SPESIFIKASI TEKNIK
Pada Pekerjaan ini Bahan Dan Alat Yang Digunakan Adalah Sebagai Berikut :
BAHAN :
1. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Konsultan dan Direksi dan memenuhi pasal 9 standar Nasional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam jumlah berapa saja yang dapat:
a. Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan dari semen yang melebihi dari 30 menit, atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari 20 % apabila dites sesuai standar ASHTO T26 .
b. Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
c. Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta bagian dalam berat.
Kontraktor harus mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan harus menyerahkan catatan-catatan mengenai percobaan tersebut pada Konsultan dan Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Konsultan dan Direksi dan harus memberi kepada Konsultan dan Direksi salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
2. Tanah Timbunan
Timbunan harus dilaksanakan hingga mencapai garis – garis dan batas – batasyang tertera pada gambar atau seperti petunjuk dan disetujui Direksi.
Bahan untukpembangunan dapat diperoleh dari galian atau dari tempat pengambilan tanah(borrow pits), seperti yang telah disetujui Direksi.
Bahan yang dapat dipakai adalah bahan di mana menurut pendapat Direksimemenuhi syarat untuk bahan timbunan. Direksi harus menentukan bahan manayang akan dipergunakan pada setiap bagian tanggul, dan
kontraktor harusmelaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan – ketentuan tersebut. Tempat pengambilan bahan timbunan harus dibersihkan dari kotoran, tanaman, puing –puing, sebelum dilaksanakan pengambilan materialnya atau tanahnya.
Penimbunan dilaksanakan dengan bahan timbunan yang terdiri dari tanah liat atautanah lempung, yang ditempatkan lapis demi lapis yang meliputi seluruh lebarmelintangnya dengan panjang yang disesuaikan dengan cara penebarannya dan pemadatannya. Untuk memperoleh tebal lapisan yang seragam, tiap – tiap lapisan diratakan dengan menggunakan cara – cara yang disetujui Direksi. Sebelum dilakukan pemadatan, tebal lapisan tidak melebihi 15 cm untuk pemadatan dengan stamper sesuai petunjuk Direksi.
3. Pasir Beton
Pasir yang dipergunakan untuk pekerjaan ini adalah Pasir yang bergradasi baik dan mempunyai berat jenis yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dikerjakan. Pasir harus sesuai dengan yang direncanakan. Pada pekerjaan ini Kerikil didatangkan atau dibeli dari tempat penambangan Pasir yang posisinyapaling dekat dengan lokasi pekerjaan dan diangkut menggunakan alat damptruck untuk mempercepat dan mempermudah pekerjaan.
Adapun cara penyimpanan Pasir di lokasi pekerjaan yaitu Pasir disimpan berdekatan dengan areal pekerjaan dengan cara diberi pembatas dipinggiran gundukan Pasir untuk menghindari longsornya kerikil tersebut yang membahayakan keselamatan kerja. Maka diwajibkan semua pekerja menggunakan sarung tangan dan sepatu standar keselamatan kerja pada waktu pengambilan .
4. Kerikil
Kerikil yang dipergunakan untuk pekerjaan ini adalah Kerikil yang bergradasi baik dan mempunyai berat jenis yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang akandikerjakan. Kerikil harus sesuai dengan yang direncanakan. Pada pekerjaan iniKerikil didatangkan atau dibeli dari tempat penambangan Kerikil yang posisinya paling dekat dengan lokasi pekerjaan dan diangkut menggunakan alat damptruck untuk mempercepat dan mempermudah pekerjaan.
Adapun cara penyimpanan Kerikil di lokasi pekerjaan yaitu Kerikil disimpan berdekatan dengan areal pekerjaan dengan cara diberi pembatas dipinggiran gundukan Kerikil untuk menghindari longsornya kerikil tersebut yang membahayakan keselamatan kerja. Maka diwajibkan semua pekerja mengunakan sarung tangan dan sepatu standar keselamatan kerja pada waktu pengambilan . 5. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini harus semen Portland Cement dari perusahaan yang disetujui Konsultan dan Direksi dan secara umum memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika diperintahkan oleh Konsultan dan Direksi. Kontraktor harus menyediakan contoh semen yang berada digudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan Konsultan dan Direksi untuk dites. Semen lain yang menurut pendapat Konsultan dan Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan Kontraktor harus memindahkan ke luar daerah pekerjaan.
6. Kayu
Kayu yang dipergunakan untuk pekerjaan ini adalah kayu yang berserat sejajar.
Jenis Kayu harus sesuai dengan yang direncanakan. Pada pekerjaan ini kayu didatangkan atau dibeli dari tempat produksi kayu yang posisinya paling dekat dengan lokasi pekerjaan dan diangkut menggunakan alat dump truck untuk mempercepat dan mempermudah pekerjaan.
7. Besi
Baja tulangan untuk beton harus batang baja lunak yang bulat dan polos seperti yang ditunjukkan dalam gambar dan memenuhi pasal 3.7 Standar Nasional Indonesia SNI – 2PBI-71 atau ASTM A615 atau Tulangan pabrik sesuai dengan ASTM A185 seperti ditunjukkan dalam gambar.Untuk tiap-tiap pengiriman batang baja lunak yang diserahkan ke tempat pekerjaan,
Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan dan Direksi satu kutipan sertifikat dari pabrik mengenai catatan catatan pemeriksaan dan pengujiannya yang berhubungan dengan pemuatan-pemuatan dari mana kiriman itu dibuat.
Kontraktor harus menyediakan contoh tulangan dari gudang dilapangan, jika dibutuhkan oleh Konsultan dan Direksi.Pada waktu pengecoran beton harus bersih dan bebas dari kerusakan,sisik gilingan yang lepas dan karat lepas.
Batang-batang baja yang telah menjadi bengkok, tidak boleh diluruskan, atau dibengkokkan lagi untuk dipakai tanpa persetujuan Konsultan dan Direksi.
PERALATAN
1. Excavator
Pada pekerjaan ini Excavator digunakan untuk menggali tanah koperan pondasiserta pembersihan lokasi, digunakan dalam kondisi baik dan terawat agar tidakterjadi kecelakaan atau mogok sewaktu pekerjaan berjalan yang akanmengakibatkan keterlambatan atau sebagai hambatan dalam pekerjaan ini.Kondisi Excavator harus selalu di cek secara berkala.
2. Dump Truck
Pada pekerjaan ini dam truck alat mobilisasi bahan atau sebagai pengangkut bahan digunakan dalam kondisi baik dan terawat agar tidak terjadi kecelakaan atau mogok sewaktu pengambilan atau mobilisasi bahan yang akan
mengakibatkan keterlambatan atau sebagai hambatan dalam pekerjaan ini.Kondisi dam truck harus selalu di cek secara berkala.
3. Bulldozer
Pada pekerjaan ini bulldozer yang digunakan sebagai penyebar tanah. Bulldozer harus digunakan dalam kondisi baik dan terawat, agar dalam pekerjaan tanah alat dapat bekerja optimal sesuai dengan fungsinya. Setiap setelah pekerjaan selesai peralatan tukang harus dibersihkan kembali. Bulldozer harus dicek secara berkala agar tidak menyebabkan keterlambatan atau hambatan dalam pekerjaan.
4. Water Tank Truck
Pada pekerjaan ini water tank truck digunakan untuk menyupplai air ke lokasi pembangunan. Water tank truck yang digunakan harus dalam kondisi baik dan terawat agar tidak terjadi kecelakaan atau mogok sewaktu pekerjaan berjalan yang akan mengakibatkan keterlambatan atau sebagai hambatan dalam pekerjaan ini. Kondisi alat harus selalu di cek secara berkala.
5. Vibrator Roller
Pada pekerjaan ini vibrator roller digunakan untuk memadatkan tanah timbunan.
Alat yang digunakan harus dalam kondisi baik dan terawat agar tidak terjadi kecelakaan atau mogok sewaktu pekerjaan berjalan yang akan mengakibatkan keterlambatan atau sebagai hambatan dalam pekerjaan ini. Kondisi Alat harus selalu di cek secara berkala.
6. Concrete Vibrator
Pada pekerjaan ini concrete vibrator digunakan untuk menggetarkan campuran beton. Concrete vibrator yang digunakan harus dalam kondisi baik dan terawat agar tidak terjadi masalah sewaktu pekerjaan berjalan yang akan mengakibatkan keterlambatan atau sebagai hambatan dalam pekerjaan ini. Kondisi alat harus selalu di cek secara berkala.
7. Peralatan Tukang
Pada pekerjaan ini peralatan tukang yang digunakan harus dalam keadaan baik, peralatan tukang harus digunakan sesuai dengan pungsinya masing – masing, setiap setelah pekerjaan selesai peralatan tukang harus dibersihkan kembalidengan cara dicuci atau disemprot dengan air agar sewaktu digunakan kembal keadaan alat bersih dari kotoran yang menempel dan selesai kerja disimpan dengan baik pada tempatnya.
8. Beton Molen
Pada pekerjaan ini menggunakan alat beton molen untuk mencampur campuran beton agar mempermudah dan mempercepat tahapan pekerjaan serta akan mendapatkan pencampuran yang merata sesuai dengan yang akan
direncanakan. Beton molen setelah selesai dipakai agar selalu dibersihkan dengan cara disemprot dengan air supaya bersih dari bekas sisa campuran beton yangmenempel.
9. Stamper
Pada pekerjaan ini menggunakan alat Stamper untuk memadatkan tanah timbunan agar mendapatkan hasil permukaan tanah yang merata dan padat sesuai dengan yang direncanakan. Stamper setelah selesai dipakai agar selalu dibersihkan dengan cara disemprot dengan air supaya bersih dari bekas sisa tanah atau kotoran yang menempel.
10. Pompa Air
Pada pekerjaan ini menggunakan alat Pompa Air untuk memompa air bilamanaair masuk kedalam hasil galian pondasi talud, agar menghasilkan dasar pondasi kering sesuai dengan yang direncanakan. Pompa Air setelah selesai dipakai agar selalu dibersihkan dan disimpan kembaliada tempat penyimpanan alat agar terlindung dari air hujan dan sinar mataharilangsung.
11. Theodolite
Pada pekerjaan ini menggunakan alat Theodolite yang baik dan secara rutin dicek kondisi alatnya atau dikalibrasi secara berkala agar mendapatkan sudut–
sudut maupun beda tinggi sesuai dengan yang direncanakan.Theodolite setelah selesai dipakai agar selalu dibersihkan dengan cara di lapdengan kain maupun spon yang halus serta disimpan di tempat yang terlindung dari air hujan dan sinar matahari langsung.
12. Waterpass
Pada pekerjaan ini menggunakan alat Waterpass yang baik dan secara rutin dicek kondisi alatnya atau dikalibrasi secara berkala agar mendapatkan ketinggian yang rata atau beda tinggi sesuai dengan yang direncanakan.
Waterpass setelah selesai dipakai agar selalu dibersihkan dengan cara di lapdengan kain maupun spon yang halus serta disimpan di tempat yang terlindung dari air hujan dan sinar matahari langsung.
Ambon, 28 November 2016 PT. NAILAKA INDAH
NURHAIDA Direktur Utama