commit to user
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keperawatan sebagai salah satu bentuk layanan profesional merupakan
bagian integral yang tidak dapat di pisahkan dari upaya pelayanan kesehatan
secara keseluruhan. Selain itu pelayanan keperawatan merupakan salah satu
faktor penentu baik buruknya mutu dan citra rumah sakit, oleh karenanya
kualitas pelayanan keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan seoptimal
mungkin (Depkes, 2012).
Didalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit disusun berupa
kegiatan komprehensif dan integratif yang menyangkut struktur, proses dan
output/outcome secara objektif, sistematik dan berlanjut. Memantau dan
menilai mutu serta kewajaran pelayanan tehadap pasien, menggunakan peluang
untuk meningkatkan pelayanan pasien dan memecahkan masalah yang
terungkapkan, sehingga pelayanan yang diberikan di rumah sakit berdaya guna
dan berhasil guna (Depkes, 2006).
Karena hanya profesi perawat dan bidan yang merawat pasien 24 jam,
mereka menjadi kunci untuk kualitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itu
fungsi, tugas, tanggung jawab serta akuntabilitas perawat dan bidan harus
diperjelas, demikian juga pengetahuan dan ketrampilannya terus menerus harus
ditingkatkan, supaya asuhan kepada pasien bisa diberikan secara profesional
dan holistik (Bondan, 2007). Hal yang patut kita sadari bahwa pelayanan
commit to user
kualitas pelayanan kesehatan. Pada tahun 2001, Departemen Kesehatan
Indonesia bekerjasama dengan WHO Indonesia telah melakukan penilaian
terhadap 1.000 perawat dan bidan di 4 propinsi, hasil penilaian menunjukkan
bahwa pada saat itu tidak terdapat sistem manajemen yang mendukung
terwujudnya kinerja klinis yang baik. Atas dasar ini maka pada tahun 2001
berbagai pihak dengan dukungan dari WHO Indonesia dan lembaga donor
mengembangkan sebuah sistem peningkatan kinerja klinis bagi perawat dan
bidan yang disebut sebagai Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinis
(SPMKK). Sistem ini telah di ujicobakan (2002), di evaluasi (2003-2004) dan
pada saat ini telah diterapkan di 9 propinsi dan 35 kabupaten/kota. Lebih lanjut
SPMKK telah dijadikan kebijakan nasional dengan nama baru yaitu
Peningkatan Manajemen Kinerja (PMK) melalui SK Menkes (Koentjoro,
2006).
Sistem Pengembangkan Manajemen Kinerja Klinis (SPMKK),
dikembangkan untuk perawat dan bidan, merupakan suatu pendekatan yang
bersifat memperkuat dan mendukung program/proses yang sudah ada yaitu
Akreditasi dan proses jaminan mutu yang difokuskan pada peningkatan kualitas
pelayanan keperawatan. Melalui kinerja klinis perawat, diharapkan dapat
menunjukkan kontribusi profesionalnya secara nyata dalam meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan, yang berdampak terhadap pelayanan kesehatan secara
umum pada organisasi tempatnya bekerja, dan dampak akhir bermuara pada
kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat (WHO, 2006 dalam Hasmoko,
commit to user
Penelitian yang dilakukan oleh Direktorat Keperawatan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia bekerjasama dengan World Health Organization
(WHO) tahun 2001 di Provinsi Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Sulawesi
Utara, Jawa Barat dan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta menemukan
bahwa 70% perawat dan bidan selama 3 tahun terakhir tidak pernah mengikuti
pelatihan, 39,8% masih melakukan tugas-tugas kebersihan, 47,4% perawat dan
bidan tidak memiliki uraian tugas dan belum dikembangkan monitoring dan
evaluasi kinerja perawat dan bidan khususnya mengenai keterampilan, sikap,
kedisiplinan dan motivasi kerjanya (Jaiz, 2007).
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar merupakan rumah
sakit rujukan dan merupakan rumah sakit milik pemerintah daerah yang ada di
Kabupaten Karanganyar. Sebagai rumah sakit rujukan daerah dan rumah
dituntut mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang handal dan
berkualitas sehingga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan pada
semua konsumen. Kepuasan konsumen berarti pengakuan/penghargaan
konsumen atas kinerja yang telah dilakukan.
Sejalan dengan visi dan misi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Karanganyar perlu peningkatan penerapan yaitu memberikan pelayanan
paripurna dibidang kesehatan yang bermutu, terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat, tempat pendidikan dan latihan serta penelitian dan pengembangan
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Misi tersebut dapat
dicapai apabila ada kerja sama, komitmen, dedikasi dan profesionalisme
commit to user
tercapai apabila Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinis (SPMKK)
dalam kinerja klinis perawat khususnya di RSUD Kabupaten Karanganyar.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini ditentukan
Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Motivasi dan Monitoring terhadap
Kinerja Klinis Perawat di RSUD Kabupaten Karanganyar
B. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang masalah di atas, dapat ditentukan rumusan
masalah penelitian ini adalah :
ada pengaruh pengetahuan, sikap, motivasi dan monitoring terhadap
Kinerja Klinis Perawat di RSUD Kabupaten Karanganyar?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menganalisis pengaruh pengetahuan, sikap, motivasi, dan monitoring
terhadap kinerja klinis perawat di RSUD Kabupaten Karanganyar.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap kinerja klinis
perawat di RSUD Kabupaten Karanganyar.
b. Untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap kinerja klinis perawat di
RSUD Kabupaten Karanganyar.
c. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja klinis perawat di
RSUD Kabupaten Karanganyar.
d. Untuk mengetahui pengaruh monitoring terhadap kinerja klinis perawat
commit to user
e. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap, motivasi, dan
monitoring terhadap kinerja klinis perawat di RSUD Kabupaten
Karanganyar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi peneliti
Mengaplikasikan teori metodologi penelitian untuk diterapkan dalam
kegiatan nyata di lapangan.
b. Bagi peneliti berikutnya
Sebagai acuan untuk peneliti lebih lanjut yang akan melakukan
penelitian khususnya mengenai pengaruh pengetahuan, sikap, motivasi
dan monitoring terhadap kinerja klinis perawat.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Rumah Sakit
Sebagai masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit,
terutama pelayanan keperawatan dengan meningkatkan kinerja klinis
perawat.
b. Bagi Institusi Pendidikan
1) Diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dalam
melakukan penelitian lebih lanjut tentang sejauh mana pengaruh
pengetahuan, sikap, motivasi dan monitoring terhadap kinerja klinis
commit to user
2) Sebagai salah satu sumber bacaan untuk menambah wawasan bagi
mahasiswa khususnya yang terkait dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja klinis perawat.
c. Bagi Perawat
Mengetahui sejauh mana pengaruh pengetahuan, sikap, motivasi dan
monitoring terhadap kinerja klinis perawat di rumah sakit.
d. Bagi Pasien
Diharapkan dari penelitian ini kepuasan pasien dapat meningkat serta
dapat merasakan kualitas pelayanan dan kinerja yang diberikan oleh