• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh promosi dan mutasi jabatan terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh promosi dan mutasi jabatan terhadap"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Kajian SDM

Karena pengembangan karir merupakan sesuatu yang diputuskan saat ini, suatu hal yang akan dilaksanakan di masa depan. Di sisi lain penafsiran lain mengenai pengembangan karir menyatakan bahwa pengembangan karir merupakan salah satu fungsi manajemen karir. Pengembangan karir mempunyai manfaat yang baik untuk menunjang pekerjaan seorang pegawai agar mempunyai kedudukan yang tinggi dan terjamin kedudukannya.

Tinjauan Empiris

Pengaruh mutasi dan promosi terhadap kinerja karyawan (studi pada PT Telkom divisi regional 1) Medan. 2. Promosi jabatan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. 3. Melihat hasil uji F maka dapat disimpulkan bahwa variabel mutasi dan promosi jabatan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Indonesia (Persero) TBK Cabang Manado dapat dikatakan cukup karena terdapat program promosi jabatan (Pembukaan Kerja) yang jelas, sehingga setiap pegawai dapat mengetahui apa saja yang perlu dilakukan untuk mendapatkan promosi tersebut.

Berdasarkan beberapa pertimbangan mendasar dalam pemberian promosi dan mutasi, maka penilaian prestasi kerja pegawai merupakan dasar pertimbangan yang tepat karena sejumlah unsur penilaian yang dinilai akan mengungkapkan sejauh mana partisipasinya. Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK Cabang Manado terbukti mampu menunjang semangat dan kinerja pegawai dengan menawarkan mutasi dan promosi jabatan kepada pegawai. Pengaruh signifikan demosi terhadap motivasi kerja pegawai Bank Syariah Mandiri cabang palembang.

Pengaruh mutasi dan imbalan kerja terhadap motivasi kerja pegawai bagian umum sekretariat daerah kota Surakarta.

Kerangka Konseptual

Hipotesis

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel
  • Populasi dan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis

Populasi penelitian ini adalah Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang beralamat di Jln Urip Sumihardjo No. Analisis regresi berganda dilakukan untuk memprediksi nilai variabel terikat yaitu kinerja pegawai (Y) dengan memperhatikan nilai variabel bebas yang terdiri dari mutasi (X1) dan promosi (X2) sehingga mempunyai pengaruh positif atau negatif. faktor tersebut terhadap pengembangan karir Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. 2 = 0 yang berarti mutasi dan promosi secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan karir.

2 ≠ 0 yang berarti secara bersama-sama terdapat pengaruh positif dan signifikan antara mutasi dan promosi terhadap pengembangan karir. Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan atau biasa disebut Kantor Gubernur Sulawesi Selatan beralamat di Jl. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pengaruh promosi jabatan terhadap pengembangan karir pegawai Hasil penelitian ini juga mampu membuktikan bahwa promosi jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Dimana peningkatan akibat kenaikan pangkat pegawai Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan memberikan dampak yang positif. Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) dapat disimpulkan bahwa variabel promosi berpengaruh positif terhadap pengembangan karir pegawai.

Berdasarkan hasil uji F dapat disimpulkan bahwa variabel mutasi dan promosi secara bersama-sama berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pengembangan karir pegawai.

tabel  pada α = 5%
tabel pada α = 5%

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

Urip Suhimarjo, Desa Panaikang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, yang semula merupakan pemakaman Tionghoa kini dipindahkan ke Bollangi untuk dibangun gedung strategis sebagai Kantor Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Setelah kemerdekaan terbitlah Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1950 dimana Sulawesi Selatan menjadi Provinsi Administratif Sulawesi dan kemudian pada tahun 1960 menjadi daerah otonom Sulawesi Selatan dan Tenggara berdasarkan Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1960. Pemisahan Sulawesi Selatan dari daerah otonom Sulawesi Selatan dan Tenggara ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 menjadi daerah otonom Sulawesi Selatan.

Berbeda dengan pembentukan provinsi-provinsi lain di Indonesia, Sulawesi Selatan dibentuk menjadi satu wilayah administratif tingkat provinsi, berdasarkan kemauan dan komitmen raja-raja dan rakyat setempat pada masa penggabungan dengan negara kesatuan Republik Indonesia, sehingga Sulawesi i Selatan menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang diatur dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1950 dan Makassar sebagai pusat pemerintahan. Status Provinsi Administratif Sulawesi berakhir pada tahun 1960 yang diatur dalam undang-undang nomor 47 tahun 1960 dan secara otonom membagi Sulawesi menjadi Provinsi Sulawesi Tenggara dengan Makassar sebagai ibu kotanya dan Provinsi Sulawesi Utara-Tengah dengan Manado sebagai ibu kotanya. kemudian pemekaran daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara diramalkan dalam nomor II 13 Tahun 1964 dan Sulawesi Selatan resmi menjadi daerah otonom dan terus disempurnakan dengan disahkannya Undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah yang menggabungkan wilayah administrasi daerah otonom menjadi satu nama, yaitu Daerah Tingkat II atau Kotamdya dan Daerah Tingkat I Provinsi Sulawesi Selatan. Selain itu, Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan terbagi menjadi 23.

Yang sangat penting pada saat ini adalah perubahan nama ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan dari Makassar menjadi Ujung Pandang, sebagaimana tercatat dalam PP nomor 51 tahun 1971 dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 65 tahun 1971. Visi Sulawesi Selatan tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Provinsi Sulawesi Selatan Tahun merupakan gambaran, sikap mental dan cara pandang ke depan terhadap suatu organisasi agar organisasi tersebut tetap eksis, antisipatif dan inovatif. Berdasarkan keadaan dan tantangan yang akan dihadapi Sulawesi Selatan, serta dengan mempertimbangkan modal dasar yang dimilikinya, maka disusunlah Visi Pembangunan Sulawesi Selatan.

Peranan Wakil Gubernur adalah sebagai wakil pemerintah pusat untuk membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan kabupaten/daerah.

Gambar 2 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 2 Struktur Organisasi Perusahaan

Data Karakteristik Responden

Teknik Analisis Data

Dari tabel diatas diketahui bahwa korelasi antara setiap skor pertanyaan dengan total skor dinyatakan valid, karena r-skor lebih besar dari r-tabel. Dari tabel diatas diketahui bahwa korelasi antara setiap skor pertanyaan dengan total skor dinyatakan valid, karena r-skor lebih besar dari r-tabel. Berdasarkan nilai validitas diketahui seluruhnya dinyatakan valid. Standar uji reliabilitasnya adalah 0,60, dimana jika nilai Cronbach alpha lebih besar dari 0,60 maka variabel dikatakan reliabel.

Berdasarkan uji reliabilitas diketahui nilai Cronbach alpha variabel mutasi sebesar 0,769 lebih besar dari 0,60 yang berarti data tersebut reliabel. Nilai Cronbach alpha variabel promosi jabatan sebesar 0,782 lebih besar dari 0,60 yang berarti data tersebut reliabel. Nilai Cronbach alpha variabel pengembangan karir sebesar 0,755 lebih besar dari 0,60 yang berarti data tersebut reliabel.

Kesimpulannya, nilai koefisien Cronbach's alpha(a) diketahui semuanya berada di atas 0,60 dan dianggap reliabel, yang berarti kuesioner tersebut layak untuk dianalisis lebih lanjut.

Tabel 4.7 Uji Reabilitas
Tabel 4.7 Uji Reabilitas

Uji Asumsi Klasik

Tujuan dari uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Jika terjadi korelasi maka terjadi masalah multikolinearitas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa Variabel Mutasi mempunyai angka Variance Inflation Factor (VIF) sebesar 1,925 kurang dari 10, sedangkan nilai Tolerance sebesar 0,520 > 0,1. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak melakukan hal tersebut. mengandung multikolinearitas. Variabel Promosi Jabatan juga memiliki nilai Variance Inflation Factor (VIF) sebesar 1,925 kurang dari 10, sedangkan nilai Tolerance sebesar 0,520 > 0,1. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung multikolinearitas.

Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketimpangan varians dari residu pengamatan lainnya. Berdasarkan Gambar 4.5 terlihat titik-titik tersebar secara acak dan tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak digunakan. Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui arah pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen.

Dari persamaan regresi diatas terlihat nilai konstanta sebesar 32,940 yang berarti tidak terdapat variabel Mutasi dan Promosi Jabatan (konstan), sehingga pengembangan karir pegawai sebesar 32,940 ii. Jika nilai R-squared mendekati satu, maka variabel independen menyediakan semua informasi yang diperlukan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R-squared maka semakin terbatas kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen.

Nilai R-squared akan bertambah setiap kali ditambahkan variabel independen, meskipun variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Hipotesis

Dengan kata lain, secara praktis dapat dikatakan bahwa kontribusi promosi dan mutasi pekerjaan terhadap pengembangan karir adalah 13,1. Dari tabel uji parsial diatas diperoleh nilai variabel Promosi sebesar 1,487 lebih kecil dari 3,27 dengan probabilitas sig t sebesar 0,146 lebih besar dari batas signifikansi 0,05. Nilai variabel Mutasi Jabatan sebesar -1,144 lebih kecil dari 3,27 dengan probabilitas sig 0,261 lebih besar dari batas signifikansi 0,05.

Tabel 4.12  Uji Signifikansi Parsial
Tabel 4.12 Uji Signifikansi Parsial

Pembahasan

Berdasarkan hasil uji parsial (uji t), promosi jabatan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengembangan karir pegawai, karena nilai t hitung sebesar 1,487 lebih kecil dari 3,27 dengan probabilitas sig t sebesar 0,146 lebih besar dari pada batas signifikansi 0,05. Jadi H0 diterima dan H1 ditolak sehingga data tersebut tidak berpengaruh positif terhadap pengembangan karir karyawan. Dampak mutasi jabatan terhadap pengembangan karir pegawai Berdasarkan hasil perhitungan dengan pengujian statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif yang diakibatkan mutasi terhadap pengembangan karir. Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) dapat disimpulkan bahwa variabel mutasi berpengaruh positif namun tidak terlalu signifikan terhadap kinerja pegawai, karena nilai thitung(-1,144)< ttabel(2,182) dengan signifikansi sebesar 0,261 < 0,05 Hal ini tidak sesuai dengan temuan - Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa mutasi berpengaruh terhadap pengembangan karir karyawan.

Menurut Bella Melinda Rustanda dan Candra Vionela Merdiana (2019), Analisis Dampak Promosi Pekerjaan, Mutasi dan Pelatihan Terhadap Pengembangan Karier Pegawai Di Kelas III Kabupaten Navigai Cilacap. Berpengaruh positif dan dapat diterima, hal ini dinyatakan dengan r hitung > dari r tabel. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS, besaran dampak mutasi dan promosi terhadap kinerja pegawai tergolong lemah. Kami berharap pada penelitian selanjutnya dapat menambah variabel independen lain yang juga mempengaruhi pengembangan karir karyawan serta dapat memperluas sampel penelitian pada perusahaan yang lebih besar.

Analisis Dampak Promosi, Mutasi dan Pelatihan Terhadap Pengembangan Karir Pegawai Kelas III Kabupaten Navigasi Cilacap. 2017. Pengaruh Promosi dan Mutasi Pekerjaan terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Pegawai di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Keuangan Provinsi Sulawesi Utara). Zanaria, Tyara Rizki, Dampak Penurunan Jabatan, Mutasi dan Promosi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Universitas Islam Negeri Raden Fattah Palembang 2018.

Pengalaman kerja yang saya miliki dapat membantu saya dalam pekerjaan yang saya lakukan saat ini.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Pengaruh mutasi dan imbalan kerja terhadap motivasi kerja pegawai pada bagian umum sekretariat daerah Kota Surakarta. Saya harap Anda menjawab dengan bebas sesuai dengan apa yang Anda rasakan, lakukan dan alami, bukan apa yang seharusnya/ideal. Kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner ini dan mengembalikannya kepada saya sangat membantu saya.

Saya yakin pengambilan keputusan atas hasil pekerjaan dilakukan secara adil di perusahaan ini.

Gambar

tabel  pada α = 5%
Gambar 2 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 4.2 Struktur Organisasi   Biro Pemerintahan Dan Otonomi  Daerah
Tabel 3 menunjukkan bahwa responden yang berusia 20-30 tahun  sebanyak 9 orang (24%), 31-40 tahun sebanyak 12 orang (32%) dan &gt; 40  tahun  sebanyak 16 orang (43%)
+7

Referensi

Dokumen terkait

36 3.4.3 Skala Pengukuran Skala pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya.26 3.5 Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data 3.5.1