• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKAD TABARRU’ : RAHN, KAFALAH DAN HAWALAH

N/A
N/A
Rabbani Fikryah

Academic year: 2024

Membagikan "AKAD TABARRU’ : RAHN, KAFALAH DAN HAWALAH"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

AKAD TABARRU ’ : AKAD TABARRU ’ :

RAHN, KAFALAH RAHN, KAFALAH

DAN HAWALAH DAN HAWALAH

KELOMPOK 12

3C PERBANKAN SYARIAH

(2)

Nizzatul Husna (11220850000140) Nadia Fadilia

(11220850000135)

Rabbannii fikryah dzakwaan (11220850000054)

NAMA ANGGOTA

(3)

Akad Tabarru

Tabarru’ menurut Bahasa sendiri berasal dari bahasa arab yaitu kata “birr” yang berarti suatu kebaikan.

Akad Tabaru ini pada hakikatnya bukan transaksi bisnis untuk mencari keuntungan komersil. Akad

tabarru’ dilakukan dengan tujuan tolong-menolong dalam rangka berbuat kebaikan n).

Definisi

(4)

Dasar Hukum akad tabarru

ِﻢ ْ ﺛِ ْ

ﻹا ﻰَ

ﻠ َﻋ اﻮ ُﻧ َوﺎ َﻌَﺗ َ

ﻻ َو ۖ ٰىَﻮ ْﻘﺘﻟاَو ﺮِﺒْﻟا ﻰَﻠَﻋ اﻮُﻧَوﺎَﻌَﺗَو

ِبﺎ َ ﻘ ِﻌ ْ

ﻟا ُﺪﻳ ِﺪ َ

ﺷ َﻪﻠﻟا نِإ ۖ َﻪﻠﻟا اﻮُﻘﺗاَو ۚ ِنا َوْﺪُﻌْﻟاَو

Al-Qur ’ an

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. Al-Ma’idah {5} 2)

Riwayat HR. Muslim yang berisi, “Dari Nu’man bin Basyir ra, Rasulullah SAW bersabda,

Perumpamaan persaudaraan kaum muslimin dalam cinta dan kasih sayang diantara mereka adalah seumpama satu tubuh. Bilamana salah satu

bagian tubuh merasakan sakit, maka akan

dirasakan oleh bagian tubuh yang lainnya, seperti ketika tidak bisa tidur atau ketika demam.”,

Al-Hadits

(5)

·Syarat dan rukun Akad Dalam Islam

1. Kedua belah pihak cakap berbuat.

2.Yang dijadikan obyek akad, dapat menerima hukumnya.

3. Akad yang dilakukan dibenarkan oleh syara’, dilakukan oleh yang mempunyai hak melakukan dan melaksanakan walaupun dia bukan si akad sendiri.

4. Akad yang dilakukan bukan yang dilarang oleh syara’

5. Akad memberi faedah, karenanya tidak sah akad yang tidak memberi faedah.

6. Ijab berjalan terus, tidak dicabut sebelum terjadi kabul maka apabila yang berijab menarik kembali ijabnya sebelum kabul, batallah ijabnya

(6)

Akad Rahn

Menurut Bahasa, Al-rahn (Gadai) berarti al-tsubut dan al-habs yang artinya yaitu penetapan dan penahanan

Sedangkan menurut istilah syariat Rahn adalah menjadikan benda yang

memiliki nilai menurut syariat sebagai jaminan utang, sehingga seseorang boleh mengambil utang atau mengambil sebagian manfaat barang

tersebut

Definisi

(7)

·Dasar Hukum Rahn

Dan jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak mendapatkan seorang penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang. (QS; Al-Baqarah {2} :

283)

.

ﺎًﺒِﺗﺎَﻛ اۡوُﺪِﺠَﺗ ۡﻢَﻟﱠو ٍﺮَﻔ َﺳ ﲆَﻋ ٰ ۡﻢُﺘۡﻨُﻛ ۡنِاَو ؕ ٌﺔ َﺿۡﻮُﺒۡﻘﱠﻣ ٌﻦ ٰﻫِﺮَﻓ

QS. Al-Baqarah (2) ayat 283 Al-Hadits

Di riwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Nasai. Dan Ibnu Majah dari Anas r.a Berkata : “Rasulullah SAW merungguhkan baju besi kepada Yahudi di Madinah

Ketika beliau mengutangkan gandum dari seorang yahudi”.

(8)

Rukun Dan Syarat Rahn

01

02

03

04

Ar-Rahin (yang

menggdaikan)

05

Al-Murtahin (yang menerima gadai).

Al-Marhun/ Rahn (barang yang digadaikan)

Al-Marhun Bih (hutang)

Sighat, Ijab dan Qabul

(9)

Pengambilan Manfaat Rahn

Rasulullah SAW. Pernah bersabda yang artinya : “ Binatang tunggangan boleh ditunggangi karena pembiayaannya apabila digadaikan, binatang

boleh diambil susunya untuk diminum karena pembiayaannya bila digadaikan bagi orang yang memegang dan memi- memberikan biaya”.

(10)

Resiko Kerusakan Marhum

Menurut Syafi’i bila Marhum hilang di bawah penguasaan murtahin, maka murtahin tidak wajib menggantinya, kecuali bila rusak atau hilangnya itu karena kelalaian murtahin atau di sia-siakan, Sedangkan Menurut Hanafi,

murathin yang memegang marhum wajib bertanggung jawab 100%

terhadap resiko marhun baik sengaja atau tidak sengaja (di sia-siakan).

(11)

Penyelesaian Rahn

Apabila pada waktu pembayaran yang telah ditentukan rahin belum membayar utangnya, hak murtahin adalah menjual marhun, pembelinya

boleh murtahin sendiri atau yang lain, tetapi dengan harga yang umum berlaku pada waktu itu dari penjualan marhun tersebut. Hak murtahin

hanyalah sebesar piutangnya, dengan akibat apabila harga penjualan marhun lebih besar dari jumlah utang, sisanya dikembalikan kepada rahin.

Apabila sebaliknya, harga penjualan marhun kurang dari jumlah utang, rahin masih menanggung permba- yaran kekurangannya.

(12)

Pengaplikasian Rahn Dalam Lembaga Keuangan

Rahn di pakai sebagai produk pelengkap, artinya sebagai akad tambahan (jaminan/collateral) terhadap produk lain seperti dalam pembiayaan bai al-murabahah. Bank dapat menahan barang

nasabah sebagai konsekuensi akad tersebut

Sebagai Produk Pelengkap Sebagai Produk Tersendir

Di beberapa negara islam termasuk diantaranya adalah Malaysia, akad

rahn telah di pakai sebagai alternatif dari pegadaian konvensional. Bedanya

dengan pegadaian biasa, dalam rahn, nasabah tidak dikenakan bunga, yang di

pungut dari nasabah adalah biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaan, serta

penaksiran

(13)

Hawalah

hawalah adalah al-intiqal, al-naqlu dan al-tahwil yang memiliki arti memindahkan atau mengoperkan. menurut kalangan ulama fiqih secara islilah hawalah adalah

pengalihan utang dari tanggungan pihak yang berhutang (muhil) kepada pihak lain yang mempunyai tanggungan kepada muhil dengan adanya saling percaya”.

Namun beberapa ulama lainnya juga berbeda-beda dalam mendefinisikannya seperti

(14)

Dasar Hukum Hawalah

َﻊِﺒْﺗُأ اَذِﺈَﻓ ، ٌﻢْﻠ ُﻇ ﱡﻲِﻨَﻐْﻟا ُﻞ ْﻄَﻣ » َلﺎَﻗ ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﲆﺻ - ِﱠﷲ َلﻮ ُﺳَر ﱠنَأ - ﻪﻨﻋ ﻰﺿر - َةَﺮْﻳَﺮُﻫ ﻲِﺑَأ ْﻦَﻋ

ْﻊَﺒْﺘَﻴْﻠَﻓ ﱞﻲِﻠَﻣ َﲆَﻋ ْﻢُﻛُﺪَﺣَأ

"Dari Abu Hurairah ra. Sesungguhnya Rasulullah bersabda: Pengulur- uluran pembayaran utang yang dilakukan oleh seorang kaya merupakan sebuah bentuk kezaliman. Jika (pembayaran piutang) salah seorang di antara kalian dialihkan kepada orang lain yang mudah membayar utang, hendaklah pengalihan tersebut diterima”.[1]

(15)

Jenis-jenis Hawalah

a. Hawalah Mulaqoh

apabila seseorang yang berhutang kepada orang lain (orang kedua) (orang pertama) mengalihkan hak tagihnya kepada pihak ketiga tanpa ada dasar bahwa orang ketiga itu berhutang kepadanya. Orang pertama.

b. Hawalah Muqayyadah

Hawala muqayyadah adalah Hawalah yang melibatkan transfer hutang dari pihak pertama (muhil) ke pihak kedua (muhal) sebagai ganti pembayaran hutang.

Hawalah Haq

Hawalah Dayn

c. Hawalah berdasarkan Objek Perjanjiannya

adalah pemindahan piutang dari satu piutang kepada piutang yang lain dalam bentuk uang bukan dalam bentuk barang.

adalah pemindahan utang kepada orang lain yang mempunyai utang kepadanya

(16)

rukun & syarat Hawalah

rukun hawalah (Mazhab Maliki, Syafi'i, dan Hanbali) Pihak pertama (muhil), yaitu orang yang meng- hiwālah-kan (mengalihkan) utang.

Pihak kedua (muhāl), yaitu orang yang di-hiwālah- kan (orang yang mempunyai utang kepada

muhil);3. Pihak ketiga (muhāl 'alaih), yaitu orang yang menerima al- hiwalah.

Ada piutang muhil kepada muhāl;

Ada piutang muhäl 'alaih kepada muhil;

Ada sigah al-hiwālah, yaitu ijab dari muhil.

1.

2.

3.

4.

5.

syarat hawalah (Mazhab Maliki, Syafi'i, dan Hanbali)

1. Relanya pihak mihil dan mukal tanpa muhal 'alaih, jadi yang harus tela itu muhil dan muhal 'alaih.

. Samanya kedua hak, baik jenis maupun kadarnya, penyelesaian- nya, tempo waktu, kualitas, dan kuantitasnya.

Stabilnya muhal 'alaih, maka

penghiwalahan kepada seorang yang tidak mampu membayar utang adalah batal. 4 Hak tersebut diketahui sccara jelas.

1.

2.

3.

(17)

implementasi

hawalah di lembaga keuangan syariah

Dalam implementasinya di teknis perbankan hawalah adalah akad pengalihan piutang nasabah (muhal) ke bank (mihal ‘alaih). Jadi nasabah meminta bantuan kepada bank agar membayar lebih dahulu piutangnya dari transaksi yang halal dengan pihak yang berhutang (muhil) kemudian bank akan menagih ke pihak yang berhutang tersebut. Atas bantuan bank

membayar kan lebih dahulu piutang nasabah bank bisa membebankan fee jasa penagihan penerapannya dilakukan dengan memperhatikan besar kecilnya resiko tidak tertagihnya

piutang.

(18)

Akad

Kafalah

Secara etimologi Kafalah mempunyai sinonim yaitu dhamina yang artinya menanggung.

Secara terminologi Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga (yang menghutangi) untuk memenuhi kewajiban pihak kedua (yang berhutang).

Definisi

(19)

·Dasar Hukum Kafalah QS. Yusuf (12) ayat 72

ٌﻢﻴِﻋَز ۦِﻪِﺑ ۠ﺎَﻧَأَو ٍﺮﻴِﻌَﺑ ُﻞ ْﻤِﺣ ۦِﻪِﺑ َءﺂَﺟ ﻦَﻤِﻟَو ِﻚِﻠَﻤْﻟٱ َعاَﻮ ُﺻ ُﺪِﻘْﻔَﻧ ۟اﻮُﻟﺎَﻗ

Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya".

(20)

Rukun Kafalah

01

02

03

04

Shigat (ijab dan qabul)

05

Dhamin atau kafil (pihak penjamin)

Makful lahu (pemilik hak)

Makful ‘anhu (pihak yang berhutang)

Makful bih

(objek jaminan)

(21)

·Macam-Macam Kafalah

01

Kafalah bi al-mal, adalah jaminan pembayaran barang atau pelunasan utang.

02

Kafalah bi al-nafs, adalah jaminan diri dari si penjamin.

03

Kafalah bi al-taslim, adalah jaminan yang diberikan untuk menjamin pengembalian barang sewaan pada saat masa sewanya berakhir.

Kafalah al-munjazah, adalah jaminan yang tidak dibatasi oleh waktu tertentu dan untuk tujuan/kepentingan tertentu.

05 04

Kafalah al-mu'allaqah, bentuk kafalah ini merupakan

penyederhanaan dari kafalah al-munjazah, di mana jaminan dibatasi oleh kurun waktu tertentu dan tujuan tertentu pula.

(22)

Aplikasi Kafalah dalam Lembaga Keuangan Syariah

(23)

any question???

any question???

By Claudia Alves

(24)

Thank Thank

you! you!

Referensi

Dokumen terkait

Makna akad secara bahasa (etimologi) ini berkembang menjadi makna istilah (terminologi) dalam hukum Islam. Makna akad menurut istilah ulama secara umum berarti : “segala

Dalam akad rahn di pegadaian syariah tidak disebutkan pemanfaatan marhun yang ditahan oleh pegadaian, pemanfaatan yang dilakukan dari pihak murtahin maupun

Bab kedua, berisi tinjauan umum tentang rahn diantaranya definisi rahn, dasar hukum rahn , syarat dan rukun rahn, tujuan rahn, pemanfaatan barang gadai ( marhȗn ),

Akad pada produk gadai emas syariah di bank syariah mandiri dilakukan dengan prinsip gadai syariah (rahn), di mana menggunakan skim qard dalam rangka rahn, maksudnya

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh produk gadai emas ( Rahn ) dengan akad ijārah dan qard terhadap minat masyarakat untuk berbank di Bank Syariah

Dengan demikian, sejatinya kedua akad tersebut boleh dilakukan dengan memperhatikan tingkat kemaslahatan di antara para pihak yang berakad, baik antara muhil, muhal dan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul “PENERAPAN AKAD RAHN PADA SISTEM GADAI SYARIAH DI PT PEGADAIAN SYARIAH (PERSERO) KOTA PALANGKA RAYA

Sedangkan menurut mayoritas ulama (ulama Syafi’iyyah, Malikiyyah, dan Hanabilah) berpendapat bahwa apa yang diinginkan dari akad rahn sama dengan apa yang