ABSTRACT
This study aims to find out and analyze the judge's considerations in the Supreme Court decision no. 290K/PDT.SUS/2012 concerning the bankruptcy of PT. Saphir Square Yogyakarta, legal responsibility for the bankruptcy decision of PT. Saphir Square Yogyakarta and legal protection for preferred creditors with mortgages of PT. Saphir Square Yogyakarta. This type of research is normative juridical research with secondary data in the form of Decision Number 02/PKPU/2009/PN.Niaga.Smg juncto Number 13/Bankrupt/2009/PN.Niaga.Smg, dated 27 February 2012, Decision No. 290K/PDT.SUS/2012, Civil Code, Law Number 4 of 1996 concerning Mortgage Rights, Law Number 37 of 2004 concerning Bankruptcy and Postponement of Debt Payment Obligations, other laws and regulations and books , internet searches, results of research (legal) theses and theses, journals and relevant and supporting literature. Based on the results of the analysis, it can be concluded that the judge's consideration in the Supreme Court decision No. 290K/PDT.SUS/2012 concerning the bankruptcy of PT.
Saphir Square Yogyakarta provides legal protection to PT Bank Bukopin Tbk as a preferred creditor with mortgage rights, namely obtaining higher priority in claims on company assets compared to other creditors. However, debt recovery can be affected by the financial situation of a bankrupt company. Involvement in bankruptcy proceedings and compliance with legal regulations are also important, where PT Bank Bukopin Tbk must follow procedures and time limits for filing claims and recovering debt legally. Legal accountability in the Supreme Court decision no. 290K/PDT.SUS/2012 concerning the bankruptcy of PT. Saphir Square Yogyakarta is in the process of settling payments regulated and legally protected by Law Number 37 of 2004 concerning Bankruptcy and Suspension of Obligations for Payment of Debt (PKPU) and Law Number 4 of 1996 concerning Mortgage Rights. PT Bank Bukopin Tbk as the preferred creditor with mortgage rights will follow the bankruptcy process stipulated in Law Number 37 of 2004 concerning Bankruptcy and Postponement of Debt Payment Obligations (PKPU) so that PT Bank Bukopin Tbk as the preferred creditor is legally responsible for paying debts. Mortgage rights are declared in accordance with the rule of law through a judge's decision, namely giving priority to payments for preferred creditors with mortgage rights compared to other creditors.
Keywords: Legal Consequences, Bankruptcy, Preferred Creditors, and Mortgage Rights.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pertimbangan hakim dalam putusan Mahkamah Agung No. 290K/PDT.SUS/2012 tentang kepailitan PT. Saphir Square Yogyakarta, pertanggungjawaban hukum putusan pailit PT. Saphir Square Yogyakarta dan perlindungan hukum terhadap kreditor preferen dengan hak tanggungan PT. Saphir Square Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dengan data sekunder berupa Putusan Nomor 02/PKPU/2009/PN.Niaga.Smg juncto Nomor 13/Pailit/2009/PN.Niaga.Smg, tertanggal 27 Februari 2012, Putusan No. 290K/PDT.SUS/2012, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Peraturan perundang-undangan lainnya dan Buku-buku, penelusuran internet, hasil penelitian (hukum) skripsi maupun tesis, jurnal serta literatur-literatur yang relevan dan mendukung. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa pertimbangan hakim dalam putusan Mahkamah Agung No. 290K/PDT.SUS/2012 tentang kepailitan PT. Saphir Square Yogyakarta memberikan
perlindungan hukum kepada PT Bank Bukopin Tbk sebagai kreditor preferen dengan hak tanggungan yaitu mendapatkan prioritas lebih tinggi dalam klaim atas aset perusahaan dibandingkan dengan kreditor lainnya. Namun, pemulihan utang dapat dipengaruhi oleh situasi keuangan perusahaan yang mengalami kepailitan. Keterlibatan dalam proses kepailitan dan kepatuhan terhadap aturan hukum juga penting, di mana PT Bank Bukopin Tbk harus mengikuti prosedur dan batas waktu untuk mengajukan klaim dan pemulihan utang secara hukum.
Pertanggungjawaban hukum dalam putusan Mahkamah Agung No. 290K/PDT.SUS/2012 tentang kepailitan PT. Saphir Square Yogyakarta adalah dalam proses penyelesaian pembayaran diatur dan dilindungi secara hukum oleh Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan. PT Bank Bukopin Tbk sebagai kreditor preferen dengan hak tanggungan akan mengikuti proses kepailitan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sehingga pertanggungjawaban secara hukum atas pembayaran utang bagi PT Bank Bukopin Tbk sebagai kreditor preferen dengan hak tanggungan dinyatakan telah sesuai dengan aturan hukum melalui keputusan hakim yakni mendahulukan pembayaran bagi kreditor preferen dengan hak tanggungan dibandingkan dengan kreditor lainnya.
Kata Kunci : Akibat Hukum, Kepailitan, Kreditor Preferen, dan Hak Tanggungan.