PENDAHULUAN
Konteks Penelitian
Keterampilan representasi matematis tidak lepas dari kemampuan pemecahan masalah siswa, seperti pandangan Catharina Mara Apranini yang menyatakan bahwa penyelesaian masalah matematika memerlukan representasi matematis sebagai sarana mengkomunikasikan ide solusinya.6 Hal ini juga sejalan dengan poin ketiga pembelajaran matematika. yaitu keterampilan pemecahan masalah yang merupakan salah satu tujuan terpenting dalam pembelajaran matematika. Kemampuan pemecahan masalah merupakan hal yang sangat penting bagi setiap siswa ketika mempelajari matematika.8 Kemampuan pemecahan masalah merupakan satu-satunya alasan kuat mengapa pendidikan matematika terus berkembang. 5 Heni Kholiqowati, 'Analisis kemampuan representasi matematis ditinjau dari karakteristik berpikir siswa ketika pembelajaran dengan pendekatan saintifik', Tesis, 2016.
Salah satu materi matematika yang cocok untuk dijadikan indikator representasi matematis dan juga dapat disajikan dalam bentuk permasalahan matematika adalah materi lingkaran. Soal materi lingkaran dapat disajikan melalui gambar, verbal dan simbol yang dapat membantu menganalisis kemampuan representasi matematis siswa melalui pemecahan masalah. 11 Fanya Isra Jannah Panjaitan, 'Analisis Keterampilan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Karakteristik Berpikir Siswa Pembelajaran Student Teams Achievement Department (STAD) di Kelas VIII MTs Al Jamiyatul Washliyah Tembung T.
Fokus Penelitian
Dan dari segi representasi verbal, siswa juga kurang mampu menyelesaikan masalah melalui langkah-langkah dan menarik kesimpulan. Selain itu, peneliti juga menemukan adanya keunikan antara kemampuan presentasi matematis siswa laki-laki dan perempuan yang ditunjukkan dari hasil ulangan harian. Hal ini membenarkan pendapat Feriyant dalam jurnal penelitiannya bahwa representasi matematis merupakan bagian integral dari kemampuan matematika dan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan matematika adalah perbedaan gender.12 Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Kemampuan Representasi Matematis”. dalam menyelesaikan tugas materi lingkaran matematika dilihat dari sudut pandang perbedaan gender".
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber informasi untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis dalam menyelesaikan masalah matematika dan meningkatkan pemahaman materi lingkaran. Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan literatur baru yang dapat digunakan oleh siswa lain untuk melakukan penelitian baru terkait keterampilan representasi matematis.
Definisi Istilah
Representasi matematis merupakan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika dalam bentuk tabel, gambar, kata-kata, atau ungkapan verbal dan simbol. Pemecahan masalah matematis adalah kemampuan siswa dalam menemukan solusi terhadap permasalahan atau masalah yang dihadapinya, dengan menggunakan konsep atau rumus yang telah diketahuinya. Perbedaan gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan, baik secara fisiologis maupun psikologis.
Namun dalam pembelajaran matematika, perbedaan gender merupakan perbedaan kemampuan matematika yang dimiliki siswa laki-laki dan perempuan.
Sistematika Pembahasan
KAJIAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Tesis Agus Triono berjudul Analisis Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Tangerang Selatan Tahun 2017.15. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan representasi matematis siswa pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dan Teorema Pythagoras rata-rata 65,66 lebih tinggi dibandingkan indikator representasi verbal dan representasi gambar. Indikator representasi visual dengan skor 50,98 masih di bawah rata-rata dan indikator representasi verbal memiliki rata-rata 62,45.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek perempuan mampu menyajikan informasi secara representasi dalam bentuk grafik, tabel, simbol serta mampu melakukan penyajian verbal secara lengkap dan baik. Sedangkan subjek laki-laki kurang lengkap dalam menyajikan informasi dalam bentuk tabel, representasi grafis, dan membuat representasi verbal, namun subjek laki-laki mampu menulis representasi simbolik untuk menyelesaikan masalah secara lengkap dan akurat. Perbedaan yang paling signifikan salah satunya terletak pada permasalahan matematika yang digunakan dan juga pada variabel terikatnya, yang dalam penelitian ini dilihat dari sudut pandang perbedaan gender.
Kajian Teori
Pemecahan masalah adalah suatu proses dimana siswa menerapkan apa yang telah dipelajari sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dipelajari.23 Pemecahan masalah adalah proses mencari solusi terhadap suatu masalah dimana solusi tersebut akan ditemukan dengan menerapkan operasi matematika dari data numerik. . tersedia dalam rumusan masalah. 24 Penyelesaian Masalah merupakan kunci yang sangat penting dalam menghadapi permasalahan kehidupan nyata yang mungkin berkaitan atau tidak dengan matematika. 25 Model pemecahan masalah yang cocok digunakan dalam permasalahan kehidupan nyata adalah model Polya. 26 Dalam menyelesaikan masalah, siswa diberi kesempatan untuk berpikir sistematis dan didorong untuk memecahkan suatu masalah dengan menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya. Pemecahan masalah yang dikemukakan oleh Polya terdiri dari 4 langkah yaitu: memahami masalah yang diberikan, membuat rencana. 26 Masrurotullaily, Hobri dan Soeharto, 'Analisis Keterampilan Pemecahan Masalah Matematika Keuangan Berbasis Model Polya Siswa SMK Negeri 6 Jember', Kadikma.
Indikator kemampuan pemecahan masalah yang disesuaikan dengan tahapan-tahapan yang dilalui siswa berdasarkan langkah-langkah polia akan disajikan pada tabel berikut: 28. 27 Saragih Suraji, Maimunah, Sehatta, 'Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Madya Siswa Sekolah pada Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV)', Suska Jurnal Pendidikan Matematika. 28 Rosita Ita dan Abadi Prasetyo Agung, 'Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Berbasis Langkah Polya', Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Sekiomadika, 2 No 1D.
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Lokasi Penelitian
Subyek Penelitian
Selanjutnya peneliti memilih item berdasarkan kemampuan matematika yang diperoleh dari hasil latihan atau tes sebelumnya yang dilakukan oleh seseorang dari setiap jenis kelamin yang memiliki kemampuan matematika serupa dan sesuai dengan rekomendasi guru. Setelah itu, kepada kedua orang terpilih tersebut akan diberikan instrumen tes soal representasi matematis berupa soal uraian materi lingkaran.
Teknik Pengumpulan Data
Hasil wawancara akan digunakan untuk menggali lebih dalam kemampuan representasi matematis siswa ketika menyelesaikan masalah matematika. Menyusun hasil laporan berdasarkan penelitian yang berjudul Analisis Keterampilan Representasi Matematis dalam Pemecahan Masalah Matematis. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa S1 mampu memenuhi indikator kemampuan representasi matematis verbal melalui kata-kata.
Kinerja Guru pada masing-masing indikator kemampuan representasi matematis secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Berikut akan diuraikan indikator representasi matematis siswa ditinjau berdasarkan gender, yang meliputi indikator representasi piktorial, verbal, dan simbolik. 42 Firza Azkiah dan Rostina Sundayana, 'Kemampuan representasi matematis siswa SMP berdasarkan efikasi diri siswa', Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika.
44 Resa Khoerunnisa dan Iyam Maryati, 'Kemampuan representasi matematis siswa SMP pada materi segi empat', Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika. 45 Ari Suningsih dan Ana Istiani, 'Analisis Kemampuan Representasi Matematis Siswa', Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika: Jurnal Pendidikan Matematika. Siswa laki-laki mampu memenuhi seluruh indikator representasi matematis berupa gambar, representasi simbol, dan representasi verbal melalui kata-kata.
Kemampuan representasi siswi pada penelitian ini mencapai seluruh indikator representasi matematis mulai dari representasi piktorial, simbolik, dan verbal melalui tulisan maupun kata-kata. Azkiah, Firza dan Rostina Sundayana, 'Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP Berbasis Self-Efficacy Siswa', Plusminus: Jurnal. Bagus, Candra, 'Analisis Kemampuan Representasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Lingkaran di Kelas VII-B Mts Assyafi'iyah Gondang', Suska Jurnal Pendidikan Matematika.
Khoerunnisa, Resa dan Iyam Maryati, 'Kemampuan Representasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pada Materi Segi Empat', Plusminus: Jurnal Pendidikan.
Analisis Data
Keabsahan Data
Triangulasi adalah upaya untuk memverifikasi atau menilai kebenaran informasi atau data penelitian dari berbagai sudut pandang dengan meminimalkan kesalahan pada saat pengumpulan dan analisis data.38. Sedangkan triangulasi temporal membandingkan dan mengkaji data dari dua atau lebih tugas pemecahan masalah yang tampak berbeda namun pada hakikatnya sama pada waktu berbeda.
Tahap-tahap Penelitian
Dari hasil jawaban dan juga kutipan wawancara menunjukkan bahwa S1 mampu mencapai indikator representasi verbal melalui kata-kata. Dari hasil jawaban dan juga kutipan wawancara menunjukkan bahwa S1 mampu mencapai indikator representasi verbal melalui kata-kata. Hasil jawaban tes 3 siswa yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa laki-laki belum sepenuhnya mencapai indikator representasi verbal.
Hasil tes respon siswa yang diperoleh 3 orang menunjukkan bahwa siswa laki-laki telah mencapai indikator representasi simbol. Hasil tes respon siswa yang diperoleh 3 orang menunjukkan bahwa siswa perempuan mampu mencapai indikator representasi verbal.
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
Gambaran Obyek Penelitian
Penyajian Data dan Analisis
Walaupun tidak menuliskannya pada jawaban, hal ini menunjukkan bahwa S1 mampu mengungkapkan apa yang diketahuinya ke dalam kata-kata. Tercapainya indikator rendering gambar ditunjukkan dengan respon S2 pada Gambar 4.21 yang menunjukkan bahwa S2 berhasil menggambar sketsa lingkaran. Kutipan wawancara S2-W32 menunjukkan bahwa S2 dapat memahami pertanyaan dengan baik dan dapat menyatakan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar seperti terlihat pada kutipan S2-W33.
Hasil jawaban siswa yang diperoleh dengan tiga kali tes representatif menunjukkan bahwa siswa dapat mencapai indikator representasi gambar. Hasil jawaban siswa yang diperoleh dengan tiga kali tes representatif menunjukkan bahwa siswa perempuan mencapai indikator representasi gambar.
Pembahasan Temuan
PENUTUP
Kesimpulan
Tercapainya indikator representasi simbol dapat ditunjukkan dari jawaban S1 yaitu dengan mengganti apa yang diketahui dalam konsep solusi yang digunakan dengan menggunakan ekspresi matematika dengan benar dan akurat. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa S1 dapat memenuhi indikator representasi verbal berupa kata-kata. Tercapainya indikator representasi gambar terlihat dari jawaban S1 pada Gambar 4.12 yang menunjukkan bahwa S1 berhasil membuat sketsa kolam ikan berbentuk lingkaran dengan diameter 10 meter.
Selain itu, terlihat pula bahwa S1 belum dapat memenuhi indikator representasi verbal melalui narasi teks. Tercapainya indikator representasi simbolik dapat ditunjukkan dengan menjawab S2 yaitu dengan mengganti secara benar dan akurat apa yang diketahui dalam konsep penyelesaiannya dengan menggunakan ekspresi matematis. Kutipan S2-W14 dan S2-W18 menunjukkan bahwa S2 mampu menjelaskan langkah-langkah yang dilakukannya dalam menyelesaikan masalah dengan menggunakan pernyataan matematis yang sesuai berdasarkan hasil jawabannya pada Gambar 4.18.
Tercapainya indikator representasi simbol ditunjukkan oleh jawaban S2 yang menggantikan apa yang diketahui dalam konsep solusi yang digunakan dengan menggunakan ekspresi matematika secara benar dan akurat. Walaupun langkah-langkah penyelesaiannya tidak dituliskan secara rinci, namun hal ini sudah cukup membuktikan bahwa S2 mampu memenuhi indikator kinerja verbal. Kutipan S2-W34 dan S2-W38 menunjukkan bahwa S2 mampu menjelaskan dengan baik langkah-langkah yang dilakukannya dalam menyelesaikan masalah dengan menggunakan kalimat matematika yang sesuai dengan hasil responnya pada Gambar 4.23.
Siswa putra disini mampu memenuhi seluruh indikator penyajian gambar dan simbol serta mampu mencapai indikator penyajian verbal hanya dengan kata-kata saja.
Saran