RESUME PROJECT BASED LEARNING ANALISIS DAN ESTIMASI BIAYA
MINGGU 2 KLASIFIKASI BIAYA
Oleh : Kelompok 1A
Anggota:
Athiya Aufa (2210932009) Ariiq Putra Kelana (2210932046) Nabila Naurah Fatima (2210933034)
Asisten Pembimbing:
M. Taufiq Ridha
LABORATORIUM BISNIS DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS
2024
BAB I
DESKRIPSI MASALAH
Bab ini berisikan tentang gambaran umum terkait perusahaan yang disajikan dalam bentuk latar belakang, rumusan masalah, serta tujuan penelitian.
1.1 Latar Belakang
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah istilah yang umum digunakan dalam lingkup ekonomi yang mengacu pada jenis usaha produktif yang dimiliki oleh individu atau perusahaan, sesuai dengan standar yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008. UMKM dapat mencakup usaha-usaha individu, rumah tangga, atau usaha kecil. Klasifikasi UMKM bergantung pada omzet pendapatan tahunan, jumlah total aset, dan jumlah karyawan yang terlibat dalam usaha tersebut.. UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan rumah tangga, dan memperkuat pertumbuhan ekonomi lokal. Pengelolaan keuangan yang baik penting untuk kesejahteraan UMKM, yang merupakan elemen penting dalam perekonomian. UMKM sering menghadapi tantangan keuangan seperti keterbatasan modal dan kurangnya pengetahuan tentang manajemen keuangan.
Namun, dengan pengelolaan keuangan yang efisien, UMKM dapat mengurangi risiko kebangkrutan, meningkatkan daya saing di pasar, dan mengatasi masalah likuiditas serta tantangan eksternal. Melalui analisis estimasi biaya terhadap UMKM tersebut dapat memperkenalkan tentang metode pengelolaan keuangan yang baik untuk UMKM. Sehingga bisa menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.
Salah satu UMKM yang kami analisis pada penelitian kali ini adalah Wan P erabot. Wan Perabot adalah UMKM yang bergerak di bidang produksi perabot, seperti pintu, kusen, dan jendela. UMKM wan perabot menghadapi tantangan besar terkait efisiensi produksi mereka. Biaya produksi yang tinggi mengakibatkan harga jual perabot menjadi terlalu tinggi, sehingga minat pembeli menjadi rendah.
Akibatnya, keuntungan yang diperoleh oleh UMKM tersebut belum mencapai potensi maksimalnya. Penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak wan perabot untuk menyelesaikan masalah ini dengan melakukan analisis estimasi biaya yang cermat. Dengan memahami lebih baik faktor-faktor yang memengaruhi biaya produksi, UMKM wan perabot dapat mengidentifikasi area-area di mana mereka dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya produksi, dan akhirnya menetapkan harga jual yang lebih kompetitif. Melalui pendekatan ini, diharapkan bahwa UMKM wan perabot dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar serta meningkatkan profitabilitas usaha mereka.
Wan Perabot adalah sebuah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang beroperasi di sektor produksi perabotan. Terletak di Jalan Raya Gadut, Bandar Buat, Kota Padang, perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1996. Inspirasi untuk m endirikan UMKM Wan Perabot berasal dari Pak Erwan, pendiri yang memiliki kegemaran dalam pembuatan dan perbaikan perabotan di rumahnya. Beliau telah mengasah keterampilannya selama bertahun-tahun, bahkan telah menempuh pendidikan di Sekolah Teknik Menengah (STM) 1 Padang, yang memberikan pondasi teknis yang kuat. Kombinasi antara keahlian praktis dan pengetahuan teknis yang diperolehnya mendorongnya untuk mengambil langkah berani membuka usaha perabotan di sekitar lingkungannya. Dengan keterampilan yang teruji dan motivasi yang kuat, Wan Perabot terus mengukir jejaknya dalam dunia industri perabotan lokal, menyediakan produk berkualitas yang memenuhi kebutuhan dan preferensi pelanggan.
Struktur organisasi UMKM Wan Perabot terdiri dari owner, yaitu Pak Erwan, yang memiliki peran penting dalam mengatur keuangan perusahaan serta mengawasi jalannya operasional. Selain Pak Erwan, terdapat empat orang karyawan yang turut berkontribusi dalam proses produksi perabot. Salah satunya adalah seorang karyawan yang bertanggung jawab dalam proses pengamplasan, memastikan kualitas permukaan perabot sesuai standar. Selain itu, ada dua karyawan lagi yang bertugas dalam proses pemotongan material, menjaga
keakuratan dan ketepatan ukuran dalam pembuatan produk. Sementara itu, satu karyawan lainnya fokus pada proses assembly, menggabungkan berbagai komponen menjadi produk perabot yang utuh. Berikut merupakan struktur organisasi UMKM Wan Perabot.
Gambar 1.1 Struktur Organisasi UMKM Wan Perabot
Proses produksi UMKM adalah serangkaian langkah untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi. Tujuannya adalah menciptakan produk berkualitas, efisien dalam penggunaan sumber daya, memenuhi kebutuhan pasar, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan proses produksi yang baik, UMKM dapat meningkatkan daya saing, pendapatan, menciptakan lapangan kerja, serta memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi. Wan Perabot memiliki proses produksi yang terperinci untuk pembuatan jendela, kusen, dan pintu. Pak Erwan, sebagai pemilik usaha, mengelola keuangan usaha dan mengoordinasikan tim produksi. Proses dimulai dengan pengadaan bahan mentah seperti kayu yang berkualitas. Setelah itu, dua karyawan bertanggung jawab untuk memotong bahan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, termasuk ukuran dan desain yang telah dipilih oleh pelanggan. Tahap selanjutnya adalah pengamplasan untuk menghaluskan permukaan dan memastikan keakuratan dimensi. Proses assembly dilakukan oleh satu karyawan lainnya, di mana ia merakit bagian-bagian yang telah dipersiapkan menjadi jendela, kusen, atau pintu sesuai dengan kebutuhan. Setelah selesai dirakit, dilakukan pemeriksaan (Quality Control) untuk memastikan bahwa produk memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan sebelum dikirim kepada p
elanggan. Setelah dilakukan pemeriksaan, produk yang sudah jadi dikirim kepada konsumen. Berikut merupakan bentuk salah satu produk yang diproduksi oleh Wan Perabot.
Gambar 1.2 Produk Pintu
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan penelitian yang telah dilakukan, peneliti merumuskan masalah yang akan dibahas mengenai Analisis dan Estimasi Biaya dari UMKM Wan Perabot. Rumusan masalah yang didapatkan sebagai berikut.
1. Bagaimana job analysis dari UMKM Wan Perabot?
2. Bagaimana klasifikasi biaya dari UMKM Wan Perabot?
3. Bagaimana perhitungan perkiraan biaya overhead Pabrik dari UMKM Wan Perabot?
4. Bagaimana cara menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) per unit produk dan Harga Pokok Penjualan (HPPEN) di Wan Perabot?
5. Bagaimana cara menentukan Break Even Point dan menganalisis laba rugi di Wan Perabot untuk mengetahui apakah usaha sudah mencapai titik impas dan apakah mengalami keuntungan atau kerugian?
1.3 Tujuan
Setelah meneliti data dan temuan dari riset yang telah dikumpulkan, peneliti mengenali isu-isu terkait dengan analisis dan estimasi biaya di Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Wan Perabot. Berdasarkan analisis tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui job analysis dari UMKM Wan Perabot 2. Memahami klasifikasi biaya dari UMKM Wan Perabot.
3. Mengetahui perhitungan perkiraan biaya overhead Pabrik dari UMKM Wan Perabot.
4. Mengetahui cara menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) per unit produk dan Harga Pokok Penjualan (HPPEN) di Wan Perabot.
5. Mengetahui cara menentukan Break Even Point dan menganalisis laba rugi di Wan Perabot untuk mengetahui apakah usaha sudah mencapai titik impas dan apakah mengalami keuntungan atau kerugian.
BAB II
PENYELESAIAN MASALAH 2.1 Job Analysis
Bagian ini akan membahas deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan dari anggota tim UMKM Wan Perabot yang terdiri dari 4 orang. Struktur organisasi UMKM Wan Perabot dipimpin oleh pemiliknya, yaitu Pak Erwan, yang memiliki peran kunci dalam mengelola keuangan perusahaan serta mengawasi operasionalnya. Selain Pak Erwan, ada empat karyawan lain yang turut berperan dalam proses produksi perabot. Deskripsi pekerjaan memegang peranan penting sebagai panduan bagi karyawan dalam meniti tugas dan tanggung jawab mereka.
Fungsi utamanya adalah untuk mengklarifikasi peran masing-masing karyawan, memudahkan proses perekrutan, dan merancang program pelatihan. Dengan demikian, deskripsi pekerjaan tidak hanya mengurus karyawan saat ini, tetapi juga menjadi pijakan bagi perkembangan organisasi dan karier karyawan ke depannya.
Di UMKM Wan Perabot, satu karyawan bertanggung jawab atas proses pengamplasan untuk memastikan kualitas permukaan perabot sesuai standar. Selain itu, dua karyawan lainnya bertugas dalam pemotongan material untuk memastikan keakuratan dan ketepatan ukuran dalam pembuatan produk. Seorang karyawan lainnya fokus pada proses perakitan, menggabungkan berbagai komponen menjadi produk perabot yang lengkap. Deskripsi pekerjaan dari karyawan UMKM Wan Perabot dapat ditemukan dalam Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Job Description
Jabatan Job Description
Menjalankan dan memimpin UMKM.
Menentukan segala kebijakan dan pengambilan keputusan UMKM.
Mengendalikan UMKM dan mengawasi karyawan dalam melaksanakan tugasnya.
Melaksanakan dan mengesahkan transaksi penjualan hasil produksi.
Mencatat pengeluaran dan penerimaan kas untuk keperluan operasional.
Menerima pembayaran atas pembelian barang pelanggan.
Mengukur kayu sesuai dengan ukuran pintu dan kusen jendela yang akan diproduksi.
Memotong kayu sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
Divisi Pengamplasan Mengamplas permukaan kayu agar rata.
Divisi Assembly Menggabungkan komponen-komponen yang telah di potong sesuai ukuran oleh divisi pemotongan.
Owner
Divisi Mengukur dan Memotong Kayu
Pekerjaan-pekerjaan yang terdapat pada perusahaan memiliki kualifikasi atau spesifikasi yang harus terpenuhi agar dapat menjalankan perusahaan dengan baik. Berikut merupakan job specification dari UMKM Wan Perabot pada Tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2 Job Spesification
Jabatan Job Spesification
Dapat menganalisis kondisi keuang perusahaan, mengidentifikasi resiko, dan menyarankan tindakan perbaikan.
Dapat mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko keuangan yang mungkin mempengaruhi perusahaan.
Dapat membantu dalam penyusunan anggaran tahunan dan mengelola anggaran keuangan perusahaan.
Dapat memantau arus kas perusahaan dan mengembangkan strategi untuk memastikan likuiditas yang memadai.
Dapat melakukan analisis keuangan untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis.
Menguasai alat-alat pengukuran seperti penggaris, pengukur sudut, atau meteran pita.
Mengetahui prosedur keselamatan kerja dalam penggunaan alat-alat pemotongan kayu dan perlindungan pribadi.
Mampu mengatasi masalah yang mungkin timbul selama proses pengukuran dan pemotongan kayu.
Memiliki pengetahuan tentang berbagai jenis bahan perabotan dan teknik pengamplasan.
Memiliki keterampilan dalam menggunakan alat dan peralatan pengamplasan.
Mengetahui pemahaman tentang prosedur keselamatan kerja yang relevan.
Memiliki kemampuan untuk bekerja secara detail-oriented dan memperhatikan kualitas hasil akhir.
Memiliki kemampuan membaca dan memahami gambar teknis.
Memiliki keterampilan dalam menggunakan alat-alat tangan dan mesin yang diperlukan untuk merakit dan memasang perabotan.
Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan cepat dan efisien tanpa mengorbankan kualitas kerja.
Owner
Divisi Mengukur dan Memotong Kayu
Divisi Pengamplasan
Divisi Assembly
2.2 Klasifikasi Biaya
Bagian ini memaparkan secara lebih jelas jenis-jenis biaya yang terdapat pada Wan Perabot. Biaya-biaya yang akan dijelaskan meliputi biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, serta biaya produksi produk.
2.2.1 Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pembayaran gaji tenaga kerja di Wan Perabot. Berikut merupakan rincian biaya tenaga kerja Wan Perabot.
Tabel 2.3 Biaya Tenaga Kerja
Bagian Pekerjaan Jumlah Pekerja Gaji Pekerja/Bulan Total Mengukur dan Memotong Kayu 1 Rp800.000 Rp800.000
Mengamplas Kayu 1 Rp400.000 Rp400.000
Assembly 2 Rp500.000 Rp1.000.000
Rp2.200.000 Total
2.2.2 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
UMKM WAN Perabot tidak menggunakan tenaga kerja tidak langsung sehingga untuk biaya tenaga kerja tidak langsung Rp 0.
2.2.3 Biaya Bahan Baku Langsung Tidak Langsung
Bahan baku yang digunakan untuk membuat jendela kaca dan pintu panil ganda adalah kayu, kaca, cat, serta furnish. Berikut rincian bahan baku langsung UMKM WAN Perabot pada Tabel 2.4 berikut.
Tabel 2.4 Biaya Bahan Baku Langsung
Bahan Bahan/Bulan Satuan Harga Satuan Harga/Bulan Kayu 9,5 Kubik Rp5.200.000 Rp49.000.000 Kaca 25 Lembar Rp100.000 Rp2.500.000
Cat 3 Kaleng Rp95.000 Rp285.000
Furnish 3 Kaleng Rp45.000 Rp135.000
Rp51.920.000 Total
2.2.4 Biaya Bahan Baku Tidak Langsung
Bahan baku tidak langsung yang dibutuhkan UMKM WAN Perabot untuk memproduksi pintu panil ganda dan konsen jendela yaitu paku, lem, dan dempul dengan persediaan setiap bulanya sebanyak 6 kg, 8 kaleng, dan 11 botol. Berikut rincian biaya bahan baku tidak langsung untuk konsen jendela dan pintu panil ganda pada Tabel 2.5 berikut.
Tabel 2.5 Biaya Bahan Baku Tidak Langsung
Bahan Bahan/Bulan Satuan Harga Satuan Harga/Bulan
Paku 6 Kg Rp58.000 Rp348.000
Lem Kayu 11 Botol Rp15.000 Rp165.000
Dempul 8 Kaleng Rp49.000 Rp392.000
Rp905.000 Total
2.2.5 Biaya Administrasi dan Umum
Keperluan administrasi dan umum UMKM WAN Perabot terdiri dari listrik, makan dan minum pekerja dan transportasi. Berikut dengan rincian biaya administrasi dan umum seperti pada Tabel 2.6 berikut.
Tabel 2.6 Biaya Administrasi dan Umum
Biaya Jumlah Satuan Harga
Listrik 2000 Bulan (Watt)/kWH Rp2.700.000 Makan dan Minum 4 Bungkus Rp1.600.000
Transportasi 20 Liter Rp136.000
2.2.6 Biaya Aset
UMKM WAN Perabot dalam memproduksi pintu panil ganda dan konsen jendela membutuhkan beberapa alat, seperti gergaji kayu, mesin profil kayu, mesin planner, dll. Berikut rincian biaya aset atau pengadaan alat seperti pada Tabel 2.7 berikut.
Tabel 2.7 Biaya Aset
Aset Jumlah Satuan Harga/Unit Total Harga Mesin Profil Kayu 1 Unit Rp1.600.000 Rp1.600.000 Gergaji Kayu 2 Unit Rp200.000 Rp400.000 Mesin Planner 2 Unit Rp325.500 Rp651.000 Gergaji Ukir 1 Unit Rp275.000 Rp275.000 Impak Drill 1 Unit Rp400.000 Rp400.000 Gerinda Elektrik 1 Unit Rp168.000 Rp168.000
2.3 Penyusutan
Subab ini merupakan bagian yang memberikan data-data terkait biaya asset yang dimiliki oleh Wan Perabot. Aset yang dimiliki memiliki nilai penyusutannya masing-masing. Adapun untuk mengetahui nilai residu dari asset Wan Perabot, digunakan rumus tertentu untuk mencarinya. Tabel 2.7 berikut adalah biaya aset yang dimiliki oleh Wan Perabot.
2.3.1 Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
Tabel 2.8 Biaya Penyusutan Metode Garis Lurus
Metode penyusutan garis lurus adalah salah satu cara penyusutan dengan mengurangi nilai aset dengan membagi harga beli aset dengan umur ekonomisnya.
Dengan demikian, jumlah pengurangannya tetap sama setiap tahun atau periode.
Penulis memilih metode penyusutan garis lurus untuk UMKM "WAN perabot"
karena kepraktisan dan konsistensinya. Dengan menggunakan metode ini, kita dapat dengan mudah menghitung biaya penyusutannya dikarenakan tidak pada metode garis lurus, hanya dibutuhkan data-data yang dasar saja. Selain itu, metode garis lurus juga sesuai dengan jenis aset yang dimiliki oleh UMKM "WAN perabot", memastikan bahwa nilai aset tersebut terdepresiasi secara merata selama umur ekonomisnya.
2.3.2Metode Saldo Menurun
Tabel 2.9 Biaya Penyusutan Profil Kayu
Tabel 2.10 Biaya Penyusutan Gergaji Kayu
Tabel 2.11 Biaya Penyusutan Mesin Planner
Tabel 2.12 Biaya Penyusutan Gergaji Ukir
Tabel 2.13 Biaya Penyusutan Impak Drill
Tabel 2.14 Biaya Penyusutan Gerinda Elektrik
DAFTAR PUSTAKA
Nuramalia Hasanah, S.E., Ak, M., Muhtar, S., Indah Muliasari, S.E. and Ak, M., 2019. Mudah Memahami Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
uwais inspirasi indonesia.
Widodo, I.H.D.S., 2020. Manajemen Kinerja Kunci Sukes Evaluasi Kerja. Cipta Media Nusantara (CMN).