Bahan Bacaan Guru
Pengertian Bilangan Bulat
Saat duduk di Sekolah Dasar peserta didik mengenal bilangan asli yang terdiri dari 1, 2, 3, dan seterusnya. Kemudian jika bilangan asli tersebut ditambahkan nol menjadi 0, 1, 2, 3, 4, dan seterusnya, maka bilangan tersebut menjadi bilangan cacah.
Ternyata bilangan-bilangan tersebut masih belum bisa untuk mencatat beberapa peristiwa di alam ini misal suhu tempat yang berada di bawah 0oC. Untuk keperluan tersebut, kita mengenal istilah bilangan bulat negatif.
Amatilah garis bilangan berikut.
Anda bisa melihat ternyata ada bilangan di sebelah kiri angka 0 yang terdiri dari ‒1, ‒2,
‒3, dan seterusnya. Angka-angka tersebut disebut dengan bilangan negatif. Sedangkan angka di sebelah kanan 0, yaitu 1, 2, 3, dan seterusnya disebut dengan bilangan positif atau bilangan asli. Gabungan antara bilangan negatif, nol, dan bilangan positif/asli disebut dengan bilangan bulat.
Bilangan Asli 1, 2, 3, 4, 5, ...
Nol 0
Bilangan Negatif ‒1, ‒2, ‒3, ‒4, ‒5, ...
Bilangan Bulat
Contoh penggunaan bilangan bulat :
Tinggi Monas mencapai 132 m.
Angka 132 merupakan bilangan bulat dan termasuk bilangan bulat positif.
Rata-rata suhu di Kutub Utara adalah ‒40oC.
Angka ‒40 merupakan bilangan bulat dan termasuk bilangan bulat negatif.
Zaenal memperoleh nilai 67 pada ulangan matematika.
Angka 67 merupakan bilangan bulat positif.
Berat badan Kholid adalah 56 kg.
56 merupakan bilangan bulat positif.
Tempat parkir berada di lantai basement.
Lantai basement berada pada urutan lantai ‒1
Garis Bilangan
Garis bilangan adalah sebuah garis di mana bilangan ditempatkan pada interval yang sama sepanjang garis. Garis bilangan bisa direpresentasikan secara horizontal atau secara vertikal.
–5 –4 –3 –2 –1 0 1 2 3 4 5
Tidak semua bilangan dituliskan dalam garis bilangan. Hal ini bukan berarti bilangan tersebut tidak ada dalam garis bilangan, namun sebenarnya bilangan tersebut terkandung di dalam
garis bilangan walau tidak dituliskan.
Perbandingan Bilangan
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan pada pertanyaan manakah yang lebih banyak, manakah yang lebih besar, bagaimanah urutan dari yang terkecil sampai terbesar, dan sebagainya. Begitu juga dalam bilangan. Pada perbandingan dua buah bilangan, digunakan tanda “>” untuk menyatakan lebih besar dari, tanda “<” untuk menyatakan lebih kecil dari, dan tanda “=” untuk menyatakan sama dengan.
Untuk membandingkan bilangan bulat yang relatif kecil atau mendekati nol, dapat memanfaatkan penggunaan garis bilangan.
Pada garis bilangan horizontal (mendatar) berlaku “semakin ke kanan, maka nilai angka semakin besar”. Pada garis bilangan vertikal (tegak lurus) berlaku “semakin ke atas, maka nilai angka semakin besar”.
Penggunaan garis bilangan merupakan cara yang tidak efektif untuk melakukan perbandingan dua bilangan bulat positif yang sangat besar atau dua bilangan bulat negatif yang sangat kecil. Untuk melakukannya, kalian dapat mengamati angka-angka penyusun bilangan bulat yang relatif besar tersebut.
Contoh:
Bagaimanakah perbandingan antara 1.270 dan 548?
Penyelesaian:
Bilangan Unsur
Ribuan Ratusan Puluhan Satuan
1.270 1 2 7 0
548 - 5 4 8
Selanjutnya kita bandingkan unsur-unsur bilangan, mulai dari ribuan. Pada unsur ribuan, bilangan 1.270 memiliki angka 1 sedangkan pada bilangan 548 tidak memiliki unsur ribuan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa 1.270 lebih besar dari pada 548 atau dapat ditulis sebagai 1.270 > 548.