• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISLAM DAN PLURALISME AGAMA doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ISLAM DAN PLURALISME AGAMA doc"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Review makalah “Islam dan Pluralisme” Dr. Zahrul Fata, MIRKH

Islam diambil dari bahasa arab yang artinya selamat. Ia adalah agama yang diturunkan oleh Allah Swt kepada Rasul pilihan-NYA Muhammad Saw, perlu yakini bahwa islam adalah agama rahmatan lil alamin dan agama yang sempurna. Ialah agama yang diridhoi disisi Allah Swt, dan ialah agama yang membawa keselamatan bagi pemeluknya.

Namun seiring bertambahnya polemik-polemik pemikiran tentang keagamaan di masyarakat dengan sikap ke-ekskusifan islam atas kebenaran dan keselamatannya, sehingga menuntut atas kesejahteraan dan kedamaian itu ada di semua agama dan bukan hanya islam saja. Muncul lah paham Pluralisme agama yang menyatakan bahwa kebenaran dan keselamatan milik semua agama. Bahkan menyatakan bahwa pluralisme agama adalah solusi yang tepat bagi masyarakat modern untuk menjaga kerukunan dan kedamaian antar pemeluk agama.

Pluralism agama sama halnya dengan teori inklusif dalam beragama. Berusaha menerima semua kebenaran dari agama-agama yang ada.

Wacana pluralism agama digulirkan oleh kalangan pengusung liberalisasi pemikiran. Dimana semua agama diajak untuk saling bertoleransi dan berdamai karena sejatinya semua agama itu sama dan menuju tujuan yang sama. Dampak yang ada dari pluralism agama adalah usaha justifikasi ayat-ayat Al-Qur’an dengan mendeskontruksi maknyanya agar sesuai dengan gagasan pluralism agama.1 Seperti

yang digaungkan oleh mereka-mereka yang sangat kental mengusng pluralism agama berlandaskan ayat-ayat Al-Qur’an mendoktrin:

a. Klaim bahwa agama-agama lain selamat.

Ada beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang disandarkan kaum Pluralis sebagai pondasi mereka untuk mengobarkan paham Pluralisme agama dan menyatakan kebenaran agama-agama selain islam, diantaranya:

a. Surat Al-Baqoroh:62

(2)

                 

“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari Kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.

b. Surat Al-Maidah:6

لاقو            

  

  

  

   

Ayat ini menjadi pintu masuk bagi mereka, para kaum pluralis-inklusif dalam menjajakan paham mereka, karena didalamnya mengandung kata “ kalimatun sawa

“. Maka menurut mereka, semua agama menganut prinsip yang sama dan secara berangsur-angsur akan menemukan kebenaran, sehingga semuanya akan bertumpu pada “titik pertemuan” atau “ kalimatun sawa “.

(3)

Indonesia dengan dalil 2 firman Allah Swt diatas. Dari sinilah muncul kesimpulan,yaitu:

1. Jika kita telaah lebih jauh surat Al-Baqoroh 62 dan Al-Maidah 69 sekilas tampak disitu orang yahudi, Nashrani dan Shabiin adalah sama dengan Islam. Namun, hendaknya kita sebagai pembaca tidak langsung mengamini tanpa menelaah lebih dalam makna ayat diatas. Dalam Al-Qur’an ada asbabun Nuzul, hendaknya kita lihat dulu asbabun Nuzul dari ayat tersebut. Dan tidak melihat ayat itu hanya dari satu ayat atau sepenggal ayat saja. Seperti dalam firman Allah Swt dalam surat Al-Baqoroh 62, jika kita telaah beberapa ayat sebelumnya disitu menjelaskan tentang seruan kepada kaum Yahudi pada zaman Nabi Muhammad Saw untuk mengikuti ajaran Nabi Muhammad Saw dan tidak memporak porandakan kebenaran ajaran Taurat dengan kebathilan yang datang dari mereka sendiri.

Untuk melihat lebih jelas tentang kandungan disurat Al-Baqoroh: 62 ini, dimulai dari melihat ayat sebelumnya tentang kaum Yahudi yang membangkang dan hidup dalam kedurhakaan, diantaranya:

(4)

dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, Kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. sebab itu mohonkanlah untuk Kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi Kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, Yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya". Musa berkata: "Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik ? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta". lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi yang memang tidak dibenarkan. demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.

Kaum Yahudi yang hidup pada zaman Nabi Muhammad saat itu berada dalam kekacauan yang besar. Baik dari segi akhlak, iman dan aspek kehidupan. Dan turunnya firman Allah Swt surat Al-baqoroh 62 adalah solusi bagi kaum yahudi yang membangkang saat itu, bahwa akan ada keselamatan atas mereka yang mau meyakini kebenaran Risalah Nabi Muhammad dan mau beriman kepada kebenaran risalahnya, dan keselamatan pulalah bagi mereka yang mau meninggalkan keburukan-keburukan perbuatan mereka. Dan jelas, ayat ini bukan untuk menyamakan beberapa agama.

b. Selanjutnya Q.S. Al-Maidah 69 yang dijadikan ayat Pluralis bagi orang-orang orientalis, untuk membuktikan kesalahan interpretesi mereka hendaknya kita telusuri ayat tersebut secera berurutan , yaitu

لقق

(5)

diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; Maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.”

Kemudian ayat selanjutnya di ayat 70, yaitu:

دذقولو

telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. tetapi Setiap datang seorang Rasul kepada mereka dengan membawa apa yang yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari Rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh.

Dalam ayat-ayat yang disebut di atas, Allah SWT telah menegaskan sekali lagi kepada kaum Nashrani tentang keharusan memegang teguh kitab mereka yaitu Injil. Namun dikarenakan kedurhakaan mereka terhadap perintah Allah, mereka banyak melakukan keburukan-keburukan didunia. Sehingga dalam Al-Qur’an banyak dijelaskan tentang kedurhakaan mereka yang banyak disebut dalam Al-Qur’an. Dari sinilah dapat diambil kesimpulan tentang kedurhakaan kaum Nashrani dan Yahudi masa Nabi Muhammad SAW dan jelas tidak ada keselamatan bagi mereka dikarenakan kedurhakaanya kecuali bila mereka bertaubat dan beriman kepada Allah Swt dan Rasul-NYA.

Selanjutnya,tentang kesalahan pernyataan mereka tentang Trinitas tuhan mereka:

(6)

Kaum Yahudi dan Nasrani telah diperintahkan memegang ajaran yang datang kepada mereka. Karena rasul-rasul diutus berurutan dalam zaman dan keadaan yang berbeda. Tiap-tiap rasul membernarkan pula sahabatnya yang lain yang datang dalam zaman dan keadaan yang lain. Meskipun terdapat perbedaan dari segi hukum, namun perselisihan dalam masalah-masalah usul sama sekali tidak terjadi. Hukum agama yang ditetapkan Allah melalui para rasul-Nya habis masa berlakunya dengan datangnya hukum rasul-Nya yang lain (naskh). Jadi, syari’ah yang datang kemudian menghapus syari’ah yang terdahulu. Siapa yang kemudiannya meuruti apa-apa yang telah dinasakhkan dalam syari’ah yang terdahulu, maka dia telah menurut hawa nafsunya. Sementara semua Nabi sebelum Rasulullah SAW diperintah untuk menyampaikan tanzil hanya kepada golongan tertentu, Nabi Muhammad SAW diperintah untuk menyampaikannya kepada semua manusia.

Sekalipun Ahli Kitab ada yang percaya kepada Keesaan Tuhan dan para Rasul, namun mereka ingkar terhadap Nabi Muhammad. Jadi, mereka kafir kepada sebagian isi kitab yang disampaikan oleh rasul mereka. 2

2. Interpretasi kalimat inna al-ladziina aamanu dapat ditafsirkan dengan

aamanu bi alsinatihim, mereka beriman dengan lisannya. Artinya adalah orang-orang yang menganut agama Muhammad SAW, baik yang benar-benar tulus maupun munafik dari mereka dan tetap menjadi pengikut nabi Muhammad yang beriman dengan konsep iman tersebut, dan beramal shaleh yang didalamnya terdapat ketaatan kepada Allah dan memiliki maslahat bagi manusia, bagi mereka keselamatan dan tidak ada rasa takut dari padanya.

Begitu pun dengan Yahudi yang beriman kepada Allah yang suci dan para malaikatNYA, mengetahui bahwa Allah adalah sang khalik yang suci dari segala keserupaan dengan makhluk serta beramal shaleh, maka bagi merekalah keselamatan dan tidak ada rasa takut dari mereka.

2 Adnin Armas, Pluralisme Agama: Ibn Al-Arabi tentang Pluralisme Agama, oleh Mohd

(7)

Dan keselamatan pula bagi kaum Nasrani dan Shabiin yang memiliki konsep iman hakiki dengan beriman kepada Allah dan rasul-NYA.Yang dalam dirinya memiliki konsep pengesaan atas Allah, beribadah dan beriman kepadaNYA, kepada rasul-rasulNYA secara umum, dan khususnya kepada Muhammad SAW, maka mereka tidak akan sedih dan takut diazab, mereka pun juga tidak akan sedih dengan apa yang mereka lakukan dimasa lalu.

3. Pengakuan terhadap sesuatu bukan berarti pembenaran atas doktrinnya. Islam mengakui Pluralitas agama tapi Islam tidak mengakui Pluralisme agama. Artinya Islam mengakui keberagaman agama-agama lain, tapi Islam tidak membenarkan adanya kesamaan antar agama-agama karena keberagaman agama itu sendiri. Islam tetap agama yang paling benar diantara agama yang lain. Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw untuk menyempurnakan agama-agama sebelumnya. Untuk itulah, Nabi Muhammad Saw terus berdakwah kepada penduduk Madinah termasuk kaum Yahudi agar beriman kepada ajaran kitabnya yang benar. Karena dalam kitab injil.

4. Kebenaran beragama atau kebenaran tentang agama islam itu datang mutlak dari Allah Swt, karena Allah Swt tidak mungkin membiarkan hambanya dalam kebingungan dalam menentukan agama yang menjadi panutan hidupnya. Andaikata Pluralisme agama dengan dogma kebenaran semua agama itu sama itu berarti kebenaran yang muncul itu datang dari fikiran manusia dipadukan dengan kenyataan saat itu. Orang-orang seperti itu lebih mengedepankan hawa nafsu mereka, karena menyamakan semua agama itu bukan solusi terbaik untuk mewujudkan kerukunan umat beragama. Seperti yang telah Allah Swt firmankan dalam surat Al-Mu’minun ayat 71 yaitu:

ض

ت

رذلذ

و َاوو تتَاُووموببسبلَا تإدوسوفولو مذهتءوَاُووهذأو ققحولذَا عوبوتبَا ُوإلووو

ن

ذ ببمووو

ن

و ُوض

ت رإعذمت مذهإرإكذذإ ن

ذ ع

و م

ذ هتفو م

ذ هإرإكذذإبإ مذهتَانويذتوأ

و لذبو نبهإيفإ

َ.

(8)

mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu”.

5. Sebenarnya, ayat-ayat diatas hanya ingin menunjukkan kemurahan Allah Swt terhadap hamba-hambanya yang ingin beriman,baik Yahudi, Nashrani, Majusi atau agama-agama lain yang ingin bertaubat dan beriman kepada Kitab dan Tuhan-NYA. Dan sebagai dakwah yang menyeru seluruh umat untuk beriman dan meyakini Tuhan yang Esa yaitu Allah SWT, karena dalam kitab-kitab yang diturunkan Allah Swt melalui Nabi-Nabi nya itu berisikan tentang dakwah kepada ke-ESA-an Allah

Referensi

Dokumen terkait

Pernyatan ini memiliki pengertian bahwa koperasi akan bertindak untuk membagi keuntungan yang diperoleh secara adil sesuai dengan sumbangan masing-masing anggota dan koperasi

(switch) obat dari SSRI ke TCA atau sebaliknya pada pasien yang mengalami depresi kronik dan resisten. terhadap antidepresan, misalnya switching antara sertralin dengan

Hasil yang diperoleh ini dikarenakan pada waktu kontak 3 jam selulosa daun mahkota nanas sebagai adsorben sudah mendekati titik jenuh sehingga logam yang sudah

Selain itu WUS juga mengatakan belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang kanker serviks, sehingga penelitian mengenai pengaruh pendidikan kesehatan

Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya penyediaan. dimaksud pada ayat (1) meliputi

Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa team attachment (ikatan tim) yang diukur dengan daya tarik (attraction) dan pemusatan (centrality) berpengaruh terhadap sponsor

Analisa bivariat dengan uji Chi Square , bertujuan untuk mengetahui hubungan umur ibu, paritas, pendidikan, status ekonomi, jarak antar kehamilan, ANC dan kepatuhan