PENDAHULUAN
Perumusan Masalah
- Identifikasi Masalah
- Batasan Masalah
- Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka inti permasalahan dan pembahasan dalam penelitian ini adalah analisis biaya volume keuntungan pada PT.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Penelitian
LANDASAN PEMIKIRAN TEORITIS
Konsep Umum Strategi dan Tujuan Perencanaan Jangka Pendek
Perencanaan dan pengendalian keuangan melibatkan penggunaan berbagai proyeksi berdasarkan pengembangan proses umpan balik dan penyesuaian untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Perencanaan strategi keuangan dilakukan untuk mencapai profitabilitas yang tinggi, karena besar kecilnya keuntungan yang dicapai merupakan ukuran keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan. Untuk tujuan perencanaan jangka pendek, manajemen mungkin memperhatikan hubungan antara biaya, harga jual, dan volume penjualan.
Konsep Cost-Volume-Profit
Dalam analisis biaya-volume-keuntungan, biaya-biaya tersebut dapat diklasifikasikan menurut perilakunya dalam kaitannya dengan perubahan volume kegiatan, yaitu biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel (campuran). Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah secara total dan dalam jumlah aktivitas yang terbatas (kisaran relevan) seiring bertambahnya atau berkurangnya aktivitas bisnis. Biaya-biaya ini merupakan segala biaya yang bersifat menetap dan tidak dapat dikurangi untuk menjaga kemampuan perusahaan dalam batasnya.
Biaya variabel yang dimanipulasi adalah biaya yang input dan outputnya mempunyai hubungan yang erat dan nyata. Jika input (biaya) berubah, maka output akan berubah sebanding dengan perubahan input dan sebaliknya. Discretionary Variable Cost adalah biaya yang input dan outputnya berkaitan erat namun tidak nyata (buatan).
Unsur biaya tetap merupakan biaya minimum penyelenggaraan jasa, sedangkan unsur variabel merupakan bagian dari biaya semi variabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan.
Contoh: biaya listrik, air, gas, bensin, batu bara, peralatan, pemeliharaan, tenaga kerja tidak langsung tertentu, asuransi jiwa kelompok bagi karyawan, biaya pensiun, pajak penghasilan, biaya perjalanan dinas dan biaya hiburan. Dalam metode titik tertinggi dan terendah, elemen tetap dan elemen variabel suatu biaya dihitung menggunakan dua titik. Titik data (periode) dipilih dari data historis yang merupakan periode aktivitas tertinggi dan terendah.
Selama periode ini, jumlah biaya tertinggi dan terendah biasanya, namun tidak selalu, dianalisis. Jika periode tingkat aktivitas tertinggi atau terendah tidak bertepatan dengan titik biaya total tertinggi atau terendah, maka tingkat aktivitas tersebut harus dipilih karena aktivitas tersebut dianggap sebagai pemicu biaya. Periode tinggi dan periode rendah dipilih karena mewakili kondisi dari dua tingkat aktivitas terjauh.
Metode titik tinggi dan rendah ini sederhana, namun memiliki kelemahan yaitu hanya dua titik data yang digunakan untuk menentukan perilaku biaya, dan didasarkan pada asumsi bahwa titik data lainnya terletak pada garis lurus antara titik tinggi dan titik rendah. Karena hanya dua titik data yang digunakan, metode ini dapat menghasilkan perkiraan biaya tetap dan biaya variabel yang bias. Akibatnya, estimasi total biaya berdasarkan biaya tetap dan biaya variabel yang dihitung menggunakan metode ini umumnya kurang akurat dibandingkan estimasi yang diperoleh menggunakan metode lain yang menggunakan lebih banyak titik data.
Metode ini memungkinkan inspeksi visual terhadap data untuk menentukan apakah biaya tampak terkait dengan aktivitas ini dan apakah hubungannya mendekati linier. Namun analisis perilaku biaya dengan metode scatterplot dapat menjadi bias karena garis biaya yang digambarkan melalui tampilan data didasarkan pada interpretasi visual. Metode regresi kuadrat terkecil adalah metode yang memisahkan biaya semi variabel menjadi komponen biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan seluruh data.
Selain itu, untuk memperkirakan intersep (biaya tetap) dan kemiringan (biaya variabel per unit), program regresi kuadrat terkecil biasanya menawarkan sejumlah keuntungan statistik lainnya. Salah satunya adalah Adjusted R2 (koefisien determinasi yang telah ditentukan sebelumnya) yang digunakan untuk menentukan tingkat goodness of fit.
Adjusted R2 dapat memberikan informasi mengenai persentase variasi variabel terikat (biaya) yang disebabkan oleh variasi variabel bebas (aktivitas).
Analisis Cost-Volume-Profit
Hal ini dapat ditentukan pada grafik titik impas, yaitu pada titik perpotongan antara garis penjualan dan garis biaya total. Secara sederhana, grafik titik impas dapat menunjukkan hubungan antara volume produksi, biaya tetap, biaya variabel, margin penjualan, keuntungan dan kerugian. Jika kuantitas terjual menurun dari P4 ke P3, maka biaya tetap adalah tetap, biaya variabel menurun secara proporsional, dan laba menurun.
Berapa penurunan laba dapat dihitung, namun penjelasan ini hanya untuk menunjukkan bahwa total pendapatan marjinal atau kontribusi per unit menurun jika kuantitas yang terjual juga menurun. Jika jumlah penjualan turun ke OP2, maka total kontribusi hanya dapat digunakan untuk menutupi biaya tetap, sedangkan keuntungan menjadi nol. Jika kuantitas yang terjual kembali diturunkan menjadi OP1, maka total iuran juga berkurang bahkan tidak dapat digunakan untuk menutupi biaya tetap seluruhnya, melainkan hanya sebagian.
Shut Down Point adalah tingkat penjualan dimana seluruh pendapatan tunai dapat menutupi seluruh biaya tunai yang dikeluarkan. Perusahaan yang beroperasi di bawah titik impas masih dapat mengincar titik impas kas (SDP). Perusahaan yang beroperasi di bawah SDP harus menghentikan operasinya karena jumlah pendapatan yang diperoleh secara tunai tidak dapat menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan secara tunai (out-of-pocket cost) sehingga mengakibatkan kerugian tunai (cash loss).
Dalam keadaan seperti ini, perusahaan masih dapat bertahan walaupun dalam keadaan merugi, karena perusahaan mempunyai arus kas (Cash In Flow) yang besar. Tingkat leverage operasi adalah ukuran seberapa sensitif laba bersih terhadap perubahan penjualan. Leverage operasi adalah besaran yang menggambarkan perbandingan relatif antara biaya tetap dan biaya variabel dalam struktur biaya suatu perusahaan.
Jika terdapat dua perusahaan yang DOL = 3 x dan DOL = 6 x, maka yang lebih baik adalah perusahaan yang memiliki DOL = 3 x. Karena fluktuasi keuntungan dan kerugian DOL = 3 x tidak terlalu besar dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki DOL = 6 x.
Penelitian Terdahulu
Dengan analisis CVP, perusahaan dapat menentukan besar kecilnya Margin of Safety (MOS), Projected Sales (PS), Degree of Operating Leverage (DOL), komposisi penjualan (sales mix) dan menghitung besar kecilnya Break-even Point (SDP) perusahaan. ). ) yang berguna untuk kelangsungan usaha. Salah satu dasar analisisnya adalah untuk menentukan jumlah produksi atau jumlah penjualan dengan mudah dan akurat. Namun analisis BEP tidak dapat membantu manajemen perusahaan untuk menentukan volume produksi atau volume penjualan secara akurat.
Kerangka Pemikiran
ABC merupakan perusahaan yang baru didirikan pada awal tahun 2007 dan merupakan perusahaan yang saat ini sedang berkembang dan memerlukan perencanaan laba terutama dalam jangka pendek. Salah satu rencana dan pengendalian yang baik untuk memperoleh laba yang optimal dapat berupa penggunaan analisis biaya-volume-laba, yang memperhitungkan analisis titik impas, penjualan yang dianggarkan, margin keamanan, titik keluar, dan tingkat leverage operasi.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data
- Sumber Data
- Tehnik Pengumpulan Data
Penelitian dilakukan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan cara mencari, mempelajari, menelaah dan menelaah buku-buku dan literatur yang dapat dijadikan bahan rujukan berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Penelitian kepustakaan ini dilakukan untuk memperoleh landasan teori yang dapat dijadikan landasan pembahasan skripsi. Penelitian dilakukan dengan cara mengunjungi atau meninjau langsung perusahaan yang bersangkutan, dalam hal ini PT.
Wawancara yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan dan jawaban kepada pihak-pihak yang berkepentingan di dalam perusahaan. Observasi langsung (Observasi), observasi langsung dan inspeksi ke lokasi penelitian untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi dan aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penelitian yang dibahas.
Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya
Metode Analisis Data
- Teknik Pengolahan Data
- Teknik Analisis Data
Gambaran Umum
- Sejarah Perusahaan
- Stuktur Organisasi Perusahaan
Kegunaan mesin ini adalah untuk proses menakjubkan menggantung ayam hidup agar para karyawan dapat menyembelihnya secara halal. Setelah ayam dipotong dan dikeluarkan darahnya, ayam tersebut direbus dalam air panas menggunakan mesin Scholder ini. Manajer koordinator : mengkoordinasikan kegiatan pada setiap bagian koordinator dan bertanggung jawab kepada manajer produksi.
Sebelum menimbang ayam hidup, mereka beristirahat sejenak selama kurang lebih 30 menit – 1 jam untuk menghilangkan stress pada ayam hidup. Setelah itu leher dan kaki ayam dipotong, perutnya dipotong dan isi perutnya dikeluarkan, yang disebut karkas. Dalam melakukan analisis biaya-volume-keuntungan, perlu dilakukan pengelompokan biaya-biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan, berdasarkan perilaku biaya terhadap perubahan tingkat aktivitas, menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
Berdasarkan data biaya, penulis akan mengelompokkan biaya-biaya tersebut menjadi biaya tetap, biaya variabel, atau biaya campuran. Setelah data biaya digabungkan, terdapat biaya campuran yang harus dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel menggunakan metode regresi kuadrat terkecil. Dari analisa diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan biaya variabel sebesar 10% dan peningkatan laba sebesar 5% pada tahun 2009, setelah dilakukan analisis biaya, volume dan laba pada PT.
ABC belum mengklasifikasikan biaya berdasarkan perilaku biaya dalam kaitannya dengan perubahan tingkat aktivitas, dengan biaya yang diklasifikasikan menjadi biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel. Selain itu analisis biaya-volume-laba memberikan manfaat bagi perencanaan laba jangka pendek pada PT. Berdasarkan analisis biaya-volume-laba dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan biaya variabel sebesar 10% dan peningkatan laba sebesar 5% pada tahun 2009, setelah dilakukan analisis biaya-volume-laba pada PT.
Perusahaan harus mengklasifikasikan biaya dengan tepat menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Jika terdapat jenis biaya campuran, sebaiknya dipisahkan terlebih dahulu menjadi biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan metode terbaik yaitu metode regresi kuadrat terkecil.
Analisis CVP terhadap Perencanaan Laba pada PT. ABC
- Klasifikasi Biaya pada PT. ABC
- Penggunaan Analisis CVP pada PT. ABC
- Perencanaan Laba dengan menggunakan Analisis CVP pada PT. ABC
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran
Hal ini harus dilakukan agar hasil analisis yang dilakukan perusahaan, baik analisis biaya volume keuntungan maupun analisis lainnya, dapat memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan. Analisis CVP merupakan alat terbaik yang dapat digunakan manajemen untuk menentukan strategi jangka pendek perusahaan dan mengambil keputusan terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Setelah itu, hasil yang dicapai dapat terus dievaluasi dan dapat dilakukan koreksi jika terjadi penyimpangan.
Dalam melakukan perencanaan laba, perusahaan harus mampu menentukan strategi antara lain: keunggulan kompetitif dan kepemimpinan biaya dengan cara menurunkan biaya produksi, menaikkan harga jual dan meningkatkan volume penjualan.