PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran kecenderungan fundamentalisme agama di kalangan mahasiswa Pendidikan Agama Islam IAIN Parepare. Faktor fundamentalisme agama apa yang paling dominan di kalangan mahasiswa mata kuliah Pendidikan Agama Islam IAIN Parepare.
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengingat untuk berhati-hati dan mencegah fundamentalisme agama menjadi cikal bakal terorisme. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memecahkan permasalahan penanggulangan dan pemberantasan terorisme yang berakar pada radikalisme dan fundamentalisme agama.
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Teoritis
- Fundamentalisme Agama
- Karakteristik Fundamentalisme
Misalnya, istilah lawah (pemerintah) atau daulah (negara) tidak muncul dalam Al-Quran atau hadis. Kedua, kelompok ini berupaya menganalisis prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam Al-Qur'an dan mengikuti umat Islam yang menafsirkan wahyu tersebut. Hanya Al-Quran yang boleh ditafsirkan apa adanya, tidak perlu disesuaikan dengan konteks waktu dan tempat.
Berdasarkan Gambar 3, sebanyak 36 responden (mahasiswa PAI) (45%) cenderung setuju bahwa Al-Qur'an dan Sunnah adalah satu. Terdapat 33 orang (41%) yang cenderung tidak setuju bahwa Alquran dan Sunnah adalah satu-satunya landasan hukum. Berdasarkan Gambar 5, sebanyak 39 responden (mahasiswa PAI) (48%) cenderung setuju bahwa Al-Qur'an tidak dapat ditafsirkan ulang.
Peneliti menyimpulkan bahwa dalil DH atau Al-Qur'an dan as-Sunnah merupakan satu-satunya landasan hukum (yang memuat pembahasan tidak perlu mengkaji pedoman dari nash lain). Diketahui bahwa 36 (45%) dari 80 responden (siswa) sebagian besar setuju dengan pernyataan tersebut. Menurut Yusril Ihza Mahendra: Fundamentalisme Islam memandang Al-Qur'an dan Sunnah Nabi sebagai satu-satunya doktrin hukum yang mendasar. Persoalannya, jargon kembali ke Al-Qur'an dan Sunnah kerap diklaim sebagai seruan ideal.
Siswa yang mempunyai paradigma seperti itu menganggap Al-Qur'an itu eksklusif, suatu anggapan yang salah. Tafsir yang dapat menghubungkan ayat-ayat Al-Qur’an mengenai bentuk-bentuk pesan dengan realita kebutuhan masyarakat. Al-Qur'an tidak dapat ditafsirkan ulang agar sesuai dengan bukti sejarah dan ilmiah.
Al-Qur'an adalah pedoman yang sempurna, jadi Anda tidak perlu mempertanyakan unsur-unsur di dalamnya. Mengkaji Al-Qur'an secara kritis dengan mempertanyakan unsur-unsurnya merupakan bentuk ketidaktaatan terhadap firman Allah. Al-Quran dan As-Sunnah cukup menjawab segala permasalahan manusia mulai dari ekonomi, politik hingga rumah tangga.
Bagan Karangka Pikir
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Peneltian
Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek/objek yang mempunyai sifat dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.24. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang menempuh pendidikan pada program Pendidikan Agama Islam di Institut Agama Islam Negeri Parepare. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa yang menempuh pendidikan pada program Pendidikan Agama Islam di Institut Agama Islam Negeri Parepare.
Stratified random sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memperhitungkan suatu tingkatan (strata) dalam unsur populasi.
Definisi Operasional Variabel
Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai satu-satunya landasan hukum Gambar 3 di bawah ini menggambarkan kecenderungan responden pada dimensi bahwa Al-Qur'an merupakan satu-satunya landasan hukum. Berdasarkan Gambar 4 menyatakan bahwa item DH3 (Al-Quran memuat kebenaran dasar yang harus diterima secara mutlak) merupakan item yang paling mudah disepakati (-1,94 logit). Berdasarkan Gambar 6 menyatakan bahwa item TU4 (mempelajari Al-Qur'an secara kritis dengan mempertanyakan unsur-unsur di dalamnya merupakan bentuk kemaksiatan terhadap firman Allah) merupakan item yang paling mudah disetujui (-0,70 logit).
Sedangkan item TU1 (Al-Qur'an tidak dapat ditafsirkan ulang agar sesuai dengan bukti sejarah dan ilmiah) merupakan item yang sulit untuk disepakati. Berdasarkan Gambar 10 menyatakan bahwa item IT1 (Al-Qur'an satu-satunya pedoman acuan manusia jika ingin bertahan hidup) merupakan item yang paling mudah disepakati (-1,17 logit). Dimensi yang terbagi menjadi lima bagian yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah menjadi satu-satunya landasan hukum, Al-Qur'an tidak diperbolehkan.
Dan bertujuan untuk membangun tatanan sosial yang Islami, sesuai dengan maksud doktrin yang terkandung dalam Al-Quran dan Sunnah.34. Namun ketika mencari kunci penyelesaian suatu permasalahan, selain Al-Qur'an dan Sunnah, ijma (dan qiyas juga dijadikan landasan. Menentukan hukum suatu hal yang tidak ada dalam Al-Qur'an dan hadis, dan tidak pernah terjadi dalam pada masa Nabi diperlukan ijma dan qiyas.
Menurut penjelasan Munawir, ijtihad merupakan salah satu bentuk kegiatan rasional pikiran, yang melekat pada inti ajaran Islam itu sendiri (Al-Qur'an dan al-Hadits). Kegunaan ijtihad tidak terbatas pada bidang saja, baik pada perkara yang ada ketentuannya dalam Nas maupun yang tidak ada ketentuannya dalam Al-Qur'an dan al-Hadits. Oleh karena itu, Al-Qur'an harus terus menerus ditafsirkan untuk kemaslahatan umat manusia agar tidak kehilangan relevansinya dengan perkembangan saat ini.
Kedua, tafsir sebagai suatu produk mempunyai implikasi bahwa Al-Qur’an merupakan pedoman hidup yang patut dikaji dan dimaknai sebagai pedoman hidup manusia. Merupakan kitab yang menghimpun hasil ijtihad seseorang berupa informasi tentang makna-makna Al-Qur'an yang aneh dan sulit dipahami. Sebagai pedoman yang diturunkan oleh Allah SWT, Al-Quran telah menjelaskan secara lengkap tentang hikmah, kebenaran dan kehidupan, sehingga tidak perlu mempelajari pedoman dari teks lain.
Kebenaran Al-Qur'an bersifat abadi, sehingga dapat diterapkan pada semua generasi tanpa perlu ditafsirkan ulang. Apabila terjadi kesenjangan antara sains dan Al-Qur'an, maka yang perlu disesuaikan adalah sains, sehingga Al-Qur'an tidak perlu ditafsirkan ulang. Petunjuk kebenaran hanya ada satu yaitu Al-Qur'an, sehingga orang yang tidak berpedoman pada Al-Qur'an tidak akan menemukan kebenaran hakiki.
Al-Qur'an dan As-Sunnah telah mengatur seluruh kehidupan manusia sehingga tidak diperlukan landasan hukum tambahan karena terkesan fantastik atau sesat.
Instrumen Penelitian
Teknik Analisis Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN