35
Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Tata Busana2021, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Selanjutnya melakukan indentifikasi bagaimana kemampuan mahasiswa tata busana dalam mencipta desain busana pesta yang terinspirasi dari busana renaissance.
Dalam pelaksanaan penelitian ini nantinya peneliti akan membuat sebuah tes unjuk kerja dan kuisioner atau angket yang akan dibagikan kepada kurang lebih 42 responden untuk pengambilan sebuah data penelitian. Dari hasil tes unjuk kerja desain dan kuisioner nantinya akan dianalisis dan ditarik sebuah kesimpulan bagaimana kemampuan mahasiswa tata busana dalam mencipta desain busana pesta dengan sumber ide busana renaissance di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
A. Hipotesis Penelitian
Menurut Ismael Nurdin dan Sri Hartati (2019), hipotesis adalah satu kesimpulan sementara yang belum final; jawaban sementara; dugaan sementara; yang merupakan konstruk peneliti terhadap masalah penelitian, yang menyatakan hubungan antara dua atau lebih variabel.
Menurut Suharsimi Arikunto dalam (Hardani et al., 2020), Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Menurut Gulo (2002), Hipotesis dibentuk dari maksud awal penelitian yaitu untuk mengetahui sesuatu yang ada pada tingkat tertentu dipercaya sebagai sesuatu yang benar dengan menyusun masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan, kemudian dijawab dengan pemikiran awal dan dibuktikan melalui penelitian empiris
Hipotesis adalah dugaan sementara terhadap permasalahan yang diperoleh dari hasil penelitian sementara yang kebenaranya masih perlu diuji dengan merumuskan masalah penelitian sampai ditemukanya data yang valid (Astini & Purwati, 2020). Berdasarkan kajian teori dan kerangka konseptual diatas, maka selanjutnya dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
H0 : Mahasiswa Tata Busana tidak mampu dalam menciptakan desain busana pesta yang terinspirasi dari busana renaissance
H1 : Mahasiswa Tata Busana mampu dalam menciptakan desain busana pesta dengan sumber ide busana renaissance
36 BAB III
METODE PENELITIAN
Menurut Amin A.(2023) Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya, informasi tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian juga dapat dipandang sebagai usaha mencari tahu tentang berbagai masalah yang dapat merangsang pikiran atau kesadaran seseorang. Metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan tujuan spesifik (sugiyono 2019, hlm. 2).Penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah, riset perlu melakukan desain riset yang akan dilaksanakan. Rancangan penelitian ini merupakan permulaan perancangan, sehingga para peneliti merancang desain atau desain sehingga pada akhirnya mereka akan mendapatkan jawaban atas problem penelitian itu.
A. Desain Penelitian
Menurut Umar (2007) Desain Penelitian dapat diartikan suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antara variabel secara komperhensif agar hasil risetnya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan riset.
Rencana tersebut mencakup hal-hal yang akan dilakukan preset, mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasiona sampai analisis akhir. Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pengertian dari kuantitatif yaitu sebuah teknik mengumpulkan beberapa data secara acak, pengumpulan sebuah data ini menggunkan instrumen penelitian, dan analisis data bersifat statistik dengan memiliki tujuan menguji hipotesis yang sudah ditetapkan (Sugiyono, 2012).
Metode penelitian ini akan menggunakan pendekatan dengan cara mengumpulkan data dengan menggunakan tes desain dan quisioner. Penelitian ini menggunakan data sebagai presentase, karena penelitian ini hanya mengetahui bagaimana kemampuan mahasiswa tata busana dalam menciptakan desain dengan sumber ide sejarah mode periode renaissance di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Adapun desain penelitian yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
37
x y
Keterangan :
X: Sumber Ide sejarah Mode Periode Renaissance Y: Kemampuan Mahasiswa Dalam Menciptakan Desain B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2017) menyatakan Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut dinamakan unit analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dst.
(Djarwanto, 1994). Populasi penelitian yang diteliti yaitu para mahasiswa Universitas PGRI Adi Buana Surabaya fakultas teknik program studi PVKK Tata Busana angkatan 2021 jumlah keseluruhan sebanyak 42 mahasiswa.
2. Sampel Penelitian
Menurut Arikunto (2010) Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan sebagai objek dalam penelitian. Sampel diambil dengan cara tertentu, seperti pengambilan sampel acak atau pengambilan sampel bertujuan, yang dianggap dapat mewakili populasi. Pada penelitian ini menggunakan teknik random sampling.
Berikut rumus Random sampling yang digunakan adalah rumus Slovin.
𝑛 =
Keterangan:
n : Ukuran Sampel atau jumlah responden N : Ukuran Populasi
e : Margin of error dengan nilai tetap biasanya 0,05
38
Maka untuk jumlah sampel penelitian ini adalah:
𝑛 =
𝑛 =
𝑛 = 38,009 yang akan dibulatkan menjadi 38 sampel C. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono 2017 mendefinisikan variabel sebagai atribut atau sifat dari objek yang memiliki variasi dan dapat diukur atau diamati dalam penelitian. Variabel ini bisa berbentuk sifat atau karakteristik yang berbeda-beda pada subjek penelitian.
Untuk Variabel penelitian ini ada 2 yaitu Variabel Independen/Bebas (X) dan Variabel Terikat (Y).
a. Variabel Bebas/Independen
Menurut Sugiono (2014:39) Variabel Independen yang dalam dalam bahasa indonesianya variabek bebas merupakan variabel bebas yang mempengaruhi atau yang timbul variabel terikat (dependen).Variabel independen (X) pada penelitian ini adalah sumber ide sejarah mode busana periode Renaissance.
b. Variabel Terikat/Dependen
Menurut Sugiono (2014:39) Variabel dependen atau juga biasa disebut variabel yang terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (independen). Variabel dependen (Y) pada penelitian ini adalah kemampuan Siswa dalam Menciptakan Desain
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lebih lengkap dan simetris sehingga lebih mudah diolah ” (Suharsimi Arikunto, 2006: 160). Sedangkan menurut Sugiyono (2004:148) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati.
Menurut Suharsimi Arikunto (2004:149), instrumen penelitian adalah alat yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara yang tepat dan cepat. Berdasarkan pendapat di atas,
39
dapat disimpulkan bahwa instrumen harus dibuat sebagai alat atau fasilitas untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati. Selain itu, instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data-data penilaian agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan lebih mudah diolah, sehingga pembuatan instrumen sangat penting karena mempunyai kegunaan sebagai sarana dalam pengambilan data.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa lembar penilaian unjuk kerja kemampuan dalam menciptakan desain busana dan Kuisioner proses penciptaan desain busana dengan sumber ide sejarah mode Periode Renaissance yang digunakan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam menciptakan desain busana. Data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku secara umum atau generalisasi.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas antara lain:
a. Tes Unjuk Kerja Desain
3.1 Kisi-kisi Intrumen Penilaian Kemampuan menciptakan Desain Busana Pesta Dengan Sumber Ide Busana Renaissance
No .
Kriteria Unjuk Kerja
Indikator Keberhasilan
Penilaian Bobot Jumlah 4 3 2 1
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
I. 1) Persiapan a) Kelengkapan alat dan bahan. Kelengkapan alat dan bahan menggambar meliputi:
1) Pensil 2) Pensil warna 3) Penghapus 4) Kertas gambar
5) Gambar Proporsi untuk menjiplak
2%
2%
2%
2%
2%
Jumlah 10%
40 II. 2) Proses a) Penggunaan alat dan bahan
b) Ketepatan kerja
c) Kebersihan tempat kerja
10%
10%
10%
Jumlah 30%
III 3) Hasil a) Keterampilan berpikir lancar (fluency)
b) Keterampilan berpikir luwes (flexybility)
c) Keterampilan berpikir orisinal (originality)
d) Keterampilan mengolaborasi (elaboration)
e) Kepekaan (sencitivity
15%
15%
10%
10%
10%
Jumlah 60%
Jumlah 100%
Jumlah Skor Akhir :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒h
𝒙
100% =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
3.2 Kisi-kisi Kriteria Penilaian Unjuk Kerja Menciptakan menciptakan Desain Busana Pesta Dengan Sumber Ide Busana Renaissance
No .
Kriteri a Unjuk
Kerja
Indikator Keberhasilan
Bobo t
Penilaian Kriteria penilaian 1 2 3 4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
I. Persiapan a) Kelengkapan alat dan bahan untuk proses mendesain 1) Pensil
2) Pensil warna 3) Penghapus 4) Kertas gambar 5) Gambar
proporsi untuk mendesain
Skor 4:
Jika alat dan bahan yang dibawa lengkap.
Skor 3:
Jika alat dan bahan yang dibawa cukup lengkap (4) Skor 2:
Jika alat dan bahan yang dibawa kurang lengkap Skor 1:
Jika alat dan bahan yang dibawa tidak lengkap (1)
Jumlah 10%
41 II Proses a) Penggunaan alat
dan bahan
Skor 4:
Jika penggunaan alat dan bahan sesuai
Skor 3:
Jika penggunaan alat dan bahan mendekati sesuai Skor 2:
Jika penggunaan alat dan bahan cukup sesuai
Skor 1:
Jika penggunaan alat dan bahan kurang sesuai
b) Ketepatan Kerja Skor 4:
Jika ketepatan waktu yang digunakan tepat
Skor 3:
Jika ketepatan waktu yang digunakan mendekati tepat Skor 2:
Jika ketepatan waktu yang digunakan cukup tepat Skor 1:
Jika ketepatan waktu yang digunakan kurang tepat c) Kebersihan tempat
kerja
Skor 4:
Jika kebersihan kerja sempurna
Skor 3:
Jika kebersihan tempat kerja mendekati sempurna Skor 2:
Jika kebersihan tempat kerja cukup
Sempurna Skor 1:
Jika kebersihan tempat kerja kurang sempurna
Jumlah 30%
III Hasil a) Keterampilan Berpikir lancar 1. Kesesuaian Propo
2. Menerapkan unsur-unsur desain 3. Menerapkan
prinsip-prinsip desain
4. Menggunakan teknik
Skor 4:
Jika desain busana yang dihasilkan menerapkan 4 point keterampilan berpikir lancar
Skor 3:
Jika desain busana yang dihasilkan menerapkan 3 point keterampilan berpikir
42 penyelesaian
desain yang tepat
lancar Skor 2:
Jika desain busana yang dihasilkan menerapkan 2 point keterampilan berpikir lancar
Skor 1:
Jika desain busana yang dihasilkan menerapkan 1 point keterampilan berpikir lancar
b) Keterampilan berpikir Luwes 1. Mengembang
kan desain dari sumber
inspirasi sejarah mode periode
renaissance 2. Mengembang
kan desain busana yang berbeda dengan contoh
Skor 4:
Jika desain busana yang dihasilkan sempurna yakni menerapkan 2 point keterampilan berpikir luwes Skor 3:
Jika desain busana yang dihasilkan cukup sempurna menerapkan 1 point keterampilan berpikir luwes Skor 2:
Jika desain busana yang dihasilkan kurang sempurna karena kurang menerapkan point keterampilan berpikir luwes
Skor 1:
Jika desain busana yang dihasilkan tidak menerapkan kedua point berpikir luwes c) Keterampilan
berpikir orisinal 1. Desain busana
berbeda dengan mahasiswa lain 2. Menggambar
bentuk dengan variasi berbeda 3. Menggambar
desain busana dengan
menerapkan variasi warna yang menarik 4. Menggambar
desain dengan variasi motif
Skor 4:
Jika desain busana yang dihasilkan menerapkan 4 point keterampilan berpikir orisinal
Skor 3:
Jika desain busana yang dihasilkan menerapkan 3 point keterampilan berpikir orisinal
Skor 2:
Jika desain busana yang dihasilkan menerapkan 2 point keterampilan berpikir orisinal
43
Skor 1:
Jika desain busana yang dihasilkan menerapkan 1 point keterampilan berpikir orisinal
d) Keterampilan mengolaborasi 1. Menerapkan
bagian-bagian busana yang jelas
2. Menerapkan variasi dan hiasan pada desain busana 3. Penyelesaian
menerapkan pewarnaan yang terdapat nilai gelap terang yang sesuai dan menunjukkan pembauran warna yang baik e) Kepekaan
1. Membuat desain busana menyesuaikan dengan mode yang sudah berkembang di masyarakat
Skor 4:
Jika desain busana yang dihasilkan sempurna yakni menerapkan 3 point keterampilan mengolaborasi Skor 3:
Jika desain busana yang dihasilkan cukup sempurna menerapkan 2 point keterampilan mengolaborasi Skor 2:
Jika desain busana yang dihasilkan kurang sempurna karena menerapkan 1 point keterampilan mengolaborasi Skor 1:
Jika desain busana yang dihasilkan tidak menerapkan ketrampilan mengolaborasi Skor 4:
Jika desain busana yang dihasilkan sempurna yakni menyesuaikan dengan mode yang sedang berkembang di masyarakat.
Skor 3:
Jika desain busana yang dihasilkan cukup sempurna yakni cukup menyesuaikan dengan mode yang sedang berkembang di masyarakat Skor 2:
Jika desain busana yang dihasilkan kurang sempurna yakni kurang menyesuaikan dengan mode yang sedang berkembang di masyarakat
40
Skor 1:
Jika desain busana yang dihasilkan tidak sempurna yakni tidak menyesuaikan dengan mode yang sedang berkembang di masyarakat
Jumlah 60%
Total Skor 100%
45 b. Kuisioner/angket
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuisioner
No. Kategori Pertanyaan Jumlah
Soal
Nomor Soal
Persentase (%) 1 Saya memahami karakteristik utama
mode periode Renaissance
1 1 10
2 Saya mengetahui berbagai jenis pakaian
yang populer pada masa Renaissance 1 2 5
3
Saya sering mencari referensi mode Renaissance dalam pembuatan desain
busana. 1 3 5
4
Saya mampu mengembangkan desain yang mengandung unsur Renaissance
tetapi tetap sesuai dengan tren saat ini. 1 4 10 5 Memahami bagaimana budaya dan
status sosial memengaruhi mode Renaissance.
1 5 15
6
Sering bereksperimen dengan bentuk, warna, dan tekstur dari inspirasi mode
Renaissance. 1 5 15
7
Saya memiliki keterampilan ilustrasi yang cukup untuk menggambarkan desain dengan elemen mode Renaissance.
1 7 10
8
Saya merasa desain saya yang terinspirasi dari Renaissance dapat
diterima dalam industri fashion saat ini. 1 8 15 9
Saya merasa pembelajaran sejarah
mode sangat membantu saya dalam 1 9 10
mengembangkan kreativitas desain.
10
Terdapat Kesulitan dalam pengaplikasian elemen- elemen mode periode renaissance kedalam desain busana.
1 10 10
Jumlah 10 100
46 E. Teknik Pengumpulan data
Menurut Sugiyono (2017, hlm. 199) kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang melibatkan responden untuk menjawab atau menanggapi serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis. Sedangkan menurut Sanjaya (2015, hlm. 96) angket adalah instrumen penelitian yang berbentuk daftar pertanyaan atau pernyataan secara tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh responden sesuai dengan petunjuk pengisiannya.
Dapat katakan bahwa kuesioner merupakan seperangkat instrumen pernyataan atau pertanyaan yang diisi oleh informan, dalam pengisiannya sesuai dengan petunjuk yang tersedia
a. Tes unjuk kerja
Metode ini digunakan untuk menyaring data mengenai dampak tindakan terhadap kompetensi belajar siswa, yaitu kemampuan dalam menciptakan desain busana pesta dengan busana periode Renaissance. Data ini diperoleh dengan menilai hasil tugas mahasiswa secara individual maka instrumen yang digunakan adalah lembar penilaian unjuk kerja.
b. Kuisioner (questionnaire)
Kuisioner atau Angket adalah pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi dari sumber data yang berupa orang atau dalam hal ini responden (Faisal, 1981).
Daftar pertanyaan pada angket bukanlah dimaksudkan untuk menguji kemampuan responden sebagaimana halnya pada tes. Pertanyaan pada angket dimaksudkan untuk merekam dan menggali informasi atau keterangan yang relevan dan bisa dijelaskan atau diterangkan oleh responden.Dalam penelitian ini, angket diberikan kepada mahasiswa yang mengikuti tahap perlakuan tahap tes untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Pengukuran pada penelitian ini menggunakan skala likert.
47
No. Kategori Pertanyaan Jumlah
Soal
Nomor Soal
Persentase (%) 1 Saya memahami karakteristik utama
mode periode Renaissance
1 1 10
2 Saya mengetahui berbagai jenis pakaian
yang populer pada masa Renaissance 1 2 5
3
Saya sering mencari referensi mode Renaissance dalam pembuatan desain
busana. 1 3 5
4
Saya mampu mengembangkan desain yang mengandung unsur Renaissance
tetapi tetap sesuai dengan tren saat ini. 1 4 10 5 Memahami bagaimana budaya dan
status sosial memengaruhi mode Renaissance.
1 5 15
6
Sering bereksperimen dengan bentuk, warna, dan tekstur dari inspirasi mode
Renaissance. 1 5 15
7
Saya memiliki keterampilan ilustrasi yang cukup untuk menggambarkan desain dengan elemen mode Renaissance.
1 7 10
8
Saya merasa desain saya yang terinspirasi dari Renaissance dapat
diterima dalam industri fashion saat ini. 1 8 15 9
Saya merasa pembelajaran sejarah mode sangat membantu saya dalam mengembangkan kreativitas desain.
1 9 10
10
Terdapat Kesulitan dalam pengaplikasian elemen- elemen mode periode renaissance kedalam desain busana.
1 10 10
Jumlah 10 100
Keterangan dan skor penelitian:
SS : Sangat Setuju (skor 5)
S : Setuju (skor 4)
KS : Kurang Setuju (skor 3) TS : Tidak Setuju (skor 2) STS : Sangat Tidak Setuju (skor 1)
48 c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian dugunakan dalam mengumpulkan data untuk kemudian ditelaah (Sugiyono,2015). Penelitian ini melakukan pengumpulan seluruh informasi yang berupa foto, dan semua berkas. Didalam penelitian ini mengumpulkan bukti atau catatan penting yang berkaitan dengan data-data yang telah didokumentasikan.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data bertujuan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan penelitian atau permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif, yaitu teknik statistik yang berfungsi untuk mengolah dan menyajikan data secara sistematis tanpa menarik kesimpulan yang bersifat umum.
1. Uji Validasi
Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Saryono, 2008). Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan tugas pengukurannya (Rusmini, 2009). Untuk mengetahui validitas instrumen dilakukan uji validitas. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau yang hendak diukur. Suatu instrumen yang kurang valid berarti mempunyai validitas rendah. (ibid,142). Validitas instrumen dibedakan menjadi 3 yaitu validitas konstrak (Construct Validity), validitas isi (Content Validity) Dan validitas eksternal (Sugiyono, 2009:181) a. Validitas konstrak (Construct Validity)
Instrument yang memiliki validitas konstrak adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan yang di identifikasikan, untuk menguji validitas konstrak dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment experts).
b. Validitas isi (Content Validity) Validitas isi adalah dimana derajat sebuah tes mengukur cakupan substansi yang ingin diukur, instrument yang harus mempunyai validitas isi adalah instrument tes yang sering digunakan untuk
49
mengukur prestasi belajar dan mengukur efektifitas pelaksanaan program dan tujuan.
c. Validitas eksternal
Validitas instrument yang di uji dengan membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrument dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian tindakan ini menggunakan validitas konstrak (construct validity) dengan menggunakan pendapat dari para ahli (judgment expert). Instrumen yang divalidasi yaitu instrumen lembar penilaian skor kemampuan menciptakan desain busana. Setelah butir instrument disusun kemudian peneliti mengkonsultasikan dengan tiga orang ahli dalam bidang desain busana yaitu 3 orang dosen Program Studi Pendidikan Vokasional Kesejahteraan Keluarga Tata Busana di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Hasil dari instrumen yang telah dikonsultasikan kepada para ahli tersebut kemudian dijadikan acuan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (valid).
Dan untuk instrumen kuisioner pelaksanaan pembelajaran menciptakan desain busana dengan sumber ide busana periode renaissance menggunakan validitas butir yang diungkap melalui analisis butir instrumen mencakup taraf kesukaran, indek daya beda dan korelasi skor butir terhadap skor total. Suatu butir soal dikatakan valid apabila memiliki sumbangan yang besar terhadap skor total atau jika skor pada butir mempunyai kesejajaran dengan skor total yang dapat diartikan dengan korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas butir digunakan rumus korelasi product moment dengan bantuan SPSS dengan deviasi atau simpangan:
𝑟 𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = ∑ 𝑥𝑦—(∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
√ 𝑛 ∑ 𝑥)−( ∑ 𝑥) )(𝑛 2 ∑ 𝑥2—(∑ 𝑦)2)
Keterangan:
r hitung = Koefisien validitas butir soal n = Banyaknya Responden (sampel) X = Jawaban dari indikator
Y = Total jawaban satu variabel
Tabel Kriteria Validitas Instrumen Kuisioner
41
3.4 Tabel Kriteria Uji Validitas
Skala Penilaian Interpretasi
R ≤ 0,00 Tidak Valid
0,00 < r ≤ 0,20 Validitas Sangat Rendah 0,20 < r ≤ 0,40 Validitas Rendah 0,40 < r ≤ 0,60 Validitas Sedang 0,60 < r ≤ 0,80 Validitas Tinggi 0,80 < r ≤ 1,00 Validitas Sangat Tinggi 2. Uji Reliabilitas
d. Tes Unjuk Kerja
Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji alat ukur penilaian unjuk kerja dengan menggunakan relabilitas antar rater. Rater yang dimintai pendapatnya dalam uji reliabilitas berjumlah tiga orang ahli dibidangnya. Untuk menghitung reliabilitas antar rater menurut (Saifuddin Azwar, 2010), rumus yang digunakan untuk menghitung estimasi rata-rata reliabilitas bagi seorang rater adalah sebagai berikut:
. ...(1)
Keterangan:
𝑆2: antar –subjek yang dikenai rating
𝑆2: Varians eror, yaitu varians interaksi antara subjek (s) dan rater (r) k : Banyaknya rater yang memberikan rating
Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas rata-rata rating dari ketiga orang rater adalah sebagai berikut:
. ... (2)
r
xx' s
2 s s
2 e s 2 s
r
' s
s s
es k 1 s
50
Rumus untuk menghitung 𝑠2 dan 𝑠2 digunakan rumus sebagai berikut :
𝑠 𝑒
. ... (3)
. ... (4)
Keterangan:
i : Angka rating yang diberikan oleh seorang rater kepada seorang subjek
T : Jumlah angka rating yang diterima oleh seorang subjek dari semua rater
R : Jumlah angka rating yang diberikan oleh seorang rater pada semua subjek
n : Banyaknya subjek k : Banyaknya rater e. Kuisioner Atau Angket
Uji reliabilitas dapat diartikan untuk mengetahui kekonsistensian sebuah instrumen dalam mengumpulkan data-data penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat (Erida,2021).
Uji reliabilitas yang biasa digunakan untuk angket atau kuisioner adalah rumus Alpha. Menurut Arikunto Suharsimi (2006) dalam sebuah jurnal rumus Alpha bertujuan untuk mencari hasil reliabilitas instrumen yang nilainya bukan 1 (satu) atau 0 (nol). Dilakukan uji reliabilitas perlu menggunakan rumus uji Alpha Cronbach. Rumusnya adalah :
𝛼 = (
) [
∑ 𝑆𝑖𝑠𝑡
]
∑ 𝑖2− (∑ 𝑅2) −∑ 𝑇2 −(∑ 𝑖)2
−
51 Keterangan:
𝛼 = Koefisiensi reliabilitas alpha cronbach’s 𝑁 = Banyak butir/item pertanyaan
∑ 𝑆 2 = Jumlah Varian skor per item pertanyaan
𝑠𝑡2 = Jumlah atau total varian keseluruhan instrumen
Skala penilaian uji reliabilitas dalam penelitian dengan judul “Kemampuan Mahasiswa Tata Busana Dalam Meencipta Desain Vusana Pesta Dengan Sumber Ide Busana Renaissance di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya” ini dapat dilihat pada keterangan bawah:
Keterangan dan skor penelitian:
SS : Sangat Setuju (skor 5)
S : Setuju (skor 4)
KS : Kurang Setuju (skor 3)
TS : Tidak Setuju (skor 2)
STS : Sangat Tidak Setuju (skor 1) 3. Deskritif Kuantitatif
Analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang terdiri dari data selama proses pembelajaran berlangsung. Analisis data kemampuan unjuk kerja siswa diperoleh dari skor masing-masing siswa dilihat dari seluruh kriteria tes unjuk kerja mulai dari persiapan (10%), proses (30%) dan hasil (60%). Setelah mendapat perolehan kompetensi pada masing-masing siswa dicari rerata atau mean (M), median (Me), dan modus (Mo) dan standar deviasi.
a. Median adalah salah satu teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun urutannya dari yang terkecil sampai yang terbesar, atau sebaliknya dari yang terbesar hingga terkecil, dengan rumus perhitungan yang diambil dari
(Sugiyono, 2007: 53).
52
Md = b+p ( )
Keterangan:
Md = Median
b = Batas bawah dimana median akan terletak n = Banyaknya data/sampel
p = Panjang kelas interval
F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median f = Frekuensi kelas median
b. Modus (Mo)
Modus (Mo) merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang populer (yang sedang menjadi mode) atau nilai yang sering muncul dari kelompok tersebut, dengan rumus perhitungan yang diambil dari (Sugiyono, 2007: 52).
Mo = 𝑏 + 𝑝 𝑏1
𝑓𝑏1+𝑏2
Keterangan : Mo = Modus
b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak p = Panjang kelas interval
b1 = Frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval yang terbanyak) dikurangi frekuensi kelas terdekat sebelumnya.
b2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval sebelumnya
Standar deviasi/simpangan baku digunakan untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan data terhadap rata-ratanya, dapat dihitung
53
dengan rumus yang diambil dari (Sugiyono, 2007: 58).
S =√∑
Keterangan:
S = Standar deviasi xi = Varian Sampel
x = Simpangan Baku sampel n = Jumlah sampel
4. Uji Hipotesis a. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji statistik penelitian ini menggunakan Kolmogorov Smirnov. Variabel akan dikatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansinya lebih dari atau sama dengan 0,05. Sebaliknya jika signifikansi kurang dari 0,05 maka variabel atau data dinyatakan tidak berdistribusi normal. Berikut rumus Uji Normalitas:
𝑋2 = ∑
𝑘 (𝑓0 − 𝑓𝑏)2
𝑗 𝑓𝑏
Keterangan :
𝑋2 = Koefisien Chi Kuadrat 𝑓0 = Frekuensi Observasi 𝑓𝑏 = Frekuensi Harapan
54 b. Uji Linieritas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan.Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linier. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan pada taraf signifikan 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikan (Linearity) kurang dari 0.05. Menurut Kadir (2019) uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Data yang baik seharusnya memiliki hubungan linier antara variabel independen dan variabel dependen Uji statistik regresi linier sederhana digunakan untuk menguji signifikansi atau tidaknya hubungan dua variabel melalui koefisien regresinya. Persamaan regresi linier sederhana adalah sebagai berikut :
Keterangan : Y = variabel terikat X = variabel bebas a = nilai konstanta 𝛽 = koefisien regresi
Jika nilai p value (Sig.) < 0.05 maka H1 diterima yang berarti Mahasiswa Tata Busana mampu dalam menciptakan desain busana yang terinspirasi dari sejarah mode periode renaissance.
55
Jika nilai p value (Sig.) > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti bahwa Mahasiswa Tata Busana tidak mampu dalam menciptakan desain busana yang terinspirasi dari sejarah mode periode renaissance.
Uji regresi linier sederhana terdapat dua uji statistik yaitu : 1. Uji T (Uji Signifikansi).
Uji signifikansi parsial (uji T) berfungsi untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen, yang menjadi ketentuannya yaitu: Jika T hitung >
T tabel atau probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikansi (Sig. < 0,05), maka variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Sedangkan, jika Thitung < Ttabel atau probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi (Sig. > 0,05), maka variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Hipotesis di atas kemudian diuji menggunakan rumus t-test sampel related.
𝑋−𝜇
𝑆
√𝑛
Keterangan :
X¯ = Rata-rata Skor Sampel 𝜇 = Nilai Standart Keberhasilan n = Jumlah Mahasiswa
s = Standart Deviasi Sampel
t =
56 G. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, dengan jadwal pelaksanaan penelitian yang telah direncanakan sebagai berikut:
No. Kegiatan Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun 1. Observasi
2. Identifikasi Masalah
3. Pengajuan Judul 4. Penyusunan
Proposal
5. Perbaikan Proposal 6. ACC proposal
Pelaksanaan 1. Seminar Proposal
2. Pengajuan Izin Proposal
3. Pengumpulan Data Penelitian
Penyusunan Skripsi 1. Penulisan Skripsi
2. Ujian Skripsi
3.5 Tabel Jadwal Penelitian