Latar Belakang Masalah
Seorang debitur dapat dinyatakan pailit apabila mempunyai dua kreditur atau lebih yang tidak mampu memenuhi kewajibannya, yaitu membayar utang dan bunga yang telah jatuh tempo dan dapat dipulihkan. Permohonan pailit dari debitur itu sendiri (usulan sukarela), khususnya bagi perseroan terbatas dikenal dengan asas, yaitu asas jalan keluar usaha dari kesulitan keuangan.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoritis
 - Manfaat Praktis
 
Keaslian Penelitian
Hanya beberapa hakim yang menerapkan prinsip pelarian komersial dari kesulitan keuangan dalam permohonan kebangkrutan sukarela. Tinjauan Hukum Kepailitan Perseroan Terbatas mengenai Penerapan Prinsip Commercial Exit From Financial Distress (Studi Kasus Putusan Pailit No. 290/Pdt.Sus-.PKPU/2020/PN.Niaga.J KT.PST) .
Kerangka Teori
Dalam menganalisis permasalahan dan pembahasan dalam penelitian skripsi ini, penulis menerapkan beberapa teori hukum yang terdiri dari teori penegakan hukum dan teori kepailitan dalam hukum kepailitan Indonesia. Hukum adalah untuk manusia, maka pelaksanaan hukum atau penegakan hukum harus memberikan manfaat atau kegunaan bagi masyarakat.
Kerangka Konsep
Kurator, hasil penjualan harta debitur dibagikan kepada seluruh kreditur menurut perbandingan jumlah tagihan masing-masing kreditur. Dari Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dapat diketahui bahwa unsur-unsur perseroan adalah: 28.
Metode Penelitian
- Spesifikasi
 - Jenis Penelitian
 - Lokasi penelitian
 - Alat pengumpulan data
 - Jalannya penelitian
 - Analisis data
 
Oleh karena cara yang digunakan penulis dalam penulisan undang-undang ini adalah hukum normatif, maka data yang digunakan adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder serta bahan hukum tersier yaitu yang diperoleh melalui bahan pustaka44. Dalam menganalisis data dalam penelitian ini, digunakan analisis data kualitatif terhadap data yang dikumpulkan.
Sistematika Penelitian
Direksi tidak berwenang mengajukan permohonan pailit bagi perseroan itu sendiri kepada pengadilan niaga sebelum disetujui RUPS, dengan tidak mengurangi ketentuan Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Penerapan PKPU ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
Pengertian dan Pengaturan Tentang Kepailitan
Dalam bahasa Inggris istilah yang digunakan adalah pailit dan pailit.46 Pengertian pailit menurut undang-undang telah diberikan oleh beberapa ahli yang melihatnya dari berbagai sudut pandang, antara lain Purwosutjipto yang menyatakan bahwa pailit adalah keadaan berhenti membayar utang-utangnya. . . 47 Sedangkan menurut Subekti, kepailitan adalah suatu upaya bersama untuk memperoleh imbalan bagi semua orang yang berhak mendapatkan uang. 48 Retnowulan menyatakan bahwa kepailitan adalah suatu eksekusi massal yang ditetapkan dengan keputusan hakim yang berlaku segera, dengan penyitaan umum atas seluruh harta kekayaan seseorang. orang yang dinyatakan bangkrut. , serta yang diperoleh dalam keadaan pailit, untuk kepentingan seluruh kreditur, dilakukan di bawah pengawasan penguasa. 49 Munir Fuady menyatakan, yang dimaksud dengan pailit atau insolvensi adalah penyitaan umum atas keseluruhannya. Sedangkan kepailitan adalah suatu putusan pengadilan yang berujung pada penyitaan secara umum seluruh harta kekayaan debitur pailit, baik yang sudah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.51. Istilah pailit atau insolvensi dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan dan PKPU, yaitu penyitaan umum seluruh harta kekayaan debitur pailit yang pengurusan dan penyelesaiannya dilakukan oleh kurator di bawah pengawasan hakim pengawas sebagai diatur dalam Undang-undang ini.
Dilihat dari perbedaan pengertian kata-kata dan definisi kepailitan di atas, maka hakikat kepailitan secara singkat dapat diartikan sebagai penyitaan umum atas harta kekayaan debitur, baik yang sudah ada pada saat dinyatakan pailit maupun yang akan diperolehnya. selama proses kepailitan untuk kepentingan seluruh kreditur yang ada pada saat debitur dinyatakan pailit, yang dilakukan di bawah pengawasan penguasa.53.
Tujuan kepailitan
Pihak-pihak dalam kepailitan
Keberadaan hakim pengawas sangat penting dalam proses pengurusan dan penyelesaian harta pailit, mengingat tugas hakim pengawas adalah mengawasi kurator yang tanggung jawabnya begitu berat, apalagi jika debitur pailit adalah perseroan terbatas. Kurator adalah suatu lembaga yang dibentuk oleh undang-undang untuk mengurus dan membereskan harta pailit 62 Dalam pasal 1 angka 5 UUK No. Setiap perintah pailit yang dibuat oleh pengadilan memuat penunjukan seorang kurator, yang ditunjuk untuk mengurus dan memindahtangankan harta pailit di bawah pengawasan hakim pengawas.
Dapat dikatakan bahwa wali mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengurusan dan penyelesaian harta pailit dan sangat menentukan dalam penyelesaian penyelesaian harta pailit.
Syarat dan prosedur kepailitan
Setelah UUK-PKPU berlaku lebih dari satu dekade, terdapat beberapa perubahan aturan yang mengatur pihak-pihak yang dapat mengajukan permohonan pailit. Ketentuan bagi para pihak yang dapat mengajukan permohonan pernyataan pailit adalah sebagai berikut: 68. Panitera harus menyampaikan permohonan pernyataan pailit kepada ketua pengadilan paling lambat 2 (dua) hari setelah tanggal pendaftaran permohonan.
Sidang permohonan pernyataan pailit dilaksanakan paling lambat 20 (dua puluh) hari sejak tanggal permohonan didaftarkan.
Akibat hukum kepailitan
Konsep ini dikenal dengan prinsip komersial keluar dari kesulitan keuangan dalam kebangkrutan perseroan terbatas. Permohonan PKPU dapat diajukan oleh debitur yang mempunyai lebih dari 1 (satu) kreditur atau oleh kreditur sebagaimana diatur dalam Pasal 222 Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban dan Pembayaran Utang. Dalam hal ini permohonan PKPU diajukan sebagai jawaban atas permohonan pailit yang diajukan oleh kreditur.
Permohonan PKPU yang diajukan pihak perusahaan sendiri (PT. Duta Adhikarya Negeri) mengaku memiliki utang yang belum dibayar.
Perseroan Terbatas dan Hukum Kepailitan
Dalam kategori keuangan perusahaan yang biasanya masuk dalam pengelolaan keuangan, permasalahan keuangan perusahaan dibedakan menjadi: 98. Faktor internal kesulitan keuangan merupakan faktor dan kondisi yang timbul dari dalam perusahaan dan bersifat mikroekonomi. Perusahaan yang dapat mengatasi kesulitan keuangan melalui pinjaman bank untuk sementara waktu dapat mengatasi kekurangan arus kas.
Hal inilah yang menjadi salah satu faktor utama penyebab perusahaan mengalami kesulitan keuangan.
Perseroan Terbatas sebagai Debitor
Langkah hukum yang dapat dilakukan suatu perusahaan sebagai debitur yang mengalami kesulitan keuangan adalah dengan mengajukan permohonan PKPU ke Pengadilan Niaga dan mengajukan permohonan pailit sendiri. Salah satu langkah yang dapat dilakukan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan adalah dengan mengajukan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). Menurut Kartini Mulyadi, PKPU pada dasarnya merupakan tawaran rencana perdamaian dari debitur, sehingga sebenarnya PKPU ini memperbolehkan debitur untuk melakukan restrukturisasi utangnya, termasuk membayar seluruh atau sebagian utangnya kepada kreditor konkuren.
Upaya terakhir yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengalami kesulitan dalam membayar utangnya adalah dengan mengajukan permohonan pailit bagi dirinya sendiri (permohonan pailit secara sukarela) kepada Pengadilan Niaga.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Persyaratan kuorum dan persyaratan pengambilan keputusan mengacu pada yang diatur dalam Companies Act dan/atau harus dibuat anggaran dasar PT dan risalah rapat yang disetujui secara fisik dan elektronik serta ditandatangani oleh seluruh peserta AMS. Bagi PT publik yang akan menyelenggarakan ABS secara elektronik dapat mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 16/POJK.04/2020 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka Secara Elektronik.107. Penyelenggaraan ABS harus mengikuti ketentuan pemanggilan kepada pemegang saham paling lambat 14 hari sebelum tanggal ABS diadakan dan dilaksanakan dengan surat tercatat dan/atau iklan di surat kabar.
Bagi PT terbuka, pengumuman penyelenggaraan RUPS wajib dilakukan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dalam jangka waktu paling lama 14 hari sebelum pemanggilan RUPS.
Prinsip Commercial Exit From Financial Distress
Kepailitan suatu perseroan terbatas pada prinsipnya merupakan suatu bentuk pembubaran suatu perseroan terbatas yang berakibat pada likuidasi perseroan tersebut dan bukan merupakan suatu badan hukum yang sepenuhnya terpisah dari pembubaran perseroan terbatas pada umumnya. Dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas Indonesia, pembubaran suatu perseroan terbatas merupakan suatu badan hukum yang diatur dalam Pasal 142 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perseroan terbatas yang bangkrut pada prinsipnya hanya mempunyai dua pilihan jalan keluar, yaitu pembubaran perseroan yang didalamnya terdapat alternatif selain pailit, atau rehabilitasi perseroan melalui reorganisasi.
Selain itu perlu dibedakan antara peraturan kepailitan bagi perseroan terbatas dengan kepailitan bagi perorangan, karena terdapat perbedaan asas, termasuk akibat kepailitan, ditinjau dari urusan dan tanggung jawab yang berkelanjutan.
Pengertian Voluntary Petition
Permohonan adalah permohonan tertulis resmi yang diajukan kepada pengadilan atau badan resmi lainnya.” Jadi, menurut penulis, permohonan sukarela adalah permohonan debitur perseorangan atau debitur perusahaan untuk dengan sukarela dinyatakan pailit.
Pihak yang dapat mengajukan Voluntary Petition
Tata cara pengajuan permohonan pailit secara sukarela adalah suatu proses umum perampasan seluruh harta kekayaan debitur pailit yang pengurusan dan penyelesaiannya dilakukan oleh kurator di bawah pengawasan hakim pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat UUK-PKPU. Hal lain yang perlu diingat, tidak seperti kasus perdata biasa, permohonan pailit harus diajukan oleh pengacara. Pengadilan wajib memanggil debitur apabila permohonan pailit diajukan oleh kreditur, kejaksaan, Bank Indonesia, otoritas pengawas pasar modal, atau menteri keuangan (Pasal 8).
Putusan Pengadilan terhadap permohonan pailit harus dikabulkan apabila terbukti telah terpenuhinya syarat-syarat kepailitan dan putusan harus diucapkan paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah didaftarkan (Pasal 8).
Voluntary Petition pada Penundaan Kewajiban dan Pembayaran
Permohonan PKPU tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, yaitu Pasal 222 ayat (1) dan ayat (2) yang berbunyi:. Sesuai Pasal 225 ayat (2) UU Kepailitan dan PKPU, permohonan PKPU bagi pemohon PKPU (PT. Duta Adhikarya Negeri) harus dikabulkan oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan diangkat hakim pengawas. dari Pengadilan Negeri dan 1 (satu) orang atau lebih pengurus yang bersama-sama dengan debitur mengurus harta kekayaan debitur (pemohon). Duta Adhikarya Negeri melalui keputusan RUPS menyetujui untuk mengajukan permohonan PKPU ke Pengadilan Niaga Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Permohonan PKPU diajukan oleh debitur (PT. Duta Adhikarya Negeri) dengan harapan dapat menawarkan kepada krediturnya restrukturisasi utangnya karena debitur yakin usahanya masih menjanjikan.
Kasus Posisi (Studi kasus Putusan Nomor 290/Pdt.Sus-
- Kronologi dan Duduk Perkara
 - Pertimbangan Hakim dalam Pututusan Nomor 290/Pdt.sus-
 
Pemohon PKPU sudah puluhan tahun menjalankan tujuan dan kegiatan usaha perusahaan dengan baik, namun justru mengalami kemunduran. Pemohon PKPU tetap mempunyai itikad baik untuk melunasi seluruh utangnya apabila diberikan tenggang waktu untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan rencana perdamaian yang akan diajukan pemohon PKPU setelah adanya Surat Keputusan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Dengan demikian, bukti-bukti tersebut tidak dapat dipertimbangkan oleh majelis hakim, dan pemohon PKPU juga tidak mengajukan bukti-bukti lain yang dapat memperkuat bukti fotokopi tersebut.
Majelis hakim berpendapat pembuktian tuntutan tersebut tidak mudah karena tidak ada bukti yang dapat menjadi pertimbangan majelis hakim untuk membuktikan adanya utang debitur/pemohon PKPU kepada pasangan kreditur yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih. . .
Analisis Penerapan Prinsip Commercial Exit From Financial Distress
Ditolaknya permohonan PKPU yang diajukan debitur oleh Majelis Hakim berarti penerapan asas komersial keluar dari kesulitan keuangan belum dilaksanakan sesuai dengan tujuan asas itu sendiri. Keputusan majelis hakim untuk menolak penerapan PKPU dalam putusan yang dipilih penulis telah sesuai dengan pasal 8 ayat (4) dan pasal 299 Undang-Undang tentang Kepailitan dan PKPU yang menjelaskan jika tuntutan tidak dapat begitu saja. terbukti maka hakim pengadilan niaga wajib menolak permohonan pailit atau permohonan PKPU. Sehingga pengajuan gugatan PKPU oleh debitur (PT. Duta Adhikarya Negeri) pada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan harapan menjadi jalan keluar dari kesulitan keuangan yang dialami debitur tidak tercapai. .
Prinsip ini tidak dilaksanakan dengan baik, bukan hanya karena putusan Pengadilan Niaga menolak permohonan pailit atau permohonan PKPU yang diajukan oleh debitur sendiri.
Kesimpulan
Mencegah debitur pailit melakukan perbuatan yang dapat merugikan kepentingan kreditur; Berdasarkan asas pari pasu, tujuan kepailitan dirancang untuk mengatur tata cara pelunasan utang bagi debitur yang tidak mampu membayar utangnya secara adil, seimbang, dan tertib serta menjamin kreditor mempunyai pembagian harta debitur yang seimbang dan wajar. . Asas komersial keluar dari kesulitan keuangan kebangkrutan mempunyai arti bahwa kepailitan merupakan suatu penyelesaian atas permasalahan penyelesaian utang-piutang debitur yang mengalami kebangkrutan dan bukan sebaliknya, bahwa kepailitan justru dijadikan sebagai suatu lembaga hukum untuk memangkrutkan suatu usaha.
Faktor utama yang menyebabkan hakim Pengadilan Ekonomi menolak Gugatan PKPU adalah karena debitur tidak mampu membuktikan secara materil utangnya kepada kreditur yang disebutkan dalam tuntutan PKPU.
Saran
Penerapan prinsip komersial keluar dari kesulitan keuangan dalam keputusan nomor 290/Pdt.Sus-PKPU/2020/PN Niaga.Jkt.Pst tidak dilaksanakan dengan baik. Sehingga debitur pailit dapat terhindar dari kebangkrutan dan tetap menjalankan usahanya seperti sedia kala, dan hukum kepailitan dapat mengarah pada konsep hukum kepailitan modern. Napitupulu Herbert, Permohonan pailit secara sukarela (self-bankruptcy) perseroan terbatas (PT) dalam perspektif komersial keluar dari prinsip financial distress.