Analisis dan Standarisasi Produk Zymuno (Jamu)
1. Identitas Produk
Nama dagang Zymuno.
Jenis Produk Jamu
Nama Produsen PT TRESNO JAMU INDONESIA Nomor Izin Edar TR236052421, Terbit: 2023-08-18 Gambar Produk
Bentuk Sediaan:
Cairan Obat Dalam Kemasan:
Dus, botol plastik @ 60, 130, dan 200 mL
2. Komposisi Dan Kandungan Bahan Alam
Nama Latin Tanaman Bagian yang
digunakan
Kandungan Senyawa Aktif
Curcuma Xanthorriza Rhizoma Ekstrak Rimpang Xanthorizol Curcuma Zedoaria Rhizoma Ekstrak Rimpang Zedoalaktan A
Mel Depuratum Ad Madu monosakarida (fruktosa
dan glukosa) dan disakarida
Moringa Oliefera Folium Ekstrak Daun Kuersetin Phyllanthus Niruri Herba Ekstrak Herba Filantin
3. Klaim Khasiat dan Pembuktian Ilmiah Klaim pada Kemasan
dan Leaflet
Secara tradisional membantu memelihara kondisi kesehatan pada penderita kanker
Justifikasi khasiat berdasarkan literatur
ilmiah atau farmakope/herbal
monografi
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dan temuputih (Curcuma zedoaria) termasuk tanaman herbal yang mempunyai potensi sebagai antitumor dan antikanker.
(Mohamad et al., 2024)
Phyllanthus niruri merupakan tanaman obat yang memiliki beberapa aktivitas farmakologi seperti antimikroba, antioksidan, antikanker, antiinflamasi, antiplasmodium,
antivirus, diuretik, hepatoprotektif, dan sebagai imunomodulator.(Hikmah & Triastuti, 2022)
Kandungan kimia P. niruri seperti flavonoid, lignan, terpenoid, dan alkaloid berperan penting pada aktivitas farmakologi P. niruri sebagai imunomodulator.
Uji in vitro dan in vivo menunjukkan bahwa P. niruri mampu meningkatkan aktivitas fagositosis dari makrofag, meningkatkan antibodi serum total, dan mengurangi inflamasi. Pengujian klinis membuktikan bahwa P. niruri memiliki aktivitas imunomodulator baik pada subjek uji sehat maupun pada pasien.(Hikmah & Triastuti, 2022)
Kelor dapat digunakan sebagai agen antikanker karena alami, dapat diandalkan dan aman pada konsentrasi yang ditetapkan. Penelitian telah menunjukkan bahwa kelor dapat digunakan sebagai agen anti neoproliferatif sehingga menghambat pertumbuhan sel kanker. Ekstrak larut dan pelarut daun kelor telah terbukti efektif memiliki aktivitas antikanker. (Najib & Andriani, 2020)
Ekstrak daun kelor dapat menghentikan produksi sitokin makrofag TNF-∝, IL-6 dan IL-8 yang mungkin disebabkan oleh asap rokok. Quercetin pada kelor memiliki 5 kali lebih banyak antioksidan daripada grapefruit dan okra dengan melawan sel kanker dan mengendalikan proses inflamasi.
(Najib & Andriani, 2020)
Madu adalah cairan manis alami yang dihasilkan oleh lebah dari nectar bunga dan sumber nabati lainnya. Madu kaya akan karbohidrat, yang sebagian besar terdiri dari monosakarida (fruktosa dan glukosa) dan disakarida, sehingga menjadikannya sumber energi yang berharga. Selain itu, madu mengandung nutrisi penting seperti protein, asam amino, vitamin, mineral, dekstrin, pigmen tumbuhan, dan komponen atmosfer. Per 100 gram, madu menyediakan protein, serat, kalsium, fosfor, zat besi, natrium, kalium, tembaga, seng, riboflavin (vitamin B2), niasin (vitamin B3), dan vitamin C.
Selain itu, madu juga mengandung mineral, enzim, flavonoid, dan senyawa fenolik, yang berkontribusi terhadap sifat antioksidan—baik enzimatik maupun non- enzimatik.
Manfaat kesehatan madu meliputi sifat antibakteri dan antiradangnya, kemampuannya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan efek antioksidannya, yang semuanya mendukung kesehatan secara keseluruhan.(Marza &
Rismayanthi, 2025)
4. Klasifikasi Produk Herbal
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan Jamu adalah salah satu bentuk obat tradisional.
Jamu harus memenuhi kriteria :
a) Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
b) Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris.
c) Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
d) Jenis klaim penggunaan harus diawali dengan kata- kata:” secara tradisional digunakan untuk …”.
e) Logo Jamu:
Dijelaskan juga melalui nomor regitrasinya : TR236052421
5. Standarisasi dan Mutu
1. Parameter Mutu Bahan Baku Ektrak a. Parameter Spesifik
- Profil senyawa Aktif (fingerprint) - Kadar senyawa aktif(HPLC, UV-Vis) - Profil Kromatografi (HPLC,TLC) b. Parameter Non Spesifik
- Kadar air
- Abu total, abu tidak larut asam - Logam berat, mikroba, residu pelarut - PH, viskositas, bau, warna
- Uji stabilitas ekstrak
Curcumae Xanthorrhizae Rhizomae Extractum(Silverman et al., 2023)
Kadar air Tidak lebih dari 10%
Abu total Tidak lebih dari 7,8%, Abu tidak larut asam Tidak lebih dari 1,6%
viskositas, bau, warna Ekstrak kental; warna kuning kecokelatan;
TR Menunjukkan bahwa produk tersebut adalah obat tradisional produksi dalam negeri.
23 Menandakan tahun pendaftaran, yaitu 2023.
6 Kode ini menunjukkan bentuk sediaan produk: Cairan
0524 Merupakan nomor urut produk yang terdaftar pada tahun tersebut.
2 Menunjukkan jenis atau macam kemasan. Kode ini dapat bervariasi tergantung pada volume atau bentuk kemasan produk.
1 Menunjukkan jenis pendaftar atau produsen. Kode ini dapat berbeda- beda tergantung pada kategori pendaftar, seperti pabrik farmasi, pabrik jamu, atau perusahaan jamu
bau khas; rasa pahit.
Curcuma Zedoaria Rhizoma Ekstrak
Kadar air Tidak lebih dari 14,0%, Abu total Tidak lebih dari 0,7%, Abu tidak larut asam Tidak lebih dari 0,3%.
viskositas, bau, warna Pemerian Ekstrak kental; warna kuning kecokelatan; bau khas; rasa pahit.
Moringa Oliefera Folium Ekstrak
Kadar air Tidak lebih dari 10,0%
Abu total Tidak lebih dari 9,0%, Abu tidak larut asam Tidak lebih dari 0,9%
Kadar flavonoid total Tidak kurang dari 6,30% dihitung sebagai kuersetin
viskositas, bau, warna Ekstrak kental; warna hijau kecokelatan;
bau khas; rasa pahit.
Phyllanthus Niruri Herba Ekstrak
Kadar air Tidak lebih dari 17,0%
Abu total Tidak lebih dari 8,7%, Abu tidak larut asam Tidak lebih dari 1,0%, Kandungan Kimia
Ekstrak Kadar flavonoid total Tidak kurang dari 3,20% dihitung sebagai kuersetin.
viskositas, bau, warna Ekstrak kental; warna hitam; tidak berbau;
rasa pahit.
2. Parameter Sediaan :
Parameter sediaan berdasarkan Peraturan BPOM Nomor 32 Tahun 2019 Parameter Umum Pasal 8:
a. Organoleptik b. Cemaran Mikroba c. Aflatoksin Total d. Cemaran Logam Berat e. Volume Terpindahkan
f. Penentuan Kadar Alkohol; dan/atau g. Ph.
h. Zat Tambahan
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2025). Cek Produk BPOM.
Diakses pada 14 Mei 2025, dari https://cekbpom.pom.go.id/
BPOM. (2019). Badan pengawas obat dan makanan republik indonesia Nomor 32 Tahun 2019 Tentang Persyaratan keamanan dan mutu Obat Tradisional. Bpom Ri, 11, 1–16.
Hikmah, U., & Triastuti, A. (2022). Mechanism and immunomodulator bioactive compounds of Phyllanthus niruri (meniran) Mekanisme dan senyawa bioaktif imunomodulator Phyllanthus niruri (meniran). Jurnal Ilmiah Farmasi (Scientific Journal of Pharmacy), 18(2), 205–218.
http://journal.uii.ac.id/index.php/JIF
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Farmakope Herbal Indonesia (Edisi ke-2). Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Marza, S., & Rismayanthi, C. (2025). The Effect of Giving Palm Sugar (Arenga Pinnata) and Honey (Mel Depuratum ) on Increasing Cardiorespiratory Endurance in Six Circles Football School Players. 4(2), 359–372
Mohamad, K., Aryani, N. S. M., Prasetyaningtyas, W. E., & Syahbirin, G. (2024). Efek Campuran Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dan Temuputih (Curcuma zedoaria) terhadap Toksisitas Akut pada Embrio Ikan Zebra. Jurnal Sain Veteriner, 42(2), 191. https://doi.org/10.22146/jsv.94142
Najib, S. Z., & Andriani, R. (2020). Pharmacological Activities of Moringa Oleifera.
Jurnal Info Kesehatan., 10(1), 231–235.
Silverman, M., Lee, P. R., & Lydecker, M. (2023). Formularies. Pills and the Public Purse , 97–103. https://doi.org/10.2307/jj.2430657.12