• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis kelayakan dan strategi pengembangan usaha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "analisis kelayakan dan strategi pengembangan usaha"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INDUSTRI RUMAH TANGGA KERIPIK BELUT DI KECAMATAN

GODEAN KABUPATEN SLEMAN

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA SEBAGAI SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA

STRATA SATU DALAM ILMU EKONOMI ISLAM

OLEH:

TRI YANA AISYAH NIM:13810156

DOSEN PEMBIMBING:

Drs. AKHMAD YUSUF KHOIRUDDIN, S.E., M. Si NIP: 19661119 199203 1 002

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA 2017

(2)

ii ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur biaya industri dan pendapatan, menganalisis kelayakan dan memformulasikan strategi pengembangan usaha industri rumah tangga keripik belut di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari observasi, kuesioner, wawancara dan pencatatan, serta data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Sleman dan Pemerintah Kecamatan Godean. Lokasi penelitian dalam penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive) dengan pemilihan objek penelitian menggunakan simple random sampling sebanyak 25 responden.

Analisis data yang digunakan adalah analisis R/C, analisis produktivitas tenaga kerja, analisis break event point dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan total biaya produksi industri rumah tangga keripik belut di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman per tahun sebesar Rp. 2.634.203.328,00 dengan rata-rata total biaya produksi per tahun sebesar Rp 106.825.656,00.

Pendapatan rata-rata per tahun adalah Rp.1.359.128.304 ,00 dengan total produksi per tahun sebesar 24.264 kg dan harga rata-rata produksi sebesar Rp. 100.000,00.

Untuk kelayakan usaha pada industri rumah tangga keripik belut di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman diperoleh nilai R/C sebesar 1,17.

Sedangkan untuk Break Event Point sebesar Rp 1.385.827,00 untuk BEP penerimaan, 27 Kg untuk BEP jumlah produksi dan Rp. 110.000,00 untuk BEP harga, serta HKO sebesar Rp. 2.628.163,00. Hal ini menunjukkan industri rumah tangga keripik belut layak untuk dikembangkan. Untuk strategi pengembangan yang dapat diterapkan pada industri ini adalah dengan menggunakan strategi diversifikasi.

Kata Kunci: Industri rumah tangga keripik belut, kelayakan dan strategi pengembangan.

(3)

iii ABSTRACT

This research has a purpose to determine the cost, revenue and analyze the feasibility study and to obtain strategies formulation of business development of Eel Chips Industrial Scale Home in Godean of Sleman Regency. Data in this research are using primary data which done by observation, questionnaires, interviews, and recording. Also using secondary data which done by BPS of Sleman Regency and Godean District Government. Location that selected by using purposive and simple random sampling for respondents as much 25 respondents.

The method that have been used in this research are analysis of the feasibility study by using R/C ratio, Break Event Point analysis, labour productivity and analysis of business development strategy by using SWOT. This results showed that the total cost of Eel Chips Industrial Scale Home in Godean of Sleman Regency is Rp 2.634.203.328,00 per year with average cost of total cost is Rp 106.825.656,00 per year. Average revenue per year is Rp. 1.359.128.304 ,00 with total production is 24.264 kg per year and average price of Production is Rp. 100.000, 00.

For the feasibility of Eel Chips Industrial Scale Home in Godean of Sleman Regency obtained value of R/C ratio are 1,17, BEP value are Rp 1.385.827,00 for revenue, 27 kilograms for units, Rp. 110.000,00 for prices, and labour productivity is Rp. 2.628.163,00. It can be concluded that this industry home scale are feasible to develop. Strategies formulation that can be applied is diversification strategy.

Key Words: Eel Chips Industrial Scale Home in Godean of Sleman Regency, eel chips and development strategies.

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

vii MOTTO

”Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan mereka sendiri”

(Ar-Ra’ad: 11)

”Three things which containing philosophy in my life, they’re blue, sky, and sea”

(unknown)

“...I would never give up for what I believe...”

(Mocca)

“...Vision without action is daydream, action without vision is nightmare...”

(Japanese Proverb)

format_quote

Vision without action is daydream. Action without vision is nightmare...

(9)

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk

Ayahanda, Ibunda tercinta dan keluarga

serta almamaterku UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang senantiasa melimpahkan rahmat dan kasih sayang bagi seluruh makhluk-Nya. Semoga kita tidak pernah lupa untuk mensyukuri segala nikmat dan karunia yang telah Allah berikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada nabi paling agung dan mulia, Nabi Muhammad saw beserta keluarga dan para sahabatnya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini tidak akan dapat selesai dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Berkat do’a, pengorbanan, dan motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung dari merekalah tugas akhir ini dapat terselesaikan.

Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak, antara lain kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M. A., Ph.D. selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Dr. H. Syafiq Mahmadah Hanafi, S.Ag., M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta beserta jajarannya.

3. Ibu Sunaryati, SE., M.Si. selaku Kaprodi Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

4. Bapak A. Yusuf Khoiruddin, SE., M. Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah mengarahkan, membimbing, dan memberi masukan dengan penuh kesabaran kepada penulis.

5. Ibu Sunarsih, SE., M. Si. selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan serta arahan kepada penulis baik dalam menyelesaikan tugas akhir ini maupun dalam studi akademik.

6. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian ini.

(11)

x

7. Pemerintah Kecamatan Godean Kabupaten Sleman yang telah menerima penulis untuk melakukan penelitian di daearah tersebut.

8. Bapak Adji Pribadi selaku Penyuluh Perikanan Kecamatan Godean yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam menghimpun informasi terkait penelitian ini.

9. Ayahanda Ir. Yaya Sukarya dan Ibunda Kusmardiana Handayani serta saudara- saudariku, Mas Yana, Mas Dwi, Iful, Fajar, Adzfar, Alan, dan Hani yang senantiasa mendo’akan dan memberikan motivasi kepada penulis.

10. Teman-teman Ekonomi Syari’ah 2013 dan Teman-teman Ekonomi Syari’ah D 2013 yang telah berjuang bersama-sama dalam menempuh pendidikan S1 dan banyak membantu serta memotivasi penulis.

11. HMJ Ekonomi Syari’ah periode 2016-2017 yang telah memberikan banyak pengetahuan, pengalaman dan kebahagiaan kepada penulis.

12. LC FIEB UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah mengizinkan penulis untuk belajar bersama mengenal dan memahami seluk beluk tentang bahasa Inggris serta memberikan pengalaman Practice in English well.

13. Korp Maestro PMII Rayon Ekuilibrium FEBI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah mengajarkan kepada penulis makna kebersamaan, kepedulian dan kehidupan sesungguhnya.

14. 2nd AICIF Family yang telah memberikan pengalaman luar biasa bagi penulis.

15. Untuk sahabat-sahabatku Aulia Khansa, Anis, Clarisa, Fera, Gumilang, Iqbal, Iun, Izul, Ninda, Nisa, dan Pascal yang senantiasa memberikan do’a dan dukungan serta telah menjadi teman terbaik dan mewarnai kehidupan penulis selama 3 tahun di FEBI di saat kondisi duka maupun suka.

16. Untuk Ajik, Nisa dan Ochak yang telah bersedia menemani penulis dalam penyebaran kuesioner.

17. Teman-teman kelompok KKN 91 Gunung Butak (Anwar, Arin, Nissa, Noor, Ochit, Rina, Yuanita, dan Yuni) yang telah memberikan pengalaman berharga bagi penulis.

18. Teman-teman LKMF Seni Musik dan Seni Tari yang telah memberikan pengetahuan dan pengalaman di bidang seni.

(12)
(13)

xii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi kata-kata arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987.

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

ا Alif Tidak dilambangkan tidak dilambangkan

ب Bā’ B be

ت Tā’ T te

ث Ṡā’ ṡ es (dengan titik di atas)

ج Jim J je

ح Ḥā’ ḥ ha (dengan titik di bawah)

خ Khā’ Kh ka dan ha

د Dāl D de

ذ Zāl Ż zet (dengan titik di atas)

ر Rā’ R er

(14)

xiii

ز Zai Z Zet

س Sin S Es

ش Syin Sy es dan ye

ص Ṣād ṣ es (dengan titik di bawah)

ض Ḍād ḍ de (dengan titik di bawah)

ط Ṭā ṭ te (dengan titik di bawah)

ظ Ẓā’ ẓ zet (dengan titik di

bawah)

ع ‘Ain ‘ koma terbalik di atas

غ Gain G Ge

ف Fā’ F Ef

ق Qāf Q Qi

ك Kāf K Ka

ل Lām L El

م Mīm M Em

ن Nūn N En

(15)

xiv

و Wāwu W w

ه Hā H ha

ء Hamzah ؍ apostrof

ي Yā’ Y ye

B. Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap ةدّدعتم

ةّدع

Ditulis Ditulis

Muta’addidah

‘iddah

C. Tā’ marbūṭāh

Semua Tā’ marbūṭāh ditulis dengan h, baik berada pada akhir kata tunggal ataupun berada di tengah penggabungan kata (kata yang diikuti pleh kata sandang “al”). Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya kecuali dikehendaki kata aslinya.

ةمكح ةّلع ءايلولأا ةمارك

Ditulis Ditulis Ditulis

Hikmah

‘illah

Karāmah al-auliyā’

D. Vokal Pendek dan Penerapannya

(16)

xv ---

َ ----

َ---- ----

--- َ ---

Fatḥah Kasrah Ḍammah

Ditulis Ditulis Ditulis

A i u

لّعف رك ذ بهذ ي

Fatḥah Kasrah Ḍammah

Ditulis Ditulis Ditulis

fa’ala ẓukira yaẓhabu

E. Vokal Panjang 1. Fatḥah + alif

ةّيلهاج 2. Fatḥah + yā’ mati

ىسن ت 3. Kasrah + yā’ mati

ميرك

4. Ḍammah + wāwu mati ضورف

Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis

ā jāhiliyyah

ā tansā

ī karīm

ū furūd

F. Vokal Rangkap 1. Fatḥah + yā’ mati

مكنيب

Ditulis Ditulis

ai bainakum

(17)

xvi 2. Ḍammah + wāwu mati

لوق

Ditulis Ditulis

au qaul

G. Vokal Pendek Berurutan dalam Satu Kata yang Dipisahkan dengan Apostrof

متنأأ ت ّدعأ متركش نئا

Ditulis Ditulis Ditulis

a’antum u’iddat la’in syakartum

H. Kata Sandang Alif + Lam

1. Bila diikuti oleh huruf Qamariyyah maka ditulis dengan menggunakan huruf awal “al”

نأرقلا سايقلا

Ditulis Ditulis

Al-Qur’an Al-Qiyas

2. Bila diikuti oleh huruf Syamsiyyah ditulis sesuai dengan huruf pertama Syamsiyyah tersebut.

ءامّسلا سمّشلا

Ditulis Ditulis

As-Sama’

Asy-Syams

I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat Ditulis menurut penulisannya

ضورفلا ىوذ Dibaca Zawi al-furud

(18)

xvii

ةّنّسلا لهأ Dibaca Ahl as-sunnah

(19)

xviii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ... xii

DAFTAR ISI ... xviii

DAFTAR TABEL ... xxi

DAFTAR GAMBAR ... xxiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori... 9

1. Penerimaan, Biaya, Pendapatan, dan Keuntungan ... 9

2. Break Event Point... 11

3. Kelayakan Usaha ... 11

4. Pemasaran... 11

a. Pengertian Pemasaran ... 11

b. Pemasaran dalam perspektif Islam ... 14

(20)

xix

5. Pengertian Manajemen Strategik ... 17

6. Pengertian Strategi ... 17

a. Jenis-jenis Strategi ... 18

b. Perumusan Strategi ... 20

c. Tingkat-tingkat Strategi ... 27

d. Strategi dalam perspektif Islam ... 29

B. Telaah Pustaka ... 30

C. Kerangka Teori ... 37

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 38

B. Jenis dan Sumber Data ... 38

1. Data Primer ... 38

2. Data Sekunder ... 38

C. Metode Pengumpulan Data ... 39

1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian ... 39

2. Populasi ... 39

3. Sampel ... 39

D. Variabel Penelitian ... 40

1. Definisi operasional dan pengukuran variabel ... 40

E. Teknik Pengumpulan Data ... 41

F. Metode Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian ... 52

1. Keadaan Geografis ... 52

2. Keadaan Penduduk ... 53

B. Profil Usaha ... 56

1. Lama Usaha ... 56

2. Kuantitas Produksi ... 57

3. Proses Produksi ... 57

4. Ketersediaan Bahan Baku ... 59

5. Ketersediaan Tenaga Kerja ... 60

6. Permodalan ... 60

7. Pemasaran... 60

C. Karakteristik Responden ... 61

D. Hasil Analisis ... 65

1. Struktur Biaya Produksi ... 65

2. Estimasi Pendapatan ... 66

3. Analisis Kelayakan Usaha ... 67

4. Strategi Pengembangan ... 70

(21)

xx BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 82

B. Saran ... 83

C. Keterbatasan Penelitian ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85

LAMPIRAN ... 88

RIWAYAT HIDUP ... 113

(22)

xxi

DAFTAR TABEL

Tabel PBRB dan Distribusi Persentase PDRB Menurut Lapangan Usaha ADH Konstan Tahun 2013-2014 Kabupaten Sleman ... 2 Tabel 2.1 Definisi Strategi-strategi Alternatif ... 19 Tabel 2.2 Kumpulan Penelitian Terdahulu ... 34 Tabel 3.1 Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan ... 45 Tabel 3.2 Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman ... 45 Tabel 3.3 Profil SWOT ... 46 Tabel 3.4 Perhitungan Matriks IFE ... 47 Tabel 3.5 Perhitungan Matriks EFE ... 47 Tabel 3.6 Matriks SWOT ... 50 Tabel 4.1 Luas Desa di Kecamatan Godean Tahun 2015 ... 52 Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Kecamatan Godean per Desa ... 53 Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Usia di Kecamatan Godean ... 53 Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Godean

... 54 Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Godean

... 55 Tabel 4.6 Pengalaman Usaha Industri Rumah Tangga Keripik Belut di Kecamatan

Godean ... 56 Tabel 4.7 Rerata Biaya Industri Rumah Tangga Keripik Belut di Kecamatan

Godean Kabupaten Sleman ... 65 Tabel 4.8 Rerata Produksi, Penerimaan, Pendapatan dan Keuntungan Industri

Rumah Tangga Keripik Belut di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman ... 66 Tabel 4.9 Analisis R/C Pada Industri Rumah Tangga Keripik Belut di Kecamatan

Godean Kabupaten Sleman ... 68 Tabel 4.10 Analisis BEP pada Industri Rumah Tangga Keripik Belut di

Kecamatan Godean Kabupaten Sleman ... 69 Tabel 4.11 Analiis Produktivitas Tenaga Kerja Pada Industri Rumah Tangga

Keripik Belut di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman ... 70 Tabel 4.12 Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan ... 71

(23)

xxii

Tabel 4.13 Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman ... 72 Tabel 4.14 Profil SWOT ... 73 Tabel 4.15 Perhitungan Matriks IFE dan EFE ... 75 Tabel 4.16 Rumusan Strategi Pengembangan Usaha dengan Matriks SWOT 81

(24)

xxiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Analisis Swot ... 21 Gambar 2.2 Kerangka Analitis Perumusan Strategi ... 25 Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ... 37 Gambar 3.1 Matriks Internal Eksternal ... 49 Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 62 Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 63 Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 64 Gambar 4.4 Matriks Internal Eksternal ... 79

(25)

xxiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ... 89 Lampiran 2 Kuesioner ... 91 Lampiran 3 Identitas Responden ... 100 Lampiran 4 Surat Keterangan ... 101 Lampiran 5 Sandingan Data UMKM 2012-2013 ... 102 Lampiran 6 Total Biaya Bahan Baku Keripik Belut ... 103 Lampiran 7 Biaya Penyusutan Alat Usaha Keripik Belut ... 104 Lampiran 8 Biaya Implisit dan Eksplisit Usaha Keripik Belut ... 108 Lampiran 9 Jumlah Produksi dan Penerimaan, Pendapatan,

Keuntungan Usaha Keripik Belut ... 109 Lampiran 10 Total Biaya Tenaga Kerja Usaha Keripik Belut ... 110 Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian ... 111

(26)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Industri rumah tangga termasuk dalam jenis industri kecil menengah yang memiliki potensi untuk terus berkembang. Potensi yang dimiliki industri rumah tangga yaitu penyediaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah unit usaha industri rumah tangga dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah unit usaha ini diiringi dengan penyerapan tenaga kerja di dalamnya. Di tahun 2012-2013 prosentase peningkatan jumlah unit usaha industri ini sebesar 2,39% atau 1.333.217 unit usaha dengan daya serap tenaga kerja sebesar 4,77% atau 4.764.949 orang (data terlampir).

Keberadaan industri rumah tangga juga dinilai dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui penguatan ekonomi daerah. Sebaran industri rumah tangga yang sebagian besar berada di wilayah perdesaan diharapkan mampu menjadi motor penggerak bagi perekonomian desa.

Penguatan ekonomi daerah dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi lokal yang dimiliki oleh suatu daerah. Potensi lokal inilah yang kemudian oleh industri rumah tangga dijadikan sebagai peluang usaha. Dengan begitu industri rumah tangga telah ikut serta berkontribusi terhadap perekonomian daerah.

Potensi industri rumah tangga untuk berkembang bukan berarti tanpa hambatan. Berbagai hambatan yang seringkali dihadapi industri rumah tangga

(27)

2

seperti keterbatasan modal, teknologi, kualitas SDM, dan SDA menjadi isu utama dalam pengembangan industri rumah tangga ini.

Untuk itu diperlukan perhatian khusus dari pemerintah seperti mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada industri rumah tangga supaya permasalahan yang dihadapi oleh industri rumah tangga cepat teratasi sehingga industri rumah tangga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas daya saing.

Salah satu potensi lokal yang dijadikan peluang usaha oleh industri rumah tangga adalah industri pengolahan pangan yang berada di Kabupaten Sleman.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sleman tahun 2010- 214 sektor industri pengolahan pangan termasuk dalam empat sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB atas dasar harga konstan.

Tabel

PBRB dan Distribusi Persentase PDRB Menurut Lapangan Usaha ADH Konstan Tahun 2013-2014 Kabupaten Sleman

No Sektor 2013 2014

(juta Rp) % (juta Rp) % 1. Pertanian 1.034.154 13,84 1.052.252 13,31 2. Pertambangan &

Penggalian

39.486 0,53 40.011 0,31 3. Industri

Pengolahan pangan

1.055.973 14,13 1.094.199 13,84 4. Listrik, Gas & Air

Bersih

69.343 0,93 73.843 0,93

(28)

3

Tabel (Sambungan)

No Sektor

2013 2014*)

(juta Rp) % (juta Rp) %

5. Bangunan 886.231 11,86 949.987 12,02

6 Perdagangan, Hotel dan restoran

1.743.449 23,33 1.864.238 23,58 7. Pengangkutan &

Komunikasi

458.431 6,14 487.562 6,17 8. Keuangan,

Persewaan, & Jasa Perusahaan

836.345 11,19 896.697 11,34

9. Jasa-jasa 1.348.486 18,05 1.447.185 18,30

*) = Angka sementara

Sumber: BPS Kabupaten Sleman, 2014

Data di atas menunjukkan posisi industri pengolahan pangan menempati urutan ketiga terbesar setelah sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta jasa-jasa. Dengan demikian industri pengolahan pangan berpotensi untuk dikembangkan sebagai motor penggerak perkonomian daerah Kabupaten Sleman.

Industri pengolahan pangan yang cukup terkenal di Kabupaten Sleman satu diantaranya, yaitu keripik belut yang berada di Kecamatan Godean.

Menurut informasi yang didapat dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman, industri keripik belut ini merupakan satu-satunya sentra keripik belut terbesar di Sleman. Banyaknya umkm atau industri rumah tangga yang memproduksi belut menjadi alasan utama Kecamatan Godean

(29)

4

sebagai sentra keripik belut di Sleman. Pasar Godean menjadi lokasi utama para pedagang keripik belut memasarkan produknya. Terletak di sepanjang trotoar Pasar Godean, para pedagang keripik belut melakukan aktivitas jual belinya secara bebas.

Pada tahun 2014 lalu lokasi berjualan para pedagang keripik belut terpaksa dipindahkan oleh Pemerintah Daerah karena dianggap melanggar peraturan daerah tentang larangan berjualan di sepanjang trotoar. Sebagai gantinya pemerintah menyiapkan satu unit bangunan di sebelah barat Pasar Godean untuk kemudian dijadikan sebagai lokasi berjualan tetap pedagang keripik belut. Bangunan ini dinamakan Pusat Kuliner Keripik Belut.

Di awal tahun perpindahan para pedagang keripik belut belum terlalu merasakan adanya penurunan daya beli oleh konsumen. Barulah pada akhir tahun 2015 penurunan daya beli begitu drastis sehingga mempengaruhi pendapatan para pedagang keripik belut. Hal ini menjadi masalah nyata bagi sebagian besar pedagang keripik belut. Tidak seimbangnya antara penawaran dengan permintaan pasar menjadikan aktivitas produksi keripik belut lesu.

Perbedaan kondisi pasar sebelum dan sesudah perpindahan lokasi berjualan sangatlah jelas terlihat. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keadaan industri ini menjadi terpuruk. Bapak Adji Pribadi selaku Penyuluh Perikanan Kecamatan Godean melalui wawancara pada tanggal 02 Maret 2017, menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan industri ini melemah.

1. Lokasi bangunan baru yang kurang tepat dan strategis

2. Harga bahan baku dan bahan penolong yang semakin hari meningkat

(30)

5

3. Kurang adanya pendampingan yang efektif dari Pemerintah terkait selama kepengurusan baru

4. Persaingan yang tidak sehat di antara sesama pedagang keripik belut 5. Kualitas SDM dan SDA yang belum memenuhi standar produksi

pengolahan yang baik.

Pemindahan lokasi penjualan tanpa persetujuan dari pihak pedagang keripik belut, menimbulkan dampak yang begitu besar bagi pedagang keripik belut. Alhasil saat ini lokasi penjualan Pusat Kuliner Belut sepi oleh pembeli.

Kerugian yang dialami pedagang tidak berhenti sampai disitu saja. Biaya produksi yang meliputi bahan baku, bahan penolong, dan tenaga kerja yang dikeluarkan pedagang (pelaku industri) tidak sepadan dengan penghasilan yang diterima dari penjualan keripik belut. Program pendampingan yang ditawarkan oleh dinas terkait pun tidak berjalan efektif. Bahkan beberapa pedagang disebutkan telah mengalami kerugian yang berlebih sehingga jatuh bangkrut.

Konflik internal di antara pedagang keripik belut pun kerap muncul seperti adanya persaingan tidak sehat. Ditambah tata kelola atau manajemen produksi yang tidak teratur dan cenderung asal-asalan karena kurangnya pengetahuan tentang mengelola produksi yang baik sesuai standar yang berlaku. Faktor- faktor inilah yang kemudian menjadi penghambat perkembangan industri rumah tangga.

Oleh karena itu perlu adanya campur tangan dari pemerintah terkait pengembangan industri rumah tangga keripik belut ini. Mengingat para pelaku industri keripik belut sebagian besar adalah masyarakat golongan menengah ke bawah, maka perlu adanya perhatian secara intensif dan dampingan berupa

(31)

6

penyuluhan atau sosialisasi terkait aspek-aspek yang dapat menunjang perkembangan industri keripik belut ini. Jadi, kebijakan-kebijakan pro umkm bukan lah wacana semata namun benar-benar dilaksanakan secara menyeluruh dan merata di semua daerah.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas serta rekomendasi oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sleman, penulis memutuskan untuk melakukan penelitian terhadap industri rumah tangga keripik belut yang berjudul “Analisis Kelayakan dan Strategi Pengembangan Usaha Industri Rumah Tangga Keripik belut di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan di atas penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana struktur biaya industri rumah tangga keripik belut di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman ?

2. Berapakah estimasi pendapatan yang diperoleh dari industri rumah tangga keripik belut di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman ?

3. Apakah industri rumah tangga keripik belut layak untuk dikembangkan di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman ?

4. Bagaimanakah strategi pengembangan usaha industri rumah tangga keripik belut?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk:

(32)

7

1. Mengetahui struktur biaya industri rumah tangga keripik belut di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman .

2. Mengestimasi pendapatan yang diperoleh dari industri rumah tangga keripik belut di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman .

3. Menentukan kelayakan usaha industri rumah tangga keripik belut di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman .

4. Memformulasikan strategi pengembangan usaha industri rumah tangga keripik belut di masa depan.

Adapun kegunaan dalam penelitian ini adalah:

1. Dapat memberikan masukan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan tentang studi pemberdayaan industri rumah tangga.

2. Sebagai referensi bagi pemerintah dalam melaksanakan program pemberdayaan dan pengembangan usaha industri rumah tangga untuk meningkatkan kualitas kinerja, produktivitas dan daya saing industri rumah tangga.

3. Sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam menentukan strategi pengembangan usaha industri rumah tangga.

4. Memberikan pemahaman kepada para pelaku industri rumah tangga untuk berbisnis atau berusaha dengan baik.

D. Sistematika Pembahasan

Secara garis besar, sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan beberapa sub bab, masing-masing uraian secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:

(33)

8

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika pembahasan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi kerangka teoritis, telaah pustaka, pengembangan hipotesis serta kerangka pemikiran.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang sumber-sumber data dan analisisnya untuk menjawab permasalahan yang ada dengan metode yang sesuai.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang deskripsi hasil penelitian dan analisis pembahasan terhadap hasil yang didapat guna mendapatkan kesimpulan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti serta implikasi dan keterbatasan penelitian.

(34)

82 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Struktur biaya produksi industri rumah tangga keripik belut di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman terdiri dari biaya tetap per tahun sebesar Rp.

27.375.696,00 dengan rata-rata per tahun Rp 2.494.488,00. Biaya variabel per tahun sebesar Rp. 2.603.496.000,00 dengan rata-rata per tahun Rp.

104.629.296,00. Adapun pengeluaran terbesar dari biaya produksi terletak pada biaya bahan baku sebesar Rp 210.918.000,00 per tahun dengan rata- rata per tahun Rp. 8.436.720,00.

2. Estimasi pendapatan yang diterima oleh pengusaha industri rumah tangga keripik belut di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman rata-rata sebesar Rp.1.359.128.304 ,00 per tahun dengan total produksi per tahun sebesar 24.264 kg dan harga rata-rata produksi sebesar Rp. 100.000,00.

3. Industri rumah tangga keripik belut di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman layak untuk dikembangkan. Berdasarkan perolehan nilai R/C rasio yang didapat sebesar 1,17, BEP untuk penerimaan sebesar Rp 1.385.827,00; BEP untuk jumlah produksi sebanyak 27 kg; BEP untuk harga sebesar Rp. 110.000,00. Serta perolehan HKO sebesar Rp.

2.628.163,00.

(35)

83

4. Posisi industri rumah tangga keripik belut di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman saat ini berada pada kuadran VII dimana posisi ini kurang menguntungkan bagi pengusaha dan menimbulkan ancaman usaha.

Sehingga strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan industri keripik belut ini dengan menggunakan strategi diversifikasi.

B. Saran

Adapun saran untuk industri rumah tangga keripik belut di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman di masa yang akan datang adalah sebagai berikut.

1. Pengusaha perlu mengetahui standarisasi baku produksi mulai dari awal produksi sampai tahap akhir pemasaran dengan mengikuti pelatihan yang tersedia atau secara mandiri menghimpun informasi melalui media massa, internet atau lembaga terkait yang menangani permasalahan tersebut.

2. Perlu adanya catatan atas setiap transaksi yang dilakukan sehingga keuangan lebih mudah diatur dan dapat memperkirakan besarnya laba atau kerugian yang didapat.

3. Pemerintah perlu menegaskan kembali tentang kebijakan yang mendukung kegiatan dan perkembangan industri kecil menengah.

4. Bimbingan dan pendampingan yang efektif akan sangat membantu pengusaha keripik belut dalam menjalankan aktivitas produksi dan pengembangan usahanya.

(36)

84

C. Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan penelitian yang didapat dari penilitian ini adalah sebagai berikut.

1. Kesulitan dalam menghimpun responden, karena tidak semua pengusaha keripik belut bersedia untuk dijadikan sampel.

2. Kesulitan dalam menghimpun informasi terkait struktur biaya produksi, karena sebagian besar pengusaha tidak menggunakan sistem pencatatan dalam bertransaksi.

3. Cuaca yang kurang mendukung, karena beberapa kali proses penelitian terhambat sehingga peneliti harus menunda penelitian untuk sementara waktu.

(37)

85

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Raharjo. 2013. Pembangunan Perdesaan Pendekatan Partisipasi, Tipologi, Strategi, Konsep Desa Pusat Pertumbuhan, Yogyakarta: Grha Ilmu

Amin, A. Riawan. 2010. Menggagas Manajemen Syariah: Teori dan Praktik The Celestial /management, Jakarta: Salemba Empat

David, Fred R. 2010. Manajemen Strategis Konsep. Jakarta: PT Prenhallindo Muhammad, Suwarsono. 2013. Manajemen Strategik Konsep dan Alat Analisis,

Yogyakarta:UPPM STIM YKPN

P. Robbins and Marry Coulter. 2010. Management, Tenth Edition. Lincoln:

Prentice Hall

Ricky W. Griffin and Ronald J. Ebert. 2007. Bisnis, Edisi Kedelapan, Jilid 1, Jakarta: Penerbit Erlangga

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi 4, Yogyakarta: BPFE

Azmi Alvian Gabriel, Imam Santoso dan Dhita Morita Ikasari, ‘Perencanaan Strategi Pengembangan Industri Rumah Tangga Gula Kelapa (Studi Kasus Industri Rumah Tangga Gula Kelapa Desa Gledug Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar)”. Tahun 2013

Gustina Siregar, Salma, Lenawati, “Strategi Pengembangan Usaha Tahu Rumah Tangga”. Tahun 2014

(38)

86

Ismaniah, “Analisis Usaha Agroindustri Keripik Belut Pada Paguyuban Harapan Mulya Kecamatan Godean Kabupaten Sleman D.I.Y”. Skripsi Universitas Janabadra (2015

Krisda, Desi, “Analisis Kelayakan dan Strategi Pengemabngan Usaha Industri Rumah Tangga Slondok di Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang”.

Skripsi Universitas Gadjah Mada (2013)

Meysiana, Yoga Rieke, “Strategi Pengembangan Industri Kecil Tahu di Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen”. Skripsi Universitas Negeri Sebelas Maret (Tahun 2010)

Nugraha, Angipta Soma, “Strategi Pemasaran Keripik Tempe pada Industri Rumah Tangga di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri”. Skripsi Universitas Sebelas Maret (2011)

Teguh Dwi Cahyanto, “Analisis Kelayakan Dan Strategi Pengembangan Usaha Pada Industri Minyak Atsiri di PT XYZ (Studi Kasus Tenant Balai Inkubator Teknologi)”. Tesis Institut Pertanian Bogor (2016)

Tri DS, Wahyuniarso, “Strategi Pengembangan Industri Kecil Keripik di Dusun Karangbolo Desa Lerep Kabupaten Semarang”. Skripsi Universitas Negeri Solo (Tahun 2013)

http://digilib.uinsby.ac.id/7915/4/bab%202.pdf

terakhir diakes pada tanggal 15 Februari 2017 pukul 17.00 WIB http://e-journal.uajy.ac.id/259/3/2EM17291.pdf

terakhir diakses pada tanggal 15 Februari 2016 pukul 17.00 WIB

(39)

87

http://jurnal-sdm.blogspot.com

terakhir diakses pada tanggal 15 Februari 2016 pukul 17.00 WIB http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7488/1/10E00214.pdf terakhir diakses pada tanggal 15 Februari 2016 pukul 17.00 WIB

(40)

88

LAMPIRAN

(41)
(42)
(43)

91

KUESIONER PENELITIAN Responden Yth.

Kuesioner penelitian ini disusun dalam rangka penelitian untuk penyelesaian tugas akhir (skripsi) dengan judul: Analisis Kelayakan dan Strategi Pengembangan Usaha Industri Rumah Tangga Keripik Belut di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.

Semua informasi yang diperoleh dari kuesioner ini bersifat rahasia dan sepenuhnya dipergunakan untuk kepentingan akademik dan ilmiah. Jika isian kuesioner tidak cukup pada tempat yang disediakan harap dapat dilampirkan. Atas bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Identitas Responden:

Nama Responden : Jenis Kelamin :

Umur :

Pendidikan :

Tanggal Pengisian :

Alamat :

(44)

92

PETUNJUK PENGISIAN

Kuesioner ini adalah analisa deskriptif dari kondisi usaha, sehingga tidak ada benar atau salah pada isian kuesioner. Penjelasan setiap bagian kuesioner dijelaskan sebagai berikut:

1. Bagian I - Profil Usaha, menjelaskan tentang data-data usaha secara umum berisi tentang profil usaha, permodalan, dll.

2. Bagian II - Kondisi Umum, menjelaskan tentang kondisi umum dari usaha mulai dari sejarah usaha, perkembangan usaha, dll.

3. Bagian III - Aspek Manajemen, merupakan salah satu aspek dari analisis internal dari sisi manajemen usaha tentang struktur organisasi, posisi/peran tenaga kerja, dll.

4. Bagian IV - Aspek pasar dan pemasaran, merupakan salah satu aspek dari analisis internal dari sisi kondisi pasar usaha tentang strategi, promosi, penjualan sampai dengan persaingan usaha.

5. Bagian V - Aspek teknis/produksi, merupakan salah satu aspek dari analisis internal dari sisi teknis/produksi yang dilakukan oleh usaha tentang bahan baku dan peralatan produksi, kapasitas produksi sampai dengan sistem produksi.

6. Bagian VI - Aspek keuangan, merupakan salah satu aspek dari analisis internal dari sisi keuangan pada usaha tentang permodalan, omset dan biaya tetap maupun tidak tetap.

7. Bagian VII - Aspek teknologi, merupakan salah satu aspek dari analisis eksternal dari sisi teknologi yang mungkin berpengaruh kepada kinerja usaha.

8. Bagian VIII - Aspek lingkungan, merupakan salah satu aspek untuk menganalisis usaha dari lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan usaha dan lingkungan eksternal berupa peluang dan ancaman yang mungkin sedang dan akan dihadapi oleh usaha. Pada bagian ini harus diuraikan 10-20 faktor untuk masing-masing lingkungan internal dan eksternal dengan rincian 5-10 untuk masing-masing faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

(45)

93

I. Profil Usaha

1. Nama Usaha : ……….

2. Alamat Usaha : ……….

3. Modal Awal : ……….

4. Jenis Modal : ……….

 Sendiri/Keluarga

 Investor

 Bank

 Koperasi

 Lainnya,

………...

Jika merupakan pinjaman (bank/koperasi/lainya), besarnya bunga pinjaman perbulan (%): ………....

5. Rata-rata pendapatan /bulan : ……….

6. Jumlah tenaga kerja :

a. dalam keluarga : …… orang b. luar keluarga : ... orang II. Kondisi Umum

1. Bagaimana sejarah berdirinya usaha?

...………

…………...……….

……….. ...……….

2. Bagaimana perkembangan usaha sampai saat ini?

...………

…………...……….

………...………..

3. Bagaimana lokasi dan kondisi usaha?

...………

…………...……….

………...………..

(46)

94

4. Apakah ada bimbingan teknis dan siapa pembimbingnya dalam menjalankan usaha industri keripik belut?

...………

…………...……….

………...………..

III. Aspek Manajemen (Tata Kelola)

1. Berapa jumlah tenaga kerja baik tetap maupun tidak tetap?

Tetap : …… orang Tidak Tetap : …… orang 2. Bagaimana pengelolaan usaha Anda?

...………

…………...………

3. Bagaimana posisi/peran, tingkatan pendidikan dan tugas masing-masing tenaga kerja tersebut?

No Posisi Pendidikan Tugas

4. Bagaimana sistem pembayaran gaji?

...………

…………...………

………...………

IV. Aspek Pasar dan Pemasaran

1. Bagaimana cara pemasaran yang selama ini dilakukan?

...………

…………...………

………...………

(47)

95

2. Media promosi apa saja yang sudah dan akan digunakan?

...………

…………...………

………...………

3. Bagaimana permintaan pasar terhadap produk keripik belut?

...………

…………...………

………...………

4. Bagaimana tingkat penjualan produk?

...………

…………...………

………...………

5. Bagaimana tingkat persaingan lokal pada penjualan produk?

...………

…………...………

………...……….

6. Apa kelebihan produk dibandingkan dengan pesaing?

...………

…………...………

………...………

V. Aspek Teknis/Produksi

1. Peralatan atau mesin apa saja yang digunakan untuk melakukan produksi?

...………

…………...………

………... ...………

2. Berapa jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi satu masa produk?

...………

…………...………

...

(48)

96

3. Berapa harga bahan baku per satuan?

...………

…………...………

………...………

4. Bagaimana kontinuitas bahan baku?

...………

…………...………

………...………

5. Berapa kapasitas produksi dalam produksi satu kali masa produk?

...………

…………...………

………...………

6. Bagaimana sistem produksi yang berjalan selama ini?

...………

…………...………

………...………

VI. Aspek Keuangan

1. Dari mana sumber permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan usaha?

...………

…………...………

………...………

2. Berapa besar modal oleh masing-masing pihak yang ikut dalam penyertaan permodalan?

...………

…………...………

………...………

3. Berapa rata-rata omzet per bulan?

...………

…………...………

(49)

97

4. Berapa besar biaya tidak tetap dan biaya tetap?

...………

…………...………

………...………

VII. Aspek Teknologi

1. Apakah ada teknologi lain yang belum dimiliki oleh usaha dalam mengelola industri keripik belut, jelaskan?

...………

…………...………

………...………

2. Dengan berkembangnya teknologi apakah akan berpengaruh pada industri keripik belut?

………

………

………

VIII. Aspek Lingkungan

1. Sebutkan 5-10 faktor kekuatan internal yang dihadapi dalam menjalankan industri keripik belut:

a. . ………

b. .………

c. . ………

d. .………

e. . ………

f. . ………

g. .………

h. .………

i. . ………

j. . ………

(50)

98

2. Sebutkan 5-10 faktor kelemahan internal yang dihadapi dalam menjalankan industri keripik belut:

a. ………

b. ………

c. ………

d. .………

e. . ………

f. . ………

g. .………

h. .………

i. . ………

j. . ………

3. Sebutkan 5-10 faktor peluang eksternal yang dihadapi dalam menjalankan industri keripik belut:

a. . ………

b. .………

c. . ………

d. .………

e. . ………

f. . ………

g. .………

h. .………

i. . ………

j. . ………

(51)

99

4. Sebutkan 5-10 faktor ancaman eksternal yang dihadapi dalam menjalankan industri keripik belut:

a. . ………

b. .………

c. . ………

d. .………

e. . ………

f. . ………

g. .………

h. .………

i. . ………

j. . ………

Sleman, .... Maret 2017 Paraf

(...)

(52)

100

IDENTITAS RESPONDEN

No Nama Merk

Jenis Kelamin

(L/P)

Umur

(Tahun) Pendidikan

Anggota Keluarga yang

terlibat dalam usaha (Orang)

1. Partiyah KB “Mba Partiyah” P 36 SMP 1

2. Sutinah KB “Octa Rasa” P 43 SMA 2

3. Wagiyo KB “Pak Wagiyo” L 54 SMA 2

4. Nanik Andayani KB “Aditiya” P 44 SMA 1

5. Ponirah KB “Mbok Pon” P 65 SD 2

6. Sumarah KB “Intan” P 42 SMP 2

7. Suratiningsih KB “Dua Putri” P 51 SMK 2

8. Ngatini KB “Rizky Sari” P 46 SMP 3

9. Slamet KB “Bu Slamet” P 58 SD 2

10. Parsilah KB “Dion” P 38 SMA 2

11. Sri Lestari KB “Bu Tari P 50 SMA 2

12. Subarini KB “VIA” P 40 SMK 2

13. Jumini KB “Mbak Siwi” P 42 SD 0

14. Arjudin Keripik Belut L 55 SD 2

15. Anik Purwati KB “Fari Rasa” P 53 SMK 2

16. Marsiyah KB “Barokah” P 45 SMK 3

17. Suwarmi KB “Sari Rasa” P 50 SMP 3

18. Sardi KB “Bu Sardi” P 70 SD 2

19. Sumarsih KB “TOMY” P 42 SMP 0

20. Wartiyem KB “Citra Rasa” P 49 SD 0

21. Sulami KB “Rani” P 41 SMP 3

22. Rejo Wiyono Keripik Belut L 58 SD 6

23. Sarbinah KB “ONY” P 44 SMP 1

24. Sahlan KB “Dua Mawar” L 55 MAN 4

25. Manik Keripik Belut P 55 SD 1

(53)
(54)

102

(55)

TOTAL BIAYA BAHAN BAKU KERIPIK BELUT

103

No

Bahan Baku

Jumlah (Rp)

Prod/

bulan

Jumlah Belut

Total Biaya Bahan Baku (Rp) Belut

Segar

Harga (Rp/Kg)

By. Belut Segar

My Gor

(L)

Harga (Rp)

By. Minyak

Goreng Tepung

Harga (Rp/Kg)

By.

Tepung (Rp)

1. 2 kg 50.000 100.000 6 10.000 60.000 7 kg 10.000 70.000 230.000 2 kali 4 kg 460.000 2. 50 kg 45.000 2.250.000 50 12.700 635.000 30 kg 12.000 360.000 3.245.000 2 kali 120 kg 6.490.000 3. 75 kg 45.000 3.375.000 50 10.000 500.000 35 kg 10.000 350.000 4.225.000 8 kali 600 kg 33.800.000 4. 50 kg 46.000 2.300.000 50 12.700 635.000 30 kg 12.000 360.000 3.295.000 1 kali 50 kg 3.295.000 5. 65 kg 45.000 2.925.000 60 10.750 645.000 30 kg 10.500 315.000 3.885.000 2 kali 130 kg 7.770.000 6. 75 kg 45.000 3.375.000 60 9.250 555.000 30 kg 9.000 270.000 4.200.000 2 kali 150 kg 8.400.000 7. 25 kg 46.000 1.150.000 10 10.000 100.000 10 kg 9.000 90.000 1.340.000 1 kali 25 kg 1.340.000 8. 50 kg 45.000 2.250.000 27 10.000 270.000 20 kg 9.000 180.000 2.700.000 1 kali 50 kg 2.700.000 9. 50 kg 40.000 2.000.000 30 10.000 300.000 20 kg 9.000 180.000 2.480.000 1 kali 50 kg 2.480.000 10. 50 kg 45.000 2.250.000 60 11.000 660.000 30 kg 11.000 330.000 3.240.000 1 kali 50 kg 3.240.000 11. 50 kg 45.000 2.250.000 60 11.000 660.000 30 kg 11.000 330.000 3.240.000 1 kali 50 kg 3.240.000 12. 50 kg 46.000 2.300.000 54 12.000 648.000 30 kg 11.000 330.000 3.278.000 4 kali 200 kg 13.112.000 13. 100 kg 40.000 4.000.000 30 10.000 300.000 20 kg 10.000 200.000 4.500.000 1 kali 100 kg 4.500.000 14. 30 kg 45.000 1.350.000 20 10.000 200.000 20 kg 9.000 180.000 1.730.000 4 kali 120 kg 6.920.000 15. 50 kg 45.000 2.250.000 60 10.000 600.000 20 kg 10.000 200.000 3.050.000 1 kali 50 kg 3.050.000 16. 20 kg 45.000 900.000 36 10.000 360.000 45 kg 8.000 360.000 1.620.000 30 kali 600 kg 48.600.000 17. 50 kg 45.000 2.250.000 50 17.200 860.000 25 kg 11.200 280.000 3.390.000 2 kali 100 kg 6.780.000 18. 50 kg 45.000 2.250.000 50 10.000 500.000 25 kg 10.000 250.000 3.000.000 1 kali 50 kg 3.000.000 19. 50 kg 45.000 2.250.000 50 10.000 500.000 25 kg 10.000 250.000 3.000.000 1 kali 50 kg 3.000.000 20. 50 kg 45.000 2.250.000 50 17.200 860.000 25 kg 11.200 280.000 3.390.000 2 kali 100 kg 6.780.000 21. 50 kg 45.000 2.250.000 50 10.000 500.000 20 kg 10.000 200.000 2.950.000 1 kali 50 kg 2.950.000 22. 75 kg 45.000 3.375.000 50 10.000 500.000 35 kg 10.000 350.000 4.225.000 8 kali 600 kg 33.800.000 23. 60 kg 45.000 2.700.000 27 13.000 351.000 30 kg 12.000 360.000 3.411.000 1 kali 60 kg 3.411.000 24. 10 kg 45.000 450.000 3 10.000 30.000 15 kg 8.000 120.000 600.000 2 kali 20 kg 1.200.000 25. 10 kg 45.000 450.000 3 10.000 30.000 15 kg 8.000 120.000 600.000 1 kali 10 kg 600.000 Jumlah 1.207 kg 1.123.000 53.700.000 996 276.800 11.259.000 622 kg 250.900 6.315.000 71.274.000 95 kali 3.417 kg 210.918.000 Ʃ Rata2 48 kg 44.920 2.148.000 40 11.072 450.360 25 kg 10.036 252.600 2.850.960 4 kali 137 kg 8.436.720

(56)
(57)

104 BIAYA PENYUSUTAN ALAT USAHA KERIPIK BELUT

No

Tungku Wajan Panci

Nilai

Awal U Peny. Jml. By.

Peny

Nilai

Awal U Peny. Jml. By. Peny Nilai

Awal U Peny. Jml. By.

Peny

1. 250.000 144 1.736 1 1.736 230.000 84 2.738 1 2.738 115.000 84 1.369 1 1.369

2. 250.000 144 1.736 2 3.472 230.000 108 2.130 3 6.390 125.000 108 1.157 3 3.471

3. 250.000 144 1.736 1 1.736 230.000 84 2.738 2 5.476 320.000 108 2.963 1 2.963

4. 250.000 168 1.488 1 1.488 230.000 84 2.738 2 5.476 235.000 108 2.176 1 2.176

5. 250.000 168 1.488 1 1.488 400.000 108 3.704 2 7.408 235.000 108 2.176 1 2.176

6. 250.000 144 1.736 1 1.736 400.000 108 3.704 2 7.408 235.000 108 2.176 1 2.176

7. 200.000 66 3.030 1 3.030 300.000 66 4.546 2 9.092 320.000 84 3.810 1 3.810

8. 250.000 144 1.736 2 3.472 400.000 108 3.704 2 7.408 300.000 84 3.571 1 3.571

9. 200.000 66 3.030 1 3.030 230.000 84 2.738 2 5.476 235.000 108 2.176 1 2.176

10. 200.000 144 1.389 1 1.389 230.000 84 2.738 2 5.476 235.000 108 2.176 1 2.176

11. 250.000 144 1.736 2 3.472 400.000 84 4.762 2 9.524 320.000 108 2.963 1 2.963

12. 250.000 144 1.736 1 1.736 400.000 84 4.762 4 19.048 320.000 108 2.963 1 2.963

13. 250.000 144 1.736 1 1.736 230.000 84 2.738 2 5.476 235.000 108 2.176 1 2.176

14. 250.000 144 1.736 1 1.736 230.000 84 2.738 2 5.476 235.000 108 2.176 1 2.176

15. 250.000 144 1.736 1 1.736 400.000 108 3.704 2 7.408 320.000 108 2.963 1 2.963

16. 200.000 144 1.389 1 1.389 230.000 84 2.738 2 5.476 235.000 108 2.176 1 2.176

17. 250.000 144 1.736 2 3.472 125.000 84 1.488 2 2.976 235.000 108 2.176 1 2.176

18. 250.000 144 1.736 1 1.736 125.000 84 1.488 2 2.976 235.000 108 2.176 1 2.176

19. 250.000 144 1.736 1 1.736 230.000 84 2.738 2 5.476 235.000 108 2.176 1 2.176

20. 250.000 120 2.083 1 2.083 230.000 84 2.738 2 5.476 235.000 108 2.176 1 2.176

21. 250.000 144 1.736 1 1.736 230.000 84 2.738 2 5.476 235.000 108 2.176 1 2.176

22. 250.000 144 1.736 1 1.736 230.000 84 2.738 2 5.476 320.000 108 2.963 1 2.963

23. 250.000 168 1.488 1 1.488 230.000 66 4.546 2 9.092 125.000 108 1.157 1 1.157

24. 250.000 120 2.083 1 2.083 230.000 84 2.738 2 5.476 235.000 108 2.176 1 2.176

25. 250.000 144 1.736 1 1.736 230.000 84 2.738 2 5.476 235.000 108 2.176 1 2.176

Jumlah 5.800.000 3.468 45.244 29 52.118 6.630.000 2.204 73.894 52 162.656 6.110.000 2.628 58.519 27 60.833 ƩRata2 242.000 139 1.810 1,2 2.088 265.200 88,16 2.956 2,08 6.506 244.400 105 2.341 1,08 2.433

(58)

105 No.

Baskom Ember Serok

Nilai Awal

U Peny. Jml. By. Peny Nilai Awal

U Peny. Jml. By. Peny Nilai Awal

U Peny. Jml. By. Peny

1. - - - 40.000 30 1.333 2 2.666 32.000 36 8.89 2 1.778

2. 75.000 60 1.250 2 2.500 35.000 30 1.167 3 3.501 27.000 36 7.50 2 1.500

3. 75.000 60 1.250 2 2.500 40.000 30 1.333 2 2.666 27.000 36 7.50 2 1.500

4. 175.000 72 2.431 2 4.862 40.000 30 1.333 2 2.666 27.000 36 7.50 2 1.500

5. 75.000 60 1.250 2 2.500 35.000 30 1.167 2 3.501 27.000 36 7.50 2 1.500

6. 175.000 72 2.431 2 4.862 40.000 30 1.333 2 2.666 27.000 36 7.50 2 1.500

7. 125.000 72 1.736 2 3.472 75.000 36 2.083 2 4.166 70.000 36 1.944 2 3.888

8. 250.000 72 3.472 2 6.944 38.000 30 1.267 2 2.534 32.000 36 8.89 2 1.778

9. 175.000 72 2.431 2 4.862 40.000 30 1.333 2 2.666 27.000 36 7.50 2 1.500

10. 175.000 72 2.431 2 4.862 38.000 30 1.267 2 2.534 27.000 36 7.50 2 1.500

11. 175.000 72 2.431 2 4.862 38.000 30 1.267 2 2.534 27.000 36 7.50 2 1.500

12. 175.000 72 2.431 2 4.862 38.000 30 1.267 2 2.534 27.000 36 7.50 2 1.500

13. 75.000 60 1.250 2 2.500 35.000 30 1.167 2 3.501 27.000 36 7.50 2 1.500

14. 75.000 60 1.250 2 2.500 35.000 30 1.167 2 3.501 27.000 36 7.50 2 1.500

15. 175.000 72 2.431 2 4.862 35.000 30 1.167 2 3.501 27.000 36 7.50 2 1.500

16. 175.000 72 2.431 2 4.862 35.000 30 1.167 2 3.501 27.000 36 7.50 2 1.500

17. 250.000 72 3.472 2 6.944 38.000 30 1.267 2 2.534 27.000 36 7.50 2 1.500

18. 175.000 72 2.431 2 4.862 35.000 30 1.167 2 3.501 27.000 36 7.50 2 1.500

19. 175.000 72 2.431 2 4.862 35.000 30 1.167 2 3.501 27.000 36 7.50 2 1.500

20. 175.000 72 2.431 2 4.862 35.000 30 1.167 2 3.501 27.000 36 7.50 2 1.500

21. 175.000 72 2.431 2 4.862 35.000 30 1.167 2 3.501 27.000 36 7.50 2 1.500

22. 75.000 60 1.250 2 2.500 40.000 30 1.333 2 2.666 27.000 36 7.50 2 1.500

23. 175.000 72 2.431 2 4.862 35.000 30 1.167 2 3.501 27.000 36 7.50 2 1.500

24. 75.000 72 1.042 2 2.084 35.000 30 1.167 2 3.501 27.000 36 7.50 2 1.500

25. 75.000 72 1.042 2 2.084 35.000 30 1.167 2 3.501 27.000 36 7.50 2 1.500

Jumlah 3.500.000 1.656 49.867 50 99.734 960.000 756 31.587 51 78.345 728.000 900 20.222 50 38.944 ƩRata2 140.000 66 1.995 2 3.989 38.400 30.24 1.263 2,04 3.133,8 29.120 36 8.09 2 1.558

(59)

106 No.

Sutil Tirisan Bambu Pisau

Nilai Awal

U Peny. Jml. By. Peny Nilai Awal

U Peny. Jml. By. Peny Nilai Awal

U Peny. Jml. By. Peny

1. 36.000 60 6.00 2 1.200 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 2 4.16

2. 36.000 60 6.00 3 1.800 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

3. 30.000 60 5.00 2 1.000 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 3 6.24

4. 36.000 60 6.00 1 6.00 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

5. 30.000 60 5.00 1 5.00 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

6. 17.000 48 3.54 1 3.54 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

7. 42.000 84 5.00 1 5.00 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

8. 36.000 60 6.00 1 6.00 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

9. 36.000 60 6.00 1 6.00 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

10. 36.000 60 6.00 1 6.00 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

11. 36.000 60 6.00 1 6.00 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

12. 36.000 60 6.00 1 6.00 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

13. 36.000 60 6.00 1 6.00 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

14. 36.000 60 6.00 1 6.00 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

15. 42.000 84 5.00 1 5.00 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

16. 36.000 60 6.00 1 6.00 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

17. 17.000 48 3.54 1 3.54 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

18. 17.000 48 3.54 1 3.54 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

19. 17.000 48 3.54 1 3.54 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

20. 36.000 60 6.00 1 6.00 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

21. 17.000 48 3.54 1 3.54 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

22. 36.000 48 7.50 1 7.50 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

23. 17.000 24 7.08 1 7.08 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

24. 17.000 36 4.72 1 4.72 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

25. 17.000 36 4.72 1 4.72 15.000 36 4.17 2 8.34 10.000 48 2.08 1 2.08

Jumlah 748.000 1.392 13.372 29 15.672 375.000 900 10.425 50 20.850 250.000 1.200 5.200 28 5.824

ƩRata2 29.920 55,68 535 1,16 627 15.000 36 417 2 834 10.000 48 2.08 1.12 233

(60)

107

No. Siller Total Biaya

Penyusutan Nilai Awal U Peny. Jml. By. Peny

1. - - - 12.737

2. 400.000 48 8.333 1 8.333 32.009

3. - - - 19.299

4. - - - 19.810

5. - - - 20.115

6. 400.000 48 8.333 1 8.333 30.077

7. - - - 29.000

8. - - - 27.349

9. - - - 21.352

10. - - - 19.579

11. - - - 26.497

12. - - - 34.285

13. 400.000 48 8.333 1 8.333 26.864

14. - - - 18.531

15. - - - 23.512

16. - - - 20.546

17. 2.000.000 84 23.810 1 23.810 44.808

18. - - - 18.147

19. - - - 20.647

20. 2.000.000 84 23.810 2 47.620 68.860

21. - - - 20.647

22. - - - 18.633

23. - - - 23.350

24. 400.000 48 8.333 1 8.333 26.667

25. - - - 17.987

Jumlah 5.600.000 360 80.952 7 104.762 641.308 ƩRata2 933.333 60 13.492 1,2 17.460 25.652

(61)

108 BIAYA IMPLISIT DAN EKSPLISIT USAHA KERIPIK BELUT

No. Implisit Eksplisit

TKDK Bahan Baku Bhn Penolong Tenaga Kerja Penyusutan Jumlah

1. - 460.000 10.000 - 12.737 482.737

2. 120.000 6.490.000 50.000 300.000 32.009 6.872.009

3. 800.000 33.800.000 50.000 1.200.000 19.299 35.069.299

4. - 3.295.000 50.000 50.000 19.810 3.414.810

5. 200.000 7.770.000 50.000 200.000 20.115 7.970.115

6. 120.000 8.400.000 100.000 240.000 30.077 8.770.077

7. - 1.340.000 20.000 30.000 29.000 1.419.000

8. 90.000 2.700.000 20.000 - 27.349 2.747.349

9. - 2.480.000 25.000 100.000 21.352 2.626.352

10. 60.000 3.240.000 20.000 50.000 19.579 3.329.579

11. 60.000 3.240.000 20.000 50.000 26.497 3.336.497

12. - 13.112.000 25.000 60.000 34.285 13.231.285

13. - 4.500.000 25.000 400.000 26.864 4.951.864

14. - 6.920.000 25.000 200.000 18.531 7.163.531

15. - 3.050.000 25.000 70.000 23.512 3.168.512

16. - 48.600.000 25.000 1.050.000 20.546 49.695.546

17. - 6.780.000 25.000 80.000 44.808 6.929.808

18. 40.000 3.000.000 25.000 - 18.147 3.043.147

19. - 3.000.000 25.000 75.000 20.647 3.120.647

20. - 6.780.000 25.000 1.100.000 68.860 7.973.860

21. 150.000 2.950.000 25.000 - 20.647 2.995.647

22. - 33.800.000 50.000 - 18.633 33.868.633

23. - 3.411.000 20.000 30.000 23.350 3.484.350

24. - 1.200.000 25.000 - 26.667 1.251.667

25. - 600.000 25.000 - 17.987 642.987

Jumlah 1.640.000 210.918.000 785.000 5.255.000 641.308 217.559.308

ƩRata2 182.222 8.436.720 31.400 250.238 25.652 8.702.372

(62)

109 JUMLAH PRODUKSI DAN PENERIMAAN, PENDAPATAN, KEUNTUNGAN USAHA KERIPIK BELUT

No.

Produksi Keripik

Belut

Harga/kg (Rp)

Penerimaan (Rp)

TC Pendapatan

(Rp)

Keuntungan (Rp)

Profit

(%) R/C

Implisit (Rp)

Eksplisit (Rp)

1. 20 kg 32.000 640.000 - 482.737 157.263 157.263 0,33 1,33

2. 80 kg 120.000 9.600.000 120.000 6.872.009 2.727.991 2.607.991 0,37 1,37 3. 440 kg 150.000 66.000.000 800.000 35.069.299 30.930.701 30.130.701 0,84 1,84

4. 40 kg 110.000 4.400.000 - 3.414.810 985.190 985.190 0,29 1,29

5. 60 kg 120.000 7.200.000 200.000 7.970.115 (770.115) (970.115) 0,12 1.12 6. 110 kg 120.000 13.200.000 120.000 8.770.077 4.429.923 4.309.923 0,48 1,48

7. 20 kg 110.000 2.200.000 - 1.419.000 781.000 781.000 0,55 1,55

8. 40 kg 100.000 4.000.000 90.000 2.747.349 1.252.651 1.162.651 0,41 1,41 9. 40 kg 100.000 4.000.000 - 2.626.352 1.373.648 1.373.648 0,52 1,52 10. 37 kg 110.000 4.070.000 60.000 3.329.579 740.421 680.421 0,20 1,20 11. 37 kg 100.000 3.700.000 60.000 3.336.497 363.503 303.503 0,10 1,10 12. 160 kg 110.000 17.600.000 - 13.231.285 4.368.715 4.368.715 0,33 1,33 13. 80 kg 140.000 11.200.000 - 4.951.864 6.248.136 6.248.136 1,26 2,26 14. 80 kg 115.000 9.200.000 - 7.163.531 2.036.469 2.036.469 0,28 1,28 15. 40 kg 110.000 4.400.000 - 3.168.512 1.231.488 1.231.488 0,39 1,39 16. 450 kg 135.000 60.750.000 - 49.695.546 11.054.454 11.054.454 0,22 1,22 17. 80 kg 130.000 10.400.000 - 6.929.808 3.470.192 3.470.192 0,50 1,50 18. 40 kg 100.000 4.000.000 40.000 3.043.147 956.853 916.853 0,30 1,30 19. 40 kg 110.000 4.400.000 - 3.120.647 1.279.353 1.279.353 0,41 1,41 20. 80 kg 135.000 10.800.000 - 7.973.860 2.826.140 2.826.140 0,35 1,35 21. 40 kg 125.000 5.000.000 150.000 2.995.647 2.004.353 1.854.353 0,59 1,59 22. 440 kg 150.000 66.000.000 - 33.868.633 32.131.367 32.131.367 0,95 1,95 23. 50 kg 110.000 5.500.000 - 3.484.350 2.015.650 2.015.650 0,58 1,58

24. 16 kg 110.000 1.760.000 - 1.251.667 508.333 508.333 0,41 1,41

25. 8 kg 100.000 800.000 - 642.987 157.013 157.013 0,24 1,24

Jumlah 2.022 kg 2.482.000 257.560.000 1.640.000 217.599.308 113.260.692 111.620.692 11.02 36.02 Ʃrata2 80.88 kg 100.000 10.302.400 182.222 8.703.972 4.530.428 4.464.828 0,44 1,44

Gambar

Tabel  PBRB  dan  Distribusi  Persentase  PDRB  Menurut  Lapangan  Usaha  ADH  Konstan Tahun 2013-2014 Kabupaten Sleman ..............................
Tabel 4.13  Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman ...................................
Gambar 2.1 Diagram Analisis Swot ............................................................
Tabel   (Sambungan)

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “ Analisis Kelayakan dan Strategi

Terakhir, dalam rangka menyelesaikan studinya, penulis melakukan penelitian dengan mengambil judul Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Pengolahan Padi Bebas

Selanjutnya disusun strategi pemasaran dengan menggunakan bauran pemasaran (marketing mix). Analisis pertama yang dilakukan adalah analisis mengenai STP perusahaan saat

48 Tabel 9.Kelayakan Pada Industri Rumah Tangga Tahu Ajeng Mulya Abadi Selama 3 Tahun Terakhir Di Kelurahan Balang Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto No Uraian Nilai Rp

DOI: http://dx.doi.org/10.32528/agribest.v4i1.3065 8 Analisis Kelayakan Finansial Dan Strategi Pengembangan Usaha Bag Log Jamur Tiram Sebagai Upaya Penanggulangan Kemiskinan Buruh

Analisis kelayakan bisnis atau analisis kelayakan usaha dibutuhkan untuk mengetahui mengapa industri kecil tempe di Kelurahan Setia Negara Kecamatan Siantar Sitalasari tidak begitu

Penyusunan tugas ini bertujuan untuk menyusun rencana bisnis dan menganalisis kelayakan usaha Industri Rumah tangga Pembuatan keripik singkong singkong’M di Desa Labotan Kecamatan

Penelitian yang dilakukan adalah Analisis Pendapatan, Nilai Tambah dan Distribusi Nilai Tambah serta Kelayakan Usaha Break Event Point Pada Industri Rumah Tangga Pengolahan Jagung