• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis kemampuan komunikasi matematis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "analisis kemampuan komunikasi matematis"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI MINAT BELAJAR PADA MATERI

POLA BILANGAN PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP ISLAM MA’ARIF 02 MALANG

SKRIPSI

OLEH QOMARIYAH NPM 217.01.07.2064

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

DESEMBER 2021

(2)

ABSTRAK

Qomariyah. 2021. Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Ditinjau dari Minat Belajar Pada Materi Pola Bilangan Peserta Didik Kelas VIII SMP Islam Ma’arif 02 Malang. Skripsi, Program Studi Pendidikan

Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Malang. Pembimbing I: Drs. Zainal Abidin, M.Pd., Ph.D; Pembimbing II: Gusti Firda Khairunnisa, M.Pd.

Kata-kata kunci: Kemampuan komunikasi matematis, minat belajar, pola bilangan.

Kemampuan komunikasi matematis sangat penting dalam pembelajaran matematika dan perlu dimiliki oleh setiap peserta didik. Dengan adanya kemampuan komunikasi matematis yang baik dapat membantu peserta didik dalam memahami pelajaran matematika dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, komunikasi matematis sangat berperan penting dalam pembelajaran matematika.

Salah satu aspek pendukung keberhasilan belajar diantaranya minat belajar yang tinggi dan kemampuan komunikasi matematis yang baik, sehingga ditanamkan dalam diri peserta didik khususnya dalam pembelajaran matematika agar mampu memahami berbagai persoalan baik dalam segi pemahaman materi maupun dalam penyelesaian soal matematika dengan baik.

Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas VIII SMP Islam Ma’arif 02 Malang yang memiliki minat belajar tinggi pada materi pola bilangan; (2) mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas VIII SMP Islam Ma’arif 02 Malang yang memiliki minat belajar sedang pada materi pola bilangan; (3)

mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas VIII SMP Islam Ma’arif 02 Malang yang memiliki minat belajar rendah pada materi pola bilangan Ma’arif 02 Malang.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Ma’arif 02 Malang. Adapun yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dengan subjek penelitian sebanyak enam peserta didik yang dipilih berdasarkan klasifikasi kategori tingkat minat belajar yaitu kategori minat belajar tinggi, minat belajar sedang, dan minat belajar rendah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, tes, dan wawancara. Selain itu, analisis data dilakukan melalui 3 tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan kesimpulan bahwa (1) subjek dengan kategori minat belajar tinggi memiliki kemampuan

komunikasi matematis yang sangat baik, dengan memenuhi tiga indikator kemampuan komunikasi matematis yang terdiri dari Written text, Drawing, dan Mathematical expressions. (2) subjek dengan kategori minat belajar sedang memiliki kemampuan komunikasi matematis yang baik, dengan memenuhi dua dari tiga

(3)

indikator kemampuan komunikasi matematis yang terdiri dari Drawing &

Mathematical expressions pada subjek-3, dan Written text & Mathematical

expressions pada subjek 4; (3) subjek dengan kategori minat belajar rendah memiliki kemampuan komunikasi matematis yang kurang baik, karena hanya mampu

memenuhi satu dari tiga indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu Written text.

(4)

ABSTRAK

Qomariyah. 2021. Analysis of Mathematical Communication Ability in terms of Learning Interest in Number Pattern Material for Class VIII Students of Ma'arif 02 Islamic Middle School Malang. Thesis, Mathematics

Education Study Program Faculty of Teacher Training and Education, Islamic University of Malang. Advisor I: Drs. Zainal Abidin, M.Pd., Ph.D; Advisor II: Gusti Firda Khairunnisa, M.Pd.

Kata-kata kunci: Mathematical communication skills, interest in learning, number patterns.

Mathematical communication skills are very important in learning

mathematics and need to be possessed by every student. Having good mathematical communication skills can help students understand mathematics lessons and apply them in everyday life. Therefore, mathematical communication plays an important role in learning mathematics. One aspect of supporting successful learning includes high interest in learning and good mathematical communication skills, so that it is instilled in students, especially in learning mathematics so that they are able to understand various problems both in terms of understanding the material and in solving math problems well.

The aims of this study are: (1) to describe the mathematical communication skills of eighth grade students of SMP Islam Ma'arif 02 Malang who have a high learning interest in number pattern material; (2) describe the mathematical

communication skills of eighth grade students of SMP Islam Ma'arif 02 Malang who have moderate interest in learning on number pattern material; (3) describe the mathematical communication skills of eighth grade students of Ma'arif 02 Islamic Junior High School Malang who have low interest in learning in the Ma'arif 02 Malang number pattern material.

This research was conducted at Ma'arif 02 Islamic Middle School Malang.

As for what was done in this study was a qualitative approach with descriptive

research type, with research subjects as many as six students who were selected based on the classification of categories of interest in learning, namely categories of high learning interest, moderate learning interest, and low learning interest. Data collection techniques used are questionnaires, tests, and interviews. In addition, data analysis was carried out through 3 stages, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions.

(5)

Based on the results of data analysis in this study, it can be concluded that (1) subjects with high learning interest categories have excellent mathematical communication skills, by fulfilling three indicators of mathematical communication skills consisting of Written text, Drawing, and Mathematical expressions. (2) subjects with moderate learning interest categories have good mathematical communication skills, by meeting two of the three indicators of mathematical communication skills consisting of Drawing & Mathematical expressions on subject-3, and Written text &

Mathematical expressions on subject 4; (3) subjects with low learning interest

category have poor mathematical communication skills, because they are only able to fulfill one of the three indicators of mathematical communication skills, namely written text.

(6)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Konteks Penelitian

Matematika mempunyai peran penting dalam kehidupan sebagai salah satu disiplin ilmu pengetahuan. Misalnya, dalam kehidupan manusia sehari-hari pasti ada kegiatan matematika baik dalam menghitung atau membilang. Cara penyampaian dalam bentuk lain adalah contoh kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam menggunakan simbol, tabel, diagram, maupun dengan bentuk lain yang dapat mempermudah memahami makna sebagai penyampain yang baik. sebagaimana kemampuan komunikasi matematis sangat diperlukan untuk mempelajari dan mengetahui konsep matematika agar supaya sesuai dengan konteks yang menjadi topik dalam penyelesaian masalah.

Tujuan umum pembelajaran matematika yang dirumuskan National Council of Teacher of Mathematics/NCTM (dalam Hafriani, 2021: 64) yaitu: (1) komunikasi matematis (mathematical communication); (2) penalaran matematis (mathematical reasoning); (3) pemecahan masalah matematis (mathematical problem solving); (4) koneksi matematis (mathematical connections); dan (5) repsentasi matematika (mathematical representation). Menurut Somakin (dalam Hodiyanto dkk, 2016:

2000), pembelajaran matematika adalah pembelajaran yang umumnya hanya fokus pada kemampuan menghitung dan menggunakan aplikasi matematika yang

mengutamakan pada aspek kognitif, dan peserta didik adalah bagian dari pendekatan

(7)

2

pembelajaran, serta buku teks sebagai sumber belajar yang digunakan untuk mempermudah mempelajari konsep matematika.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 81A Tahun 2013 mengenai Kurikulum 2013 menjelaskan bahwa komunikasi adalah proses pengalaman belajar secara otomatis yang dialami peserta didik pada setiap mata pelajaran. Oleh sebab itu, kemampuan komunikasi matematis adalah hal yang sangat penting dalam pembelajaran matematika yang dijadikan kompetensi dasar peserta didik (Permendikbud, 2013: 40).

Menurut Wijayanto dkk (2018: 97) menjelaskan bahwa komunikasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu bentuk penyampaian suatu pesan ke penerima pesan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam berkomunikasi yang perlu diperhatikan adalah bagaimana penerima pesan bisa memahami dari pengirim pesan.

Menurut Muliady (2019: 70) mengatakan bahwa kemampuan komunikasi matematika merupakan suatu hal yang sangat mendukung guru dalam mengetahui kemampuan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran matematika. Pada dasarnya, dengan adanya komunikasi yang baik dalam kelas tentunya akan

membantu peserta didik memecahkan masalah terkait pembelajaran matematika, dan mampu mengkomunikasi penyelesaian soal baik secara lisan maupun tulisan.

Menurut NCTM (dalam Hendriana dkk, 2017: 60) mengatakan bahwa komunikasi matematis merupakan satu kompetensi dasar matematis sebagai yang menjadi esensial dari matematika dan pendidikan matematika. Menurut Umar (2012: 3) dengan adanya komunikasi yang baik, dapat mendukung mengembangkan

(8)

3

matematika, sebab salah satu fungsi pelajaran matematik yaitu komunikasi matemtais dengan tujuan mampu mengaplikasikan dalam gagasan secara praktis, sistematis, dan efisiena sesuai konteks.

Adapun hasil wawancara terhadap guru SMP Islam Ma’arif 02 Malang pada saat sebelum melakukan penelitian ditemukan fakta bahwa proses pembelajaran matematika dengan sistem ceramah yaitu menggunakan metode konvensional, namun terkadang diselingi dengan metode diskusi juga, akan tetapi meskipun menggunakan metode diskusi. Peserta didik masih kesulitan dalam menjelaskan tentang apa yang diperoleh dari diskusi tersebut. Dengan demikian perlu adanya pemikiran gagasan kemampuan matematis untuk penyampaian secara lisan maupun tulisan yang baik (Rufaidah dkk, 2018: 76).

Menurut Asikin (dalam Herdiana & Sumarno, 2014: 30) kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran matematika sangat penting untuk membantu peserta didik memahami pelajaran dan berfikir, membantu mengetahui pemahaman dan pengetahuan matematikanya peserta didik, meningkatkan

kemampuan dalam menyelesaikan masalah matematis, mengembangkan penalaran, membangun kemampuan peserta didik, meningkatkan keterampilan sosial, serta manfaat dari komunikasi matematis itu sendiri.

Adapun pentingnya kemampuan komunikasi matematis merupakan salah satu masalah dan tujuan dalam pembelajaran matematika, serta sebagai kompetensi dasar bidang matematika. Peserta didik diharapkan dengan belajar matematika dapat mengkomunikasikan gagasan dengan menggunakan diagram, simbol atau lambang,

(9)

4

dan media lain dengan menyatakan keadaan suatu masalah yang mudah dipahami, serta pemahaman konsep lainnya. Dengan demikian, peserta didik yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik kemungkinan besar mempunyai minat belajar yang baik pula dalam belajar matematika. Proses pembelajaran berlangsung hendaknya peserta didik diberikan kebebasan dalam mencari dan menemukan arti tersendiri dari pelajaran tersebut, karena peserta didik perlu diberikan keleluasaan untuk ikut berperan dalam menyelesaikan masalah, supaya dapat memahami konsep- konsep matematika menggunakan bahasa mereka sendiri.

Firmansyah (2015: 36) menyatakan bahwa keberhasilan peserta didik dalam belajar dipengaruhi adanya minat belajar, dan keingintahuan yang lebih terhadap sesuatu yang diminati. Sehingga dapat dikatakan bahwa peserta didik yang

mempunyai minat belajar yang tinggi pada pelajaran tertentu khususnya matematika, akan lebih senang belajarnya, sehingga dapat memahami dan mencapai tujuan dengan hasil yang memuaskan.

Menurut Hendriana dkk (2017: 163), keberhasilan belajar peserta didik dipengaruhi dari berbagai faktor baik dalam maupun luar yang bersangkutan.

Pencapaian tujuan belajar disebabkan adanya minat belajar yang tinggi pada peserta didik. Dan sebaliknya, kurangnya minat belajar dapat mengurangi rasa keingintahuan terhadap suatu, bahkan ada sikap ketidakmauan pada guru. Beberapa ahli berpendapat istilah minat belajar. Menurut Hendriana, Rohaeti & Sumarno (2017: 163) Istilah minat secara bahasa yang artinya keinginan atau kecenderungan yang lebih terhadap apa yang diminatinya. Belajar adalah usaha mengetahui materi ilmu pengetahuan

(10)

5

tertentu yang menjadikan diri menjadi lebih baik, sehingga pada dasarnya minat sangat erat kaitannya dengan belajar Sardirman (dalam Hendriana dkk, 2017: 163).

Belajar akan mudah jenuh terhadap seseorang tidak mempunyai minat. Pada dasarnya minat belajar dapat didorong oleh dirinya sendiri maupun orang lain seperti orang tua, guru, teman, media cetak, elektronik ataupun yang lain. Ditinjau dari psikologi, peserta didik yang memiliki minat dapat dilihat dalam beberapa bentuk/cara misalnya gairah, kemauan, perasaan suka dalam mencari pengetahuan dan pengalaman.

Menurut Bernard (dalam Sardiman, 2012: 76) minat merupakan suatu bentuk yang tidak timbul secara tiba-tiba melainkan akan timbul dengan adanya kebiasaan belajar, partisipasi, dan pengalaman. Minat belajar berkaitan dengan kebutuhan atau keinginan peserta didik dalam belajar, oleh sebab itu sangat diperlukan dalam

menciptakan kondisi tertentu supaya peserta didik selalu butuh dan mempunyai rasa keingintahuan. Dengan demikian, minat belajar adalah kebutuhan atau keinginan yang timbul dengan adanya pengalaman dan proses pembelajaran yang dijadikan tolak ukur kemampuan dan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran, dan sebagai pendidik mampu menciptakan kondisi yang demikian agar supaya peserta didik selalu ada rasa butuh dan keingintahuan yang tinggi untuk terus belajar dan belajar sehingga akan mencapai tujuan pembelajaran.

(11)

6

1.2 Fokus dan Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan konteks penelitian di atas, penelitian ini terfokus pada analisis kemampuan komunikasi matematis pada materi pola bilangan ditinjau dari minat belajar peserta didik kelas VIII SMP Islam Ma’arif 02. Rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut.

1. Bagaimana kemampuan komunikasi matematis peserta didik pada materi pola bilangan yang memiliki minat belajar yang tinggi.

2. Bagaimana kemampuan komunikasi matematis peserta didik pada materi pola bilangan yang memiliki minat belajar yang sedang.

3. Bagaimana kemampuan komunikasi matematis peserta didik pada materi pola bilangan yang memiliki minat belajar yang rendah.

1.3 Tujuan.Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, sesuai dengan fokus dan rumusan masalah yang diutarakan di atas, tujuan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut.

1. Untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis peserta didik pada materi pola bilangan ditinjau dari minat belajar yang tinggi.

2. Untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis peserta didik pada materi pola bilangan ditinjau dari minat belajar yang sedang.

3. Untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis peserta didik pada materi pola bilangan ditinjau dari minat belajar yang rendah.

(12)

7

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan yang diharapan pada uraian di atas, ada kegunaan secara teoritis dan praktis baik bagi peneliti maupun pihak lain. Adapun kegunaan

diantaranya berikut ini.

1. Kegunaan Teoritis

Kegunaan teoritis yaitu, berharap dapat memberi tambahan pengetahuan baru untuk pembelajaran matematika, lebih khususnya pada kemampuan komunikasi matematis pada materi pola bilangan ditinjau dari minat belajar peserta didik.

2. Kegunaan Praktis

Adapun kegunaan praktis yaitu, berharap dapat memberi suatu pemikiran baru untuk pembelajaran yang lebih baik bagi sekolah, guru, dan bagi peneliti sendiri.

a. Bagi Peserta Didik

Dapat mengetahui tingkat kemampuan komunikasi matematis peserta didik, sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar matematika, terutama pada materi pola bilangan.

b. Bagi Sekolah

Dapat memberikan sumbangan pikiran dan dijadikan tolak ukur untuk mengatasi masalah dalam proses pembelajaran agar tercipta kegiatan pembelajaran yang lebih efektif pada sekolah tersebut.

c. Bagi Guru

(13)

8

Dapat memberikan informasi terkait kemampuan komunikasi matematis kelas VIII berdasarkan minat belajar peserta didik.

d. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan pengalaman yang berharga untuk mengevaluasi diri- sendiri dan menambah pengetahuan atau wawasan untuk mengembangkan ilmu matematika terutama dalam bidang pendidikan.

1.5 Penegasan Istilah

Untuk menghindari adanya kesalahan persepsi dalam penelitian ini, maka dibutuhkan adanya beberapa pengertian istilah antara lain.

1. Analisis

Analisis adalah aktivitas penyelidikan terhadap suatu pembelajaran untuk mengatahui secara mendalam kondisi sesungguhnya dalam kelas mengenai kemampuan komunikasi matematis pada materi pola bilangan ditinjau dari minat belajar peserta didik.

2. Kemampuan Komunikasi Matematis

Komunikasi matematis adalah kemampuan peserta didik dalam

menyampaikan suatu gagasan matematis secara lisan maupun tulisan. Komunikasi matematis sangat penting dalam belajar matematika untuk membantu penalaran peserta didik dalam memahami konsep matematika dan membantu membangun daya pikir peserta didik serta bermanfaat dalam menyelesaikan pemecahan masalah dalam mengungkapkan kembali pemahaman materi matematika.

(14)

9

Adapun indikator kemampuan komunikasi matematis penelitian ini yaitu:

a. Written text, yaitu menuliskan penyelesaian menggunakan bahasa sendiri, membentuk model persoalan, membuat grafik dan aljabar, untuk menjelakan kembali mengenai materi yang sudah diajarkan, serta mendengar dan bertukar pikiran mengenai tulisan dari konjektur menyusunan argumen matematika.

b. Drawing, yaitu menyatakan situasi soal ke dalam benda-benda nyata seperti, gambar, dan diagram ke bentuk matematika.

c. Mathematical expressions, yaitu menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa dan simbol matematika dengan mengekspresikan pemahaman konsep matematika.

3. Minat Belajar

Minat belajar adalah kecenderungan atau keinginan yang lebih terhadap sesuatu yang diminatinya dan berusaha untuk mengetahui materi tertentu untuk menjadikan diri lebih baik.

Indikator minat belajar pada penelitian ini antara lain sebagai berikut:

a. Perasaan senang.

b. Ketertarikan peserta didik.

c. Keterlibatan peserta didik.

d. Rajin dalam belajar dan rajin mengerjakan tugas matematika.

e. Tekun dan disiplin dalam belajar dan memiliki jadwal belajar.

(15)

10

4. Materi Pola Bilangan

Materi pola bilangan merupakan materi yang diajarkan di kelas VIII

SMP/MTS yang termasuk pelajaran matematika. Suatu pola tertentu dibentuk dari beberapa bilangan yang disusun menjadi Pola bilangan. Sama hal-nya bentuk persegi, garis lurus, segitiga, dsb. Pada penyelesaian soal pola bilangan biasanya berhubungan dengan gambar, simbol, tabel, dan kata secara lisan dan tulisan.

Misalnya, digunakan pada aktivitas sehari-hari yakni pola bilangan pada urutan ketika kita mencari alamat rumah seseorang dalam suatu kompleks perumahan

(16)

11

(17)

103 BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, dan analisis data mengenai kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari minat belajar pada materi pola bilangan peserta didik kelas VIII SMP Islam Ma’arif 02 Malang, dapat disimpulkan sebagai berikut. belajar tinggi sehingga dikatakan sangat baik. Hal tersebut dilihat dari terpenuhnya semua indikator kemampuan komunikasi matematis. Maka dari itu, T-1 dan T-2 dapat memahami persoalan soal dengan sangat baik, dalam segi ke

Subjek T-1 dan T-2 yang memiliki minat mampuan komunikasi matematis yaitu written text, drawing, dan mathematical expressions.

1. Subjek S-1 dan S-2 yang memiliki minat belajar sedang dikatakan baik. Hal tersebut dilihat dari terpenuhnya dua dari tiga indikator kemampuan komunikasi matematis, dengan kata lain, S-1 dan S-2 dapat memahami persoalan dengan baik, dalam segi kemampuan komunikasi matematis yaitu written text, drawing, dan mathematical expressions.

2. Subjek R-1 dan R-2 yang memiliki minat belajar rendah dikatakan kurang baik.

Hal tersebut dilihat dari terpenuhnya satu dari tiga indikator komunikasi matematis, dengan kata lain, R-1 dan R-2 dapat memahami persoalan dari segi kemampuan komunikasi matematis yaitu written tex.

(18)

104

5.1 Saran

Berdasarkan uraian simpulan di atas, maka peneliti akan menyampaikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Bagi pendidik, disarankan untuk dapat bekerja sama dengan orang tua dengan cara berkomunikasi mengenai tugas atau hal lain untuk memperhatikan minat belajar peserta didik khususnya pada pembelajaran matematika. Selain itu, pendidik mampu menjadikan kelas untuk tidak bosan, supaya lebih berkesan dan bisa membantu meningkatkan minat belajar peserta didik sehingga mampu dan terbiasa untuk mengomunikasikan pelajaran matematika dengan lebih baik.

2. Bagi peserta didik, disarankan untuk lebih memerhatikan minat belajarnya, supaya bisa menciptakan tingkat minat belajar yang lebih dalam dirinya sehingga dengan banyak latihan juga mampu berkomunikasi matematis dengan baik. Komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan dasar matematika yang harus dimiliki peserta didik karena dapat membantu peserta didik dalam menyelesaikan berbagai persoalan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menunjang kehidupan yang lebih baik di masa depan.

3. Bagi peneliti lain, disarankan bisa melakukan lebih lanjut mengenai penelitian terhadap kemampuan komunikasi matematis peserta didik ditinjau dari minat belajar pada materi yang berbeda dan jenjang yang berbeda.

(19)

105

DAFTAR RUJUKAN

Aminah, S., Tommy, T W., & Devi, Y. 2018. Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII Pada Materi Himpunan. Journal Cendeki: Jurnal Pendidikan Matematika, (Online) Volume 1, No. 1, Mei 2018, pp. 15-22 (https://j-cup.org/index.php/cendekia/article/view/29), diakses 14 Februari 2021.

Arikunto, S. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Perpustakan Nasional. Bumi Aksara.

Armania, M., Siti & Ikin Sugandi. 2018. Analisis Hubungan Kemampuan

Komunikasi Matematis Dan Minat Belajar Siswa SMP Dengan Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematic Education. Jurnal Pembelajaran

Matematika Inovatof. Volume 1, No 6, November 2018.

(https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpmi/article/view/1574/329) Astuti, A & Leonard. 2012. Peran Kemampuan Komunikasi Matematika Terhadap

Prestasi Belajar Matematika Siswa. Volume 2, No 2. Jurnal Formatif 2(2):

102-110.

(https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif/article/view/91/88) Fakhrurrazi. 2018. Hakikat Pembelajaran Yang Efektif. Jurnal At-Tafkir. Vol. XI No.

1 Juni 2018. (https://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/at/article/view/529).

Firmansyah, D. 2015. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan Unsika. 9 (Online) Volume Nomor 1, Maret 2015, hal 36-39.

(https://journal.unsika.ac.id/index.php/judika/article/view/199), diakses 13 Februari 2021.

Gazali, R. 2016. Pembelajaran Matematika Yang Bermakna. Jurnal Pendidika Matematika. Vol. 2, No. 3, September-Desember 2016.

(https://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/math/article/view/47)

Hafriani. 2021. Mengembangan Kemampuan Dasar Matematika Siswa Berdasarkan NCTM Melalui Tugas Terstruktur Dengan Menggunakan ICT ( Developing The Basic Abilities of Mathematics Studens Based on NCTM Through Structured Tasks Using ICT). Jurnal Ilmiah Didaktita Agustus 2021. Vol. 22, No. 1 (2021), 63-80

(https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/didaktika/article/view/7974)

(20)

106

Hendriana, H, Rohaeti, E. R, Sumarno. U, 2017 Hard Skills dan Soft Skills Matematika Siswa. Bandung: PT Refika Aditama.

Hendriana, H & Soemarno U. 2019. Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung.

PT Refika Aditama.

Hodiyanto, Budiyono & Slamat, I. 2016. Ekperimentasi Model Pembelajaran Problem Posing Dan Problem Solving dengan Pendekatan PMR Terhadap Prestasi Belajar Dan Kemampuan Komunikasi Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Kelas VII SMP Negeri Di Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika, (Online) Volume.4, No 2, hal 199-214 April 2016.

(https://jurnal.fkip.uns.ac.id. Diakses 12 Februari 2021)

Mahmudi Ali. 2016. Memperdayakan Pembelajaran Matematika Untuk

Mengembangkan Kompetensi Masa Depan. Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika UNY 05 Nopember 2016. U-1.pdf (uny.ac.id), diakses 28 Maret 2021.

Maulyda, A M. 2019. Paradigma Pembelajaran Matematika Berbasis NCTM.

Malang. CV IRDH.

(https://www.researchgate.net/profile/Mohammad-

Maulyda/publication/338819078_Paradigma_Pembelajaran_Matematika_Ber basis_NCTM/links/5e2bf155299bf152167b3c90/Paradigma-Pembelajaran- Matematika-Berbasis-NCTM.pdf )

Nurcahyani, S R. 2017. Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Dalam Pembelajaran Matematika MTs Hifzil Qur’an Medan. Skripsi Medan.

Karwono & Heni Mularsih. 2017. Belajar Dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber Belajar. Depok. PT Raja Grafindo Persada.

Kurniawan, B,. Ono, W & Tatang, P. 2017. Studi Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Pada Mata Pelajar Teknik Listrik Mata Pelajaran Tenkik Listrik Dasar Otomotif. Journal of Mechanical Engineering

Education. Vol. 4, No. 2, Desember 2017.

(https://ejournal.upi.edu/index.php/jmee/article/view/9627/5936)

Kurniyawan, W. 2013. Kemendibut 2013.

(https://www.slideshare.net/wellyindrianykurniyawan/salinan-permendikbud- nomor-81-a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum-garuda-28831731 )

(21)

107

107

Triana, C R. 2020. Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Ditinjau Dari Self Confidence Siswa Pada Materi Lingkaran. Skripsi. Pekan baru.

Robiah ,S. Euis Eti R., Eka Senjawati. (2019) Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Berdasarkan Minta Belajar Matematis Siswa SMK Negeri 1 Cihampelas. Journal On Eduscations. Volume 01, No. 02, Februari, hal. 365- 371.

(https://jonedu.org/index.php/joe/article/view/76/63)

Rufaidah, R., Zainal, A & Abdul, H F. 2018. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) Dengan Media LKPD Pada Materi Relasi dan Funngsi Siswa Kelas VIII-B MTS Al-Ma’arifn Bocek Karangploso. Jurnal Pendidikan Matematika.

JP3. Volume 12, No.5, Agustus 2018.

Simbolon, N. 2013. Farktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Peserta Didik. Jurnal History. Vol 1, No 2

(https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/elementary/article/view/1323/108 4)

Sirait, E D. 2016. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika.

Jurnal Formatif 6(1): 35-43, 2016

(https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif/article/view/750/65) Sugiono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatid dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiono. 2017. Merode penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta

Sulistyowati, A & Ihsan, I A. 2019. Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Kelas IX Pada Materi Statistika. Jurnal Pendidikan Matematika.

Vol. 2, No. 1a (2020)

(https://journal.unsika.ac.id/index.php/sesiomadika/article/view/2369) Suyono & Hariyanto. 2016. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Triana, R.C. 2020. Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Ditinjau Dari Self Confidence Siswa Pada Materi Lingkaran. Skripsi. Pekan baru.

Wijayanto, A D., Siti, N F., & Ika, W A. 2018 Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Smp Pada Materi Segitiga Dan Segiempat. Journal

(22)

108

Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, (Online) Volume 2, No. 1, Mei 2018, hal. 97 (https://repository.uin-suka.ac.id/eprint/29510), diakses 12 Februari 2021.

Yuliana, R G. 2016. Pembelajaran Matematika Yang Bermakna. Math Didactic:

Jurnal Pendidikan Matematika. (Online). Vol. 2, No. 3, September-Desember 2016. STKIP PGRI Banjarmasin.

(47-Article Text-80-1-10-20180726 (1).pdf)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:(1) Kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VII C SMP Kanisius Gayam, (2) Kemampuan komunikasi matematis siswa dalam

(1) Hasil tes kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas VIII SMP pada materi pokok Lingkaran dengan penerapan metode pembelajaran Guided Discovery

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII E SMP Negeri 3 Sokaraja masih rendah. Salah satu pembelajaran

S.M Hendriyanti Hendri. Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berbasis Gaya Belajar Kelas VIII SMP Aisyiyah Sungguminasa. Skripsi,

Kata kunci: PISA, komunikasi matematis. PISA adalah salah satu evaluasi internasional yang dilaksanakan secara rutin setiap tiga tahun sekali untuk mengevaluasi peserta didik

Kemampuan komunikasi matematis untuk subjek dengan kemampuan komunikasi matematis tinggi memenuhi lima indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu indikator ke-1

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DITINJAU DARI SELF REGULATED LEARNING PADA MATERI STATISTIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 6 SUMENEP SKRIPSI Diajukan kepada

LAMPIRAN 8 Rubrik Kemampuan Komunikasi Matematis Level Indikator Komunikasi Matematis Tolak Ukur 4 Sangat Baik Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematika dengan informasi