• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

N/A
N/A
Ardiyansyah Putra

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA"

Copied!
161
0
0

Teks penuh

Tuan Nyonya. Civitas Akademika STIA LAN Makassar, atas jasa-jasa yang diberikan selama proses awal pendaftaran mata kuliah dalam proses penyusunan skripsi ini. Seluruh Pimpinan dan Staf di Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara khususnya pimpinan Biro Hukum atas segala bantuannya baik dokumen, informasi dan data serta persahabatan dan kerjasamanya selama proses penyusunan skripsi ini.

Latar Belakang

Sumber: Bagian Tata Usaha dan Dokumentasi Hukum Kantor Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara (April 2017). Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui capaian kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas pokok Kantor Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi.

Fokus Permasalahan

Pegawai administrasi belum menunjukkan sikap kerjasama dalam menjalankan tugasnya, hal ini terlihat dari setiap pegawai atau pejabat yang karena tugas dan sektornya berbeda, terlihat terkadang ketika pimpinan memberikan tugas kepada salah satu pegawai, mereka tetap saling melempar tanggung jawab dengan mengatakan bahwa itu bukan tugas saya, padahal tugas yang diberikan pimpinan harus dilaksanakan dengan kerjasama atau koordinasi dengan pegawai lainnya. Melihat betapa pentingnya permasalahan kinerja pegawai saat ini khususnya di kantor Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, peneliti tertarik untuk mengkaji kinerja pegawai lebih dalam, sehingga peneliti mengangkat judul yaitu “Analisis Kinerja Pegawai di Bidang Hukum Biro Sekretariat Provinsi Sulawesi Tenggara”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Peneltian 1. Manfaat Akademik

Tinjauan Teori

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Selain itu, manajemen sumber daya manusia bertugas mengelola unsur manusia dengan baik untuk menjamin tenaga kerja puas dengan pekerjaannya. Fungsi ketiga adalah kedudukan manajemen sumber daya manusia dalam mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu.

Pengertian Kinerja

Ilyas (2001:66) menyatakan bahwa, “kinerja adalah penampilan hasil kerja personel baik secara kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi”. Menurut Mangkunegara (2008:9) “kinerja (job performance) adalah hasil kerja dari segi kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.

Aparatur Sipil Negara

Sedangkan mengenai jenis ASN sendiri tertuang dalam Pasal 6 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pegawai Negeri Sipil yang menjelaskan bahwa Pegawai Negeri Sipil terdiri dari: Sedangkan membicarakan ASN yang berkaitan dengan pengelolaan SDM yang telah dijelaskan sebelumnya ada pada Bagian Akademik. Makalah RUU Aparatur Sipil Negara Bab II Tahun 2014, bahwa: Secara teoritis, pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia banyak dilakukan dalam organisasi bisnis. di Indonesia.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Setiap pegawai dalam organisasi mengetahui apa saja hak dan tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan organisasi. Kejelasan wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam suatu organisasi akan menunjang kinerja pegawai.

Pengukuran, Penilaian dan Tujuan Penilaian Kinerja

Siagian mengatakan penilaian kinerja pegawai “merupakan bagian penting dalam keseluruhan proses kerja pegawai yang bersangkutan”. Pentingnya penilaian kinerja yang rasional dan diterapkan secara obyektif setidaknya dapat dilihat pada dua kepentingan, yaitu kepentingan pegawai yang bersangkutan dan kepentingan organisasi. Penilaian kinerja secara sederhana diartikan sebagai suatu kegiatan organisasi dalam menilai pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja/anggota.

Selain itu, penilaian kinerja juga diartikan sebagai proses pengamatan terhadap pelaksanaan pekerjaan seorang pegawai/anggota suatu organisasi atau tim kerja. Sistem penilaian kinerja yang efektif harus mampu menjawab berbagai tantangan internal dan eksternal yang dihadapi pegawai.

Indikator Kinerja

Mengukur kemampuan dan motivasi penilai dalam melakukan penilaian secara terus menerus, merumuskan kinerja pegawai secara obyektif, dan memberikan umpan balik kepada pegawai. Mengukur keakuratan/ketelitian sistem penilaian kinerja yang dapat membedakan pegawai yang berkinerja dengan yang tidak, dan sistem tersebut harus dapat digunakan untuk administrasi pegawai. Penilaian kinerja merupakan sarana untuk memperbaiki mereka yang tidak melaksanakan tugasnya dengan baik dalam organisasi.

Indikator outcome merupakan hasil aktual yang diperoleh dari output, indikator outcome mencerminkan berfungsinya output dalam jangka menengah. Ratminto dan Winarsih menyatakan ada lima langkah yang berorientasi pada hasil, yaitu; "efisiensi, produktivitas, efisiensi, kepuasan dan keadilan".

Gambar 1. Indikator Kinerja dalam Balanchard dan Johnson (1996)   dalam Wibowo (2011)
Gambar 1. Indikator Kinerja dalam Balanchard dan Johnson (1996) dalam Wibowo (2011)

Definisi Konsep

Inisiatif artinya pegawai dapat tanggap dan bertindak untuk mengatasi segala permasalahan yang dinilai dengan bekerja tanpa menunggu perintah, mencari dan mencari solusi untuk mengatasi segala permasalahan yang ada pada Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Model Berpikir

Oleh karena itu penulis mengacu pada pendapat Surant (2005:59) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai yaitu kinerja dan efisiensi, wewenang dan tanggung jawab, untuk mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan kinerja pegawai pada kantor hukum. sekretariat daerah provinsi Sulawesi Tenggara. , disiplin dan inisiatif. Bagaimana kinerja pegawai di kantor hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sultra dilihat dari efektivitas dan efisiensinya. Bagaimana kinerja pegawai di kantor hukum Sekretariat Provinsi Sultra dilihat dari kompetensi dan tanggung jawabnya.

Bagaimana kinerja pegawai Kantor Hukum Setda Sultra ditinjau dari aspek kedisiplinan. Bagaimana kinerja pegawai Kantor Hukum Setda Sultra ditinjau dari aspek inisiatif?

Gambar 2. Skema Model Berpikir  D.  Pertanyaan Penelitian
Gambar 2. Skema Model Berpikir D. Pertanyaan Penelitian

Metode Penelitian

Unit Analisis

Klarifikasi kebijakan kota/kabupaten dilakukan dengan melibatkan 3 orang informan yaitu kepala bagian dan 2 orang staf bagian Evaluasi dan Klarifikasi, 2) bagian Perundang-undangan, 3 orang yaitu kepala bagian dan 2 orang staf bagian perundang-undangan, 3) Bantuan hukum sebanyak 3 orang yaitu kepala bagian dan 2 orang pegawai bantuan hukum.

Teknik Pengumpulan Data

Analisis Data

Dengan demikian, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian terdiri dari data berupa konsep dan pernyataan yang dianalisis dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dimana analisis data penelitian bersifat naratif atau dengan kata lain menggambarkan kinerja pegawai Sekretariat Daerah. untuk Urusan Hukum. Meja.

Gambaran Umum Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

  • Visi dan Misi
  • Tujuan dan Sasaran
  • Strategi dan Kebijakan
  • Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Biro Hukum

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kantor Hukum agar pelayanan yang diberikan dapat maksimal dan dapat bekerjasama serta bersaing di era global. Tujuan merupakan gambaran terukur dari suatu tujuan, yaitu sesuatu yang secara realistis akan dicapai/dihasilkan oleh Kantor Hukum dalam jangka waktu tahunan, semester, triwulanan, dan/atau bulanan, sehingga merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh Kantor Hukum. Tercapainya keseimbangan dan keselarasan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan antar internal Kantor Hukum.

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 31 Tahun 2009 tentang uraian tugas asisten struktural dan non struktural urusan pemerintahan dan sosial pada sekretariat daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Biro Hukum mempunyai fungsi utama yaitu penyiapan bahan perumusan peraturan perundang-undangan, pengkajian hukum, evaluasi kebijakan daerah kabupaten/kota, penggalangan bantuan hukum, dan dokumentasi produk hukum daerah. Koordinasi pelaksanaan tugas di bidang Perundang-undangan, Bantuan Hukum, Pembinaan dan Pengawasan Produk Hukum, dan Pengembangan Hak Asasi Manusia.

KEPALA BIRO HUKUM

Sumber Daya Biro Hukum Setda Provinsi Sultra a. Sumber Daya Manusia

Guna menunjang proses pelaksanaan tugas pokok dan tugas Kantor Hukum, rujukan pegawai didasarkan pada pendidikan dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia baik kualitas maupun kuantitas. Sampai dengan bulan Juli 2017, jumlah PNS di Kantor Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara berjumlah 43 (empat puluh tiga) orang ditambah 2 (dua) orang pegawai tetap harian. Sumber: Bagian Tata Usaha dan Dokumentasi Hukum Kantor Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara (Juni 2017).

Sarana dan prasarana merupakan unsur yang sangat penting dalam kebutuhan kantor hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan. Tersedia 13 (tiga belas) buah laptop untuk masing-masing pejabat Eselon II, Eselon III, dan pengendali.

Kinerja Pelayanan Biro Hukum

Penyajian Data Penelitian dan Pembahasan

  • Kinerja Pegawai Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara ditinjau dari Aspek Efektivitas dan Efisiensi
  • Kinerja Pegawai Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara ditinjau dari Aspek Otoritas dan Tanggung Jawab
  • Kinerja Pegawai Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara ditinjau dari Aspek Disiplin
  • Analisis Kinerja Pegawai Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara ditinjau dari Aspek Inisiatif

Salah seorang pegawai di Biro Hukum yang ditempatkan sebagai kepala bagian Evaluasi dan Kliring Produk Hukum Daerah Kabupaten/Kota. Kinerja Pegawai Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara ditinjau dari aspek wewenang dan tanggung jawab Sulawesi Tenggara ditinjau dari aspek wewenang dan tanggung jawab. Dari hasil wawancara terlihat pegawai pada Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara bekerja sesuai dengan tupoksi yang diatur oleh instansi dan bekerja dalam kondisi kerja yang baik karena didukung oleh banyak pihak. sarana dan prasarana kerja yang memadai.

Sarana dan prasarana menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pelaksanaan kerja, termasuk Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Kinerja Pegawai Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara ditinjau dari aspek kedisiplinan Sulawesi Tenggara ditinjau dari aspek kedisiplinan. Hal ini merupakan bentuk ketidakdisiplinan pegawai Biro Hukum yang meninggalkan kantor pada jam kerja.

Analisis Kinerja Pegawai Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara dilihat dari aspek inisiatif Sulawesi Tenggara dilihat dari aspek inisiatif.

Gambar  5.  Salah  satu  pegwai  di  Biro  Hukum  yang  ditempatkan  sebagai  kepala  pada  bagian  Evaluasi  dan  Klarifikasi  Produk  Hukum  Daerah  Kab/kota
Gambar 5. Salah satu pegwai di Biro Hukum yang ditempatkan sebagai kepala pada bagian Evaluasi dan Klarifikasi Produk Hukum Daerah Kab/kota

Kesimpulan

Kinerja pegawai ditinjau dari wewenang dan tanggung jawab pegawai dalam memimpin pekerjaan menunjukkan hasil yang cukup optimal. Pegawai telah menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap beban kerja yang diberikan, dan setiap beban kerja disesuaikan dengan kemampuan pegawai, sehingga pegawai nyaman bekerja dan memahami apa yang harus dilakukannya. Dari segi pemanfaatan sarana dan prasarana perkantoran dengan baik menunjukkan hasil yang cukup optimal, yang saat ini sangat menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pegawai serta pegawai dalam melaksanakan tugas pekerjaannya.

Karyawan cenderung menunggu perintah dan instruksi dari atasan sebelum melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Namun dengan adanya faktor pimpinan (kepala subbagian dan kepala departemen) yang memiliki kompetensi unggul, maka segala permasalahan yang muncul dapat direspon dengan cepat tanpa menimbulkan perselisihan dan kesalahpahaman antara pegawai dan atasan dalam bekerja.

Saran

Agar wewenang dan tanggung jawab pegawai pada Biro Hukum dapat berjalan lebih optimal, pimpinan Biro Hukum dapat mengalokasikan atau menetapkan struktur dan wewenang kepada pegawai unit Biro Hukum ini secara profesional dan adil. Agar terciptanya kedisiplinan pegawai di Kantor Hukum dapat berjalan maksimal, sebaiknya pihak manajemen melakukan pengawasan yang lebih intens, mengambil tindakan tegas dengan memberikan sanksi kepada pegawai yang tidak hadir atau tidak disiplin, dan selalu memberikan motivasi atau dorongan kepada pegawainya. pegawai, serta memerlukan kesadaran dari pegawai, harus selalu menaati segala peraturan instansi yang telah ditetapkan. Untuk menciptakan dan meningkatkan inisiatif pegawai secara lebih optimal, maka perlu diterapkannya gaya kepemimpinan dari seorang manajer di kantor Sekretariat Daerah khususnya di Biro Hukum dengan selalu memberikan petunjuk, penjelasan mengenai tugas-tugas terpenting yang dapat membantu pegawai. meningkatkan inisiatifnya, begitu pula manajer dapat memberikan kepercayaan diri kepada karyawannya untuk bekerja dengan kreatifitasnya.

Ketik berkas surat koordinasi ke Kementerian Keuangan mengenai pajak dan retribusi kabupaten/kota se-Sultra. Ketikkan beberapa hasil evaluasi peraturan daerah kabupaten/kota tentang pajak dan retribusi serta penataan ruang kabupaten/kota se-Sultra.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Gambar

Gambar 1. Indikator Kinerja dalam Balanchard dan Johnson (1996)   dalam Wibowo (2011)
Gambar 2. Skema Model Berpikir  D.  Pertanyaan Penelitian
Gambar 3:  Modifikasi penelitian kualitastif dari model Miles dan Huberman  dalam Sugiyono (2009 )
Gambar 4. Struktur Organisasi Biro Hukum Setda Provinsi Sulawesi Tenggara
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh kepemimpinan terhadap Budaya Organisasi, Komitmen Kerja, Perilaku Kerja dan Kinerja Pegawai (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Sulawesi Tenggara).. jurnal