• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akuntansi pertanggungjawaban memainkan peran dalam mengukur kegiatan dan hasilnya termasuk dalam pelaksanaan anggaran yang telah disusun dengan pusat pertanggungjawaban lainnya Dian Sari, (2013)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Akuntansi pertanggungjawaban memainkan peran dalam mengukur kegiatan dan hasilnya termasuk dalam pelaksanaan anggaran yang telah disusun dengan pusat pertanggungjawaban lainnya Dian Sari, (2013)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

BAB I

1.1

Latar Belakang Penelitian

Setiap bentuk perusahaan menjalankan kegiatan usahanya untuk mencapai beberapa tujuan antara lain, memperoleh laba yang maksimal, mencapai pertumbuhan yang pesat dan menjaga serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan (Casty Widiana Fadila, Rini Lestari, dan Epi Fitriah, 2012). Dalam upaya pencapain tujuannya , setiap perusahaahan akan menggunakan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk beroperasi, termasuk sumber daya manusia Rudianto, (2016).

Yesita Rahmawati dan Satrijo Bidiwiboro (2017) mengemukakan kinerja merupakan hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang maupun kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Akuntansi pertanggungjawaban memainkan peran dalam mengukur kegiatan dan hasilnya termasuk dalam pelaksanaan anggaran yang telah disusun dengan pusat pertanggungjawaban lainnya Dian Sari, (2013).

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep akuntansi manajemen dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan dengan pusat pertanggungjawaban yang ada dalam organisasi.Akuntansi pertanggungjawaban menekankan pada proses akuntansi yang melaporkan sampai sejauh mana manajer setiap pusat pertanggungjawaban dapat mengelola pekerjaan yang langsung dibawah pengawasannya dan tanggungjawabnya atau sebagai sistem yang

(2)

mengukur rencana dan tindakan setiap pusat pertanggungjawaban (Kausar Riza Salman Ec.Mochammad Farid,(2016). Ada tiga jenis pusat pertanggungjawaban yaitu pusat biaya, pusat laba, pusat investasi Rudianto, (2016).

Salah satu hal yang bisa dilakukan perusahaan agar segala operasional yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan tujuan dengan menerapkan pengendalian internal yang baik Farisa Lailatul Maharani, Septarina Prita DS, dan Siti Maria W, (2015). Pengendalian intern juga merupakan sarana dalam pelaksanaan tata kelola yang baik A.A. Lina Triadi and I.D.G Dharma Suputra(2016). Pengendalian internal merupakan suatu sistem yang meliputi struktur organisasi beserta semua mekanisme dan ukuran-ukuran yang dipatuhi bersama untuk menjaga seluruh harta kekayaan organisasi dari berbagai arah Mardi, (2014:59). Serta meliputi semua cara-cara yang digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengawasi/mengendalikan perusahaan (Putriyandari, 2014).

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah PT.PLN Distribusi Jawa Barat merupakan salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang membidangi sektor usaha kelistrikan di Negara Indonesia.

Fenomena yang terjadi pada perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa Barat mengalami kerigian terbesar pada tahun 2009 yang mengakibatkan PT.PLN mengalami kehilangan sebesar 3,8 milyar akibat gangguan pasokan pada jaringan PLTU. Bentuk gangguan itu PLN Jawa Barat tidak bisa mendistribusian listrik sebesar 61,4 juta Kwh. jelas ini merugikan PT PLN yang tentu berpengaruh cukup besar terhadap pencapain pendapatan perusahaan. (https://www.merdeka.com 19/03/2009).

(3)

Fenomena lain juga yang terjadi di PT PLN yang selalu merugi pada tahun 2008 PLN bahkan merugi Rp 12,3 Triliun , tetapi pada tahun 2009 mendapat laba bersih perusahaan sebesar 14,6 Triliun setelah itu mengalami penurunan laba bersih pada tahun 2010 sebesar 10,3 Triliun dan Rp 5,4 triliun pada tahun 2011 dan Rp 3,2 triliun 2012 lalu akhirnya mengalami kerugian sebesar Rp 30,9 triliun pada tahun 2013 (Ayu Prima Sandi https://bisnis.tempo.com 10/02/2014).

Penurunan laba bersih dan kerugian ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu pada tahun 2013 PLN mengalami kerugian akibat rugi selisih kurs pelemahan rupiah terhadap nilai dolar AS serta pembelian dan pengadaan alat yang mahal, jumlah pegawai yang berlebihan , dan gaji yang terlampau tinggi . (Ayu Prima Sandi https://bisnis.tempo.com 10/02/2014).

Berdasarkan pernyataan diatas bahwa kinerja manajer disebabkan karena akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan belum memadai. Dikatan demikian karena masalah yang terjadi tersebut merupakan masalah yang berhubungan langsung dengan anggaran perusahaan, dimana anggaran merupakan salah satu syarat diterapkannya akuntansi pertanggungjawaban (Alit Rubaedah 2017). Masalah tersebut menunjukan perlunya suatu perbaikan kinerja manajerial, sehingga diharapkan periode selanjutnya kinerja manajerial yang tidak terlalu bagus tidak terulang kembali, karena jika masalah tersebut terus kemabali terulang menyebabkan tujuan utama perusahaan yaitu untuk memperoleh laba secara maksimal, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, serta pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang sulit untuk dicapai. Salah satu solusi yang bisa ditempuh perusahaan untuk tetap bertahan dan berkembang adalah dengan menerapkan akuntansi pertanggungjawaban dengan lebih baik. Beperapa syarat

(4)

agar sistem akuntansi pertanggungjawaban berjalan dengan baik yaitu stuktur organisasi, anggaran, penggolongan biaya, sistem akuntansi, dan laporan pertanggungjawaban.

Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) mengemukakan memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atas laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) tahun 2015, opini tersebut diberikan setelah BPK menemukan 6 permasalahan dalam pemeriksaan LKPP 2015. Permaslahan tersebut gabungan ketidak sesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kelemahan sistem pengendalian internal, dan ketidak patuhan ketentuan perundang-undangan.Selain menghasilkan opini atas kewajaran laporan keuangan, hasil pemeriksaan BPK juga mengungkapkan temuan mengenai kelemahan sistem pengedalian intarnal (SPI), yakni Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang belum dikelola dengan baik, pertanggungjawaban belanja yang tidak lengkap, dengan pengelolaan persediaan yang masih lemah.Bukan hanya itu saja kelemahan SPI juga menyangkut selisih pencatatan serta fisik kas dan setara kas yang tidak dapat dijelaskan dan pengelolaan aset tetap yang belum memadai. ( Ronna Nirmala https://beritagar.id 2 /6/ 2016).

Berdasarkan pernyataan diatas yang telah dipaparkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban di PT PLN masih kurang efektif, serta sistem pengendalian internal di perusahaan tersebut masih lemah.

Beberapa peneliti terkait dengan penerapan akuntansi pertanggungjawaban pernah dilakukan sebelumnya. Chotimah, Sulistyo, and Rita Indah Mustikowati, (2014),” melakukan penelitian dengan judul “Analisis Penerapan Akuntansi

(5)

Pertanggungjawaban Sebagai Alat Ukur kinerja Manajerial”. Penelitian ini memberikan hasil bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang di ukur melaluai , pusat biaya , pendapatan , laba, dan investasi memiliki pengaruh terhadap kinerja manajerial.

Hasil penelitian Hilarius Prima dan Sari Widodo (2014) menyatakan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Posistif memiliki pengertian bahwa perubahan kinerja manajerial tersebut searah dengan perubahan penerapan akuntansi pertanggungjawaban, semakin tinggi penerapan akuntansi pertanggungjawaban maka kinerja manajerial semakin meningkat, demikian juga sebaliknya semakin menurunnya penerapan akuntansi pertanggungjawaban maka kinerja manajerial semakin menurun.

Berdasarkan uraian tersebut , penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul : “AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN, PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PT.PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT”.

1.2 Indentifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penilis mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Akuntansi pertanggungjawabannya pada PT PLN Distribusi Jawa Barat belum berjalan secara efektif dan maksimal di karena masih mengalami kerugian-kerugian dari tahun ke tahun dilihat dari laporan keuangan laba rugi.

(6)

2. Pengendalin internal pada PT PLN Distribusi Jawa Barat belum adanya pengawasan yang maksimal , sehingga pengendalian internalnya masih lemah.

3. Kinerja Manajerial pada PT.PLN Distribusi Jawa Barat masih kurang maksimal karena masih menglami kerurian dari tahun ke tahun.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka yang menjadi permaslahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana akuntansi pertanggungjawaban di PT. PLN Distribusi Jawa Barat ?

2. Bagaimana pengendalian internal di PT.PLN Distribusi Jawa Barat?

3. Bagaimana kinerja Manajeril di PT. PLN Distribusi Jawa Barat?

4. Seberapa besar pengaruh akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajerial PT.PLN Distribusi Jawa Barat?

5. Seberapa besar pengaruh pengendalian internal terhadap kinerja manajerial PT.PLN Distribusi Jawa Barat?

6. Seberapa besar pengaruh akuntansi pertanggungjawaban, pengendalian internal terhadap kinerja manajerial PT.PLN Distribusi Jawa Barat?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data serta memperoleh informasi mengenai akuntansi pertanggungjawaan , pengendalian internal terhadap kinerja manajerial. Dari data dan informasi tersebut akan digunakan untuk bahan analisa menyusun sikripsi yang merupakan salah satu

(7)

syarat bagi penulis untuk memperoleh siadang sarjana program studi akuntansi jenjang S1 Universitas BSI .

1.3.2 Tujuan Penelian

Tujuan penelitian secara khusus untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya.

1. Untuk mengetahui bagaimana akuntansi pertanggungjawaban di PT .PLN Distribusi Jawa Barat.

2. Untuk mengetahui pengendalian internal di PT.PLN Distribusi Jawa Barat.

3. Untuk mengetahui kinerja manajerial di PT. PLN Distribusi Jawa Barat.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh akuntani pertanggungjawaban terhadap kinerja manajerial PT.PLN Distribusi Jawa Barat.

5. untuk mengetahui sebearapa besar pengaruh pengendalian internal terhadap kinerja manajerial PT.PLN Distribusi Jawa Barat.

6. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh akuntansi pertanggungjawaban, pengendalian internal terhadap kinerja manajerial PT.PLN Distribusi Jawa Barat.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

1. Bagi Penulis

(8)

Dapat memberikan pemahaman dan menambah wawasan ilmu pengetahuan yang lebih baik mengenai akuntansi pertanggungjawaban , pengendalian internal terhadap kinerja manajerial.

2 . Pihak Lain

Sebagai sumber informasi dan bahan reverensi yang dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi pembaca.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat bagi perusahaan, sehingga dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam menjalankan aktivitas kedepannya untuk menerapkan akuntansi pertanggungjawaban, pengendalian internal, terhadap kinaerja manajerial pada PT PLN Distribusi Jawa Barat.

Hasil peneilitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang bermanfaat bagi perusahaan , sehingga dapat dijadikan bahan masukan bagi perusahaan dalam menjalankan aktivitas kedepanya untuk menerapkan akuntansi pertangggungjawaban , pengendalian internal , terhadap kinerja manajerial pada PT. PLN Distribusi Jawa Barat.

(9)

9

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan pengaruh komitmen organisasi, disipin kerja,

Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat bertujuan sebagai bahan acuan, masukan, dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang harus perusahaan lakukan untuk upaya meningkatkan