• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Keterampilan Komunikasi Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Pembelajaran Fisika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Keterampilan Komunikasi Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Pembelajaran Fisika"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

87 SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN JURUSAN TARBIYAH FTIK

IAIN PALANGKA RAYA

Analisis Keterampilan Komunikasi Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Pembelajaran Fisika

Fadhilatul Husnah1, Maison2, Dwi Agus Kurniawan3, Ully Af Idah4

1, 2, 3 Universitas Jambi, 4MAS As’ad Jambi

[email protected]

Abstract Keywords:

Physic;

Cooperative Learning;

Communication

Communication skills are talents that have to be possessed through students due to the fact communication is a completely important component in the studying process. The motive of this observe became to research the impact of the jigsaw cooperative studying version on college students' low communique abilties in physics subjects. This observe makes use of qualitative studies techniques with literature evaluate facts this is descriptive-analytical. The facts of this observe had been acquired from teacher interviews which had been in comparison with the literature. The outcomes of this observe imply that the jigsaw form of cooperative studying version can have an effect on college students' communique abilties withinside the physics studying process.

Abstrak Kata Kunci:

Fisika; Pembelajaran Kooperatif;

Komunikasi

Kemampuan komunikasi merupakan bakat yang harus dimiliki siswa karena komunikasi merupakan komponen yang sangat penting dalam proses belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap rendahnya kemampuan komunikasi siswa pada mata pelajaran fisika. Pengamatan ini menggunakan teknik penelitian kualitatif dengan studi pustaka yang mengkaji fakta-fakta yang bersifat deskriptif-analitis. Fakta-fakta pengamatan ini diperoleh dari wawancara guru yang telah dibandingkan dengan literatur. Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa bentuk jigsaw versi pembelajaran kooperatif dapat berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi siswa dalam proses pembelajaran fisika.

I. PENDAHULUAN

Fisika merupakan salah satu mata pelajaran sains di SMA (Erina &

Kuswanto, 2015). Fisika menjelaskan tentang fenomena-fenomena alam yang terjadi di semesta (Supardi, U et al., 2015). Sebagai bagian dari sains, fisika adalah mata pelajaran yang unik dan menarik terletak pada ide-ide ringkasann yang bersifat abstrak dan membutuhkan idealisasi melalui pemodelan matematis (Tanti et al., 2017). Karena keabstarakannya mata pelajaran fisika dianggap sulit dan dibenci oleh siswa (Samudra, Bandem et al., 2014). Oleh karena itu untuk menghilangkan tanggapan siswa terhadap fisika, sebaiknya guru harus menggunakan strategi atau model pembelajaran yang sesuai dalam mata pelajaran fisika. Pelajaran fisika merupakan pembelajaran yang mengajarkan

(2)

88 siswa untuk menalar dan melatih kemampuan berfikir kritis dalam proses pembelajaran (Astalini et al., 2018). Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan guru Madrasah Aliyah Swasta As’ad Kota Jambi pada tanggal 26 Oktober 2021.

Fisika merupakan salah satu materi ilmu pengetahuan alam semesta yang memacu siswa untuk mengembangkan kemampuan daya pikir dan pengetahuannya (Supardi, U et al., 2015).Sebagai mata pelajaran ilmu pengetahuan, fisika berperan penting dalam menjelaskan gejala-gejala yang terjadi dikehidupan sehari-hari (Maison et al., 2018). Fisika pada dasarnya ilmu yang pasti untuk dipelajari siswa karena fisika merupakan salah satu ilmu yang disusun berdasarkan fakta, yang telah dibuktikan pada hasil eksperimen dan hasil pemikiran para ahli fisika (Sambada, 2012).

Menurut Aththibby (2015) Fisika merupakan salah satu cabang ilmu sains yang mempelajari dan menganalisis secara kuantitatif fenomena alam. Fenomena alam diperolah dari ekperimen dilaboratorium atau alam bebas (Pratama et al., 2015). Fisika berkaitan dengan fenomena alam, sehingga pembelajaran fisika bukan hanya penguasaan berupa fakta-fakta dan konsep-konsep semata tetapi siswa dilatih untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah (Pareken et al., 2015). Akan tetapi, ada sebagian siswa yang masih kesulitan dalam memecahkan masalah dikarenakan materi, kegiatan pembelajaran dan model guru mengajar (Azizah et al., 2015). Jadi berdasarkan pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa fisika merupakan salah satu cabang materi ilmu pengetahuan alam yang berisikan fenomena-fenomena alam bedasarkan fakta serta mengajarkan kepada siswa untuk berfikir kritis dalam memecahkan masalah.

Penerapan model pembelajaran, strategi, dan pendekatan dipergunakan dengan baik dan semaksimal mungkin sehingga akan memberi dampak yang baik kepada siswa (Kahar et al., 2020). Pemilihan model pembelajaran sangat diperlukan untuk menarik dan memicu perhatian siswa untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satunya yaitu model pembelaran kooperatif, model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengembangkan kemampuan interaksi antara siswa agar terhindar kesinggungan dan kesalahpahaman yang

(3)

89 menimbulkan permusuhan (Sulastri & Rochintaniawati, 2019). Dengan menggunakan kooperatif ini siswa akan saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, dan melatih berinteraksi-komunikasi-sosialisai dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tipe kooperatif yang yang bisa melibatkan siswa agar aktif dikelas yaitu kooperatif tipe jigsaw (Nurfitriyanti, 2017).

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran yang menggunakan pengelompokan atau tim kecil yang terdiri dari empat, enam, bahkan delapan siswa yang mempunyai latar belakang yang berbeda dengan mengajarkan sikap saling berkerja sama dalam berkelompok (Syarifuddin, 2011).

Dengan adanya model pembelajaran ini akan melatih siswa berani mengemukakan pendapat, berkerja sama, mengembangkan diri, dan bertanggung jawab secara individu (Budiawan & Arsani, 2013). Jadi bedasarkan pendapat ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran yang baik di terapkan dalam proses belajar mengajar adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dimana siswa dilatih untuk bertanggung jawab secara individu dan mengembangkan kemampuan interaksi antar siswa.

Menurut Wisman (2017), komunikasi merupakan salah satu kebutuhan verbal maupun non verbal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan makluk sosial. Begitupun dalam segi proses pembelajaran, komunikasi sangat digunakan untuk menyampaikan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi kepada peserta didik. Kemampuan komunikasi juga merupakan suatu proses hubungan interaksi dan timbal balik yang saling mengirim dan menerima pesan dengan baik (Handayani et al., 2021). Siswa dalam belajar kini tidak terlepas dari komunikasi antara siswa, siswa dengan fasilitas belajar, atau dengan guru.

Komunikasi dalam kegiatan pembelajaran yang muncul diantara guru dengan siswa dengan mengkomunikasikan dalam bentuk pemikiran ataupun materi pelajaran (Lanani, 2013). Komunikasi dibedakan dalam beberapa bentuk,pembagian komunikasi dari segi penyampaiannya ada komunikasi lisan maupun tertulis (Kusumawati, 2016). Menurut (Vanalita et al., 2014) menjelaskan bahwa komunikasi dalam kelas masih cenderung tidak pernah di pakai selama proses pembelajaran dimana guru sering menggunakan metode diskusi yang kurang efektif, sebagian kecil saja siswa yang memberikan

(4)

90 pendapatnya dan sebagian siswanya lebih diam dan bosan. Berdasarkan pendapat beberapa para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan verbal maupun non verbal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan makluk sosial. Begitu juga dari segi pembelajaran, Komunikasi sangat diperlukan didalam belajara mengajar. Adanya komunikasi mengaktifkan atau menarik semanagat siswa untuk berinteraksi antar siswa didalam kelas.

Berdasarkan wawancara guru Madrasah Aliyah Swasta As’ad Kota Jambi, mata pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sangat sulit dan dibenci oleh siswa karena keabstrakannya dibuktikan dengan keaktifan dalam diskusi siswa yang kurang berkomunikasi antar siswa. Oleh karena itu diperlukan strategi yang baik untuk menarik perhatian siswa agar aktif di kelas, dimana guru sebaiknya menggunakan model pembelajaran. Model pembelajaran yang efektif dan efisisan digunakan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi siswa dalam proses pembelajara yaitu salah satunya model pembelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw.

Pemilihan model pembelajaran sangat diperlukan untuk menarik dan menimbulkan minat siswa untuk aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Salah satunya yaitu model pembelaran kooperatif, versi belajar kooperatif adalah versi belajar yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengembangkan kemampuan komunikasi antara siswa agar terhindar dari kesinggungan dan kesalahpahaman yang mengarah pada permusuhan (Sulastri

& Rochintaniawati, 2019). Tipe kooperatif yang yang bisa melibatkan siswa agar aktif berinteraksi dikelas yaitu kooperatif tipe jigsaw (Nurfitriyanti, 2017). Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran yang menggunakan pengelompokan atau tim kecil yang terdiri dari empat, enam, bahkan delapan siswa yang mempunyai latar belakang yang berbeda dengan mengajarkan sikap saling berkerja sama dan berkomunikasi dalam berkelompok (Syarifuddin, 2011).

Berdasarkan permasalahan di atas didapatkan rumusan masalah yaitu bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap peningkatan kemampuan komunikasi siswa dalam pembelajaran fisika.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemampuan

(5)

91 komunikasi siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran fisika.

II. METODE PENELITIAN

Penelian ini menggunakan metode kualitatif dengan data literatur yang bersifat deskriptif-analitis. Teknik penelitian kualitatif adalah semacam studi yang temuannya tidak diperolehh dari proses statistic atau perhitungan yang berbeda (Yusuf, 2014). Adapun metode literatur adalah salah satu metode penelitian yang cenderung berkaitan dengan pengumpulan data bersumber dari kutipan-kutipan buku dan jurnal (Nasution, 2017). Adapun menurut Nurdin &

Hartati (2019), deskriptif analitis adalah laporan penelitian kualitatif yang berisi kutipan-kutipan yang berisikan fakta yang diungkap didalam laporannya untuk memberikan dukungan terhadap pembahasan yang disajikan.

Berdasarkan tehnik pengumpulan data penelitian ini adalah melakukan wawancara dan studi dokumentasi. Wawancara dalam penelitian ini, peneliti mewawancara guru fisika untuk mengetahui proses pembelajaran berlansung dikelas. Sedangkan studi dokumentasi dalam penelitian ini untuk mempertajam analisis penelitian yang berkaitan pembelajaran dikelas.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan wawancara dan hasil studi literatur yang telah dilaksanakan di Madrasah Aliyah Swasta As’ad Kota Jambi bahwa komunikasi siswa dalam proses pembelajaran masih terbilang rendah dalam pembelajaran fisika, dikarenakan masih banyak siswa yang menganggap mata pelajaran fisika itu sulit dan membosankan. Terutama saat guru menjelaskan pembelajaran.

Dimana guru masih mengajar tanpa didamping model pembelajaran. Oleh sebab itu perlu untuk meningkatkan komunikasi antar siswa dan guru. Sebaiknya guru menggunakan model pembelajaran yang efisien dan efektif untuk menarik perhatian siswa terhadap pembelajaran fisika. Salah satu model pembelajaran yang efisien dan efektif yaitu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Sesuai penjelasan di atas sejalan dengan penelitian (Handayani et al., 2021) dengan judul “Analisis Kemampuan Komunikasi Siswa dalam Pembelajaran Daring Siswa Sekolah Dasar”. Hasil penelitian ini menyebutkan hasil belajar siswa sangat terlihat dari segi kemampuan interaksi komunikasi siswa yang berbeda-beda. Pada siswa dengan hasil belajar yang tinggi siswa aktif

(6)

92 dalam indikator kemampuan komunikasi sedangkan siswa yang hasil belajar yang rendah kemampuan komunikasi juga juga terbilang rendah karena tidak mencapai indikator kemampuan komunikasi. Dipertegas dengan Penelitian (Sari

& Fitraini, 2018) dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Ditinjau dari Kemandirian Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Pekanbaru”. Hasil penelitian tersebut menyebutkan terdapat perbedaan kemampuan komunikasi siswa antara yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan siswa yang yang tidak mengikuti pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan wawancara guru dan dengan bantuan berbagai hasil penelitian yang relavan, dapat disimpulkan bahwa terdapat dampak atau pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada kemampuan komunikasi diantara siswa didalam kelas, terutama dalam proses pembelajaran fisika.

DAFTAR PUSTAKA

Astalini, Kurniawan, D. A., & Sumaryanti. (2018). Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Fisika di SMAN Kabupaten Batanghari. JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika), 3(2), 59. https://doi.org/10.26737/jipf.v3i2.694

Aththibby, A. R. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Animasi Flash Topik Bahasan Usaha Dan Energi. Jurnal Pendidikan Fisika, 3(2). https://doi.org/10.24127/jpf.v3i2.238

Azizah, R., Yuliati, L., & Latifah, E. (2015). KESULITAN PEMECAHAN MASALAH FISIKA PADA SISWA SMA. Jurnal Penelitian Fisika Dan Aplikasinya, 5(620), 343–344. https://doi.org/10.1136/pgmj.53.620.343

Budiawan, M., & Arsani, N. L. K. A. (2013). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU FISIOLOGI OLAHRAGA. Educational Researcher, 2(1), 451–464. https://doi.org/10.3102/0013189X18785613 Erina, R., & Kuswanto, H. (2015). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN InSTAD

TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF FISIKA DI SMA. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 1(2), 191–202.

https://journal.uny.ac.id/index.php/jipi/article/view/8561/9022

Handayani, S., Masfuah, S., & Kironoratri, L. (2021). Analisis Kemampuan Komunikasi Siswa dalam Pembelajaran Daring Siswa Sekolah Dasar.

Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 2240–2246.

https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i4.1109

(7)

93 Kahar, M. S., Anwar, Z., & Murpri, D. K. (2020). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 9(1), 33–39.

https://doi.org/10.33627/sm.v4i1.355

Kusumawati, T. I. (2016). Komunikasi Verbal Dan Nonverbal. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 6(2).

Lanani, K. (2013). Belajar Berkomunikasi Dan Komunikasi Untuk Belajar Dalam Pembelajaran Matematika. Infinity Journal LIlmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, 2(1), 13. https://doi.org/10.22460/infinity.v2i1.21 Maison, Astalini, Kurniawan, D. A., & Sholihah, L. R. (2018). Deskripsi Sikap

Siswa Sma Negeri Pada Mata Pelajaran Fisika. Jurnal Eduasains, 10(1), 160–

167. https://core.ac.uk/download/pdf/294894286.pdf

Nasution, M. K. M. (2017). Penelaahan Literatur. Research Gate, December 2017, 7.

Nurdin, I., Hartati, S.(2019). Metode Penelitian Sosial. Surabaya : Media Sahabat Cendekia.

Nurfitriyanti, M. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Matematika ditinjau dari Kecerdasan Emosional.

Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 7(2), 153–162.

https://doi.org/10.30998/formatif.v7i2.2229

Pareken, M., Patandean, A. J., & Palloan, P. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Fenomena terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 2 Rantepao Kabupaten Toraja Utara. Jurnal Sains Dan Pendidikan Fisika (JSPF), 11(3), 214–221.

Pratama, H., Sarwanto, & Cari. (2015). Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Fisika Smp Kelas IX Berbasis Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (Jas) Pada Materi Gerakan Bumi dan Bulan Yang Terintegrasi Budaya Jawa. Jurnal

Inkuiri, 4(I), 11–20.

http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snps/article/view/4942.

Sambada, D. (2012). Peranan Kreativitas Siswa Terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Fisika Dalam Pembelajaran Kontekstual. Jurnal Penelitian Fisika Dan Aplikasinya (JPFA), 2(2), 37–47.

Samudra, Bandem, G., Suastra, I. W., & Suma, K. (2014). Permasalahan- Permasalahan Yang Dihadapi Siswa SMA Di Kota Singaraja Dalam Mempelajari Fisika. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran IPA Indonesia, 4(1).

Sari, S. R., & Fitraini, D. (2018). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama

(8)

94 Pekanbaru. JURING (Journal for Research in Mathematics Learning), 1(2), 182.

https://doi.org/10.24014/juring.v1i2.5750

Sulastri, Y., & Rochintaniawati, D. (2019). PENGARUH PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMPN 2 CIMALAKA. 13(1).

Supardi, U, S., Leonard, Suhendri, H., & Rismurdiyati. (2015). Pengaruh Media Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika. Formatif:

Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 2(1), 71–81.

https://doi.org/10.30998/formatif.v2i1.86

Syarifuddin, A. (2011). Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Dalam Pembelajaran. Ta’dib : Journal of Islamic Education, 16(02), 209–226.

https://doi.org/10.19109/tjie.v16i02.61

Tanti, Jamaluddin, & Syefrinando, B. (2017). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Beliefs Siswa tentang Fisika dan Pembelajaran Fisika.

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 6(1), 23–36.

https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.v6i1.603

Vanalita, M., Jalmo, T., & Marpaung, R. R. T. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Jigsaw Terhadap Kemampuan Komunikasi Lisan Dan Hasil Belajar Siswa. 1–17.

Wisman, Y. (2017). KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM DUNIA PENDIDIKAN. Jurnal Nomosleca, 3(2), 646–654.

yusuf, M. (2014). METODE PENELITIAN : KUANTITATIF, KUALITATIF, DAN PENELITIAN GABUNGAN. Jakarta: Kencana.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan lompat harimau menggunakan model pembelajaran langsung lebih baik dari pada menggunakan model pembelajaran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan sebaiknya dalam pembelajaran matematika digunakan model kooperatif tipe jigsaw untuk dapat

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan sebaiknya dalam pembelajaran matematika digunakan model kooperatif tipe jigsaw untuk dapat

1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memiliki dampak positif terhadap proses pembelajaran sebab dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam

Dari hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: penerapan pembelajaran Fisika dengan model kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas

Dari analisis tersebut terlihat bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat memberikan pengaruh signifikan untuk meningkatkan keaktifan siswa serta

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) terdapat perbedaan pengaruh antara penggunaan model pembelajaran kooperatif Team Assisted Indvidualization dan TGT

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan sebaiknya dalam pembelajaran matematika digunakan model kooperatif tipe jigsaw untuk dapat