Nomor : 224/DIR – RSBA /SK/X/2017 Tentang
KEBIJAKAN RUANG PERAWATAN ISOLASI BERTEKANAN NEGATIF RUMAH SAKIT KABELOTA DONGGALA
DIREKTUR RUMAH SAKIT KABELOTA DONGGALA Menimbang :
1. Bahwa dalam upaya mencegah dan mengendalikan infeksi di rumah sakit, harus menerapkan kewaspadaan isolasi berdasarkan penyebaran melalui udara (airborne disease transmision) di ruang perawatan.
2. Bahwa untuk menunjang penerapan pelayanan terhadap pasien yang berpotensi menularkan infeksi melalui udara, perlu ruangan perawatan isolasi bertekanan negatif.
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSUD Kabelota Donggala.
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
2. Keputusan Menkes RI Nomor 270/Menkes/SK/III/2007 tentang pedoman manajerial rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
3. Keputusan Menkes RI Nomor 436/Menkes/SK/VI/1993 tentang standar pelayanan rumah sakit dan standar pelayanan medis
4. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, Depkes RI, 2009
5. Buku Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Influenza A Baru (H1N1) Isolasi, Kemkes RI, 2009.
M E M U T U S K A N Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KABELOTA DONGGALA
TENTANG KEBIJAKAN RUANG PERAWATAN ISOLASI BERTEKANAN NEGATIF
perawatan isolasi bertekanan negatif di RSUD Kabelota Donggala Tahun 2017
Ketiga : Kebijakan ini mengatur bagaimana penerapan pelayanan dan indikasi pasien penyakit menular yang dirawat di ruang isolasi bertekanan negatif
Keempat : Komite PPI bertanggung jawab atas pelaksanaan sosialisasi kebijakan dan melaporkan pelaksanaan kebijakan tersebut
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di Donggala
Pada tanggal 15 Oktober 2017 Direktur
dr. H.SYAHRIAR, M.Kes Nip. 19700405 200212 1 006
Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSUD Kabelota Donggala
Nomor : 224/DIR – RSBA /SK/X/2017
Tanggal : 15 Oktober 2017
Tentang : Kebijakan Ruang Perawatan Isolasi Bertekanan Negatif di RS Kabelota Donggala
Kebijakan Ruang Perawatan Isolasi Bertekanan Negatif di RSUD Kabelota Donggala
Kebijakan Umum
Ruang perawatan isolasi bertekanan negatif disiapkan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit melalui udara dari pasien ke pasien lain, petugas kesehatan dan lingkungan.
Kebijakan Khusus
1. Pasien yang dirawat di ruang isolasi bertekanan negatif adalah :
a. Pasien dengan dugaan H1N1, H5N1, Pandemic Influenza dan SARS (corona virus) b. Bila tidak ada pasien pada poin a, ruang isolasi bertekanan negatif dapat digunakan
untuk pasien tuberkulosis BTA positif terutama yang diduga poliresisten TB, MDR/TB(
Rifampicin dan INH), XDR TB(Rifampicin, INH, Streptomycin/Kanamycin), atau total resisten TB, pasien yang terbukti MDR TB, XDR TB atau total resisten TB dirujuk ke RS Persahabatan.
Yang dimaksud dengan suspek MDR/TB adalah sebagai berikut:
1) Gagal pengobatan pada OAT kategori 1(Kasus baru) 2) Gagal pengobatan pada OAT kategori 2 ( Residif)
4) Tidak konversi pengobatan pada OAT katagori 2 5) Kasus kambuh
6) Kasus gagal (BTA pada bulan ke-5 masih (+))
7) Riwayat pengobatan dengan flurokuinolon atau injeksi kanamisin 8) Kontak dengan MDR/TB
9) Kasus HIV.
Kriteria ini di tentukan oleh dokter spesialis penyakit paru
c. Pasien pada poin 1a harus dipindahkan ke ruang rawat biasa bila hasil Rapid test influenza (dari RSMD) negatif dan/atau ELISA (dari Litbang Kemkes RI) negatif.
d. Pasien TB paru BTA Positif walaupun masih memerlukan perawatan dapat dipindahkan ke ruang rawat biasa dengan perlakuan khusus bila terjadi KLB pada poin 1a
e. Pasien TB paru BTA positif dipindahkan ke ruang rawat biasa/rawat jalan, setelah terbukti BTA negatif (pemeriksaan BTA ulang setelah pemberian OAT selama 2 minggu) dan/atau ditentukan oleh DPJP.
f. Ruang isolasi berada dilantai 1 perawatan.
g. Dalam melaksanakan tugasnya, petugas ruang perawatan isolasi bertekanan negatif harus memberikan laporan tentang pasien dan kondisi ruangan kepada Komite PPI RSU dr. Moedjito Dwidjosiswojo
h. Ruang perawatan isolasi bertekanan negatif harus dilakukan monitoring, checklist terhadap ruangan tersebut secara berkala terhadap suhu, tekanan dan kelembaban ruangan. Pelaksana harus membubuhkan nama jelas, tanggal, waktu dan tanda tangan
2. Setiap petugas ruang perawatan isolasi bertekanan negatif harus menggunakan APD :
a. Kasus pada poin 1a menggunakan APD lengkap (topi, google,masker N95, masker bedah, apron, sarung tangan, sepatu boot)
b. Kasus pada poin 1b menggunakan, gown dan masker bedah.
3. Pasien yang dirawat di ruang perawatan isolasi bertekanan negatif tanpa ventilator menggunakan masker bedah
inventarisasi tindakan yang akan dilakukan pada pasien sebelum petugas masuk ke ruang rawat isolasi .
5. Keluarga pasien poin 1a dapat melihat pasien melalui jendela visit area.
6. Keluarga pasien poin 1b dapat melihat pasien melalui jendela visit area dan masuk ke ruang perawatan pada jam berkunjung dengan memperhatikan kewaspadaan standar (masker bedah, cuci tangan sebelum dan sesudah kontak)
7. Jumlah pengunjung pasien yang masuk pada poin 1b dibatasi maksimal dua orang.
8. Pintu ruang perawatan isolasi bertekanan negatif harus selalu tertutup.
Ditetapkan di Donggala
Pada tanggal 15 Oktober 2017 Direktur
dr. H.SYAHRIAR, M.Kes Nip. 19700405 200212 1 006