• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kasus Perikatan

N/A
N/A
fadrian limbong

Academic year: 2023

Membagikan " Analisis Kasus Perikatan "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Felix Adrian Limbong NPM / Kelas : 110110220336 / G Mata Kuliah : Hukum Perikatan Tugas : Analisis Kasus

Permasalahn Hukum Dugaan Wanprestasi Rp 258 M Perusahaan Properti di Makassar

Kronologi :

Kasus gugatan wanprestasi Rp 258 miliar perusahaan asal Arab Saudi PT Osos Almasarat Internasional ke perusahaan properti PT Zarindah Perdana kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Makassar. Dalam persidangan tersebut, PT Osos menerima berkas duplik dari PT Zarindah Perdana.

"Di dalam tadi cuman proses duplik itu aja si udah dari tergugat itu aja," ujar kuasa hukum PT Osos Almasarat Internasional Nisfu Syahrir Nasution dalam keterangan tertulis, Rabu (23/2/2022).

Nisfu menjelaskan pihaknya masih menunggu pembuktian terkait dari PN Makassar. Sidang pun akan kembali digelar dalam 3 pekan yang akan datang.

"Majelis hakim sudah memutuskan tadi 3 minggu dalam waktu pembuktian nanti. Kita tunggu pembuktian minggu ke tiga minggu depannya 16 maret 2022," jelasnya.

"Kita tunggu aja nanti pembuktiannya ya, untuk pembuktian kita liat 3 minggu ke depan," lanjut Nisfu.

Sebelumnya, Direktur PT Osos Almasarat Internasional yang berbasis di Arab Saudi, Aldaej Saad Ibrahim mengajukan wanprestasi Rp 258 miliar terhadap PT Zarindah Perdana ke PN Makassar.

Penggugat menyebut tergugat tidak mengembalikan modal pekerjaan yang sebelumnya diberikan.

Dikutip dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara PN Makassar, gugatan Aldaej terdaftar dengan nomor perkara 392/Pdt.G/2021/PN Mks. Kuasa hukum Aldaej, Yoyo Arifardhani menjelaskan kasus ini bermula ketika Osos Al Masarat Internasional Co bekerja sama memberikan modal

pekerjaan ke perusahaan pengembang PT Zarindah Perdana pada tahun 2015-2018.

"Namun dari tahun 2015 sampai dengan dengan saat ini PT Zarindah Perdana tidak pernah mengembalikan dana modal pekerjaan yang telah diberikan yang menyebabkan kerugian klien kami Aldaej Saad Ibrahim akibat wanprestasi," pungkas Yoyo.

Sebelumnya, pihak tergugat dalam kasus dugaan penipuan investasi bernilai ratusan miliaran rupiah itu pun angkat bicara. Mereka membantah melakukan penipuan kepada investor dari Arab Saudi.1

Analisis :

Menurut Subekti (1979 : 1), perikatan dikatakan sebagai hubungan hukum atara dua orang atau dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut suatu hal dari pihak yang lain dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu lebih lanjut dikatakan bahwa pihak yang berhak menuntut sesuatu dinamakan kreditur atau si berpiutang, sedangkan pihak yang berkewajiban memenuhi tuntutan dinamakan debitur atau si berutang2

Dalam kasus ini telah terjadi hubungan hukum antar pihak dengan pihak lain. Antara pihak investor asing yaitu PT Osos Al Masarat International Co dengan pihak PT Zarinda Perdana. Mereka telah melakukan perjanjian dimana PT Osos telah melakukan investasi dengan PT Zarinda Perdana yang siap mengembalikan Rp 258 Miliar tersebut.

1 https://news.detik.com/berita/d-5955796/gugatan-wanprestasi-rp-258-m-perusahaan-di-makassar-kini-tunggu- pembuktian

2 Setiawan, I ketut Oka. HUKUM PERDATA MENGENAI PERIKATAN. FH - UTAMA, 2014. Hal 1

(2)

Menurut saya telah terjadi perikatan disini antara PT Osos dengan pihak PT Zarinda karena PT Osos telah melakukan investasi. Dan sudah pasti sebelum investasi ini dijalankan sudah ada

kesepakatan diantaranya dan unsur-unsurnya telah terpenuhi.

Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 1320 KUHPerdata menyebutkan adanya 4 (empat ) syarat sahnya suatu perjanjian, yakni: 3

1. Adanya kata sepakat bagi mereka yang mengikatkan dirinya;

2. Kecakapan para pihak untuk membuat suatu perikatan;

3. Suatu hal tertentu; dan

4. Suatu sebab (causa) yang halal.

● Adanya kata sepakat bagi mereka yang mengikatkan dirinya

● Kecakapan para pihak untuk membuat suatu perikatan

Semua pihak yang terlibat sudah memenuhi unsur ini. Semua pihak sudah tergolong dewasa dan tidak dalam kondisi di bawah pengampuan.

● Suatu hal tertentu

Objek perjanjiannya jelas, para sub-kontraktor akan dibayar oleh PT untuk pengerjaan Pasar Sukowati.

● Sebab yang halal

Kesepakatan ini tidak bertentangan dengan kesusilaan atau ketertiban umum/halal.

Wanprestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya prestasi yang buruk . Wanprestasi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan somasi. Wanpestasi adalah tidak memenuhi atau lalai melaksanakan kewajiban seperti yang ditentukan dalam perjanjian antara kreditur dan debitur.

Menurut kamus Hukum, wanprestasi berarti kelalaian, kealpaan, cidera janji, tidak menepati kewajibannya dalam perjanjian. Adapun yang dimaksud wanprestasi adalah suatu keadaan yang dikarenakan kelalaian atau kesalahannya, debitur tidak dapat memenuhi prestasi seperti yang telah ditentukan dalam perjanjian dan bukan dalam keadaan memaksa. Marhainis menyatakan bahwa wanprestasi adalah tidak memenuhi atau lalai melaksanakan kewajiban sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian yang dibuat antara kreditur dengan debitur.

Urgensi wanprestasi adalah kelalaian atau kealpaan dari si debitur. Menurut penulis

wanprestasi adalah tidak memenuhi atau lalai melaksanakan kewajiban sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian yang dibuat antara kreditur dengan debitur.4

Menurut saya, PT Zarindah Perdana telat melakukan wanprestasi dimana dia tidak memenuhi prestasi terhadap investor asal Arab Saudi, Osos Al Masarat International Co yang dimana yang dikatakan oleh yoyo "Kita jawab bahwa dalil-dalil penggugat itu berdasarkan fakta hukum dan bukti- bukti hukum yang kuat,". "Dasar gugatan kita, Osos menunggu pernyataan saja dari PT Zarindah.

Pada intinya, mereka akan membayarkan kewajibannya pada Osos tapi tidak melaksanakan maka itu kita gugat di PN Makassar5

Untuk menentukan dalam hal-hal apa saja diperlukan atau tidaknya penetapan lalai harus dihubungkan dengan tiga (3) bentuk ingkar janji.:

1) Tidak memenuhi prestasi sama sekali.

3 KUHperdata. Pasal 1320

4 Dalimunthe, D. (2017). Akibat Hukum Wanprestasi Dalam Perspektif Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Bw). Jurnal AL-MAQASID: Jurnal Ilmu Kesyariahan dan Keperdataan, 3(1), 12-29.

5 https://mediaindonesia.com/nusantara/470829/sidang-dugaan-wanprestasi-perusahaan-properti-penggugat-serahkan- bukti-hukum

(3)

Dalam hal ini tidak diperlukan penetapan lalai. Debitur dapat segera dituntut gantirugi. Selain itu, penetapan lalai tidak diperiu-kan dalam hal:

1.1) Jika prestasi debitur yang berupa member atau berbuat sesuatu hanya mempunyai arti bagi kreditur, jikà dilaksanakan dalam waktu yang sudah ditentukan (pasal 1243 BW.).

1.2) Jika debitur melanggar perikatan untuk tidak berbuat.

2) Terlambat memenuhi prestasi.

Dalam hal debitur terlambat memenuhi prestasinya, maka diperlukan penetapan lalai

(ingebrekestelling). Debitur baru dapat dibebani ganti rugi setelah ia diberi penetapan lalai, tetap lalai untuk memenuhi prestasinya.

3) Pemenuhan prestasi tidak baik.

Hoge Raad berpendapat bahwa jika debitur keliru melaksanakan prestasinya, tidak diperlukan penetapan lalai. Meijers menen-tang pendapat Hoge Raad tersebut. Beliau berpendapat bahwa memenuhi prestasi dengan tidak baik dapat menimbulkan dua akibat yaitu, positip dan negatip.6 PT Osos menghadirkan saksi berikut yaitu Syekh Abdullah yang merupakan konsultan hukum pihak PT Osos. Syekh Abdullah adalah saksi fakta saat tergugat membuat surat pernyataan siap

mengembalikan Rp 258 miliar terhadap PT Osos.

Dengan berjalannya sidang pemeriksaan saksi tersebut, Yoyo berharap majelis hakim menghukum tergugat membayarkan gugatan wanprestasi Rp 258 yang diajukan PT Osos. Dia menegaskan pihaknya hanya ingin tergugat mengembalikan Rp 258 miliar sebagaimana dalam surat pernyataan yang sebelumnya sudah ditandatangani sendiri oleh pihak tergugat.7

Dasar hukum jika terbukti PT Zarinda Perdana melakukan wanprestasi dan harus melakukan ganti rugi. Berdasarkan pasal 1243 KUHPerdata yang berbunyi “Penggantian biaya, kerugian dan bunga karena tak dipenuhinya suatu perikatan mulai diwajibkan, bila debitur, walaupun telah dinyatakan Ialai, tetap Ialai untuk memenuhi perikatan itu, atau jika sesuatu yang harus diberikan atau

dilakukannya hanya dapat diberikan atau dilakukannya dalam waktu yang melampaui waktu yang telah ditentukan.”8

Apakah kasus ini termasuk wanprestasi atau overmacht?

Jika dilihat dari kasus ini jelas ini dikatakan wanprestasi karena sudah terdapat surat pernyataan yang menyatakan PT Zarinda Perdana siap mengembalikan Rp 258 Miliar tersebut kepada PT Osos dan dapat disimpulkan bahwa PT Zarinda Perdana melakukan wanprestasi.

6 Setiawan, R. (2007). Pokok-pokok hukum perikatan.

7 https://www.detik.com/sulsel/hukum-dan-kriminal/d-6095679/sidang-wanprestasi-rp-258-m-pt-osos-hadirkan-2-saksi- dari-arab-saudi

8 KUHPerdata, 1243

(4)

Daftar Pustaka

https://news.detik.com/berita/d-5955796/gugatan-wanprestasi-rp-258-m-perusahaan-di- makassar-kini-tunggu-pembuktian

Setiawan, I ketut Oka. HUKUM PERDATA MENGENAI PERIKATAN. FH - UTAMA, 2014.

Hal 1

KUHperdata. Pasal 1320

Dalimunthe, D. (2017). Akibat Hukum Wanprestasi Dalam Perspektif Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Bw). Jurnal AL-MAQASID: Jurnal Ilmu Kesyariahan dan Keperdataan, 3(1), 12-29.

https://mediaindonesia.com/nusantara/470829/sidang-dugaan-wanprestasi-perusahaan- properti-penggugat-serahkan-bukti-hukum

Setiawan, R. (2007). Pokok-pokok hukum perikatan.

https://www.detik.com/sulsel/hukum-dan-kriminal/d-6095679/sidang-wanprestasi-rp-258-m- pt-osos-hadirkan-2-saksi-dari-arab-saudi

KUHPerdata 1243

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini mengkaji mengenai bentuk perlindungan hukum yang diberikan kepada kreditur dalam Perjanjian Kredit dengan jaminan Hak Tanggungan saat debitur wanprestasi

BPR BKK Boyolali mengatur bahwa jika debitur lalai atau cidera janji dan melakukan wanprestasi, maka kreditur selaku penerima fidusia berhak untuk melakukan eksekusi dengan

kepada kreditur mengakibatkan wanprestasi dilakukan oleh pihak debitur yang tidak dipenuhinya isi perjanjian dengan adanya kesepakatan antara pihak debitur kepada

Wanprestasi atau dikenal dengan istilah ingkar janji, yaitu kewajiban dari debitur untuk memenuhi suatu prestasi, jika dalam melaksanakan kewajiban bukan terpengaruh karena

Mengigat bahwa pengalihan piutang cessie tidak mengakibatkan berakhirnya perjanjian kredit yang telah dibuat oleh debitur dengan kreditur, maka perjanjian perjanjian

Bentuk Perlindungan Hukum yang diperoleh pihak kreditur ketika debitur wanprestasi dalam Perjanjian Kredit dengan Jaminan Hak Tanggungan menurut Undang-Undang

Menurut Pasal 1267 KUHPerdata, pihak kreditur dapat menuntut debitur yang lalai itu dengan pemenuhan perjanjian atau pembatalan disertai ganti rugi (penggantian biaya, rugi, dan

Menurut Pasal 1267 KUHPerdata, pihak kreditur dapat menuntut debitur yang lalai itu dengan pemenuhan perjanjian atau pembatalan disertai ganti rugi (penggantian biaya, rugi, dan