• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor Kinerja Sistem Informasi Akuntansi: Studi Kasus PT. Graha Mukti Husada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Faktor Kinerja Sistem Informasi Akuntansi: Studi Kasus PT. Graha Mukti Husada"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Apakah faktor keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem berpengaruh positif terhadap berfungsinya sistem informasi akuntansi pada PT. Apakah faktor program pelatihan dan pendidikan pengguna berpengaruh positif terhadap berfungsinya sistem informasi akuntansi pada PT.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan

Bab ini memberikan penjelasan mengenai kerangka proses berpikir, definisi operasional dan pengukuran variabel, lokasi dan waktu penelitian, prosedur perolehan/pengumpulan data, pengujian data, serta teknik analisis data dan pengujian hipotesis. Bab ini berisi uraian tentang subjek penelitian, uraian hasil penelitian, analisis hasil penelitian, dan pembahasan.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Penelitian Suhardiyah dan Waryanto (2014) UNIPA Surabaya
  • Penelitian Mardiana, Sinarwati, dan Atmadja (2014) Univesitas
  • Landasan Teori
    • Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
    • Dukungan Manajemen Puncak
    • Keterlibatan Pemakai dalam Proses Pengembangan Sistem
    • Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai
    • Hubungan Faktor Dukungan Manajemen Puncak terhadap Kinerja
    • Pengaruh Keterlibatan Pemakai dalam Proses Pengembangan Sistem
    • Pengaruh Program Pelatihan dan Pendidikan terhadap Kinerja Sistem
  • Kerangka Konseptual
  • Hipotesis Penelitian

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Saebani dan Muliawati pada tahun 2016 berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan manajemen puncak, keterlibatan pengguna, dan program terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus Universitas PGRI Adi Buana Surabaya)” .. b) Pengumpulan Data. Mardiana, Sinarwati dan Atmadja, Judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Susut”.

Kedua, pengguna sistem, yaitu perilaku dan aktivitas yang dilakukan pengguna selama proses pengembangan sistem informasi. Program pelatihan dan pendidikan pengguna berarti bahwa kinerja Sistem Informasi Akuntansi akan lebih tinggi jika program pelatihan dan pendidikan pengguna diperkenalkan (Baridwan, 2004:11). Sistem informasi yang dibangun dengan baik dan benar dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi persediaan material (nilai tambah), meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan, mengkoordinasikan setiap bagian perusahaan dan meningkatkan kualitas kebijakan manajemen (Setiabudi, 2003).

H 2 : Bahwa faktor keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem (𝑋2) berpengaruh positif terhadap berfungsinya sistem informasi akuntansi pada PT. H 3 : Bahwa faktor program pelatihan dan pendidikan pengguna (𝑋3) berpengaruh positif terhadap berfungsinya sistem informasi akuntansi pada PT.

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

METODE PENELITIAN

  • Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
  • Teknik Penentuan Populasi, Besar Sampel dan Teknik Pnegambilan
    • Teknik Penentuan Populasi
    • Besar Sampel
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Prosedur Pengambilan/Pengumpulan
    • Jenis Data
    • Sumber data
    • Pengumpulan Data
  • Pengujian Data
    • Uji Validitas dan Reabilitas
  • Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis
    • Metode Analisa Data
    • Uji Hipotesis

Penelitian Analisis Faktor Dukungan Manajemen Puncak, Faktor Keterlibatan Pengguna Dalam Proses Pengembangan Sistem, Dan Faktor Program Pelatihan dan Pendidikan Pengguna Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada 28 responden untuk mengetahui jawaban responden atas pertanyaan yang dibagikan pada variabel kinerja sistem informasi akuntansi pada tabel 4.3. Manfaat yang diperoleh responden dari program pelatihan dan pendidikan cukup berpengaruh bagi perusahaan dan pengenalan program pelatihan dan pendidikan kepada responden dapat meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi.

Dari tabel 4.7 terlihat seluruh poin pertanyaan yang membentuk variabel kinerja sistem informasi akuntansi (Y), Dukungan Manajemen Puncak (X1), Keterlibatan Pengguna dalam Proses Pengembangan Sistem (X2) dan Program Pelatihan dan Pendidikan Pengguna (X2) X3) dapat dinyatakan sah. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan manajemen puncak mempunyai hubungan positif yang berarti setiap peningkatan penggunaan program pelatihan dan pendidikan maka variabel kinerja sistem informasi akuntansi (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0,219 dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. Faktor keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem (X2) berpengaruh positif terhadap berfungsinya sistem informasi akuntansi pada PT.

Faktor penggunaan program pelatihan dan pendidikan (X3) tidak berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi PT. Ketiga, dukungan manajemen puncak sebaiknya lebih mendukung dan memahami pengguna sistem sehingga kinerja sistem informasi akuntansi akan berjalan lancar.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Perusahaan PT. Graha Mukti Husada

Graha Mukti Husada berawal dari sebuah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang usaha pelayanan kesehatan mata (Oftalmologi) bagi masyarakat khususnya katarak dan refraksi. Hendrian Dwikoloso Soebagyjo, Sp.M., (k) selaku Direktur Utama bernama JCC atau Java Cataract and Refractive Eye Clinic. JCC hadir sebagai pusat layanan baru yang dilengkapi dengan fasilitas modern dan canggih serta pelayanan berstandar internasional dengan konsep Boutique Clinic. JCC mampu menampung sekitar 10.000 pasien setiap tahunnya.

Beberapa alat diagnostik lain untuk pemeriksaan dan pembedahan mata yang kami miliki: Auto Refracto Keratometry (ARK), Non-Contact Tomometry (NCT), Mirror Microscope, Ultrasonography (USG), Ultrasound Biomicroscopy (UBM), Foto Fundus, Perimetri dan Phaco Mesin Emulsifikasi. Alat berteknologi canggih ini memberikan hasil yang lebih akurat sehingga pengobatan katarak dan refraksi memberikan hasil yang optimal. Dokter spesialis mata yang merawat pasien di JCC merupakan dokter spesialis mata senior di bidang perawatan mata yang memiliki kompetensi dan keterampilan tinggi.

Graha Mukti Husada bekerjasama dengan JEC Eye Hospitals dan namanya diubah menjadi JEC-Java@Surabaya Eye Clinic dan kini posisi Direktur Utama digantikan oleh Novri Susanti sebagai pemilik. Kerjasama dengan JEC akan semakin melengkapi dan meningkatkan pelayanan kesehatan mata di Java Cataract and Refractive Center, sehingga masyarakat Jawa Timur dapat lebih mudah dan cepat mendapatkan pengobatan berkelas internasional tanpa harus keluar kota atau luar negeri.

Lokasi Perusahaan

Struktur Organisasi Perusahaan

Tugas BDR adalah melakukan pemeriksaan awal yang dilakukan oleh perawat dan ahli refraksi sebelum pasien masuk ke ruang praktek dokter. Untuk tugas Admitting, menyelesaikan rekening jaminan sesuai dengan WI-SOP, membuat dan mengirimkan laporan penghapusan jaminan, konfirmasi dan pembuatan faktur kepada perusahaan asuransi dan perusahaan mitra garansi. Tugas kasir menjalankan proses penjualan dan pembayaran, mencatat semua transaksi, membantu pasien dalam memberikan informasi, menyetorkan pendapatan harian ke bagian keuangan beserta bukti penerimaannya.

Tugas Koordinator dan GA adalah memeriksa/mengawasi pekerjaan instansi lain yang terkait dengan JEC@Kedoya, memeriksa/memperbaiki laporan inventarisasi teknis dan menyampaikan saran dan usulan kepada Kepala Bagian Umum. Untuk tugas keuangan, menyetujui seluruh transaksi keuangan dan penyesuaiannya, memeriksa transaksi keuangan, memastikan keakuratan laporan dan analisis keuangan secara tepat waktu. Untuk tugas logistik medis BHP, Anda akan memantau persediaan minimum dan maksimum (tingkat stok), memverifikasi dokumen yang diperlukan untuk proses pembayaran di bidang keuangan, memantau penggunaan stok barang di setiap unit.

Untuk tugas Kustodian Keuangan, mengatur voucher keuangan ke dalam perintah penitipan, memastikan rekonsiliasi hutang biaya-biaya yang harus dibayar, menerima dan memproses FPP dari unit sesuai dengan WI-SOP, membuat formulir pembayaran sesuai kebutuhan. Untuk tugas kepegawaian, KoMed juga menjaga hubungan antar karyawan, memantau dan mengevaluasi sumber daya kepegawaian di perusahaan, melaksanakan kegiatan pengembangan kepegawaian sesuai dengan kebijakan perusahaan, menghitung gaji pegawai dan dokter serta tunjangan, serta tantiem.

Deskripsi Hasil Penelitian

  • Karakteristik Demografi Responden
  • Deskripsi Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
  • Deskripsi Variabel Dukungan Manajemen Puncak
  • Deskripsi Variabel Keterlibatan Pemakai dalam Proses

Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat mayoritas responden pada penelitian ini berpendidikan SMK/SMA/SMK dan Sarjana, dengan jumlah responden yang sama sebanyak 11 responden atau sebesar 39,29%. Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa mayoritas responden pada penelitian ini menduduki jabatan di Bagian Keperawatan sebanyak 11 responden yaitu 39,29% dan di Departemen Manajemen & Keuangan sebanyak 8 responden yaitu 28,57. Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju dengan pertanyaan yang diajukan.

Hal ini ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden yang bernilai 4 dimana responden menyatakan puas terhadap kinerja sistem informasi yang digunakan saat ini dengan jumlah jawaban sebanyak 164 jawaban. Berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada 28 responden untuk mengetahui jawaban responden atas pertanyaan yang dibagikan pada variabel dukungan manajemen puncak, maka akan dijelaskan pada tabel 4.4. Berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada 28 responden untuk mengetahui jawaban responden atas pertanyaan yang dibagikan pada variabel keterlibatan konsumen maka akan dijelaskan pada tabel 4.5.

Dari tabel 4.5 terlihat mayoritas jawaban responden mempunyai nilai 5 yang dapat diartikan setuju dengan pertanyaan yang diajukan. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah jawaban responden yaitu 4. Menurut responden, perusahaannya menawarkan program pelatihan dan pendidikan untuk mempelajari cara melakukannya.

Analisis Hasil Penelitian

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas
  • Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda
  • Hasil Pengujian Hipotesis
    • Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
  • Uji t Pembahasan
    • Konfirmasi Hasil Uji t – Pembuktian Hipotesis

Hal ini menunjukkan bahwa dukungan manajemen puncak mempunyai hubungan yang positif, artinya setiap peningkatan dukungan manajemen puncak maka variabel kinerja sistem informasi akuntansi (Y) akan meningkat sebesar 0,196 satuan dengan ketentuan variabel independen lainnya tetap. Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem mempunyai hubungan yang positif, artinya setiap peningkatan keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem maka variabel kinerja sistem informasi akuntansi (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0,410 dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. konstan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem (X2) dalam penelitian ini terbukti mempunyai pengaruh nyata terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (Y).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan variabel program pelatihan dan pendidikan (X3) dalam penelitian ini tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (Y). Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah Program Pelatihan dan Edukasi Pengguna (X3). Berdasarkan Tabel 4.10, nilai signifikansi t untuk variabel Keterlibatan Pengguna dalam Proses Pengembangan Sistem sebesar 0,407 yang nilai signifikansinya > 0,05 maka dapat diambil keputusan menerima H0 dan gagal/menolak H1, sehingga: Pengguna Program pelatihan dan pendidikan (X3) tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi (Y). 60 Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis serta pembahasan kesimpulan dinyatakan bahwa dukungan manajemen puncak dan program pelatihan dan pendidikan pengguna tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, sedangkan keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem tidak berpengaruh. berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, maka dari itu saran peneliti kepada pihak manajemen JEC-Java Eye Clinic yang terutama berlokasi di Surabaya untuk lebih melibatkan pengguna sistem dalam proses pengembangan sistem, karena merekalah pihak yang terlibat langsung. dalam pengoperasian sistem informasi yang digunakan.

Dibuat Tahun 2015, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Manajemen Akibat Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi, Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.12, No.Rumapea, M, dkk.2018, Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen, Kinerja Metode Pengukuran dan sistem penghargaan terhadap kinerja manajemen di RS Estomihi Medan, Jurnal Manajemen Informatika &.

Tabel 4.8  Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Kedua, program pelatihan dan pendidikan yang dilaksanakan lebih fokus pada operasional dan/atau hal terkait dalam meningkatkan kinerja pengguna sistem, sehingga diharapkan sistem yang digunakan dapat menjamin kepuasan pengguna dan informasi yang dihasilkan berkualitas. Pengaruh Penggunaan Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Pada Kentucky Friend Chicken Di Manado), Jurnal EMBA, Vol.4, No.1, 2016 ISSN. Solechan, Achmad dan Setiawati, Ira 2009, Pengaruh karakteristik sistem akuntansi manajemen dan desentralisasi sebagai variabel mitigasi terhadap kinerja eksekutif (studi pada perusahaan manufaktur di wilayah Surabaya).

Widarsono, Agus 2007, Pengaruh Kualitas Informasi Manajemen Terhadap Kinerja Manajemen (Penelitian Pada Perusahaan Terbuka Di Jawa Barat), Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol.

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 4.8  Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.10  Hasil Pengujian Uji t

Referensi

Dokumen terkait

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisa pengaruh beberapa variabel bebas atau independen variabel (X) terhadap satu variabel tidak bebas atau dependen

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen yaitu, kepuasan pemakai akhir sistem informasi akuntansi, sementara variabel

Analisis regresi linier berganda digunkan untuk menguji lebih dari satu variabel independen terhadap satu variabel dependen. Dari hasil uji regresi linier berganda dapat

Dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda maka masing-masing variabel independen secara parsial dan secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen yang

Menurut Sugiyono (2013: 275) analisis regresi linier berganda digunakan untuk meramalkan keadaan (naik turunnya) variabel dependen, jika dua atau lebih variabel

Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, faktor sosial, kondisi yang

Analisis Regresi Analisa yang digunakan adalah model Regresi Linier Berganda karena terdapat variabel independen dengan satu variabel dependen yang dalam hal ini adalah untuk mengukur

Analisis regresi berganda adalah perluasan dari analisis regresi linier sederhana yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara lebih dari satu variabel independen dengan satu variabel