• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kegiatan Pembelajaran dalam Perspektif Bimbingan dan Konseling di Institu Islam Negeri Kudus

N/A
N/A
Abdulaziz Hasan

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Kegiatan Pembelajaran dalam Perspektif Bimbingan dan Konseling di Institu Islam Negeri Kudus"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

FAKULTAS TARBIYAH

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2023/2024

Uraian Tugas ;

Buatlah analisis kegiatan pembelajaran dalam perspektif bimbingan dan konseling dengan mempertimbangkan

Hal- hal sebagai berikut:

1. Pengertian bimbingan dan konseling,

2. ruang lingkup dan kinerja bimbingan dan konseling.

3. Konsep dasar bimbingan dan konseling 4. Konsep pelaksanaan bimbingan konseling.

5. Karakteristik perkembangan

Adapun langkah yang harus dikerjakan,

a. Pilih satu RPP/ RPL yang sudah ada atau buat sendiri.

b. Identifikasi dan berikan penjelasan sesuai unsur RPP/RPPH yang anda pilih / buat dengan mengacu 5 hal diatas baik secara berurutan atau acak .

c. Uraikan pertimbangan atau penjelasan yang akan anda sampaikan dengan jelas!

d. Jawaban dikirim melalui v-class atau email.

Semester : Genap

Jenis Ujian : tugas

Kode dan Nama Mata Kuliah : Bimbingan Dan Konseling

Kelas : A4 AIR

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Waktu Ujian : Senin jam ke 4

Sifat Ujian : wajib

Dosen Pengampu : Muh Ali Yahya, S.Ag. M. Pd.

(2)

Selamat mengerjakan tugas, jangan lupa tetap menjaga kesehatan.

Jawaban : A. RPPH

B. Analisis Kegiatan Pembelajaran dalam Perspektif Bimbingan dan Konseling

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan Konseling (BK) adalah pelayanan yang diberikan kepada peserta didik untuk membantu mereka mencapai perkembangan optimal dalam berbagai aspek kehidupannya, baik pribadi, sosial, akademis, maupun karir. BK bertujuan untuk membantu peserta didik mencapai kemandirian dan kebahagiaan dalam hidupnya.

2. Ruang Lingkup dan Kinerja Bimbingan dan Konseling Ruang lingkup BK meliputi:

Pembimbingan Pribadi: Membantu peserta didik dalam mengenal diri dan potensinya, mengembangkan kepribadian, serta memecahkan masalah pribadi.

Pembimbingan Belajar: Membantu peserta didik dalam meningkatkan prestasi belajar, mengatasi kesulitan belajar, dan mengembangkan minat dan bakat.

Pembimbingan Karir: Membantu peserta didik dalam memilih dan mempersiapkan karir yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.

Kinerja BK diukur melalui:

Perubahan perilaku peserta didik: Hal ini dapat dilihat dari peningkatan prestasi belajar, keaktifan dalam kegiatan sekolah, dan kemampuan

menyelesaikan masalah.

Tingkat kepuasan peserta didik: Hal ini dapat dilihat dari hasil evaluasi dan umpan balik dari peserta didik.

Dampak terhadap sekolah: Hal ini dapat dilihat dari peningkatan mutu pendidikan dan penurunan angka putus sekolah.

3. Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling Konsep dasar BK meliputi:

Peserta didik sebagai individu yang unik dan utuh: Setiap peserta didik memiliki karakteristik, kebutuhan, dan potensinya sendiri yang unik.

(3)

Bimbingan dan konseling sebagai proses yang berkelanjutan: BK

merupakan proses yang berkelanjutan dan tidak berhenti pada satu titik waktu tertentu.

Bimbingan dan konseling sebagai upaya pencegahan dan

pemeliharaan: BK bukan hanya untuk mengatasi masalah, tetapi juga untuk mencegah masalah muncul dan memelihara perkembangan positif peserta didik.

Bimbingan dan konseling sebagai layanan yang bersifat individual dan kelompok: BK dapat diberikan secara individual maupun kelompok, tergantung pada kebutuhan peserta didik.

4. Konsep Pelaksanaan Bimbingan Konseling Konsep pelaksanaan BK meliputi:

Perencanaan: BK harus direncanakan dengan baik berdasarkan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

Pelaksanaan: BK dapat dilaksanakan melalui berbagai teknik dan metode, seperti konseling individual, konseling kelompok, bimbingan klasikal, dan layanan informasi.

Evaluasi: BK harus dievaluasi secara berkala untuk mengetahui efektivitasnya dan untuk melakukan perbaikan bila diperlukan.

5. Karakteristik Perkembangan

Karakteristik perkembangan manusia meliputi:

Pertumbuhan: Perkembangan fisik individu, seperti tinggi badan, berat badan, dan kekuatan fisik.

Perkembangan kognitif: Perkembangan kemampuan berpikir, memahami, dan belajar individu.

Perkembangan sosial: Perkembangan kemampuan individu untuk berinteraksi dengan orang lain dan membangun hubungan sosial.

Perkembangan emosional: Perkembangan kemampuan individu untuk mengelola emosi dan perasaan.

Perkembangan moral: Perkembangan kemampuan individu untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai moral.

Analisis RPP/RPPH a. Memilih RPP/RPPH

Untuk contoh analisis, mari kita asumsikan RPP/RPPH yang dipilih adalah untuk mata pelajaran Matematika dengan materi pokok Persamaan Linear Satu Variabel.

(4)

b. Identifikasi dan Penjelasan Unsur RPP/RPPH

Berikut adalah identifikasi dan penjelasan unsur RPP/RPPH dengan mengacu pada 5 hal di atas:

1. Tujuan Pembelajaran:

Tujuan pembelajaran harus dirumuskan berdasarkan karakteristik perkembangan peserta didik. Dalam hal ini, tujuan pembelajaran harus sesuai dengan kemampuan berpikir logis dan kemampuan memecahkan masalah peserta didik.

Tujuan pembelajaran harus dapat diukur dan diamati. Dalam hal ini, tujuan pembelajaran harus dirumuskan dengan jelas dan spesifik, sehingga dapat diketahui apakah tujuan tersebut telah tercapai atau belum.

Contoh:

Tujuan Pembelajaran: Setelah mengikuti pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

o Menentukan persamaan linear satu variabel dari suatu situasi yang diberikan.

o Memecahkan persamaan linear satu variabel dengan metode substitusi.

o Menerapkan hasil pemecahan persamaan linear satu variabel dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Pembelajaran:

Kegiatan pembelajaran harus dirancang untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, kegiatan pembelajaran harus bervariasi dan menggunakan berbagai metode, seperti ceramah, diskusi, pemecahan masalah, dan latihan.

Kegiatan pembelajaran harus memperhatikan karakteristik individu peserta didik. Dalam hal ini, guru harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar dengan cara mereka sendiri dan sesuai dengan kecepatan mereka masing-masing.

Contoh:

Referensi

Dokumen terkait

Upaya dalam mengatasi hambatan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling berbasis nilai-nilai budaya Islam di MTs Negeri Gemolong adalah: (1) Menjalin kerjasama

Kedua, pendampingan ibadah haji lansia berdasarkan konsep bimbingan dan konseling Islam bisa menggunakan konsep dan teori yang disampaikan oleh Carl Rogers, yaitu

SATUAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING Satuan Layanan Pendukung1. Kegiatan Infuse

Sedangkan perbedaannya terletak pada fokus penelitian, jika Yulis Purnomowati fokus mengkaji bimbingan dan konseling untuk remaja dari perspektif Islam, berbeda dengan

Dengan demikian, bimbingan dan konseling Islam adalah suatu usaha pemberian bantuan kepada seseorang (individu) yang mengalami kesulitan rohaniah baik mental dan

Aswadi, Iyadah dan Ta’ziyah Perspektif Bimbingan Konseling Islam (Surabaya: Dakwah Digital Press, 2009), hal.. orang- orang terdekat Arul, konselor mengidentifikasikan

Analisis Nilai-Nilai Bimbingan dan Konseling Islam dalam Syair Peurateb Aneuk Terhadap Anak Nilai-nilai bimbingan konseling islam yang terkandung didalam syair peurateb aneuk terdiri

PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN KONSELING MATA PELAJARAN : BIMBINGAN KONSELING KELAS : X,XI dan XII SEMESTER : GANJIL KEGIATAN LAYANAN : HOME VISIT Kunjungan Rumah Untuk menjalin