• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUGASAN KLINIS PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTARANGIN KABUPATEN PONOROGO DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTARANGIN

N/A
N/A
Budi Ahmadi

Academic year: 2024

Membagikan "PENUGASAN KLINIS PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTARANGIN KABUPATEN PONOROGO DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTARANGIN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO DINAS KESEHATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTARANGIN

Jalan Diponegoro No. 04, Kauman, Ponorogo, Jawa Timur 63451 Telepon : 0352- 6603000, Faksimile : 0352- 6603000

Laman rsudbantarangin.ponorogo.go.id, Pos-el rsudbantarangin@ponorogo.go.id

KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTARANGIN NOMOR : 10.3.3/001/SK/405.09.02/2023

TENTANG

PENUGASAN KLINIS PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTARANGIN KABUPATEN PONOROGO

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTARANGIN

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelaksanaan tertib administrasi dan pelayanan medik di Rumah Sakit Umum Daerah Bantarangin Kabupaten Ponorogo perlu menyempurnakan dengan Kebijakan Penugasan Klinis bagi perawat baik PNS maupun Non PNS yang akan yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Bantarangin Kabupaten Ponorogo;

b. bahwa sebagaimana dimaksud pada butir a diatas perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Bantarangin Kabupaten Ponorogo;

Mengingat : 1. Kepmenkes Nomor 377/Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Medis dan Informasi Kesehatan;

2. Permenkes Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan;

3. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan;

4. Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 2014 Tentang

(2)

Keperawatan;

5. Permenkes Nomor 26 Tahun 2019 Tentang Peraturan Kewenangan Perawat;

6. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2019 Tentang Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PENUGASAN KLINIS PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTARANGIN KABUPATEN PONOROGO.

PERTAMA : Memberikan Penugasan Klinis beserta kewenangan klinisnya sebagai perawat di RSUD Bantarangin Ponorogo sebagaimana terlampir.

KEDUA : Memberikan penugasan klinis sebagai kewenangan klinis tersebut.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini maka akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Ponorogo Pada Tanggal 20 November 2023

Plt. Direktur RSUD Bantarangin

drg. Enggar Tri Adji Sambodo Pembina Tk.1

NIP. 19640517 199002 1 006

(3)

LAMPIRAN I

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD BANTARANGIN Nomor : 10.3.3/001/SK/405.09.02/2023 Tanggal : 20 November 2023

Tentag : Penugasan Klinis Perawat RSUD Bantarangin

NAMA TENAGA PERAWAT RSUD BANTARANGIN PONOROGO

N

O NAMA PROFESI

1 RIFA SUSANTI,S.Kep.Ns. PERAWAT

Mengetahui,

Plt. Direktur RSUD Bantarangin

drg. Enggar Tri Adji Sambodo

NIP. 19640517 199002 1 006

(4)

LAMPIRAN II

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD BANTARANGIN Nomor : 10.3.3/001/SK/405.09.02/2023 Tanggal : 20 November 2023

Tentang : Penugasan Klinis Perawat RSUD Bantarangin

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS PERAWAT

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANTARANGIN KABUPATEN PONOROGO

Nama : Rifa Susanti,S.Kep.Ns.

NIP : 19840110201001 2 021 Jenjang : S1 - Keperawatan Unit : Instalasi Rawat Inap

No Kompetensi

Jenis

Kompetensi Kewenangan

Mandiri Kolaborasi Mandiri Dengan Supervisi Delegasi Mandat

1 Melakukan pengkajian keperawatan

 

2 Melakukan penetapan diagnosis keperawatan

 

3 Melakukan perencanaan keperawatan

 

4 Melakukan evaluasi asuhan keperawatan

 

5 Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan

 

6 Melakukan orientasi pasien dan keluarga pasien baru masuk RS

 

7 Menjaga privasi & kerahasian status kesehatan pasien

 

8 Meminta persetujuan setiap tindakan keperawatan yang akan dilakukan

 

9 Melakukan komunikasi terapeutik

 

10 Melakukan asuhan perawatan dengan sikap empati

 

11 Mengumpulkan / input data mutu pelayanan

 

12 Melakukan kerjasama tim

 

Keselamatan Pasien

13 Memasang gelang identitas

 

14 Melakukan identifikasi pasien dengan benar

 

15 Melakukan komunikasi efektif TBAK dan SBAR

 

16 Melaporkan insiden keselamatan pasien

 

Proteksi Infeksi

17 Melakukan 5 saat dan 6 langkah hand hygiene dengan benar

 

18 Menggunakan APD secara

 

(5)

rasional/sesuai indikasi dengan benar

19 Mengajarkan etika batuk

 

20 Melakukan edukasi hand hygiene

 

Pencegahan Jatuh

21 Melakukan pengkajian resiko jatuh

 

22 Memasang label resiko jatuh

 

23 Melakukan upaya pencegahan resiko jatuh dan cidera

 

Pencegahan Luka Tekan

24 Melakukan pengkajian resiko dekubitus

 

25 Menganti posisi tidur miring bergantian pada pasien tanpa penyulit

 

Terapi Oksigen

27 Mengelola terapi oksigen dengan binasal

 

28 Mengelola terapi oksigen dengan simple mask

 

29 Melakukan fisioterapi dada : latihan pernapasan

 

30 Memasang dan memonitor saturasi oksigen

 

Pengaturan Jalan Napas

31 Melatih batuk efektif

 

Perawatan Gawat Darurat

32 Memberikan Bantuan Hidup Dasar / BHD

 

Manajemen Cairan

33 Memasang infus pada pasien anak tanpa komplikasi / penyulit

 

34 Mengganti cairan infus

 

35 Menghitung tetesan infus

 

36 Melakukan perawatan area penusukan infus

 

37 Melepas infus

 

38 Menghitung balan cairan

 

Monitor Tanda Vital

39 Mengukur vital sign: Tekanan darah, frekuensi jantung, frekuensi pernapasan, suhu badan

 

Manajemen Nyeri Akut

40 Mengkaji tingkat nyeri ( OPQRST)

 

41 Melakukan memejemen nyeri ringan

 

42 Melakukan kompres dingin / hangat

 

Perawatan Luka

43 Melakukan pengkajian luka

 

44 Perawatan luka akut

 

45 Perawatan luka post operasi kecil

 

Pengelolaan Obat

46 Memberikan obat melalui oral

 

(6)

47 Memberikan obat melalui intra vena

 

48 Memberikan obat melalui injeksi sub

kutan

 

49 Memberikan obat melalui injeksi intra kutan

 

50 Memberikan obat melalui injeksi intra muskuler

 

51 Memberikan obat melalui kulit topikal/

transdermal

 

52 Memberikan obat supositoria

 

53 Memberikan obat tetes : mata, hidung, telingga

 

54 Memberikan obat melalui inhalasi

 

55 Memberikan obat dengan prinsip 6 benar

 

56 Memonitoring efek samping obat yang diberikan

 

Pengelolaan Darah

57 Melepas selang tranfusi darah

 

58 Memonitor efek samping pemberian produk darah

 

Bantuan Perawatan Diri Eleminasi

59 Memasang cateter uine pada pasien tanpa komplikasi

 

60 Melakukan bladder training

 

61 Memberikan fleet enema

 

Manajemen Lingkungan : Kenyamanan 62 Memfasilitasi lingkungan yang

nyaman dan tenang

 

Terapi Latihan : Pergerakan Sendi

63 Mengajarkan ROM (Range of Motion) aktif

 

64 Melakukan ROM (Range of Motion) aktif

 

Terapi Latihan : Ambulasi

65 Memindahkan pasien dari tempat tidur ke brankard atau sebaliknya

 

66 Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda atau sebaliknya

 

67 Melakukan mobilisasi pasien tanpa penyulit

 

Peresepan: Uji Diagnostik

68 Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan radiologi

 

69 Mengambil sampel darah vena

 

70 Mengambil sampel urine

 

71 Mengambil sampel sputum

 

72 Melakukan perekaman ECG (electrocardiogram) dengan benar

 

Manajemen Nyeri

73 Melakukan memejemen nyeri ringan

 

74 Melakukan kompres dingin / hangat

 

75 Melakukan teknik relaksasi: napas

 

(7)

dalam, masase

Melakukan Pengembangan Profesi

76 Mengumpulkan data riset (sebagai anggota tim penelitian)

 

77 Mengikuti CPD : pelatihan/ seminar / Workshop keperawatan level kompetensi PK.I

 

Mengetahui,

Plt. Direktur RSUD Bantarangin

drg. Enggar Tri Adji Sambodo

NIP. 19640517 199002 1 006

Referensi

Dokumen terkait

Ronde Klinis Keperawatan yang sudah sesuai dengan kondisi di RSUD

Hasil uji statistik dengan uji Chi-Square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan fungsi manajerial supervisi klinis dengan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten Bekasi.. Metode yang digunakan

Rumah sakit Umum Daerah Kabupaten Buleleng berdiri sejak tahun 1955 dan berdasarkan Keputusan Bupati BulelengNo 445/405/hk/2009 tanggal 1 Juli 2009 ditetapkan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan burnout pada perawat yang bertugas di unit rawat inap dan perawat unit rawat jalan di RSUD

Hubungan Keseluruhan Variabel Ekstrinsik dengan kinerja perawat Pada penelitian ini sebanyak 27 perawat 90% reward ekstrinsik pada perawat di rawat inap eksekutif RSUD Kabupaten

Analisis Hubungan Public Service Motivation Dengan Kinerja Perawat Di Rsud Dayaku Raja Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara.. Hubungan Karakteristik Perawat terhadap Pelaksanaan

ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN MOTIVASI PERAWAT TERHADAP KINERJA PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD KABUPATEN BEKASI TAHUN 2015.. Kementerian Kesehatan