KEPADA ANGGOTA DAN CALON ANGGOTA Koperasi Simpan Pinjam SYARIAH AL IKHLAS KABUPATEN GALESONG UTARA. Dengan limpahan karunia dan rahmat Allah SWA maka skripsi ini berjudul “Analisis Kelayakan Usaha Pemberian Pembiayaan Kepada Anggota Dan Calon Anggota Koperasi Simpan Pinjam Syariah Al Ikhlas Di Kec. Analisis Kelayakan Usaha Pemberian Pembiayaan Kepada Anggota Dan Calon Anggota Syariah Koperasi Simpan Pinjam Al–Ikhlas di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Koperasi simpan pinjam syariah Al Ikhlas merupakan koperasi yang kegiatannya hanya simpan pinjam memberikan fasilitas pembiayaan kepada anggota dan masyarakat umum yang terdiri dari para pengusaha mikro, untuk itu diperlukan analisis kelayakan usaha untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam memberikan hasil. melakukan analisis terhadap suatu fasilitas pembiayaan untuk memberikan pembiayaan. yang diberikan secara wajar sesuai dengan prinsip pemberian pembiayaan yang sehat dan menghindari atau mengurangi kemungkinan timbulnya risiko pembiayaan bermasalah baik dari aspek ekonomi, aspek peradilan, dan aspek penilaian agunan. Dalam kasus pembiayaan yang dilakukan oleh KSP Syariah Al Ikhlas, kredit macet dan pembiayaan bermasalah merupakan hal yang tidak dapat dihindari, namun sebagai pengelola harus dilakukan upaya untuk meminimalkan risiko agar tidak mengganggu kinerja lembaga yang bersangkutan dan masih banyak lagi. permasalahan lain yang timbul, antara lain faktor internal yaitu terjadi akibat kesalahan dalam melakukan analisis terhadap calon penerima dana atau mengambil data fiktif dan faktor eksternal yaitu terjadi karena adanya unsur yang disengaja atau tidak disengaja yang dilakukan oleh calon penerima dana. . Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kelayakan Usaha Dalam Pemberian Pembiayaan Kepada Anggota Dan Calon Anggota Koperasi Simpan Pinjam Syariah Al Ikhlas”.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitan
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Koperasi terdiri dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Serba Guna (KSU), Koperasi Konsumen, dan Koperasi Produksi. Selain ketiga jenis koperasi tersebut, terdapat juga Koperasi Pasar yang anggotanya adalah pedagang pasar dan koperasi nelayan yang disebut Koperasi Nelayan. 25 Tahun 1992 menyatakan bahwa koperasi dapat berbentuk Koperasi Primer yaitu koperasi yang anggotanya terdiri dari orang-orang dan koperasi, serta koperasi sekunder yaitu koperasi yang anggotanya adalah organisasi-organisasi koperasi.
Koperasi Simpan Pinjam Syariah
Pada aspek ini yang akan dibahas adalah persoalan kelengkapan dan keabsahan perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha hingga izin yang dimiliki. Untuk menilai apakah perusahaan/usaha yang akan melakukan investasi pasar dan pemasaran memiliki peluang pasar yang diinginkan atau tidak. Penelitian pada aspek ini adalah memperkirakan biaya-biaya apa saja yang akan dikeluarkan dan berapa besarnya.
Pembiayaan
Koperasi simpan pinjam syariah harus melihat kondisi perekonomian yang muncul di masyarakat, khususnya melihat keterkaitannya dengan jenis usaha yang dilakukan oleh calon penerima pembiayaan. Pengaturan pembiayaan merupakan akad yang dipilih berdasarkan tujuan penggunaan dana koperasi simpan pinjam oleh anggota koperasi syariah yang menggunakannya. Pada Al Qadrul Hasan, sumber dana pinjaman berasal dari dana ZIS, sedangkan Qard berasal dari dana modal koperasi syariah atau keuntungan yang dicadangkan.
Kerangka Pikir
Hipotesis
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Data Kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa informasi baik lisan maupun tulisan. Data primer adalah data utama yang diperoleh langsung dari responden dengan jawaban pribadi melalui wawancara atau kuesioner hasil penelitian atau data yang ditemukan langsung di lapangan. Data sekunder adalah data yang diperoleh langsung dari kantor tempat kita melakukan penelitian, seperti kondisi anggota, peraturan yang berlaku di koperasi dan lain sebagainya.
Syari'ah Al Ikhlas Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar mengajukan permohonan pendanaan pada tahun 2010-2011 yang tersebar di beberapa desa di Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 orang/studi kasus yang diambil secara acak dari seluruh populasi KSP Syariah Al Ikhlas Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar.
Metode Analisis Data
Defenisi Operasional Variabel
Koperasi simpan pinjam syariah adalah koperasi yang kegiatannya hanya berupa usaha simpan pinjam, yang kegiatannya menggunakan prinsip-prinsip yang mengedepankan etika moral dengan menyadari halal atau haram dalam suatu usaha yang dijalankan sesuai dengan yang diajarkan dalam agama Islam.
Sejarah Singkat Koperasi Simpan Pinjam Syariah Al Ikhlas
Dengan dicanangkannya program pemberdayaan ekonomi Dewan Pengembangan Ekonomi Muhammadiyah Indonesia pada tahun 1999, BMT Al Ikhlas mendapat pinjaman dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebesar Rp. Maka para pengelola yang diberi tugas ini oleh pengurus BMT Al Ikhlas mencari peluang permodalan melalui Dinas Koperasi Kabupaten Takalar, namun BMT Al Ikhlas tidak pernah mendapatkan peluang itu karena dianggap bukan badan hukum melainkan hanya kelompok usaha. Syariah Al Ikhlas, pada tanggal 27 April 2000, pemerintah memberikan pengakuan sebagai badan hukum dengan nomor: 61/BH/KDK.
Syariah Al Ikhlas ingin berkonsentrasi pada usaha simpan pinjam, sehingga pihak manajemen mengajukan permohonan perubahan badan hukum dari koperasi serba guna menjadi koperasi simpan pinjam kepada Menteri Koperasi dan UKM melalui Dinas Koperasi Kabupaten Takalar dan pada tanggal 12 Mei 2005, kepada badan hukum tersebut diterbitkan akta perubahan anggaran Yayasan Koperasi nomor: 02/PAD/DISKOP-UKM/V/2005.
Susunan Pengurus Koperasi Simpan Pinjam Syariah Al Ikhlas
Struktur Organisasi
Prosedur Operasional Standar Pelayanan Pembiayaan Koperasi Simpan Pinjam Al Ikhlas Syariah.
Prosedur Standar Operasi Layanan Pemberian Pembiayaan Koperasi Simpan Pinjam Syariah Al Ikhlas Simpan Pinjam Syariah Al Ikhlas
Proses permohonan pendanaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemohon pendanaan, pejabat dan pejabat keuangan serta pihak terkait lainnya, beserta kelengkapan administrasi/formulir yang diperlukan dalam proses permohonan pendanaan sampai dengan dana dicairkan. Permintaan pembiayaan terdiri atas permintaan jasa pembiayaan dari peminjam baru (new financing) dan permintaan jasa pembiayaan dari peminjam lama (refinancing/refinancing). A. Prosedur pengajuan permohonan fasilitas keuangan baru 1) Setelah pengajuan permohonan.. a) Calon peminjam harus menyelesaikan prosedur umum sebagaimana disebutkan di atas dan menyerahkan semua dokumen yang diperlukan kepada Petugas Keuangan.
47. Proses permohonan berpindah ke tahap proses berikutnya, yaitu survei lapangan dan analisis pendanaan. a) Dilakukan paling lambat 2 hari setelah disposisi untuk melakukan survei dan analisa pembiayaan dikeluarkan oleh Pengurus Koperasi. Jika tidak, maka data lama bisa digunakan kembali. e) Selanjutnya mengikuti prosedur yang sama seperti pada saat mengajukan permohonan, hanya saja surat permohonan dan dokumen lengkap diserahkan kepada Kepala Bagian Pendanaan untuk mendapatkan disposisi untuk melanjutkan proses lamaran atau tidak melanjutkan proses pada proses selanjutnya. . yaitu survei dan analisis di lapangan a) Dilakukan paling lambat 2 hari setelah ketentuan pelaksanaan survei dan analisis pembiayaan diberikan oleh Kepala Bagian Pembiayaan. Mengikuti tata cara pencairan pembiayaan yang diatur kecuali dokumen perjanjian pembiayaan cukup dilakukan dengan menandatangani Formulir Perjanjian Refinancing.
Jaminan atau agunan adalah sesuatu yang berupa barang atau real estat dan/atau barang bergerak atau barang lain yang mempunyai nilai ekonomis (berharga) yang diberikan oleh peminjam sebagai jaminan atas pembiayaan yang diterima dari KSP. Selama masa pembiayaan, barang dan barang jaminan lainnya dikuasai oleh koperasi, sebagaimana tercantum dalam dokumen penyerahan jaminan dan surat kuasa untuk dijual. Barang jaminan yang dimiliki koperasi dicatat dalam buku register dan disimpan oleh Kepala Bagian Pembiayaan, yang mencantumkan jenis pinjaman, nomor akad pembiayaan, tanggal penerimaan jaminan dari koperasi dan tanggal penerbitan jaminan. dari koperasi dicatat. serta tanda tangan penerima jaminan pada saat dikeluarkan dari tempat penyimpanan barang jaminan pada koperasi.
Hasil Penelitian
berdasarkan analisis kelayakan usaha dari aspek finansial dinilai berdasarkan kemampuan memperoleh keuntungan yang diukur dengan metode net profit margin yaitu. Penentuan kelayakan suatu usaha dari aspek finansial dinilai dari kemampuannya memperoleh keuntungan yang diukur dengan metode net profit margin yaitu. Berdasarkan analisis kelayakan usaha dari segi finansial dinilai berdasarkan kemampuan memperoleh keuntungan yang diukur dengan metode net profit margin.
Berdasarkan analisis kelayakan usaha dari aspek finansial, kemampuan memperoleh keuntungan dinilai masing-masing menggunakan metode net profit margin. Nisbah Bagi Hasil : Koperasi Rp) (96,15% anggota) Penentuan kelayakan usaha berdasarkan analisis kelayakan usaha dari aspek finansial yang dinilai dengan kemampuan memperoleh keuntungan masing-masing diukur dengan metode net profit margin. berdasarkan analisis kelayakan usaha dilihat dari aspek finansial dinilai dengan kemampuan memperoleh keuntungan yang diukur masing-masing menggunakan metode net profit margin.
Penentuan analisis kelayakan usaha dari aspek finansial dinilai dari kemampuan memperoleh keuntungan yang diukur dengan bantuan metode net profit margin yaitu.
Pembahasan
Permintaan Ibu Fatmawati adalah IDR dimana analisis kelayakan usahanya didasarkan pada prinsip lima C yaitu mempunyai karakter yang baik berdasarkan informasi dari tokoh masyarakat, teman dan tetangga yaitu mampu mengelola usaha dengan baik dan beroperasi selama 10 tahun dengan bersih. margin keuntungan sebesar 6,97%, modal yaitu modal sendiri lebih besar dari modal luar, serta agunan yang nilainya lebih besar dari plafon pembiayaan. Dimana analisis kelayakan usahanya didasarkan pada prinsip lima C yaitu mempunyai karakter yang baik berdasarkan informasi dari tetangga dan teman, kondisi ekonomi yaitu kapal bekas mempunyai mesin agar hasilnya maksimal dan mampu membayar. angsuran dari keuntungan, kapasitas yaitu kemampuan mengelola usaha dengan baik dan telah beroperasi selama 11 tahun dengan margin keuntungan bersih sebesar 58%, walaupun modalnya lebih kecil dari modal luar, namun memiliki tambahan pendapatan yang dapat membantu dalam pembayaran. angsuran pembiayaan, seperti serta agunan yang nilainya lebih besar dari plafon pembiayaan. Jadi, bisnis ini layak dibiayai berdasarkan analisis kelayakan bisnis dari sudut pandang finansial, menilai kemampuan menghasilkan keuntungan dengan margin laba bersih hingga 22%.
Kunjungi Rp, dimana analisis kelayakan usaha didasarkan pada prinsip lima C yaitu karakter baik berdasarkan informasi keluarga dan tetangga, kondisi ekonomi mampu mencicil dari keuntungan, kapasitas yaitu kemampuan mengelola usaha dengan baik dan telah berjalan. usaha selama sembilan tahun dengan profitabilitas bersih 15 -persentase, modal yaitu modal sendiri yang lebih besar dari modal luar, dan agunan yang nilainya lebih tinggi dari batas atas pembiayaan. Bila analisis kelayakan usaha didasarkan pada prinsip lima C yaitu karakter yang baik, berdasarkan informasi dari teman, kondisi ekonomi yaitu perusahaan yang dijalankan dapat menutupi biaya. Apabila analisis kelayakan usaha didasarkan pada prinsip lima C yaitu karakter baik berdasarkan keterangan teman, keluarga, kondisi perekonomian yaitu usaha yang dijalankan mampu menutup biaya operasional dan mampu mencicil keuntungannya, kapasitas yaitu telah beroperasi selama 7 tahun dengan profitabilitas bersih sebesar 14%, permodalan yaitu modal sendiri yang sebanding dengan modal asing, dan agunan yang nilainya lebih tinggi dari plafon pembiayaan.
Dimana analisa kelayakan usaha didasarkan pada prinsip lima C yaitu mempunyai karakter yang baik berdasarkan informasi dari tetangga, Kondisi perekonomian yaitu masih kurangnya persaingan di lokasi tempat anda berjualan dan perusahaan yang dijalankan adalah mampu menutup biaya operasional dan membayar angsuran dari keuntungannya, kapasitas yaitu perusahaan telah berjalan selama 20 tahun dengan margin laba bersih sebesar 14%, modal yaitu modal sendiri yang sebanding dengan modal luar, dan agunan yang nilainya sebesar lebih besar dari plafon pembiayaan.
Kesimpulan
Garansi satu unit sepeda motor Kawasaki Ninja Garansi satu unit sepeda motor Kawazaki Ninja CATATAN: Bisnis ini layak untuk dibiayai.