53 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap laporan Keuangan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada periode tahun 2019-2020, maka dapat disimpulkan bahwa :
Dengan menggunakan analisis Dupont sebagai alat ukur kinerja keuangan perusahaan, Rentabilitas perusahaan terhadap rasio Return On Equity (ROE) menurun pada tahun 2019-2020. Penurunan ini dipengaruhi oleh menurunnya Equity Multiplier dan juga Return on Investment (ROI) perusahaan. Equity Multiplier menurun disebabkan karena adanya penurunan total ekuitas perusahaan yang cenderung kecil dari pertumbuhan total aset yang dimiliki. Begitupun dengan turunnya nilai ROI dipengaruhi oleh penurunan rasio Net Profit Margin (NPM) dan Total Asset Turnover (TATO) perusahaan.
Pada bagan Dupont dapat dilihat bahwa penurunan Net Profit Margin (NPM) disebabkan oleh adanya rugi bersih yang diiringi dengan pendapatan yang lebih kecil dibandingkan dengan total biaya yang dikeluarkan untuk mencapai penjualan yang ditargetkan. Sedangkan Total Asset Turnover (TATO) perusahaan juga menurun dan perputaran asetnya sangat lambat sehingga tidak mencapai 1 kali perputaran. Ini terjadi karena adanya perbandingan pendapatan yang sedikit dibandingkan kepemilikan total aset yang berjumlah lebih besar.
Kinerja keuangan pada Rentabilitas perusahaan cenderung menurun dan sangat rendah dibandingkan dengan standar rata-rata industri yang telah ditetapkan. Dari analisis Dupont ini, PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk dapat dikatakan bahwa manajemen perusahaan belum berhasil untuk meningkatkan kinerjanya dengan baik.
Pihak manajemen dapat dikatakan belum mampu dalam mengelola total aset maupun ekuitas yang dimiliki perusahaan untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang ingin dicapai dengan volume penjualan yang sesuai guna mendapat pendapatan yang berkesinambungan dengan target laba bersih setelah dikurang dengan total biaya dan pajak perusahaan.
5.2. Saran
Berikut merupakan saran yang dapat diberikan kepada perusahaan setelah penelitian ini selesai dilakukan berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang ada :
1. Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio yang digunakan sebagai alat ukur kinerja operasional yang dapat ditingkatkan melalui beberapa cara diantaranya :
54 a) Dengan memproritaskan rentabilitas di atas pertumbuhan pendapatan dari volume usaha sampai tingkat tertentu sehingga terjadi pengurangan biaya usaha, namun pengurangan biaya harus lebih besar daripada berkurangnya pendapatan dari volume penjualan.
b) Melakukan pemotongan biaya tetap sampai pada tingkat yang tidak hanya memungkinkan perusahaan untuk terus dapat beroperasi dengan pendapatan yang lebih rendah, tetapi juga dapat menghasilkan pendapatan yang cukup untuk membayar hutang yang lebih tinggi dengan perubahan yang struktural.
2. TATO merupakan alat ukur kinerja yang mengukur perputaran aset yang dimiliki perusahaan, dimana perputaran ini dapat dipercepat dengan :
a) Mengurangi pendapatan usaha dari volume penjualan perusahaan sampai pada tingkat tertentu dengan mengusahakan untuk menurunkan penggunaan aset guna operasional perusahaan.
3. ROI maupun ROE merupakan alat ukur kinerja yang sangat penting, sehingga ada beberapa cara untuk meningkatkannya yaitu :
a) Laba bersih dapat lebih ditingkatkan dengan melalui peningkatan secara efesiensi pada seluruh sektor perusahaan.
4. Sebaiknya PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk dapat mencoba menggunakan metode Dupont dalam melakukan pengukuran kinerja keuangan karena lebih mudah bagi pihak manajemen untuk mengetahui penyebab terjadinya penurunan terhadap NPM, TATO, Equity Multiplier, ROI dan ROE sehingga perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya dengan melihat komponen apa saja yang mampu menaikkan nilai rasio-rasio tersebut.