PEND A HULUAN
MENGGAMBAR INSTALASI LISTRIK SEDERHANA
DASAR TENAGA
LISTRIK
Peralatan Instalasi Listrik
Komponen pokok instalasi listrik adalah perlengkapan yang paling pokok dalam suatu rangkaian listrik.
Komponen yang digunakan dalam pemasangan
instalasi listrik banyak macam dan ragamnya, Namun, pada dasarnya komponen instalasi listrik dapat
dikelompokan sebagai berikut:
Bahan penghantar listrik; Kabel
Bahan Isolasi (Isolator Rol);
Pipa Instalasi;
Kotak Sambung,
stop kontak
Steker
Sakelar;
Fitting;
1. KABEL
Kabel listrik merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk
menghantarkan energi listrik ke sumber-sumber beban listrik atau alat-alat listrik.
Untuk instalasi listrik rumah tinggal, kabel yang digunakan biasanya berjenis sebagai berikut:
- NYA, kabel jenis ini merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan/berisi satu kawat.
- NYM, merupakan kabel listrik yang berisolasi PVC dan berintikan kawat lebih dari satu, ada yang 2, 3 atau 4.
- NYY, kabel listrik jenis ini merupakan kabel berisolasi PVC, berintikan 2, 3 atau 4 dengan warna isolasi luarnya hitam.
Jenis kabel tanah, sehingga tahan terhadap air dan gencetan atau tekanan.
2. Isolator Rol
Bahan isolasi atau isolator dibuat dari porselen atau bahan lain yang sedrajat.
Misalnya PVC, dengan diameter yang besar 3/4”.
Pemasangan isolator ini harus kuat sehingga tidak ada gaya mekanis lebih pada hantaran yang ditunjang.
3. Pipa Instalasi
Pipa instalasi berfungsi sebagai pelindung hantaran dan sekaligus perapi instalasi. Pipa instalasi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pipa baja yang dicat meni (sering disebut
pipa union); pipa PVC; pipa fleksibel. Di
pasaran, pipa-pipa instalasi terdapat dalam potongan empat meter dengan diameter yang bervariasi.
4. Kotak Sambung
Penyambungan atau pencabangan hantaran listrik pada
instalasi dengan pipa harus dilakukan dalam kotak sambung.
Hal ini dimaksudkan untuk melindungi sambungan atau
percabangan hantaran dari gangguan yang membahayakan.
Pada umumnya bentuk sambungan yang digunakan pada kotak sambung ialah sambungan ekor babi (pig tail),
kemudian setiap sambungan ditutup dengan las dop setelah diisolasi.
5. STOP KONTAK
Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik
terhubung dengan stop kontak, maka
diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.
6. STEKER
Steker atau Staker atau yang kadang sering
disebut colokan listrik, karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan
merupakan alat listrik yang yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik, ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat listrik tersebut dapat digunakan.
7. SAKELAR
Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu pemghantar.
Berdasarkan jenis per-unitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
- Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, serta
kanal output yang terhubung dengan beban listrik/alat listrik yang digunakan.
- Sakelar majemuk, merupakan sakelar yang memiliki satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, namun
memiliki banyak kanal output yang terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang digunakan. Jumlah kanal output tergantung dari jumlah tombol pada sakelar tersebut
8. Fitting
Fitting adalah suatu komponen listrik tempat menghubungkan lampu dengan kawat-kawat hantaran. Ada bermacam-
meacam fitting, di antaranya fitting duduk, fitting gantung, fitting bayonet, dan fitting kombinasi stop kontak seperti tampak
gambar 10. Fitting terbuat dari bahan
isolasi, yaitu bakelit atau porselen.
LAMPU
PANEL INSTALASI PENGAMAN UTAMA
Perlengkapan APP
Pada APP terdapat 2 bagian utama, yaitu:
- MCB atau Miniature Circuit Breaker,
berfungsi untuk memutuskan aliran daya listrik secara otomatis jika daya yang dihantarkan
melebihi nilai batasannya
- kWh meter, alat ini berfungsi untuk mengukur besaran daya yang digunakan oleh rumah tinggal tersebut dalam satuan kWh (kilowatt hour).
MCB (Miniatur Circuit Breaker)
Pengaman Beban Lebih
MCB (type C45) MCB (Siemens 5SX )
Persyaratan Instalasi Listrik
Peraturan ini lebih diutamakan pada keselamatan manusia terhadap bahaya
sentuhan, keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya terhadap kebakaran akibat listrik.
Persyaratan ini berlaku untuk semua instalasi arus kuat
PUIL 2000, PP , UU dll
PERATURAN INSTALASI LISTRIK
a) Instalasi harus terdiri dari paling sedikit
2
golongan.
b) Terkecuali jika instalasi tersebut tidak lebih dari 6
titik hubung. Jumlah titik hubung dari satu golongan
tidak boleh lebih dari 12, untuk pemasangan baru tidak
lebih dari 10 titik hubung.
KELOMPOK/GOLONGAN/GRUP
PERATURAN INSTALASI PENERANGAN
1. Lampu-lampu dan stop kontak perlu
diberi pengaman sendiri, akan tetapi boleh disatukan menjadi golongan-golongan.
2. . Golongan-golongan penerangan pada susunan kawat banyak harus dipasang
demikian rupa sehingga arusnya dibagi
sama rata.
PERENCANAAN INSTALASI PENERANGAN DALAM RUMAH/GEDUNG
Maksud pembagian kelompok ini ialah untuk mempertinggi keandalan dari sistem itu.
Apabila salah satu kelompok mendapat gangguan hubung singkat, maka hanya
kelompok itu yang mendapat gangguan (mati), sedang kelompok yang lain tak terganggu.
Penentuan Besar Beban Tiap Kelompok /Grup
Sebaiknya setiap kelompok memerlukan daya listrik yang sama/hampir sama,
sehingga ukuran sekeringnya akan sama Cara menentukan/merencanakan
keseimbangan beban ini dilakukan
dengan jalan coba‑coba. Beban tiap‑tiap kelompok dihitung, kemudian
dicoba‑coba dimasukkan dalam tiap‑tiap Kelompok sehingga diperoleh
keseimbangan.
Cara menentukan keseimbangan beban ini
dilakukan dengan jalan coba‑coba. Beban tiap‑tiap kelompok dihitung, kemudian dicoba‑coba
dimasukkan dalam tiap‑tiap kelompok sehingga diperoleh keseimbangan.
Cara Menentukan Jumlah Kelompok Beban
Gambar Rekapitulasi Daya
KEL BEBAN JMLH
TITIK JUMLAH
DAYA BESAR
ARUS UKURAN SEKRING
LAMPU SK LAINNYA
1 TL 20 W LP 25 W SL 18 W
KK 250 W
1
1 1 3
20
25 18 750
813 W
I = P/V
= 863/220
= 3,6 A
2
cara menentukan ukuran sekering/MCB
1. Dihitung/dijumlahkan lebih dulu berapa watt seluruh muatan kawat penghantar tersebut.
Berdasarkan besar muatan itu, dihitung besar arus listrik (amp) yang mengalir pada kawat, yaitu dengan menggunakan rumus:
Untuk arus bolak-balik satu fase
dimana :
I = arus mengalir pada kawat (ampere)
P = besar muatan (watt)
V = tegangan antar kawat (volt)
cos = faktor daya dari beban.
cos x V I P
Pengkabelan saklar, lampu dan stop
kontak
Instalasi satu lampu pijar dengan satu sakelar tunggal
Instalasi dua lampu pijar dengan satu sakelar seri (deret)
Dua buah lampu yang terpasang, satu lampu dilayani sakelar seri tuas A dan satu satu lampu lainnya dilayani sakelar seri tuas B.
Instalasi satu lampu pijar dengan satu sakelar tunggal dan satu stop kontak
Instalasi ini terdiri dari gabungan instalasi satu lampu dan satu sakelar tunggal dengan instalasi satu stop kontak.
Dua lampu dilayani dengan dua buah
sakelar
TUGAS
1. Individu : buat denah rumah 1 lantai
2. Kelompok : buat denah rumah 2 lantai
1 Kelompok @ 15 anggota
115
30501025
70 TERAS 45
RUANG MANDI
RUANG TAMU
1 7 5
30 40 40 30 35
GUD ANG
KAMAR KAMAR KAMAR
KA MAR
KELUARGA KA
MA R MA ND I
R U A N G
30 MAKAN
GA RA SI
DAPUR
60 50
PROYEKSI SKALA : 1:1 DIGAMBAR : AGUSFO SUGANDA PERINGATAN SATUAN : CENTIMETERS DIPERIKSA : ZANU SAPUTRA, S.ST
TANGGAL : 4-11-2016 DILIHAT DENAH
RUMAH NO.7 A4
Denah Rumah 1 lantai
Denah hubungan listrik rumah tinggal tingkat bawah
Denah hubungan listrik rumah tinggal tingkat atas