• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA FIXcuy

N/A
N/A
Budi Widiawan1933

Academic year: 2025

Membagikan "ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA FIXcuy"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA LAPORAN KERJA PRAKTEK “ ANALISIS PPDB (PENDAFTARAN

PESERTA DIDIK BARU ) SECARA ONLINE DI MDT (MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH)

HASANURROHMAN”

KARYA FERI NURMANSYAH 2023

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia pada Semester Ganjil (1)

Disusun oleh:

1. Budi Widiawan 7020240006 2. Roni Maulana 7020240016 3. Taufik Hidayat 7020240031

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia pada Program Studi Sistem Informasi di Universitas Galuh (UNIGAL).

Penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Idan Setiari, Drs., M.Pd., selaku dosen Pengampu , yang telah memberikan arahan selama proses penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan, baik dari segi isi maupun penyajian. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi positif bagi pembaca.

Ciamis, 28 November 2024

Penulis,

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Masalah Penelitian ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Metode Penelitian ... 2

1.5 Manfaat Penelitian ... 2

BAB II LANDASAN TEORI ... 3

2.1 Definisi Bahasa ... 3

2.2 Arti Kesalahan Berbahasa ... 4

2.3 Analisis Kesalahan Berbahasa ... 4

2.4 Ruang Lingkup Analisis Kesalahan Berbahasa ... 4

2.5 Tujuan Analisis Kesalahan Berbahasa ... 5

2.6 Jenis Kesalahan Berbahasa1)Ellis (1994) ... 5

2.7 Daerah Kesalahan Berbahasa ... 5

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 7

3.1 Analisis ... 7

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ... 8

4.1 Kesimpulan... 8

4.2 Saran ... 8

DAFTAR PUSTAKA ... 9

LAMPIRAN ... 10

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai alat komunikasi dan sarana untuk mengekspresikan ide, perasaan, serta gagasan. Dalam konteks pendidikan, bahasa menjadi komponen utama yang digunakan dalam proses pembelajaran, baik secara lisan maupun tulisan. Namun, kenyataannya, penggunaan bahasa yang benar dan sesuai dengan kaidah sering kali diabaikan oleh penutur, baik dalam komunikasi formal maupun informal.

Fenomena ini dapat dilihat dari berbagai kesalahan berbahasa yang terjadi di kalangan pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum.

Kesalahan berbahasa bukan hanya berdampak pada gangguan komunikasi, tetapi juga dapat memengaruhi pemahaman dan persepsi orang lain terhadap pesan yang disampaikan. Dalam lingkungan akademis, misalnya, kesalahan dalam penggunaan tata bahasa, ejaan, atau struktur kalimat dapat menyebabkan makna tulisan menjadi tidak jelas atau bahkan salah tafsir. Hal ini tentu saja berpotensi menurunkan kredibilitas penulis serta efektivitas penyampaian informasi.

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan berbahasa, di antaranya adalah kurangnya pemahaman terhadap kaidah bahasa, pengaruh kebiasaan penggunaan bahasa tidak baku dalam lingkungan sosial, dan minimnya perhatian terhadap pentingnya penyuntingan teks. Selain itu, era digital yang mendorong penggunaan bahasa singkat dan informal melalui media sosial juga turut berkontribusi pada penurunan kualitas penggunaan bahasa, khususnya dalam konteks formal.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Di buatnya penelitian ini untuk mengoreksi mengenai lapooran kerja praktek yang berjudul “ ANALISIS PPDB (PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU ) SECARA ONLINE DI MDT (MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH) HASANURROHMAN”

Penelitian ini bermaksud untuk mengukur kesalahan berbahasa bidang fonologi dan morfologi yang ada dalam laporan pekerjaan praktik tersebut, sehingga kita bisa memperbaiki kesalahan tersebut.

(5)

1.2 Masalah Penelitian

Masalah penelitian yang akan dibahas di dalam makalah ini meliputi:

1. Apakah terdapat kesalahan berbahasa dalam laporan kerja praktek yang berjudul analisis PPDB SECARA ONLINE DI MDT HASANNURROHMAN?

2. Apakah tindAkan anda selanjutnya setelah menemukan kesalahan bahasa dalam laporan kerja peraktek yang berjudul ANALISIS PPDB SECARA ONLINE DI MDT HASANNURROHMAN?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kesalahan bahasa pada yang ada dalam laporan kerja praktek

1.4 Metode Penelitian

Metode penelitian dalam makalah ini yaitu metode analisis deskriftif normatif. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan ketepatan penulisan Laporan kerja praktek dengan membandingkannya dengan kaidah penulisan laporan kerja praktek yang baik dan benar.

1.5 Manfaat Penelitian

penelitian ini bermanfaat untuk mencari umpan balik yang dapat digunakan sebagai titik tolak perbaikan pengajaran bahasa, yang pada gilirannya dapat mencegah dan mengurangi kesalahan berbahasa yang mungkin dilakukan.

(6)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Bahasa

1) I.G.N. Oka dan Suparno

Bahasa adalah sistem simbol suara lisan yang arbitrer yang dipakai oleh sekelompok orang(masyarakat) sebagai perangkat komunikasi.

2) H.G. Brown

Bahasa adalah sistem komunikasi yang memakai suara dan dibacakan melalui or gan perkataan dan bisa didengar oleh anggota masyarakat pun menggunakan

simbol vokal yangsecara konvensional bermakna dalam arbiter atau apa juga yang mereka suka.

3) Mary Finocchiaro dalam Brown

Bahasa adalah sistem simbol vokal yang sewenang-wenang yang memungkinkan seluruhorang dalam kebiasaan tertentu atau orang beda yang sudah mempelajari sistem kebiasaan ituguna berkomunikasi atau berinteraksi.

4) Arti Kesalahan Berbahasa 1) Pranowo (1996, hlm.58)

Menjelaskan bahwa, analisis kesalahan berbahasa adalah suatu teori yang diperg unakanuntuk menganalisis bahasa antara (interlanguage) pembelajar bahasa. Leb ih lengkap menjelaskan analisis kesalahan berbahasa adalah usaha untuk membantu tercapainya tujuan belajar bahasa pembelajar dengan mengetahui sebab-sebab dan cara mengatasi kekeliruan-kekeliruan berbahasa yang mereka lakukan dalam proses menguasai B2.

5) Objek Analisis Kesalahan Berbahasa 1) Stephen D. Krashen

Menurut Krashen, objek analisis kesalahan berbahasa adalah

"interlanguage," yaitu bahasa antara yang digunakan oleh pembelajar bahasa dalam proses belajar dan memahami bahasa target. Kesalahan dalam interlanguage adalah hasil dari transfer dari bahasa pertama atau pengaruh bahasa pertama dalam bahasa yang sedang dipelajari.

6) Ruang lingkup Analisis Kesalahan Berbahasa1)Corder (1967)

Corder berpendapat bahwa analisis kesalahan berbahasa melibatkan pemahaman terhadap"jenis-jenis kesalahan, frekuensinya, keterkaitannya dengan teks bahasa, pengaruh bahasa pertama, dan kendala-kendala yang dihadapi oleh pembelajar bahasa."

(7)

2.2 Arti Kesalahan Berbahasa 1) Pranowo (1996, hlm.58)

menjelaskan bahwa, analisis kesalahan berbahasa adalah suatu teori yang diper gunakan untuk menganalisis bahasa antara (interlanguage) pembelajar bahasa. Lebih len gkap menjelaskan analisis kesalahan berbahasa adalah usaha untuk membantu tercapainya tujuan belajar bahasa pembelajar dengan mengetahui sebab- sebab dan cara mengatasi kekeliruan-kekeliruan berbahasa yang mereka lakukan dalam proses menguasai B2.

2.3 Analisis Kesalahan Berbahasa

Objek analisis kesalahan berbahasa adalah bagian-bagian bahasa dalam sebuah teks yang dianalisis untuk menemukan dan mengidentifikasi kesalahan dalam penggunaan bahasa. Objek analisis kesalahan berbahasa yang diidentifikasi menunjukkan berbagai kesalahan yang dapat dikelompokkan berdasarkan aspek fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Dengan memperbaiki kesalahan berbahasa dalam skripsi ini dapat mempermudah pembaca dalam memahami isi dari karya ilmiah ini dan menjadi lebih sesuai dengan kaidah kebahasaannya.

Objek analisis kesalahan adalah bahasa. Oleh sebab itu analisis kesalahan dalam pembicaraan ini identik dengan analisis kesalahan berbahasa. Analisis kesalahan menitikberatkan analisisnya pada bahasa ragam formal. Seperti kita ketahui dilihat dari ragam pemakaiannya bahasa itu dibedakan atas bahasa ragam santai dan bahasa ragam formal. Bahasa ragam formal digunakan orang pada situasi formal seperti berpidato, berceramah, khotbah, berdiskusi, berseminar, berkongres, berkonferensi, bermusyawarah, dosen memberikan kuliah, guru mengajar di depan kelas, dan sebagainya yang jelas bahasa yang digunakan dalam situasi resmi.

Analisis kesalahan ditekankan pada proses belajar B2 (termasuk bahasa asing). Dengan demikian objek analisis kesalahan adalah bahasa siswa yang sedang mempelajari B2 atau bahasa asing. Objek yang lebih khusus lagi adalah kesalahan bahasa siswa yang bersifat sistematis dan menyangkut analisis kesalahan yang berhubungan dengan keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis), tata bunyi, tata bentuk kata, tata kalimat, dan tata makna.

2.4 Ruang Lingkup Analisis Kesalahan Berbahasa

Dalam kegiatan berkomunikasi lisan maupun tulis (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) setiap hari menggunakan bahasa. Dalam berkomunikasi dengan bahasa itu pasti membuat kesalahan. Kesalahan itu ada yang sistematis

(8)

dan ada yang tidak sistematis. Dalam kaitannya dengan analisis kesalahan, yang disoroti adalah kesalahan yang bersifat sistematis. Kesalahan sistematis berarti kesalahan yang berhubungan dengan kompetensi. Kompetensi dalam pembicaraan ini adalah kemampuan pembicara atau penulis untuk melahirkan pikiran dan perasaannya melalui bahasa sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku. Bahasa yang digunakan itu berwujud kata, kalimat, dan makna yang mendukungnya. Kata dan kalimat berunsurkan bunyi-bunyi yang membedakan yang disebut fonem. Memperhatikan penjelasan di atas

2.5 Tujuan Analisis Kesalahan Berbahasa 1) Ellis (1994)

Menurut Ellis, tujuan analisis kesalahan berbahasa adalah "mengidentifik asi dan menjelaskankesalahan yang dibuat oleh pembelajar serta memahami kendala-kendala yang dihadapi mereka dalammemahami dan menggunakan bahasa target."

2.6. Jenis Kesalahan Berbahasa1)Ellis (1994) 1) Ellis (1994)

Ellis mengidentifikasi beberapa jenis kesalahan berbahasa yang mencakup kesalahan morfologi, kesalahan sintaksis, kesalahan leksikal, kesalahan fonologis, kesalahan semantik,dan kesalahan pragmatik. Ini mencakup berbagai aspek bahasa yang bisa menjadi sumber kesalahan.

2.7 Daerah Kesalahan Berbahasa A. Daerah Kesalahan Fonologi

Sebagian besar kesalahan berbahasa Indonesia adalah onologis.

Beberapa kategori kesalahan berbahasa ditinjau berdasarkan aspek pelafalan, termasuk kesalahan pelafalan karena perubahan, penghilangan, dan penambahan fonem. Kesalahan pelafalan yang dilakukan siswa selama diskusi adalah akibat dari pelafalan fonem tertentu yang berubah atau tidak diucapkan sesuai dengan aturan. Sejalan dengan hal itu, Pateda (1989:50) menyatakan bahwa kesalahan fonologi adalah kesalahan yangberkaitan dengan pelafalan dan penulisan bunyi bahasa.

B. Daerah Kesalahan Morfologi

Daerah Kesalahan Morfologi ialah bidang kesalahan dalam pembentukan dan penggunaan kata yang tidak mematuhi peraturan morfologi bahasa, seperti kesalahan imbuhan, kata ulang, kata majmuk, atau penggunaan kata pinjaman. Kesalahan ini berlaku apabila struktur kata atau maknanya tidak sesuai dengan tatabahasa bahasa tersebut.

C. Daerah Kesalahan Sintaksis

(9)

Sintaksis adalah studi tentang aturan yang mengatur cara kata-kata bergabung untuk membentuk kalimat dalam bahasa (Crystal, 1980). Selain itu, menurut Rusmadji (1993), sintaksis adalah subsistem tata bahasa yang mencakup kelas kata, klausa, kalimat, frasa, dan hubungan antara satuan sintaksis tersebut. Sebagaimana dijelaskan oleh Sofa (2008), kesalahan sintaksis termasuk kesalahan atau ketidaksesuaian dalam struktur frasa, klausa, atau kalimat serta kesalahan dalam penggunaan partikel. Analisis kesalahan dalam bidang tata kalimat mencakup urutan kata dan frasa serta hukum-hukumnya, serta logika kalimat, susunan frasa, kepaduan kalimat, dan susunan kata (Grafura, 2008).

D. Daerah Kesalahan Semantik

Kesalahan semantik terjadi ketika penutur atau penulis menggunakan kata, frasa, atau kalimat yang salah makna. Kesalahan semantik terjadi ketika makna yang dimaksud oleh penutur atau penulis tidak sesuai dengan makna yang seharusnya dalam situasi tertentu. Ini dapat menyebabkan kesalahpahaman atau ketidakjelasan.Kesalahan semantik yang berkaitan dengan kekonsistenan: Dalam hal kelogisan makna kalimat, kesalahan semantik sering terjadi pada penggunaan subjek kalimat dan predikat. Dengan kata lain, subjek kalimat berfungsi sebagai predikat, dan predikat berfungsi sebagai benda mati. Apabila diperhatikan dengan cermat, seluruh makna kalimat tidak masuk akal.

(10)

BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis

A. Analisis

a. Kesalahan dalam penulisan kata “online”, misalnya " Melalui pendaftaran siswa secara online, MDT Hasanurrohmah berupaya untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi pekerjaan manual, dan lebih fokus pada aspek esensial dalam penyelenggaraan pendidikan. " (hal : 1,paragraph ke : 2,3,4,5 b. Kesalahan penggunaan frasa, misalnya "yang cepat dan mudah diakses"

berulang dan tidak efektif. ( hal: 2 , 1.3 tujuan poin ke 2)

c. Penggunaan kata “sebuah” yang kurang tepat,misalnya "sebuah buku oleh (Brown, 2021)", penggunaan kata "sebuah" kurang diperlukan karena konteks ini lebih formal dan akademik. Sebaiknya dihilangkan. (hal 3 ,paragraph ke 2 )

B. Daerah Kesalahan

a. Ejaan: Kata "online" adalah istilah asing dan harus ditulis miring (italic) sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)

b. Kesalahan dalam penulisan frasa

c. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) C. Pembetulan Kesalahan

a. Kata "online" tidak diketik miring (italic), padahal dalam kaidah Bahasa Indonesia, kata serapan asing yang belum diserap secara resmi sebaiknya ditulis miring. Seharusnya" Melalui pendaftaran siswa secara online, MDT Hasanurrohmah berupaya untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi pekerjaan manual, dan lebih fokus pada aspek esensial dalam penyelenggaraan pendidikan. "

b. Redundansi: Frasa "yang cepat dan mudah diakses" berulang dan tidak efektif. Seharusnya, "Memberikan kemudahan akses bagi calon siswa dan orang tua/wali melalui pendaftaran online yang efisien."

c. penggunaan kata "sebuah" kurang diperlukan karena konteks ini lebih formal dan akademik. Sebaiknya dihilangkan. Seharusnya, “buku oleh (Brown, 2021)" atau "buku karya (Brown, 2021)".

(11)

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Kesalahan berbahasa adalah bagian alami dari proses belajar bahasa, dan kemampuan seorang penutur untuk memahami jenis kesalahan ini memungkinkan mereka untuk menjadi komunikator yang lebih baik dan komunikator yang lebih baik. Selain itu, analisis kesalahan berbahasa sangat penting dalam pengajaran bahasa kedua atau bahasa asing karena dapat membantu siswa memperbaiki keterampilan berbahasa mereka dengan memahami jenis kesalahan yang umum.

4.2 Saran

1. Pengecekan Ejaan: Penting untuk selalu memeriksa ejaan dan memastikan kata- kata yang digunakan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti pemeriksa ejaan atau merujuk pada kamus bahasa Indonesia.

2. Pemilihan Diksi yang Tepat: Dalam tulisan akademik atau formal, hindari penggunaan kata yang bersifat redundant atau berlebihan, seperti "sebuah" ketika tidak diperlukan. Pastikan setiap kata yang digunakan memiliki fungsi yang jelas dalam kalimat.

3. Struktur Kalimat yang Efisien: Buat kalimat yang jelas dan padat. Hindari penggunaan kata-kata yang tidak perlu atau pengulangan ide yang sudah diungkapkan sebelumnya.

4. Praktek Menulis yang Konsisten: Menulis secara rutin dan konsisten dengan memperhatikan kaidah bahasa yang baik akan membantu meningkatkan kualitas tulisan. Mengikuti pedoman gaya bahasa akademik atau formal juga penting untuk menyesuaikan tulisan dengan konteks yang dimaksud.

Dengan memperhatikan aspek-aspek ini, kualitas tulisan akan lebih baik dan lebih mudah dipahami oleh pembaca, terutama dalam konteks akademik.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Ariningsih, N. E., Sumarwati, S., & Saddhono, K. (2012). Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia dalam Karangan Eksposisi Siswa Sekolah Menengah Atas. BASASTRA, 1(1), 130-141.

Berbahasa. Jurnal Edukasi Kultura: Jurnal Bahasa, Sastra Dan

Budaya, 3(2).Hidayat, N. S. (2014). Analisis Kesalahan dan Konstrastif dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Kutubkhanah, 17(2), 160-174.

Inderasari, E., & Agustina, T. (2017). Pembelajaran Bahasa Indonesia pada mahasiswa asing dalam program BIPA IAIN Surakarta. Jurnal

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2020). Kamus besar bahasa Indonesia daring (Edisi ketiga). Diakses dari https://kbbi.kemdikbud.go.id

Nafinuddin, S. (2020). Analisis kesalahan berbahasa dalam Bahasa Indonesia.

Nurwicaksono, B. D., & Amelia, D. (2018). Analisis kesalahan berbahasa Indonesia pada teks ilmiah mahasiswa. AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(2), 138-153.

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 6(2), 6-15.

Supriani, R., & Siregar, I. R. (2012). Penelitian analisis kesalahan

(13)

LAMPIRAN

(14)
(15)
(16)

Referensi

Dokumen terkait

Kesalahan-kesalahan itu antara lain: (1) Analisis kesalahan berbahasa pada mading di Universitas Muhammadiyah Surakarta terdapat 12 macam kesalahan berbahasa bidang

membuat masyarakat merasa tidak perlu untuk mempelajari bahasa Indonesia secara lebih mendalam lagi. Hal inilah yang menyebabkan banyak terjadi kesalahan

Pembelajaran Bahasa Indonesia memuat empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan

Untuk itu penulis menganggap perlu melakukan analisis yang berhubungan dengan "A nalisis Kesalahan Berbahasa Arab sebagai Bahasa Asing Mahasiswa Kelas Bahasa Indonesia

Kesalahan berbahasa adalah pemakaian bentuk bentuk tuturan berbagai kebahasaan yang meliputi, kata, kalimat, paragraf, yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku.. Pemakaian

Kesalahan Berbahasa dalam Bidang Sintaksis Dari beberapa kesalahan berbahasa dalam karangan argumentasi mahasiswa tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu mahasiswa belum

Kesalahan berbahasa dalam tataran morfologi meliputi kesalahan bahasa pada fonem yang luluh tidak diluluhkan, fonem yang tidak luluh di luluhkan, penyingkatan prefiks men-, meng-, dan

Penelitian ini memberikan deskripsi konsep dan dasar melakukan analisis kesalahan berbahasa serta implementasinya pada penelitian bahasa