• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ESTIMASI HARGA LAHAN ... - E-Jurnal UNSAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS ESTIMASI HARGA LAHAN ... - E-Jurnal UNSAM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS ESTIMASI HARGA LAHAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KECAMATAN DAYEUHKOLOT

KABUPATEN BANDUNG

Yusifa Muzri1, Lili Somantri2, Iwan Setiawan3

1,2,3Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Universitas Pendidikan Indonesia

1[email protected]

INFO ARTIKEL ABSTRAK

Riwayat Artikel: Abstract: The high changes in land values and land use unwittingly continue to increase along with the increasing demand for land. The condition of the land in Dayeuhkolot District was initially used for agricultural land then became the residential sector, industry and so on.

Seeing these conditions, it is necessary to map land price estimates.

Mapping of land price estimates is certainly influenced by certain factors such as land use (rice fields, settlements, plantations), positive accessibility (roads, government), negative accessibility (rivers, industry, and cemeteries). In this study, using a Geographic Information System, all parameters are processed using the Scoring (Weighting) technique and then through the Overlay and Buffering stages. The purpose of this study is to determine the price of land with the final result in the form of an Estimation Map of Land Prices in Dayeuhkolot District.

Abstrak: Tingginya perubahan nilai lahan dan penggunaan lahan tanpa disadari terus meningkat seiring dengan bertambahnya kebutuhan penduduk akan lahan. Kondisi lahan di Kecamatan Dayeuhkolot awalnya digunakan untuk lahan pertanian kemudian menjadi sektor permukiman, industri dan lain sebagainya. Melihat kondisi tersebut maka perlu pemetaan perkiraan harga lahan, Pemetaaan perkiraan harga lahan tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu seperti Penggunaan lahan (sawah, permukiman, perkebunan), Aksesibilitas positif (jalan, pemerintah), Aksesibilitas negatif (Sungai, Industri, dan Pemakaman).

Pada penelitian ini memanfaatkan Sistem Informasi Geografis, Semua parameter di proses menggunakan teknik Scoring (Pembobotan) dan pengharkatan kemudian melalui tahapan Overlay dan Buffering. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui harga lahan dengan hasil akhir berupa Peta Estimasi Harga Lahan di Kecamatan Dayeuhkolot.

Dikirim Disetujui Diterbitkan

: : :

20-10-2021 19-12-2021 31-01-2022

Kata kunci:

Kata kunci: Estimasi Harga Lahan, Pemetaan, Sistem Informasi Geografis

PENDAHULUAN

Teknologi Informasi pada masa sekarang sudah berkembang dengan pesat seiring dengan kebutuhan manusia, termasuk dalam hal harga lahan. Perkembangan tekhnologi informasi yang dimaksud disini adalah berupa Sistem, Salah satunya Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan hal berkembang nya SIG maka banyak sekali intansi atau lembaga pemerintahan yang memanfaatkan dalam hal pengambilan

keputusan atau sebagai bahan data informasi bagi khalayak ramai.

Bahwa penggunaan lahan itu sangat penting dan perlu di analisis dengan SIG untuk mengetahui perkiraan harga lahan yang ada di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.

Pemetaan perkiraan harga lahan yang terdiri dari beberapa parameter yaitu penggunaan lahan, aksesibilitas lahan positif, aksesibilitas lahan negatif. Penggunaan lahan yaitu salah satu parameter penting untuk menentukan

(2)

perkiraan harga lahan yaitu berupa sawah, pemukiman, perkebunan, dan tegalan.

Aksesibilitas lahan positif yaitu parameter yang memiliki nilai lahan tinggi serta berpengaruh secara positif seperti jalan arteri, jalan kolektor, lembaga pemerintahan bahkan niaga atau pendidikan. Aksesibilitas lahan negatif yaitu parameter yang memiliki nilai lahan yang rendah serta berpengaruh secara negatif seperti sungai, industri, pemakaman.

Parameter - parameter tersebut merupakan faktor utama untuk penentuan harga lahan suatu daerah.

Dari penelitian mengenai analisis harga lahan yang menggunakan sistem informasi geografis dapat menjadi informasi yang penting selain untuk instansi sebagai bahan pertimbangan keputusan tetapi juga untuk memudahkan masyarakat dalam mencari alternatif daerah untuk dijadikan sebagai pemukiman ataupun pusat kegiatan lain seperti kegiatan perdagangan, jasa, maupun ekonomi lainnya. Oleh karena itu perlu sekali adanya kajian mengenai estimasi harga lahan menggunakan Sistem Informasi Geografis.

Rumusan Masalah

Adapun masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

A. Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap harga lahan di kawasan Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung?

B. Bagaimana peta parameter dan perkiraan harga lahan di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

A. Untuk menganalisis parameter perkiraan harga lahan di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.

B. Untuk menganalisis peta perkiraan harga lahan di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.

STUDI LITERATUR Lahan

Lahan (Land) merupakan salah satu komponen biosfer di permukaan bumi yang dianggap tetap atau bersifat siklis. Lahan juga bagian dari bentang alam (Landscape) yang mencakup lingkungan fisik termasuk iklim, topografi, hidrologi dan keadaan vegetasi

alami yang semuanya secara potensial berpengaruh terhadap penggunaan lahan.

Lahan banyak sekali dibutuhkan oleh manusia sebagai komoditas untuk dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan seperti pembangunan permukiman, industri, pemerintahan, pendidikan dan sebagainya.

Namun seiring berkembang nya zaman dan semakin tinggi kebutuhan akan lahan, maka harga lahan akan semakin tinggi ditambah ditunjang dengan aksesibilitas atau fasilitas yang memadai. Terlebih pertimbangan dari jarak dan kualitas lingkungan akan mempengaruhi harga lahan pada beberapa lokasi, Karena dengan jarak yang mudah dijangkau maka akan mempermudah aktivitas yang dilakukan masyarakat dan kualitas lingkungan akan mempengaruhi kepada area kepadatan rumah, kondisi permukiman dan lain – lain yang menimbulkan kenyamanan.

Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa perangkat seperti perangkat lunak atau software dan perangkat keras atau hardware.

Sistem Informasi Geografis (SIG) sistem informasi spasial yang banyak digunakan untuk memeriksa, mengumpulkan, menganalisa, mengintegrasikan informasi – informasi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi. Istilah SIG gabungan dari beberapa unsur pokok seperti sistem, informasi dan geografis. SIG terus berkembang dengan kemajuan zaman dan mengikuti arus sebagai salah satu tekhnologi yang banyak dibutuhkan manusia.

Sistem Informasi Geografis banyak digunakan untuk berbagai keperluan instansi di berbagai bidang ilmu terapan seperti teknisi, manajemen sumber daya alam, manajemen aset, pendidikan, kajian masalah lingkungan, perencanaan wilayah, dan mitigasi bencana.

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian

Penelitian yang dilakukan Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Kecamatan Dayeuhkolot merupakan sebuah wilayah administratif yang cukup padat, Setelah mengalami pemekaran desa/kelurahan Kecamatan Dayeuhkolot memiliki luas desa sekitar 1.125 Ha dengan beberapa bagian desa

(3)

yang terbagi – bagi. Adapun batas wilayah administratif sebagai berikut.

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung.

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung.

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung.

Penelitian ini mengkaji studi pustaka yaitu kajian teoritis dan referensi lain yang berhubungan dengan tema penelitian, Studi literatur berupa kajian ilmiah baik dari jurnal ataupun skripsi, Lalu metode pembobotan pada setiap parameter, Skoring atau pengharkatan dan tahapan Buffering dengan menggunakan software Arcgis 10.4.

Alat dan Bahan

Sementara untuk sumber data dan alat yang mendukung penelitian ini yaitu sumber data SHP tiap parameter dan SHP Kecamatan Dayeuhkolot dari website Badan Informasi Geospasial, Inageoportal dan dianalisis menggunakan ArcGis10.4.

Analisis Data

Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu:

1. Mencari dan menyiapkan data

Data yang diperlukan berupa Shapfile dari Badan Informasi Geospasial wilayah Kecamatan Dayeuhkolot untuk di analisis menjadi tiap parameter.

2. Pemrosesan dan Data

Tiap parameter seperti parameter penggunaan lahan, aksesibiltas positif dan aksesibilitas negatif di proses dengan memberikan skor, harkat dan pembobotan, setelah ini tahapan buffering, dan seluruh parameter di overlay.

Gambar 1. Peta Administrasi

(4)

3. Hasil akhir atau output

Setelah seluruh parameter di overlay lalu dengan tahapan union dan pembuatan peta akhir yaitu peta estimasi harga lahan.

Berikut beberapa ketentuan pengharkatan tiap parameter – parameter:

Tabel.1. Klasifikasi dan harkat penggunaan lahan

No. Penggunaan Lahan. Kelas. Harkat.

1. Perdagangan dan jasa. I 4

2. Permukiman dan industri. II 3

3. Lahan kosong. III 2

4. Sawah dan tegalan. IV 1

Sumber: Hidayati 2013 dalam Yuliawati,2020.

Tabel.2. Klasifikasi dan harkat aksesibilitas lahan positif

No. Akesibilitas lahan positif. Kriteria (m). Kelas. Harkat.

1. Jarak terhadap jalan arteri.

<50 50-150 150-500

>500

I II III IV

4 3 2 1

2. Jarak terhadap jalan kolektor.

<50 50-150 150-500

>500

I II III IV

4 3 2 1

3. Jarak terhadap jalan lokal.

<50 50-150 150-500

>500

I II III IV

4 3 2 1 4. Jarak terhadap jalan lembaga

pemerintah.

<200 200-500

>500

I II III

3 2 1 5. Jarak terhadap jalan lembaga

pendidikan.

<200 200-500

>500

I II III

3 2 1 Sumber: Hidayati 2013 dalam Yuliawati, 2020.

Tabel.3. Klasifikasi dan harkat aksesibilitas lahan negatif No. Aksesibilitas lahan negatif. Kriteria

(m). Kelas. Harkat.

1. Jarak terhadap sungai. <200.

>200.

I II

2 1 2. Jarak terhadap industri. <200.

>200.

I II

2 1 3. Jarak terhadap kuburan. <200.

>200.

I II

2 1 Sumber: Hidayati 2013 dalam Yuliawati 2020.

(5)

Tabel.4. Nilai bobot faktor penentu harga lahan

No. Faktor penentu. Nilai bobot.

1. Penggunaan lahan. 3

2. Aksesibilitas positif. 2

3. Aksesibilitas negatif. -1

4. Fasilitas umum. 1

Sumber: Febrianti, 2017

HASIL DAN PEMBAHASAN 1) Parameter Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan atau land use merupakan suatu intervensi dari makhluk hidup terutama manusia dalam memanfaatkan lahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan bersifat dinamis. Lahan biasanya dimanfaatkan oleh manusia untuk penggunaan lahan pertanian dan penggunaan lahan bukan pertanian, Seperti dimanfaatkan untuk tegalan, sawahm kebun dan lain – lain. Lahan juga dapat dimanfaatkan untuk lahan permukiman, industri dan lain – lain.

Untuk pembuatan peta estimasi nilai lahan, di butuhkan peta parameter penggunaan lahan.

Di daerah Kecamatan Dayeuhkolot ini penggunaaan lahan nya banyak digunakan untuk sawah dan pemukiman, sisa lahan lainnya digunakan untuk perkebunan.

2) Parameter Aksesibilitas Positif Jaringan Jalan

Jaringan jalan merupakan faktor penentu tinggi nya harga lahan, karena semakin dekat dengan jalan terutama jalan utama maka akan mempermudah aktivitas masyarakat dan kondisi jalan juga menentukan tingakatan kenyamanan para pengguna jalan, dan ketersediaan sarana angkutan umum akan mempermudah aktivitas dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pemerintahan

Lembaga pemerintahan juga merupakan salah satu faktor pengaruh dalam harga lahan, Karena dengan adanya lembaga pemerintahan yang dekat maka akan mempermudah masyarakat mengurus kepentingan arsip seperti kantor camat, bank, desa dan lain – lain.

Dari hasil skoring, pengharkatan dan buffering dapat disimpulkan bahwa lembaga pemerintahan dengan jarak terdekat banyak terdapat di kawasan yang banyak permukiman atau tempat kegiatan yang mudah dijangkau oleh masyarakat.

3) Parameter Aksesibilitas negatif Sungai

Biasanya masyarakat akan memilih lahan terutama untuk permukiman yang jauh dari sungai, karena menghindari banjir atau dampak yang menimbulkan kerugian.

Sehingga sungai sendiri menjadi parameter negatif terhadap suatu lahan.

Dari hasil buffering, dapat disimpulkan memang Kecamatan Dayeuhkolot dialiri beberapa sungai salah satunya sungai Citarum yang daerah hulu nya di kawasan Pangalengan sehingga daerah Dayeuhkolot terkenal dengan daerah yang sering terjadi banjir.

Industri

Industri menjadi salah satu parameter negatif karena menyebabkan polusi atau sumber pencemaran lainnya yang merugikan masyarakat, Sehingga masyarakat biasanya memilih lahan terutama untuk permukiman yang jauh dari kawasan industri.

Kecamatan Dayeuhkolot merupakan kawasan yang banyak industri atau pabrik mulai dari pabrik textile, pabrik bahan baku makanan dan lain sebagainya hal tersebut memberikan dampak positif sehingga masyarakat sekitar tidak menjadi pengangguran, Namun memberikan dampak negatif baik polusi atau pencemaran lingkungan dan kemacetan jalan.

(6)

Gambar 2. Peta penggunaan lahan

Gambar 3. Hasil buffer jalan

(7)

Gambar 4. Hasil buffer sungai

Gambar 5. Hasil buffer industri

(8)

Pemakaman

Pemakaman menjadi parameter aksesibilitas negatif untuk lahan salah satu alasan nya karena faktor kenyamanan dan faktor psikologis masyarakat, biasanya masyarakat akan memilih lahan yang kawasan nya jauh dari pemakaman.

Pemakaman memang tersebar di beberapa Desa di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot namun adanya di wilayah perkampungan , Di kawasan perumahan jarang terdapat pemakaman. Sehingga lahan perumahan harga nya lebih tinggi daripada permukiman biasa.

Perkiraan Harga Lahan

Penelitian ini sangat diperlukan tentunya untuk mengetahui harga lahan di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot, mengingat walaupun beberapa kawasan di Dayeuhkolot sering terjadi banjir, lalu banyak industri yang bisa membuat kemacetan dan pencemaran lingkungan tetapi masih banyak orang yang memilih lahan di Dayeuhkolot terutama untuk

permukiman terlihat dengan banyak perumahan

Pemetaan harga lahan menggunakan parameter penggunaan lahan yaitu sawah permukiman dan perkebunan dengan masing – masing memiliki kelas dan harkat, Selain penggunaan lahan parameter lainnya yaitu aksesibilitas

lahan positif seperti jalan, jarak terhadap pendidikan dengan kriteria yaitu dari <50, 50- 150, 150-500 >500 dengan kelas dan harkat yang sudah ditentukan.

serta parameter aksesibilitas lahan negatif seperti industri, sungai dan pemakaman dengan kriteria <200,>200 yang masing – masing nya memiliki kelas dan harkat yang sudah ditentukan.

Berikut dilampirkan gambar hasil peta estimasi harga lahan di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung pada gambar 8.

Gambar 6. Hasil buffer pemakaman

(9)

Gambar 7. Peta Estimasi Harga Lahan Dari hasil analisis maka harga lahan

terbagi menjadi lima kelas, mulai dari kelas I (Harga lahan sangat tinggi) yang ditandai dengan warna merah, Kelas II (Harga lahan tinggi) ditandai dengan warna orange, Kelas III(Harga lahan sedang) ditandai dengan warna kuning, Kelas IV(Harga lahan rendah) ditandai dengan warna hijau muda dan Kelas V (Harga lahan sangat rendah) ditandai dengan warna hijau tua.

Faktor yang mempengaruhi harga lahan Sangat tinggi dikarenakan jarak terhadap jalan lokal, kolektor dan arteri cukup dekat sehingga memudahkan sebagai akses mobilitas dan aktivitas masyarakat Serta terhadap aksesibilitas negatif yang mencakup sungai, pemakaman dan industri yang mencemari lingkungan seperti polusi dan limbah jarak nya cukup jauh sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap aksesibilitas positif. Lembaga pemerintahan pun jarak nya dekat sehingga di lahan sangat tinggi rata – rata digunakan untuk permukiman.

Lahan dengan harga Tinggi memiliki aksesibilitas positif berupa jalan yang cukup terjangkau, namun jalan kolektor tidak terlalu

dekat dan kualitas lahan tidak sebaik lahan di area dengan harga yang sangat tinggi, Namun area lahan tinggi ini masih banyak juga digunakan untuk area permukiman.

Lahan dengan harga Sedang dapat dikatakan sebagai daerah yang jarak jalan arteri dan kolektor masih cukup ada , dan aksesibilitas positif baik pemerintahan masih ada hanya saja tidak sebesar lahan dengan harga Sangat tinggi dan Tinggi. Jarak terhadap sungai, industri maupun pemakaman cukup dekat, Lahan nya bekas digunakan sawah.

Lahan dengan harga Rendah merupakan daerah yang jauh dari akses jalan arteri maupun kolektor, dan lembaga pemerintahan pun cukup jauh dapat dikatakan aksesibilitas lahan positif nya kecil, lahan dengan harga rendah terbilang dialiri aliran sungai, jarak dengan makam dan industri pun dekat. Selain digunakan untuk sawah lahan dengan harga rendah rata – rata bekas digunakan untuk lahan perkebunan.

Lahan dengan harga Sangat rendah merupakan daerah yang jarak nya cukup jauh dari akses jalan, lembaga pemerintahan atau fasilitas umum yang tidak sebanyak di lahan

(10)

dengan harga sangat tinggi dan tinggi, sebagian besar wilayah nya memiliki aksesibilitas negatif yang tinggi, rata – rata permukiman tidak padat dan lahan nya digunakan untuk kebun.

Peta estimasi harga lahan tersebut hasil dari analisis pembobotan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan nilai lahan di Kecamatan Dayeuhkolot cukup merata walaupun harga lahan yang sangat rendah terlihat di daerah Rancamanyar. Daerah Rancamayar memiliki harga lahan yang tinggi dikarenakan daerah nya di aliri sungai Citarum dan memberikan dampak negatif yaitu terjadi banjir juga daerah Rancamanyar akses jalan yang sering macet.

Nilai lahan yang beragam mulai dari sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah terlihat di daerah Pasawahan dan Cangkuang Kulon.

Sementara nilai lahan dengan harga sangat tinggi terlihat di daerah Dayeuhkolot. Daerah Dayeuhkolot harga lahan nya tergolong sangat tinggi dikarenakan aksesibilitas positif nya sangat tinggi, seperti kemudahan akses jalan, fasilitas umum dan sebagainya yang memberikan kemudahan dalam aktivitas masyarakat sehingga di daerah Dayeuhkolot sudah banyak dibangun perumahan.

Dalam hal harga lahan jika di kalkulasikan dengan rupiah, terdapat rujukan pada nilai tanah di website https://bhumi.atrbpn.go.id/ Dari hasil pengecekan dan kesesuaian antara wilayah yang ada di peta estimasi harga lahan dengan peta di BPN dapat diketahui harga lahan di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot, sebagai berikut:

Kelas Sangat tinggi berada di harga Rp.2.000.000-5.000.000, Kelas Tinggi berada di harga Rp.1.000.000-2.000.000, Kelas Sedang berada di harga Rp.500.000-1.000.000, Kelas Rendah berada di harga Rp. 200.000- 500.000 dan Kelas Sangat rendah berada di harga Rp.100.000-200.000.

KESIMPULAN

A. Lahan yang memiliki harga sangat rendah terdapat di wilayah Rancamanyar dengan harga Rp.100.000-200.000 per ha.

Sedangkan lahan yang memiliki harga sangat tinggi terdapat di wilayah daerah

sekitar Dayeuhkolot dengan harga Rp.2.000.000-5.000.000 per ha.

B. Faktor yang sangat mempengaruhi harga lahan menjadi sangat tinggi atau tinggi adalah faktor aksesibilitas positif terutama akses kemudahan jalan dan fasilitas umum.

REKOMENDASI

Dari hasil penelitian ini saran dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya semoga data yang kurang dalam penelitian ini dapat ditambahkan, dan semoga dengan adanya penelitian ini masyarakat menjadi lebih tau mengenai harga lahan di wilayah nya.

(11)

UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan kepada Pihak – pihak terkait yang membantu dalam proses penelitian ini juga kepada Dosen Pengampu yang membimbing dan memberikan saran sehingga saya bisa menyelesaikan pembuatan jurnal ini dengan penuh kelancaran.

DAFTAR PUSTAKA

Harga lahan https://bhumi.atrbpn.go.id/

(diaskes pada 02 Juni 2021 pukul 13.00).

Yuliawati, V., Setiawan, I., & Somantri, L.

(2020). Analisis Perkiraan Harga Lahan Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor. Jurnal Geocelebes,

4(2), 118–128.

https://doi.org/10.20956/geocelebes.v4i2.

10448

Saputra, G. A., & Taryono, I. (2019). Analisis Nilai Lahan dan Harga Lahan Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar Menggunakan Penginderaan Jauh dan Aplikasi SIG.

http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/72759 (Hidayati, 2016)Hidayati, I. N. (2016).

Analisis Harga Lahan Berdasarkan Citra Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi.

Jurnal Geografi Gea, 13(1), 57–71.

https://doi.org/10.17509/gea.v13i1.3309 (Febrianti, Fenni.dkk.). ( 2017). Pemetaan

Nilai Lahan Di Kecamatan Aur Birugo TigoBaleh Kota Bukittinggi. Jurnal Padang. 43–51.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan, dapat diketahui bahwa potensi wilayah pengembangan sayuran unggulan di Kabupaten Batang ma sih cukup besar, walaupun

Walaupun berdasarkan kebutuhan sendiri bukan berdasarkan kondisi fisik lahan, komoditas yang ditanam oleh petani dapat tumbuh baik di wilayah studi, hanya saja

Lahan kritis di kawasan Tahura yang masuk wilayah Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, merupakan hasil pendataan yang dilakukan pada tahun 2007.. Penelitian

Mengingat besarnya biaya yang diperlukan untuk usahatani tanaman sayuran di Kecamatan Belik maka banyak petani yang kesulitan dalam hal permodalan.

Lembaga pengendali penggunaan lahan, lembaga ini memiliki kewenangan khusus akan penggunaan lahan di suatu wilayah, tentunya kebijaksanaan yang diambil

Melihat dari teori von thunen dimana suatu kawasan yang telah di zonasikan untuk CBD maka meskipun nilai lahan tinggi karena aksesnya tinggi maka harga lahannya tinggi, hal

Perubahan penggunaan lahan di Kecamatan kaliwungu yang memiliki luas wilayah 47,73 hektar/km 2 atau 4773 hektar/m 2  itu akan di bagi atas penggunaan lahan yang lain, dalam

Hasil analisis menunjukan klasifikasi kemampuan lahan di wilayah Bogor Barat terhadap pengembangan kawasan didominasi oleh lahan dengan kelas IV rendah dan kelas III sedang, sedangkan