Nama : Alif Akbar Hidayatullah Arifin NIM : 230016301016
Rangkuman Pertemuan 7 : Non Tes dan Bentuk-Bentuknya
Instrumen non tes merupakan instrumen penilaian untuk memperoleh gambaran terutama mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian. Teknik nontes adalah alat penilaian yang digunakan tanpa melalui tes. Bentuk-bentuk non tes terdiri dari wawancara, observasi, kuesioner, studi kasus dan sosiometri (Mulyadi, 2010).
1. Observasi
Secara umum pengertian observasi adalah cara menghimpun bahan-bahanketerangan (data) yang dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena- fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Observasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang diamati, baikdalam situasi yang sebenarnya maupun situasi buatan (Sudijono, 2001). Contoh Observasi: Misalnya mengamati keadaan di kelas saat belajar kimia, apakah peserta didik tertarik atau tidak tertarik.
2. Wawancara
Wawancara dalam evaluasi merupakan lompatan dari hanya melihat manusia hanya sebagai obyek yang dapat dimanipulasi menjadi sarana pengetahuan yang dihasilkan di antara manusia.
Wawancara merupakan pertukaran pandangan antara dua orang atau lebih pada topik tertentu yang menjadi minat bersama, melihat interaksi manusia untuk menghasilkan pengetahuan, dan menekankan situasi sosial evaluasi (Rahman, 2022). Contoh wawancara :
No. Pertanyaan Alasan
1. Apakah kesulitan yang kamu hadapai dalam pembelajaran kimia
3. Kuesioner
Wawancara dan kuisioner memiliki keterkaitan yang sangat erat. Keterkaitan tersebut dapat ditunjukkan sebagai berikut. Untuk dapat melakukanwawancara dengan baik, seorang guru memerlukan alat, yaitu kuesioner, minimal dengan model pertanyaan fixed ended. Dalam evaluasi pendidikan, kuesioner direncanakan untuk memperoleh informasi dari para siswa (Sukardi, 2011). Contoh Kuesioner:
No. Pertanyaan Kategori
SS S KS TS
1. Saya senang belajar kimia
Kategori : SS (Sangat Setuju), S (Setuju), KS (Kurang Setuju) dan TS (Tidak Setuju) 4. Studi Kasus
Menurut Sugiyono (2010), studi kepustakaan (library research) adalah mengumpulkan data pustaka yang diperoleh dari berbagai sumber informasi kepustakaan yang berkaitan dengan obyek studi seperti melalui abstrak hasil studi, indeks, review, jurnal dan buku referensi Studi kepustakaan (literature review, literature research) (Faiqoh, 2010). Contoh Studi Kasus : Misalnya melakukan studi kasus untuk menentukan model pembelajaran yang cocok untuk peserta didik yang membutuhkan pendekatan saintifik dengan cara mencari jurnal, buku ataupun referensi lain yang yang mendukung.
5. Sosiometri
Salah satu cara untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyesuaikan dirinya, terutama hubungan sosial siswa dengan teman sekelasnya. Dengan teknik sosiometri dapat diketahui posisi seorang siswa dalam hubungan sosialnya dengan siswa lain. Misalnya diketahui siswa yang terisolasi dari teman-temannya, siswa yang paling disenangi teman-temannya, siswa yang akrab dengan beberapa siswa,, dan siswa yang memiliki hubungan mata rantai (Sudjana, 1985).
No. Nama Partisipasi/
Keterampilan Kerjasama Pemahaman Pengetahuan Ket.
1. Rafi
Rentang nilai 1-100
DAFTAR PUSTAKA
Faiqoh, Zamrotul. 2013. Analisis Peletakan Genetic Moment Sejarah Matematika Dalam Aktivitas Pembelajaran. Undergraduate Thesis. Surabaya: Uin Sunan Ampel Surabaya
Mulyadi. 2010. Evaluasi Pendidikan. Malang: UIN MALIKI Press.
Rahman, Abdul. 2022. Metode Evaluasi Ilmu Sosial. Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung.
Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Sukardi. 2011. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.