Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Makassar, alat analisis yang digunakan adalah metode CAMEL (Capital, Asset, Management, Earning dan Liquidity). Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Makassar mempunyai modal yang cukup untuk menutup seluruh risiko yang timbul dari investasi dana pada aset produktif yang mendukung risiko. Bank Tabungan Negara Cabang Makassar dalam alat analisis yang digunakan adalah metode CAMEL (Capital, Asset, Management, Earning dan Liquidity).
Latar Belakang
Hasil pengukuran berdasarkan laporan ini digunakan untuk mengetahui tingkat kesehatan bank yang dikategorikan sebagai berikut: sehat, cukup sehat, tidak sehat dan tidak sehat. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan melalui penilaian kualitatif dan kuantitatif terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi keadaan atau kinerja suatu bank, seperti faktor permodalan, kualitas aset, manajemen, profitabilitas (laba). . likuiditas, serta sensitivitas terhadap risiko pasar. Menurut Thomson (2016) tingkat kesehatan bank merupakan sistem peringatan dini terhadap kinerja bank saat ini dan prospek masa depan.
Rumusan Masalah
Setiap kenaikan atau penurunan jumlah utang disebabkan oleh bertambahnya atau berkurangnya jumlah utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Setiap peningkatan yang terjadi pada jumlah modal disebabkan oleh terus meningkatnya jumlah modal itu sendiri, seperti jumlah tabungan wajib yang terus meningkat setiap tahunnya.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian sebelumnya, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi manajemen perusahaan khususnya mengenai pengelolaan keuangan pada PT. Jika bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut pada objek yang sama.
Kerangka Teori
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah pengelolaan fungsi keuangan yang terdiri atas keputusan investasi, pembiayaan, dan keputusan pengelolaan aset. Pengelolaan keuangan yang efisien memerlukan tujuan dan sasaran yang dijadikan tolak ukur dalam mengevaluasi efisiensi keputusan keuangan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh manajer keuangan adalah merencanakan penerimaan dan penggunaan dana untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
Kinerja Keuangan
Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada saat ditagih. Solvabilitas mengacu pada kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya jika perusahaan dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas atau yang sering disebut dengan profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu.
Laporan Keuangan
Menurut Munawir (2010), laporan keuangan pada umumnya terdiri atas neraca dan perhitungan laba rugi serta laporan perubahan ekuitas. Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan, baik pada suatu waktu tertentu maupun pada periode tertentu. Rekening perusahaan debitur yang akan datang dapat menjadi sumber informasi untuk menilai kesesuaian perusahaan dalam menerima kredit yang akan diprakarsai.
Analisis Laporan Keuangan
Dalam prakteknya, hal-hal dan jumlah yang dilaporkan dalam neraca belum tentu menunjukkan nilai realisasi (likuidasi). Pasalnya, penyusunan laporan keuangan tidak lepas dari pendapatan pribadi, baik oleh manajemen maupun akuntan. Keterbatasan laporan keuangan tidak serta merta mengurangi makna nilai keuangan, karena harus dilakukan untuk menunjukkan peristiwa yang mendekati kebenaran, meskipun perubahan dalam berbagai kondisi dan sektor yang berbeda tetap saja terjadi. Artinya sepanjang laporan keuangan disusun sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan, maka dianggap telah memenuhi persyaratan laporan keuangan.
Dapat menggali informasi yang tidak terlihat secara kasat mata dari suatu laporan keuangan atau berada di balik suatu laporan keuangan. Dapat mengungkap hal-hal yang bertentangan dalam kaitannya dengan suatu laporan keuangan, baik yang berkaitan dengan komponen internal laporan keuangan maupun berkaitan dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan. Mengetahui sifat hubungan yang pada akhirnya dihasilkan dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh pengambil keputusan.
Mampu membandingkan keadaan perusahaan dengan perusahaan lain pada periode sebelumnya atau dengan standar industri normal. Memahami situasi dan kondisi keuangan perusahaan, termasuk posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan, dll.
Bank
Tingkat Kesehatan Bank
Metode CAMEL
Perhitungan kualitas aset produktif (KAP) menggunakan 2 rasio yaitu rasio aset produktif yang diselesaikan terhadap total aset produktif dan rasio aset produktif yang akan didirikan. ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan relatif terhadap nilai total asetnya. Kinerja keuangan suatu bank merupakan hal terpenting yang menjadi pertimbangan investor dalam berinvestasi pada suatu bank.
Perkembangan kinerja keuangan yang semakin meningkat menunjukkan bahwa manajemen telah menggunakan strategi yang tepat dalam kegiatan operasional perusahaan. Penilaian baik atau tidaknya laporan keuangan ini dapat dilihat secara sekilas dari keuntungan yang diraih perusahaan. Dalam penelitian CAMEL ini rasio-rasio yang akan diukur adalah CAR untuk mewakili aspek Capital, rasio kecukupan PPAP untuk mewakili aspek Assets, rasio NPM untuk mewakili aspek manajemen, rasio ROA dan BOPO- untuk mewakili aspek Earnings. dan rasio LDR untuk mewakili aspek Likuiditas.
Hipotesis
Tempat dan Waktu Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Metode Analisis RASIO CAMEL RASIO CAMEL
Jadi, laporan yang dijadikan dasar penelitian kesehatan bank disebut laporan CAMEL yang terdiri dari laporan permodalan, kualitas aset, manajemen, laba, dan likuiditas. Seluruh aset tersebut dikalikan dengan bobot risiko yang kemudian ditetapkan BI dan disebut dengan aset tertimbang menurut risiko (ATMR). Rasio penyisihan penghapusan aset produk (PPAP) dengan penyisihan penghapusan aset produktif yang akan dibentuk (PPAPWD).
Besaran modal tersebut merupakan total modal yang digunakan oleh Bank BTN KC Makassar, baik modal inti maupun tambahan. Aset yang disesuaikan dengan risiko adalah jumlah setiap item aset yang ditimbang berdasarkan tingkat risiko yang terkait dengan setiap item. Faktor kualitas aset produktif terdiri dari dua komponen yaitu rasio KAP dan rasio kompensasi kerugian aset produktif (PPAP).
Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) dihitung berdasarkan rasio aset produktif yang diklasifikasikan (APYD) terhadap aset produktif (AP). Aset Produktif yang Diklasifikasikan (APYD) terdiri atas: 50% AP Berkinerja Buruk, 75% AP Diragukan, 100% AP Berkinerja Buruk. Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP) merupakan antisipasi kerugian yang ditimbulkan oleh bank akibat kemungkinan tidak tertagihnya aset produktif.
Bank Tabungan Negara Cabang Makassar untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola modal sendiri perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dalam satu periode.
Gambaran Umum Perusahaan
Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Negara
Berikut perkembangan perjalanan Bank BTN di Indonesia hingga akhirnya berkembang hingga saat ini. Sejarah berdirinya Bank BTN diawali dengan berdirinya Postspaarbank di Batavia pada tahun 1897, pada masa pemerintahan Belanda. Pada periode ini, posisi Bank BTN berkembang dari unit menjadi holding company yang independen.
Sejalan dengan tugas tersebut, pada tahun 1976 Bank BTN mulai merealisasikan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) pertama di negeri ini. Bank Tabungan Negara (Persero) berkat keberhasilan Bank BTN di industri perumahan melalui fasilitas KPR. Untuk mendukung bisnis CPR, Bank BTN mulai mengembangkan produk layanan perbankan seperti bank umum (umum).
Pada tahun 1994, keberhasilan Bank BTN dalam transaksi KPR juga meningkatkan status Bank BTN dari bank biasa menjadi bank devisa. Status perseroan terbatas ini memungkinkan Bank BTN untuk berkembang lebih luas dengan fungsinya sebagai bank umum (umum). Guna menunjang operasional KPR, Bank BTN mulai mengembangkan produk layanan perbankan seperti bank umum (umum).
Pada tahun yang sama, Bank BTN juga melakukan penawaran umum perdana (IPO) dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia.
Job Desckription a. Branch Manager
Analisis Data
Analisis terhadap faktor permodalan (Capital)
Berdasarkan data neraca Bank BTN KC Makassar periode 2016-2018 tercatat nilai ATMR (Aset Tertimbang Menurut Risiko) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Rasio CAR Bank BTN selama periode 2016-2018 mengalami fluktuasi artinya rasio CAR mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun. Setelah menghitung nilai rasio CAR, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap nilai rasio kredit Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Bank BTN tahun 2016-2018.
Karena nilai kredit dibatasi maksimal 100, maka nilai rasio CAR Bank BTN pada tahun 2014 hingga 2018 diakui sebesar 100. Di sisi lain, jumlah aset produktif semakin meningkat dari tahun ke tahun yang berarti jumlah kredit yang disalurkan Bank BTN semakin meningkat dari tahun ke tahun. Kecilnya rasio KAP yang diperoleh Bank BTN menunjukkan memiliki aset produktif bermasalah yang relatif kecil.
Karena nilai kredit dibatasi maksimal 100, maka nilai rasio KAP Bank BTN periode 2014 hingga 2018 dihargai 100. Rasio PPAP Bank BTN pada tahun 2016 sebesar 100%, begitu pula PPAP tahun-tahun berikutnya yang tidak mengalami perubahan hingga tahun 2018 masih sebesar 100%. Hal ini menandakan Bank BTN dapat menjaga kolektabilitas atau kredit yang disalurkan semakin membaik.
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai kredit PPAP Bank BTN pada tahun 2014 sebesar 100,00% hingga tahun 2018 tidak mengalami perubahan yaitu 100%.
Analisis terhadap Faktor Rentabilitas (Earning)
Rasio ROA yang tinggi ini menunjukkan bahwa Bank BTN mampu mengelola aset perbankannya dengan baik untuk menghasilkan keuntungan. Setelah menghitung nilai rasio ROA, langkah selanjutnya adalah menganalisis nilai Return On Assets (ROA) kredit pada Bank BTN tahun 2014-2018. Karena nilai kredit dibatasi maksimal 100, maka nilai rasio ROA Bank BTN pada tahun 2016 hingga 2018 diakui sebesar 100.
Semakin kecil koefisien BOPO maka bank BTN semakin efisien dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, karena biaya yang dikeluarkan lebih kecil dibandingkan pendapatan yang diterima. Setelah menghitung nilai rasio BOPO, langkah selanjutnya adalah menganalisis nilai kredit beban operasional relatif terhadap pendapatan operasional (BOPO) pada Bank BTN pada tahun tersebut. Karena nilai kredit dibatasi maksimal 100, maka nilai rasio BPR Hasa Mitra BOPO dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 diakui sebesar 100.
Setelah menghitung nilai Cash Ratio, langkah selanjutnya adalah menganalisis nilai kredit Cash Ratio di Bank BTN tahun 2016-2018. Karena nilai kredit dibatasi maksimal 100, maka nilai rasio BOPO Bank BTN adalah pada tahun 2016 sampai dengan tahun 2018. Setelah menghitung nilai LDR maka langkah selanjutnya adalah menganalisis nilai kredit LDR Bank BTN pada tahun 2016.
Karena nilai kredit dibatasi maksimal 100, maka nilai rasio LDR Bank BTN pada tahun 2016 kecuali tahun 2017 dan 2018 diakui sebesar 100.
Kesimpulan
1,215%, dan berdasarkan rasio BOPO Bank BTN Makassar selama tahun 2016-2018 nilai rasio tersebut selalu dibawah 93,52%. Mengenai faktor likuiditas, berdasarkan rasio kas Bank BTN Makassar selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018, nilai rasio yang diperoleh selalu diatas 4,05%, kemudian berdasarkan rasio LDR Bank BTN Makassar selama tahun 2016 sampai dengan tahun 2018, nilai rasio tersebut mempunyai selalu berada di bawah 94,75%.
Saran
Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia Cadangan penurunan nilai aset non-keuangan -/- Sewa keuangan. Dana investasi bagi hasil Pinjaman dari Bank Indonesia Pinjaman dari bank lain Kewajiban spot dan derivatif.