD ………. 38 BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 46

BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD 71

(7)

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penduduk serta tenaga kerja menjadi faktor utama yang menggerakan proses pembangunan disamping sumber daya lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Begitu krusialnya posisi tenaga kerja didalam proses pembangunan sehingga permasalahan ketenagakerjaan harus mendapat perhatian yang menyeluruh dan terpadu dari berbagai pihak.

Masalah-masalah ketenagakerjaan pada dasarnya bersifat multidimensi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor dengan pola hubungan yang kompleks, sehingga penyelesaiannya menuntut arah kebijakan dan pendekatan yang multidimensi pula. Salah satu permasalahan bidang ketenagakerjaan adalah masalah penganguran. Permasalahan ini tidak dapat diatasi oleh suatu kebijakan tunggal atau merupakan tanggung jawab satu sektor lapangan usaha tertentu. Masalah pengangguran mempunyai keterkaitan dengan banyak hal diantaranya investasi, pertumbuhan ekonomi , kebijakan moneter, kualitas tenaga kerja dan dinamika pasar kerja.

Kompleksitas permasalahan di bidang ketenagakerjaan juga ditandai dengan relativ rendahnya kualitas tenaga kerja baik dari segi pendidikan formal maupun ketrampilannya, produktivitas kerja rendah, tingkat upah yang belum sesuai UMK, hubungan industrial yang lebih bervariasi, perselisihan hubungan industrial, pemutusan hubungan kerja dan rendahnya jaminan sosial bagi tenaga kerja.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Blitar tercatat mengalami penurunan mulai tahun 2013 sampai dengan 2015, dari 3,74 % menjadi 2,79 %. Meskipun TPT Kabupaten Blitar masih berada di bawah TPT Provinsi Jawa Timur dan nasional, namun demikian masyarakat Kabupaten Blitar masih banyak yang berada di bawah garis kemiskinan.

Sebagai daerah agraris, industri kurang berkembang di Kabupaten Blitar.

Mayoritas penduduk bekerja di sektor pertanian, peternakan, perdagangan, dan industri mikro kecil. Karena berbagai persoalan yang berkaitan dengan perekonomian keluarga, sebagian masyarakat Kabupaten Blitar memilih untuk bekerja ke luar negeri menjadi buruh migran atau tenaga kerja Indonesia (TKI).

Dalam rangka pelaksanaaan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang Undang

(8)

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Kerja Tahunan sebagai penjabaran RPJM Daerah oleh unit kerja atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) merupakan pedoman bagi SKPD dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan publik selama lima tahun ke depan.

Renstra SKPD disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD dengan berpedoman pada visi misi dan program Kepala Daerah yang tertuang dalam RPJMD dan bersifat indikatif. Penyusunan Renstra SKPD disamping berpedoman pada RPJMD juga harus memperhatikan Renstra K/L dan Renstra SKPD Propinsi serta dengan memperhatikan isu-isu dan faktor-faktor strategis yang berkembang. Sebagai dokumen perencanaan lima tahunan, Renstra SKPD menjadi acuan dan dijabarkan setiap tahun ke dalam Rencana Kerja Tahunan (RENJA SKPD). Renja SKPD menjadi acuan untuk penyusunan RKA-SKPD (Rencana Kerja Anggaran SKPD).

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4279)

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4356);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

(9)

6. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4445);

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

8. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011, tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia N0. 4817);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

(10)

Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2005 – 2025;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Blitar Tahun 2011-2031.

20. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Blitar ( Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2016 Nomor 10/D Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Blitar Nomor 17).

21. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor ….. Tahun 2017 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blitar Tahun 2016 - 2021.

22. Peraturan Bupati Blitar Nomor 56 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar.

1.3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Renstra Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar tahun 2016 – 2021 dimaksudkan untuk memberikan arah pedoman penyusunan program strategis pembangunan bidang tenaga kerja dan transmigrasi selama 5 (lima) tahun kedepan sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan Pemerintah Kabupaten Blitar.

Renstra Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021 ini disusun dengan tujuan sebagai berikut:

1. Menjabarkan tujuan dan sasaran yang harus dilaksanakan SKPD sebagaimana sasaran yang telah ditetapkan pada RPJMD;

2. Memberikan pedoman yang terarah dan terukur bagi perencanaan operasional tahunan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran guna mendukung visi misi kepala daerah;

(11)

3. Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi pembangunan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, serta pengendalian dan evaluasi.

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi, dan dengan Renja SKPD.

1.2 Landasan Hukum

Menjelaskan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD.

1.3 Maksud dan Tujuan

Menjelaskan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD

1.4 Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini.

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi

(12)

sampai dengan satu eselon dibawah kepala SKPD. Uraian tentang struktur organisasi SKPD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur, mekanisme).

2.2 Sumber Daya SKPD

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki SKPDdalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti SDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra SKPD provinsi, hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan SKPDpada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Menjelaskan tentang permasalahan-permasalahan pelayanan SKPDbeserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih

Mengemukakan apa saja tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota Menjelaskan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota.

(13)

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Menjelaskan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

Menjelaskan dan mereview kembali faktor-faktor dari pelayanan SKPDyang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPDditinjau dari:

1. gambaran pelayanan SKPD;

2. sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;

3. sasaran jangka menengah dari Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota;

4. implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD; dan 5. implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Menjelaskan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD. Tujuan SKPD diturunkan/mengambil dari Sasaran Rancangan RPJMD, SKPD melaksanakan sasaran yang mana, sesuai bidang urusan yang dilaksanakan.

4.2. Strategi dan Kebijakan SKPD

Menjelaskan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam tahun 2016 dan lima tahun mendatang.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Menjelaskan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Menjelaskan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam tahun 2016 dan lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

(14)

BAB II.

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Blitar dan Peraturan Bupati Blitar Nomor 56 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar merupakan dinas Tipe A yang terdiri dari Kepala Dinas, sekretariat, dan tiga bidang dengan melaksanakan dua urusan yaitu urusan wajib non pelayanan dasar tenaga kerja dan urusan pilihan transmigrasi.

Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja terdiri atas : a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, membawahi:

1. Sub Bagian Penyusunan Program;

2. Sub Bagian Keuangan;

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Pelatihan Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, membawahi:

1. Seksi Pelatihan Kerja dan Produktivitas;

2. Seksi Pembinaan Kelembagaan Pelatihan Kerja Swasta;

3. Seksi Transmigrasi.

d. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, membawahi:

1. Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri dan Informasi Pasar Kerja;

2. Seksi Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Negeri;

3. Seksi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja.

e. Bidang Hubungan Industrial Syarat Kerja, membawahi:

1. Seksi Syarat Kerja dan Kelembagaan;

2. Seksi Pengupahan dan Jaminan Sosial;

3. Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial.

f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(15)

SEKSI TRANSMIGRASI

SEKSI PENGEMBANGAN DAN PERLUASAN KESEMPATAN KERJA

SEKSI PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN

INDUSTRIAL SEKSI

PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS

SEKSI PENEMPATAN TENAGA KERJA DALAM NEGERI DAN INFORMASI

PASAR KERJA

SEKSI SYARAT KERJA DAN

KELEMBAGAAN

SEKSI PEMBINAAN KELEMBAGAAN PELATIHAN KERJA SWASTA

SEKSI PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA

KERJA LUAR NEGERI

SEKSI PENGUPAHAN DAN

JAMINAN SOSIAL KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG

PELATIHAN KERJA, PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

BIDANG PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN PERLUASAN

KESEMPATAN KERJA

BIDANG HUBUNGAN INDUSTRIAL

DAN SYARAT KERJA

DINAS TENAGA KERJA BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN PENYUSUNAN

PROGRAM

SUB BAGIAN KEUANGAN

SUB BAGIAN UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

KEPALA DINAS

UPTD

Adapun penjabaran tugas dan fungsi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Blitar Nomor 56 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas :

Mempunyai tugas membantu Bupati memimpin dan melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang tenaga kerja dan transmigrasi serta tugas pembantuan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja mempunyai fungsi : a. menetapkan kebijakan di bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi;

b. mengkoordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi;

c. mengkoordinasi pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi;

d. mengkoordinasi pelaksanaan administrasi dinas; dan

e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2. Sekretaris

Sekretaris, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi

(16)

umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program, keuangan, hubungan masyarakat dan protokol, serta pelayanan publik.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretaris mempunyai fungsi : a. mengkoordinasikan pengelolaan dan pelayanan administrasi umum;

b. mengkoordinasikan pengelolaan administrasi kepegawaian;

c. mengkoordinasikan pengelolaan administrasi keuangan;

d. mengkoordinasikan pengelolaan administrasi perlengkapan;

e. mengkoordinasikan penyelenggaraan pelayanan publik;

f. mengkoordinasikan penyusunan program dan anggaran;

g. mengkoordinasikan penataan kelembagaan dan perundang-undangan;

h. mengkoordinasikan pengelolaan sistem informasi ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;

i. mengkoordinasikan pembinaan dan penyusunan perencanaan tenaga kerja daerah;

j. mengkoordinasikan penyelenggaraan tugas-tugas bidang;

k. mengkoordinasikan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas;

l. melaksanakan monitoring dan evaluasi organisasi dan tatalaksana; dan m. melaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

3. Kepala Bidang Pelatihan Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kepala Bidang Pelatihan Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang pelatihan kerja, produktivitas tenaga kerja dan transmigrasi.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bidang Pelatihan Kerja, Produktivitas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi :

a. mengkoordinasikan penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK);

b. memverifikasi informasi regulasi bidang pelatihan kerja yang akan disebarluaskan kepada lembaga pelatihan kerja swasta;

c. mengkoordinasikan peningkatan kompetensi sumber daya manusia lembaga pelatihan kerja swasta;

d. mengkoordinasikan pelaksanaan perijinan, pembinaan dan pemantauan terhadap lembaga pelatihan kerja swasta;

e. mengkoordinasikan penyebarluasan informasi produktivitas kepada perusahaan kecil;

f. mengkoordinasikan pemberian konsultasi produktivitas kepada perusahaan kecil;

(17)

g. mengkoordinasikan pengukuran produktivitas tingkat kabupaten;

h. mengkoordinasikan pemantauan tingkat produktivitas;

i. mengkoordinasikan penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan daerah tujuan transmigrasi;

j. mengkoordinasikan penyiapan teknis dan klarifikasi lokasi permukiman daerah tujuan transmigrasi;

k. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi bidang; dan

l. melaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas .

4. Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dan Perluasan Kesempatan Kerja Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, mempunyai fungsi :

a. mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan program kegiatan bidang penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja;

b. mengkoordinasikan pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka perencanaan teknis pelayanan penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri, serta perlindungan tenaga kerja luar negeri, pengembangan dan perluasan kesempatan kerja, serta perizinan LPTKS;

c. mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan penempatan tenaga kerja dengan mekanisme AKL, AKAD, AKAN dan AKSUS;

d. memberikan rekomendasi pendirian PPTKIS / Kantor Cabang PPTKIS, Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN), dan pemberian ijin penampungan calon TKI;

e. mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan dan pemantauan terhadap PPTKIS dan LPTKS;

f. mengkoordinasikan pelaksanaan pemberdayaan keluarga TKI/TKI Purna berupa peningkatan kualitas keahlian atau keterampilan kerja;

g. menerbitkan perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) yang lokasi kerja dalam 1 (satu) kabupaten;

h. mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan penempatan tenaga kerja berbasis teknologi informasi;

(18)

i. mengkoordinasikan pelaksanaan perlindungan TKI di luar negeri (pra dan purna penempatan) di Kabupaten;

j. mengkoordinasikan pengumpulan dan pengolahan data lowongan kerja sebagai bahan pembuatan informasi pasar kerja dalam negeri/luar negeri untuk disebarluaskan;

k. mengkoordinasikan pelaksanaan pengembangan dan perluasan kesempatan kerja melalui wirausaha baru , terapan Teknologi Tepat Guna (TTG) , Tenaga Kerja Mandiri (TKM), Tenaga Kerja Sarjana (TKS), Padat Karya;

l. mengkoordinasikan merencanakan penempatan tenaga kerja khusus disabilitas;

m. mengevaluasi dan melaporkan tugas pokok dan fungsi; dan n. melaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

5. Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja

Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintahan di bidang hubungan industrial dan syarat kerja yang meliputi penyelenggaraan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang hubungan industrial dan syarat kerja.

Untuk pelaksanaan tugas tersebut, Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja, mempunyai fungsi :

a. memverifikasi dokumen peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama dengan ruang lingkup operasi daerah Kabupaten;

b. mengkoordinasikan pelayanan pendaftaran perjanjian kerja bersama daerah Kabupaten;

c. mengkoordinasikan proses pengesahan dokumen peraturan perusahaan dengan ruang lingkup operasi daerah kabupaten;

d. mengkoordinasikan pelaksanaan deteksi dini terhadap potensi perselisihan di perusahaan;

e. mengkoordinasikan pelaksanaan fasilitasi pembentukan dan pemberdayaan Lembaga Kerja Sama Bipartit di perusahaan;

f. mengkoordinasikan pelaksanaan mediasi terhadap potensi dan mediasi perselisihan di perusahaan, mogok kerja dan penutupan perusahaan; dan g. melaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

6. Unit Pelaksana Teknis (UPT)

UPT merupakan unsur pelaksana teknis operasional Dinas, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(19)

7. Kelompok Jabatan Fungsional

a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

b. Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh Bupati.

c. Jenis jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku.

2.2. Sumber Daya SKPD

Keberadaan sumber daya yang meliputi sumber daya manusia, anggaran, sarana dan prasarana, kelembagaan dan ketatalaksanaan menjadi faktor penentu keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas dan peran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam menghadapi dinamika perubahan lingkungan strategis. Jumlah sumber daya aparatur di lingkungan Dinas Tenaga Kerja sampai dengan bulan Februari 2017 sebanyak 29 orang dengan komposisi berdasarkan golongan/kepangkatan sebagai berikut ini:

Tabel 2.1.

Kondisi Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar Berdasarkan Kepangkatan/Golongan

Sumber : Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar, Februari 2017

Dari tabel 2.1. dapat dilihat bahwa pegawai Dinas Tenaga Kerja terdiri dari berbagai kepangkatan, mulai dari pengatur muda (II/a) sampai dengan Pembina Utama Muda (IV/c), dan pangkat/golongan yang paling banyak adalah Penata Tingkat I (III/d) sejumlah 10 orang. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya aparatur di Dinas Tenaga Kerja telah memiliki kepangkatan yang tinggi dengan masa kerja yang cukup banyak, sehingga pengalaman kerja juga cukup memadai.

No Pangkat/Golongan Jumlah

1. Pembina Utama Muda (IV/c) 1

2. Pembina Tingkat I (IV/b) 2

3. Pembina (IV/a) 4

4. Penata Tingkat I (III/d) 10

5. Penata (III/c) 1

6. Penata Muda Tingkat I (III/b) 7

7. Penata Muda (III/a) 2

8. Pengatur tingkat I (II/d) 1

9. Pengatur Muda (II/a) 1

(20)

Tabel 2.2.

Kondisi Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar Menurut Jabatan

No. Jabatan Jumlah Pegawai

1. Eselon II 1 orang

2. Eselon III 4 orang

3. Eselon IV 12 orang

4. Fungsional Tertentu (JFT) 2 orang

5. Fungsional Umum (Staf) 10 orang

Jumlah 29 orang

Sumber : Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar, Februari 2017

Kondisi pegawai Dinas Tenaga Kerja berdasarkan jabatan terdiri dari jabatan eselon II , Eselon III, Eselon IV, Jabatan Fungsional tertentu dan Fungsional umum (Staf).

Semua jabatan struktural eselon III dan IV sudah terisi, sedangkan eselon II masih diisi pejabat pelaksana tugas (Plt). Untuk jabatan fungsional tertentu terdiri dari Pengantar Kerja 2 orang, sedangkan fungsional umum (staf) sebanyak 10 orang.

Tabel 2.3.

Kondisi Pegawai Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Blitar Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Tenaga Kerja Kab. Blitar, Februari 2017

Komposisi tingkat pendidikan pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar sudah cukup tinggi, dengan pegawai terbanyak berpendidikan S-1 sebanyak 12 orang.

Meskipun ada juga pegawai dengan pendidikan SLTA, namun demikian diharapkan kompetensi pegawai di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi akan terus bisa ditingkatkan melalui pelaksanaan diklat dan bimtek sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

Selain sumber daya manusia, sarana dan prasarana juga merupakan sumber daya pendukung bagi pelaksanaaan tugas dan fungsi SKPD. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar sampai dengan Februari 2017 dapat diuraikan sebagai berikut :

No Pangkat/Golongan Jumlah

1. Strata 2 (S-2) 9

2. Strata 1 (S-1) 12

3. Diploma 3 (D-3) -

4. SLTA 8

(21)

Tabel 2.4.

Rincian Aset Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Blitar

No Nama Jumlah Kondisi Barang

Baik Kurang Baik Rusak Berat

1. Tanah 1943 m2

2. Bangunan gedung kantor

permanen 4 3 1

3. Bangunan gedung

tempat ibadah permanen 1 1

4. Rumah Negara golongan

III type A permanen 1 1

5. Asrama permanen 1 1

6. Jaringan listrik 1 1

7. Jaringan telepon 1 1

8. Stationary water pump 2 1 1

9. Pick up Suzuki carry 1 1

10. Sepeda motor 13 13

11. Perkakas bengkel servis

lain-lain 1 1

12. tang 1 1

13. PH meter 2 2

14. Multi meter 1 1

15. Meter Calibrator 1 1

16. Vektor Volt Meter 1 1

17. Alat ukur universal lain-

lain 9 9

18. Stopwatch 1 1

19. Alat ukur lainnya (lain-

lain) 2 2

20. Timbangan 1 1

21. Mesin ketik manual

Longewagen 13 13

22. Lemari besi 10 1 9

23. Filling besi/metal 9 1 5 3

24. Brankas 3 3

25. Lemari kayu 19 13 6

26. Papan visual 10 10

27. Papan pengumuman 1 1

28. White board 1 1

29. Alat kantor lainnya (lain-

lain) 11 3 29

30. Meja besi/metal 4 4

31. Meja kayu/rotan 17 1 16

32. Tempat tidur kayu

(lengkap) 1 1

33. Meja rapat 1 1

34. Meja Reseptionist 1 1

35. Kursi rapat 100 100

36. Kursi putar 3 1 2

37. Kursi biasa/plastik 15 5 5 5

38. Bangku tunggu 8 7 1

39. Kursi lipat 53 2 26 25

40. Meja piket 1 1

41. Meubeler lainnya 5 5

42. Jam elektronik 4 4

43. Lemari es 1 1

44. AC split 4 4

(22)

No Nama Jumlah Kondisi Barang

Baik Kurang Baik Rusak Berat

45. Kipas angin 11 3 3 5

46. Televisi 6 4 1 1

47. Loudspeaker 1 1

48. Sound system 1 1

49. Stabilisator 3 3

50. Mesin jahit 2 2

51. Mimbar/podium 1 1

52. Alat rumah tangga lain-

lain 2 1 1

53. PC unit 29 19 6 4

54. Laptop 9 9

55. Note Book 7 7

56. Hard Disk 2 2

57. CPU 2 2

58. Monitor 5 4 1

59. Printer 34 26 7 1

60. Peralatan personal

computer lain-lain 4 4

61. Server 1 1

62. Modem 1 1

63. Peralatan jaringan lain-

lain 1 1

64. Meja kerja pejabat eselon

III 6 6

65. Meja kerja pejabat eselon

II 1 1

66. Meja kerja pejabat eselon

IV 2 2

67. Meja kerja pegawai non

struktural 70 36 18 16

68. Kursi kerja pegawai non

struktural 61 55 6

69. Kursi tamu di ruangan

pejabat eselon III 4 2 1 1

70. Audio Amplifier 1 1

71. Multitrack recorder 2 2

72. Camera electronic 1 1

73. Camera film 3 3

74. Pesawat telepon 1 1

75. Intercom 6 6

76. Facsimile 2 1 1

77. Wireless Amplifier 1 1

78. Getaran (Vibration

Tester) 1 1

79. Ketebalan Logam

(Thickness Tester) 1 1

80. Kekerasan logam

(Hardness Tester) 1 1

Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Blitar, 2016

Dari tabel 2.4., dapat dilihat bahwa sarana prasarana yang ada di Dinas Tenaga Kerja sudah cukup memadai. Namun demikian banyak juga yang kondisinya kurang baik bahkan rusak berat, sehingga perlu dilakukan pemeliharaan terhadap sarana prasarana

(23)

yang ada, serta perlu dilakukan penambahan sarana prasarana agar pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD dapat berjalan lancar.

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar merupakan perangkat daerah yang melaksanakan dua urusan, yaitu urusan wajib tenaga kerja dan urusan pilihan transmigrasi. Meskipun terjadi perubahan nomenklatur nama Satuan Kerja Perangkat Daerah, namun tugas dan fungsi Dinas Tenaga Kerja tidak banyak mengalami perubahan. Hanya ada satu bidang yang masuk menjadi kewenangan provinsi yaitu bidang pengawasan. Sementara itu, urusan transmigrasi yang semula bidang, saat ini menjadi seksi.

Tahun 2016 merupakan awal pemerintahan dengan kepala daerah baru. Setelah ditetapkannya RPJMD Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021, maka ditindaklanjuti dengan penyusunan Renstra SKPD. Indikator kinerja yang ditetapkan pada renstra sebagai tolok ukur pencapaian kinerja SKPD juga baru. Sehingga belum bisa diperbandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Adapun pencapaian kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Blitar Tahun 2016 adalah sebagai berikut.

Tabel. 2.5.

Pencapaian Kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Blitar Tahun 2016

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian

1 2 3 4 5 6

1 meningkatnya kualitas pelayanan administrasi perkantoran

Prosentase ketercukupan administrasi

perkantoran dan sarana prasarana

100% 100 % 100 %

2 meningkatnya tata kelola organisasi yang akuntabel dan profesional

Prosentase

pemenuhan kinerja berdasarkan

perjanjian kinerja

80% 57,14 % 71,43 %

Prosentase

pemenuhan dokumen perencanaan,

pelaporan kinerja dan keuangan

95% 100 % 105,26 %

3 Meningkatnya

keterampilan/kompete nsi dan produktivitas tenaga kerja

prosentase peserta pelatihan yang lulus uji kompetensi

80% 97,5 % 121,88 %

4 Meningkatnya

penempatan dan perluasan kesempatan kerja

Prosentase lowongan kerja yang terpenuhi

80% 77,59 % 96,99 %

(24)

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian

1 2 3 4 5 6

Prosentase peserta pelatihan

kewirausahaan yang berhasil membentuk wirausaha baru (WUB)

0 % - -

5 Meningkatnya

kondusifitas hubungan industrial dan kesejahteraan pekerja

Prosentase kasus hubungan industrial yang dilaporkan dan ditindaklanjuti

100% 100 % 100 %

Prosentase

perusahaan yang menerapkan UMK

70% 25 % 35,71 %

6 Meningkatnya animo masyarakat untuk mengikuti program transmigrasi

jumlah masyarakat yang mendaftar transmigrasi

65 KK 63 KK 96,92 %

Sumber : LKjIP Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Blitar Tahun 2016

Dari tabel 2.5., dapat dilihat ada beberapa indikator kinerja utama (IKU) yang berhasil melampaui target yang ditetapkan, dan ada juga yang tidak bisa mencapai target yang telah ditetapkan. Tentunya banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan maupun ketidakberhasilan dalam memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan.

Uraian analisis pencapaian kinerja tahun 2016 adalah sebagai berikut : 1. Prosentase ketercukupan administrasi perkantoran dan sarana prasarana

Tingkat capaian indicator kinerja ini adalah 100 %. Hal ini bisa tercapai karena semua kegiatan administrasi perkantoran dan juga pengadaan maupun pemeliharaan sarana dan prasarana dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan yang telah disusun pada tahun anggaran 2016.

2. Prosentase pemenuhan kinerja berdasarkan perjanjian kinerja

Diukur dari jumlah perjanjian kinerja yang terpenuhi dibagi dengan jumlah perjanjian kinerja keseluruhan. Pada IKU ini hanya tercapai 71,43 %. Hal ini tentunya menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki kinerja tahun-tahun yang akan datang, khususnya perjanjian kinerja yang belum bisa terpenuhi untuk selanjutnya disusun strategi-strategi guna mengoptimalkan pencapaian target perjanjian kinerja.

3. Prosentase pemenuhan dokumen perencanaan, pelaporan kinerja dan keuangan Realisasi indicator kinerja ini mencapai 100% menunjukkan angka yang lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 95 %. Apabila diukur maka tingkat capaian sebesar 105,26%. Keberhasilan ini tentunya tidak lepas dari kerjasama

(25)

yang baik dari seluruh elemen yang ada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, sehingga dokumen perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan dapat tersusun sesuai dengan ketentuan.

4. Prosentase peserta pelatihan yang lulus uji kompetensi

Pada tahun 2016 indikator kinerja ini terealisasi 97,5 %, lebih tinggi dari target yang ditetapkan sebesar 80 %, atau mendapatkan capaian 121,88 %. IKU ini didukung oleh program pembinaan lingkungan sosial, berupa kegiatan pelatihan bagi masyarakat/pencari kerja. Dari 80 peserta yang mengikuti pelatihan hanya 2 orang yang tidak lulus uji kompetensi. Hal ini berarti menunjukkan capaian yang sangat baik.

5. Prosentase lowongan kerja yang terpenuhi

Pada tahun 2016 terealisasi sebesar 77,59 % berada di bawah target yang ditetapkan sebesar 80 % (tingkat capaian 96,99%). Jumlah pencari kerja terdaftar cukup banyak, namun belum bisa memenuhi permintaan lowongan yang ada. Hal ini terjadi karena kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan masih belum bisa dipenuhi oleh pencari kerja. Untuk itu perlu dilakukan strategi agar pencari kerja di wilayah Kabupaten Blitar bisa terserap secara maksimal, diantaranya dengan memberikan pelatihan berbasis kompetensi sesuai dengan permintaan pasar kerja.

6. Prosentase peserta pelatihan kewirausahaan yang berhasil membentuk wirausaha baru (WUB) pada tahun 2016 ditetapkan target 0%, karena pada tahun 2016 kegiatan pelatihan berbasis wirausaha baru dilaksanakan, sehingga belum bisa dilakukan pengukuran terhadap peserta pelatihan yang berhasil membentuk wirausaha baru (WUB).

7. Prosentase kasus hubungan industrial (HI) yang dilaporkan dan ditindaklanjuti Sesuai dengan target yang ditetapkan, indicator kinerja ini dapat terealisasi 100%. Pada tahun 2016, ada 43 kasus HI yang dilaporkan, dan semua dapat diselesaikan melalui LKS Bipartit. Hal ini menunjukkan bahwa pembinaan yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Blitar cukup efektif untuk mengendalikan terjadinya kasus HI. Namun demikian diharapkan tahun-tahun berikutnya, kasus yang dilaporkan dan ditindaklanjuti bisa berkurang lagi.

8. Prosentase perusahaan yang menerapkan UMK terealisasi 25 %, lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 70 % (tingkat capaian 35,71 %). Hal ini terjadi karena jumlah terbesar perusahaan di wilayah Kabupaten Blitar adalah perusahaan kecil dan menengah yang mempekerjakan tenaga kerja dibawah 7

(26)

jam sehari. Bahkan ada yang sifatnya musiman, seperti pertanian, peternakan dan perkebunan. Sehingga hanya sedikit perusahaan yang bisa menerapkan UMK.

9. Jumlah masyarakat yang mendaftar transmigrasi pada tahun 2016 terealisasi 63 KK, berada di bawah target yang ditetapkan sebesar 65 KK (tingkat capaian 96,92%). Tidak berhasilnya dalam pencapaian target ini disebabkan oleh turunnya kuota yang diperoleh Kabupaten Blitar dalam pengiriman transmigrasi pada tahun 2016. Selain itu, daerah tujuan yang telah ditetapkan pemerintah provinsi juga menjadi faktor penentu untuk menarik minat masyarakat mendaftar transmigrasi.

Tabel 2.6.

Data Ketenagakerjaan Kabupaten Blitar TAHUN 2012 - 2016

NO URAIAN SATUAN 2012 2013 2014 2015 2016

1 Pencari Kerja

Terdaftar orang 21231 21688 12233 4630 5019

2 penempatan orang 4223 4124 4106 3363 3792

3 Penghapusan Pencari

Kerja orang 3878 10796 5611 1834 1093

4 Belum ditempatkan orang 13130 6768 2516 1949 1227 5 Permintaan

Lowongan

lowongan 6099 5454 5101 4352 4887

6 Dipenuhi lowongan 4223 4124 4106 3363 3792

7 Penghapusan lowongan

lowongan 1549 1287 908 853 1079

8 Sisa Lowongan lowongan 327 43 87 136 152

9 UMK Rupiah 820,000 946,850 1,000,000 1,260,000 1,405,000 Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Blitar Tahun 2012-2016

Dari tabel 2.6 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah pencari kerja di Kabupaten Blitar pada tahun 2012 dan 2013 menunjukkan angka yang sangat tinggi, dan mulai tahun 2014 sampai 2016 mengalami penurunan. Sementara permintaan lowongan tidak sebanding dengan pencari kerja yang ada. Lowongan yang dipenuhi juga tidak maksimal, karena pencari kerja yang ada banyak yang belum memenuhi kualifikasi permintaan lowongan.

Dari segi upah, UMK di Kabupaten Blitar terus meningkat dari tahun ke tahun.

Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah prosentase perusahaan yang menerapkan UMK juga masih rendah. Hal ini terjadi karena jumlah terbesar perusahaan di wilayah Kabupaten Blitar adalah perusahaan kecil dan menengah, sehingga hanya sedikit perusahaan yang bisa menerapkan UMK.

(27)

Tabel 2.7.

Calon Transmigran Yang Mendaftar dan Diberangkatkan Tahun 2012 - 2016

NO URAIAN SATUAN 2012 2013 2014 2015 2016

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jumlah yang mendaftar KK 55 97 30 62 63

2 Kerjasama dengan daerah transmigrasi

Paket 1 2 1 2 1

3 Jumlah yang diberangkatkan

KK 14 19 5 14 8

Sumber : Bidang Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Blitar, 2016

Dalam pelaksanaan urusan pilihan transmigrasi, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Blitar melaksanakan tugas dan fungsi mulai dari pendaftaran, seleksi calon transmigran, melaksanakan pelatihan bagi calon transmigran yang telah terseleksi, dan melaksanakan fasilitasi pemberangkatan sampai di daerah tujuan. Prosentase transmigran yang diberangkatkan mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena penentuan lokasi daerah transmigrasi serta jumlah transmigran yang diberangkatkan menjadi kewenangan pemerintah pusat dan provinsi.

Secara garis besar sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar, kinerja pelayanan yang dicapai selama 5 (lima) tahun terakhir berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan, dapat dilihat pada table di bawah ini .

(28)

Tabel 2.8.

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Blitar Tahun 2011-2015

NO Indikator Kinerja sesuai

Tugas dan Fungsi SKPD Target

SPM Target IKK

Target Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Indikator Kinerja Utama SKPD

1. Presentase tenaga kerja yang ikut JAMSOSTEK 25.67 % 27% 42,41 44,59 41.46 27,37 161,51 101,37 2. Persentasse perusahaan

yang menerapkan Upah

Minimum Kabupaten 63.40% 51% 61.45 38.68 96.92 75,84

3. Tingkat Partisipasi

Angakatan Kerja 62.67% 63% 69.68 73.61 72.05 69.12 67.57 110,29 107,25

4. Persentase Tenaga Kerja

(TKI) ke luar negeri 33% 40 % 81.55% 0.56% 247,12 1,4

5. Persentase transmigrasi

yang diberangkatkan 15% 0,7 % 50 25,45 19,59 16,67 22,58 111,13

SPM

6. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan

berbasis kompetensi 75% 10% 10% 10% 10% 10%

7. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan

berbasis masyarakat 60% 10% 10% 10% 10% 10%

8. Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan

kewirausahaan 60% 10 10 10 10 10 1710 1715 1720 1740 1770

8. Besaran pencari kerja yang

terdaftar yang ditempatkan 70 % 10 10 10 10 10 22.17 19.89 19.02 33.56 72.63 221,7 198,9 190.2 335,6 726,3

(29)

NO Indikator Kinerja sesuai

Tugas dan Fungsi SKPD Target

SPM Target IKK

Target Indikator

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

9. Besaran kasus yang diselesaikan dengan

perjanjian bersama (PB) 50% 5 5 10 10 10 6 10 10 16 120 100 100 160

10. Besaran Pekerja/Buruh yang menjadi peserta

Jamsostek 50% 5 5 10 10 10 21,24 38,84 100 27,39 424,8 388,4 273,9

11. Besaran pemeriksaan

perusahaan 45% 5 5 5 10 10 60 60 11 11 10

12. Besaran pengujian

peralatan di perusahaan 50% 5 5 10 10 10

IKK

13. Pelayanan kepesertaan jaminan sosial bagi pekerja

/ buruh 42,41 44,59 41.46 27,37

14. Pencari kerja yang

ditempatkan 22.17 19.89 19.02 33.56 72.63

15. Transmigran swakarsa 0 0 0 0 0

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Strategis ( Renstra ) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2016 - 2021 dimaksudkan untuk memberikan arah secara sistematis terhadap langkah-langkah

Maksud penyusunan Renstra Kecamatan Dringu adalah memberikan arah penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh

Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangka Daerah (SKPD) Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Tahun 2016-2021 dimaksudkan sebagai pedoman penyelenggaraan

Maksud disusunnya Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Berbek ini adalah untuk memberikan arah penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan serta

Rencana Strategis Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Daerah Kota Blitar dimaksud sebagai arah dan pedoman penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial, ketenagakerjaan

Penyusunan Renstra Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016 – 2021 dimaksudkan agar Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sidoarjo mempunyai

Maksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi Kabupaten Merangin adalah menyediakan dokumen perencanaan untuk

Rencana Strategis perubahan (Renstra) ini disusun sebagai bentuk penerjemahan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar tahun 2016-2021.Sebagai