• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kitab Tafsir Surah Al-Ikhlas Karya Ahmad Yasin Asymuni

N/A
N/A
Dena Mochtar I.

Academic year: 2024

Membagikan " Analisis Kitab Tafsir Surah Al-Ikhlas Karya Ahmad Yasin Asymuni"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Study Tafsir Nusantara: Analisis Kitab Tafsir Surah Al- Ikhlas Karya Ahmad Yasin Asymuni

Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Mohamad Arvan Fatihani

[email protected] Dena Mochtar Islamudin [email protected]

Abstrak: Perkembangan Tafsir Nusantara sangat patut untuk dicermati dan di telaah karena merupakan kekayaan khazanah keilmuan ushuluddin di nusantara, Tafsir surah Al-Ikhlas karya KH.

Yasin Asymuni ini sangat baik untuk di analisis karena menggunakan B.

Arab. Memiliki corak sufisme . penulisan ini sebagai bentuk perhatian kami dan kemauan kami untuk lenih mengetahui secara gambling kitab tafsir Surah Al-Ikhlas. Menggunakan metode penafsiran Maudhu’i, sistematika penafsiran, corak penafsirannya adalah Sufi, dan

kesimpulan.

Kata kunci: Tafsir Nusantara; Tafsir Al-Ikhlas; Ahmad Yasin Asymuni ; Analisis Tafsir

PENDAHULUAN

Penafsiran telah ada sejak zaman Rasulullah SAW, yang

menafsirkan Al-Qur'an dengan Al-Qur'an dan Hadist bersamaan dengan ijtihad. Para sahabat kemudian menambahkan ijtihad ke dalam metode penafsirannya, dan setelah mereka, Tabi'in dan Tabi'it tabi'in berlanjut hingga kita sekarang. Selama periode klasik dari abad ke-10 Masehi, ulama Nusantara telah berkontribusi pada perkembangan keilmuan tafsir. Saat itu, tafsir Al-Qur'an telah muncul dalam bentuk yang sangat kecil, bersama dengan bidang lain seperti fiqh, teologi, tasawuf, dan lain-lain, yang semua dibahas secara praktis dalam kehidupan sehari- hari. Pada masa pertengahan, ulama nusantara mulai menerjemahkan kitab tafsir, seperti tafsir Jalalain, yang kemudian diterjemahkan ke

(2)

dalam Bahasa Indonesia. Pada saat itu, mereka sudah menggunakan meote bi-ra'yi, dan belum populer pada metode bil-matsur. Dan beberapa tafsir Al-Qur'an mulai muncul, tetapi belum lengkap.

Penafsiran Al-Qur'an modern dimulai pada tahun 1920, dengan penulisannya berurutan hingga 30 juz, tetapi ada juga yang menulis per juz, dan sebagainya. Seperti Tafsir Al-Furqon, yang ditulis setelah Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa persatuan.

Selama sejarah, banyak tokoh ulama yang berusaha memahami dan menafsirkan al-Qur'an di Indonesia. Mereka menggunakan berbagai metode penafsiran untuk menjawab masalah sosial, politik, dan budaya yang dihadapi masyarakat. Secara historis, tafsir al Qur'an di

nusantara berkembang pesat dari zaman ke zaman, dan selalu menjadi subjek penelitian yang menarik. Al-Qur'an penuh dengan misteri dan ungkapan yang tidak pernah bisa diselesaikan dengan sederhana.

Beberapa poin dalam Al-Qur'an dianggap cukup kompleks untuk

dibahas secara mendalam. Selama bertahun-tahun, masalah yang rumit telah ditangani dan kemudian ditemukan lagi dalam masalah lain.

Banyak institusi pendidikan, agama, dan sosial terus menafsirkan Al- Qur'an karena alasan ini.

Selain itu, Islah Gusmian, penulis Khazanah Tafsir Indonesia: Dari Hermeneutika Hingga Ideologi (2003), menjadi pembicara pertama yang membahas materinya dalam "Ranah Kajian dalam Tafsir al-Qur'an Nusantara" untuk Tafsir Nusantara. Gusmian menganggap bahwa istilah "Tafsir Nusantara" secara eksplisit mengacu pada tafsir para mufassir Nusantara. Nusantara tidak hanya merujuk pada Indonesia;

itu juga merujuk pada Asia Tenggara, yang termasuk Malaysia, Singapura, Kawasan Indocina, dan wilayah sekitarnya.

Historiografi Tafsir Surah Al-Ikhlas Ahmad Yasin Asymuni

(3)

Ahmad yasin asymuni Adalah seorang tokoh agama yang alim dan mumpuni dalam ilmu agama terutama di bidang ilmu fiqih, ilmu falak, dan ilmu tasawuf. Ahmad Yasin Asymuni lahir pada hari kamis pada tanggal 8 Agustus 1963 tepatnya di dusun Pethuk desa Poh Rubuh kecamatan Semen kabupaten Kediri Jawa Timur. Beliau merupakan Putra ke 6 dari 11 bersaudara. Ibunya bernama Nyai Hj. Muthmainah dan ayahnya bernama Kyai Asymuni bin Kyai Fahri bin Kyai Hakam.

Silsilahnya jika di lanjutkan akan sampai kepada Sunan Bayat yang merupakan salah satu murid Sunan Kalijaga. 1

Dan juga di tanah kelahiranya tersebut beliau mendirikan pondok pesantren yang bernama Pondok Pesantren Spesialis Fiqh Hidayatut Thullab yang di dirikan pada tahun 1993 M. Keistimewaan pondok ini adalah mengarah kepada pendalaman fiqh, ilmu-ilmu dipelajari dengan waktu yang relatif singkat, seperti Sharaf 1 tahun, nahwu 2 tahun, balaghah 1 tahun. Alasan beliau memfokuskan pada pelajaran Ilmu fiqh karena ilmu fiqh adalah ilmu tentang semua hukum Allah, sedangkan semua kehidupan manusia tidak lepas dari hukum fiqh, maka fiqh sangat besar manfaatnya. Di pondok pesantren Hidyatut Thullab juga mempopulerkan Kitab Makna Petuk atau jenis kitab kuning klasik maupun kontemporer yang sudah di beri makna[arti].2

Di masa hidupnya sejumplah kitab beliau tulis tidak hanya puluhan kitab tapi ratusan kitab yang beliau tulis. Beliau bukan hanya pioner dalam kajian tafsir namun juga dalam bidang tasawuf, fiqih dan aqidah.

Adapun karya tafsir yang beliau tulis antara lain Tafsir

Bismillahirrahmanirrahim, Tafsir Muawwidztaini, Tafsir Al-Ikhlas, Tafsir Ayat Kursi serta Udhiyah ahkamuha wa fadlailuha. Yang di mana karya beliau ini memiliki ciri khas singkat, padat, praktis dan mudah di pahami.

1 2

(4)

Produktifitas KH. Ahmad Yasin Asymuni tidak lepas dari tempaan selama menjadi santri di pondok pesantren lirboyo kediri. Kebiasaan berdiskusi dan tidak menutup diri dari perbedaan pendapat dengan lawan diskusinya membuat beliau memumpuni untuk menghasilkan karya yang otentik.

Selain sejumplah karangan yang beliau tulis, KH Ahmad Yasin Asymuni di masa hidupnya juga aktif sebagai Pengurus Wilayah

Nahdlatul Ulama’ [PWNU] Jawa Timur. Beliau juga Terkenal ahli dalam Bahtsul Masail [ forum membahas dan menjawab masalah agama yang berkembang di masyarakat ]. Belau wafat pada tanggal 11 Januari 2021 saat beliau berusia 57 Tahun.3

Karya Tafsir Ahmad Yasin Asymuni

Beliau KH. Ahmad Yasin Asymuni telah mewariskan perbendaharaan keilmuan yang besar dengan karya-karyanya yang bermanfaat semasa hidupnya dan setelah wafatnya, disambut baik oleh banyak orang. Mereka mempelajarinya, memanfaatkan peniggalan Ulama besar ini yang

karangannya mencapai. Lebih dari 200-an kitab telah ditulis, merentang dari berbagai bidang ilmu tidak terkecuali dalam bidang tafsir. Di antara karya- karya beliau dalam bidang tafsir yang terkenal yakni kitab al-basmalah min jihatil funun, tafsir surah al ikhlas, tafsir ayat kursi, tafsir bismillahir

rahmanir rohim, tafsir al fatihah, tafsir hasbunallah, tafsir maa ashobaka, tafsir al-mu’awidatain, tafsir muqodimah al fatihah, tafsir surah al kafirun, tafsir surah al qodri.4

Kitab Tafsir Surah Al ikhlas Ahmad Yasin Asymuni 1. Latar belakang Penulisan Tafsir Al-Ikhlas

Sebelum menulis tafsir al-ikhlas, KH. Ahmad Yasin Asymuni terlebih dahulu telah menyelesaikan kitab Muqaddimah Tafsir Al-Fatihah yag telah diselesaikan pada tahun 1411 H atau 1991 M. KH. Ahmad Yasin

3 4

(5)

Asymuni melanjutkan dengan menulis kelanjutannya yaitu Tafsir surah Al-Fatihah yang selesai ditulis pada 12 Rabi’ul Awwal 1412 H atau bertepatan pada tahun 1992 M, setahun kemudian beliau melanjutkan menulis Tafsir dengan judul Tafsir Surah Al- Ikhlas yang dapat

diselesaikan pada 20 Muharram 1413 H bertepatan pada tahun 1993 M. (Wahyu Ari, 2020)

Dalam penulisannya tidak ada alasan spesifik dalam penulisan karya beliau Tafsir Surah Al-Ikhlas. Beliau malah langsung menjelaskan isi dari bab yang akan dibahas dalam kitab tafsir tersebut. Memang pada umumnya seorang pengarang atau muallif akan mencantumkan alasan penulisannya pada muqaddimah atau kata pengantar, berdasarkan pengamatan kami, hal ini tidak hanya terjadi pada Tafsir Surah Al- Ikhlas saja, namun dalam karya-karya beliau yang lainnya kecuali Tafsir Surah Al-Fatihah yang memiliki muqaddimah dan menjadi buku sendiri.

Menurut Ahmad Yasin bin Asymuni sendiri, alasan spesifik yang dikemukaan oleh beliau karena efisiensi serta tidak menyukai basa-basi dalam menulis. Ia merasa cukup Ketika menulis Tafsir Ahmad Yasin Asmuni yang didalamnya di tuliskan bab dan masalah yang akan ditafsirkan. Namun disini kami menemukan alasan KH. Ahmad Yasin asmuni yang terletak di dalam tafsir Bismillahirrohmanirrohim.(Fitroni, 2018) Beliau mengemukakan bahwasanya faktor-faktor yang

mengharuskan nya menulis tafsir ialah karena permintaan dan melihat kebutuhan masyarakat akan kajian Al-Qur’an yang lebih mandalam, alasan utamanya karena beliau dikenal sebagai ulama ahli Fiqh, sehingga permintaan yang besar dalam kajian tafsir dari masyarakat memiliki animo yang tinggi dari kalangan Santri maupun masyarakat luas.

Sistematika Penulisan Kitab Tafsir Surah AL ikhlas Ahmad Yasin Asmuni

(6)

Dalam menulis tafsir ini, Ahmad Asymuni menggunakan Bahasa Arab sebagai pengantar. sesuai dengan pengetahuan kami tentang penggunaan bahasa Arab. Karena bahasa Arab memiliki kosa kata yang paling lengkap di dunia, penafsirannya mungkin lebih mudah. Selain itu, orang Jawa memiliki kosa kata yang lebih luas dari Bahasa

Indonesia. Tentu saja, ini adalah sebuah Langkah yang sangat baik.

Selain itu, alasan KH. Ahmad Yasin menuliskannya dalam Bahasa Arab adalah agar masyarakat umum dapat memanfaatkannya. tidak eksklusif untuk orang Jawa (karena beberapa karyanya ditulis dalam Bahasa Jawa sebagai pengantar).

Ahmad Yasin Asymuni menjelaskan dalam tafsir surah al Ikhlas bahwa surah itu termasuk suah makiyyah, yang terdiri dari 4 ayat, 15 kalimat, dan 47 huruf. Seperti yang disebutkan sebelumnya, Ahmad Yasin Asymni adalah seorang ahli falaq, tasawuf, dan fiqh yang terkenal. Selain itu, dia juga ahli dalam hikmah. Ini terbukti dalam penjelasannya tentang ayat "Qul Huwa Allahu Ahad", yang

menggunakan konsep ma'rifat, yaitu mengenal tuhan sebagai kenikmatan.

Untuk mengetahui mengenai kitab tafsir surah al Ikhlas karya Ahmad Yasin Asymuni di terbitkan oleh percetakan Hidayatut Thullab Petuk Kediri, berikut contoh kitab Tafsir Surah Al Ikhlas karya Ahmad Yasin Asymuni.

(7)

1 .

Nama Kitab Tafsir Al -Ikhlas

2 .

Pengarang Ahmad Yasin Asymuni

3 .

Penerbit Hidayatut Thullab

4 .

Kota Penerbit Kediri

5 .

Tahun Penerbit 2007

6 .

Halaman 94 Halaman

7 .

Cetakan Ke II

Metode penafsiran Kitab Tafsir Surah Al Ikhlas

Dalam tafsir surah al ikhlas ini cenderung menggunakan metode maudhu’i yakni menjelaskan konsep al qur’an tentang tentang suatu tema tertentu dengan cara menghimpun seluruh ayat al qur’an yang relevan dengan tema tersebut. Kemudian masing masing ayat di kaji secara menyeluruh, mendalam dan tuntas dari berbagai aspek

kajianya.(Yasin, 2020)

Alasannya adalah Isi dari Kitab Tafsir Al-Ikhlas sendiri banyak menjelaskan mengenai penafsiran, hikmah, faidah dan fadilah surat Al- Ikhlas. Seperti pada umumnya kitab tafsir Ahmad Yasin juga banyak menutip dari kitab-kitab tafsir ulama klasik, seperti kitab Fadhail al- Quran, kitab Khozinah al-Asror karya Sayyid Muhammad Haqqi An-

(8)

Nazili, Tafsir Ibnu Naqib, Tafsir Mafatih al-Ghoib karangan Imam Fakhruddin Ar-Razi, Tafsir Al-Qurtubi namun menurut Ahmad Yasin ia lebih banyak mengutip rujukan dari dua sumber kitab tafsir yaitu kitab tafsir karya Ar-Razi dalam segi pemahaman dan menggunakan tafsir al- Qurthubi dalam segi hikmah dalam menafsirkan surat Al-ikhlas.(Irwan, 2018)

KH. Ahmad Yasin memiliki pemahaman tersendiri dalam memahami ilmu tafsir, menurut beliau, antara tafsir dan ta'wil

mempunyai perbedaan yang signifikan. Semua karya tafsirnya adalah gabungan dari tafsir dan ta'wil. ia mengatakan bahwa dikatakan sebuah tafsir apabila seorang mufassir itu memiliki sanad yang bersambung dari guru-gurunya ke tabi’in dan sahabat nabi hingga kemudian sampai Rasulullah SAW, sedangkan ta'wil adalah sebuah metode yang dapat berkembang sesuai dengan keperluan dan tuntutan zaman. Itulah mengapa tafsir ini dinamakan sebagai Tafsir surat Al- Ikhlas, yang apabila dilihat pada isi daripada tafsir itu sendiri mirip seperti sebuah syarah.5

Sistematika Pembahasan Kitab Tafsir Surah Al Ikhlas

Kitab Tafsir al ikhlas ini juga di mulai dengan muqoddimah sama seperti pada kitab tafsir lainya. Ahmad yasin asymuni dalam muodimahnya menjelaskan bahwasanya pengkajian ayat ayat surah al ikhlas ini bersumber dari berbagai pendapat dan komentar berbagai pakar tafsir. Di dalam kitab ini, Ahmad yasin asymuni membagi menjadi 9 bab pembahasan.

1). Komentar pakar turunya tafsir tentang surah al ikhlas.

Dalam bab pertama ini, penulis menyimpulkan ada dua pendapat dalam turunya surah al ikhlas ini, yang pertama pendapat dari ahmad yasin asymuni dan yang ke dua dari

5

(9)

pendapat ulama'. Menurut ahmad yasin asymuni terdapat 3 sebab turunya surah al ikhlas yakni karena adanya pertanyaan dari kaum musyrikin, menjawab pertanyaa dari orang yahudi , menjawab pertanyaan dari orang kristen. seperti

Menurut pendapat ulama' lainya sebab turunya surah al ikhlas di dasarkan pada beberapa riwayat. Misalnya yang diriwayatkan oleh Ubay bin ka'ab, Jabir bin abdullah, Abu Al- Aliyah, Al-Sya'biy dan Ikrimah RA Yaitu ketika berkumpulnya kaum kafir mekah, termasuk Amir bin At-Thufail dan Arbad bin qois. Mereka berkata: '' Wahai Muhammad, gambarkanlah kepada kami tentang tuhanmu, terbuat dari apakah dia? Apakah dari emas, perak, besi, atau tembaga, karena tuhan kami terbuat dari bahan bahan itu''. Rasulullah menjawab:'' Dia tidak menyamai segala sesuatu dari itu ''. Maka, Allah SWT menurunkan surat ini.

2). Nama surah al ikhlas

Kemudian bab kedua ini, muallif membahas tentang pendapat pakar tafsir mengenai 20 nama lain surah al ikhlas beserta keutamannya.6

Al-Ikhlas

Seperti yang pernah di katakan oleh Qatadah: '' Sudah sepantasnya di di sebut surah al-ikhlas mengingat dia merupakan surah yang secara murni demi allah. Di dalamnya tidak di

sebutkan sama sekali mengenai sesuatu tentang dunia dan

6 Yasin Asymuni Ahmad, Khasiat, keistimewaan,keajaiban,tafsir dan ta'wil surah al ikhlas, (Kediri: Pon pes hidayatut thullab petuk semen kediri jawatimur,2007), hlm.13-17

(10)

akhirat.'' Dan jugayang pernah di katakan oleh sa'id al-hanafiy: '' Dia di sebut al ikhlas karena dia membebaskan pembacanya dari berbagai kesulitan dunia, sakaratul maut, gelapnya kubur, dan kekcauan hari kiamat"

Al-Tafrid, Al-Tajrid dan Al-Tauhid

Karena di dalam surah ini tida di sebutkan kecuali sifat

"Salbiah" yakni sifat keagungan allah.

Al-Najah

Karena dia merupakan penyelamat manusia dari berbagai bencana dunia dan akhirat, dengan kalimat tauhid di dunia selamat dari pedang dan pajak di akhirat selamat dari siksaan neraka jahanam.

Al-Wilayah

Karena dalam sebuah hadis sudah di riwayatkan

bahwasana ada seorang lelaki bermaksud menunaikan shalat subuh dia berfikir dan membaca surah al fatihah, maka rasulullah saw, bersabda :

فَ باتَكِتَلِا دُتََِافَأرقَفَ ةِعكَرلِا ىفَ مَاقَ امَلَفَ نَوْرفَ اكِلِا اهُيأَي لْفَ أرقَفَ ءَاربَتََِ لَوَتََِ

مَلاَ'سَّلِاوْ ةُلاَ'صَّلِا وَيَلِ عَ وَلِ لْقَ

مَلاَ'سَّلِاوْ -ةُلاَ'صَّلِا وَيَلَعَ وَلِ لْقَ فَ ب تَكِلِاىَأرَ قَ نْمَ نْلِوْ دُحَا وَلَلِاوَىَ لْقَ أرقَفَ َلَوَتََِ

وَلَلِاوَىَ لْقَأرقَ فَ 'لَوْ تَ

ىلَعَ وَلَلِا فَرعَ نْمَ نْلِوْ ىلِاعَ تَ وَلَلِا ءَايَلِوْا نْمَ نَاكَاىَأرَ قَ نْمَ نْلِوْ دُحَا وَنَحِمَ'دُعَ يَقَ هلِاوْ دُقَ فَ وَجْوَلِااذَىَ

.-ةِمَعنِ وَ'نَحِمَ وَ'نِأَكَ تَحَرَ

Artinya: Yang membaca Surat Fatihah dan membaca lagi Surat Al- Kafirun, maka ketika Fatimah tadi berdiri di rakaat kedua, maka membaca Fatihah lagi secara urut kemudian meةُbaca Al-Ikhlas dan barang siapa membacanya merupakan setengah dari kekasih Allah. Dan barang siapa mengetahui Allah. Dalam hal ini maka

(11)

sembahlah nama Allah, maka ingat-ingatlah cobaan Allah karena sesungguhnya cobaan Allah itu nikmat yang sesungguhnya.

Al-Nisbah

Dinamakan surat Al-Nisbah karena orang musyrik yang berkata kepada nabi " Unsub lana " ( panjangkanlah buatmu untuk Tuhanmu).

Maka Allah menurunkan surat ini.

Al- Makrifah

Di namakan surah al makrifah karena d ambil dari sebuah riwayat dari Abdullah Al-Anshory bahwa seorang lelaki

menunaikan sholat dua rokaat lalu membaca surah al ikhlas, maka Rasulullah Saw bersabda: " Inilah manusia yang mengenal tuhanya "

Al-Jamal

Diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW bahwa Allah memiliki keindahan ada yang bertanya kepada rasul tentang arti jamal maka Allah menjawab bahkan hanya satu yang bersifat shomad sampai akhir ayat keindahan seorang hamba bisa diketahui dengan mengagumi sifat Allah.

Al- Muqosyqosyah

Karena surah tersebut dapat menyembuhkan pembacanya dari penyakit syirik ( terkena santet ).

Al-Muawidzah

Karena rasulullah pernah bersabda kepada seorang lelaki. "

Qul huwa allahu ahad dan Muawidzatain ketika pagi dan sore.

Akan mencukupimu dari segala sesuatu, baik urusan dunia maupun akhirat. "

Al-Shomad

(12)

Karena di dalamnya di sebutkan kata " Al-Shomad "

sebagaimana surah ibrahim dan Muhammad di namai dengan nama mereka.

Al-Asas

Di riwayatkan dari Qatadah dan Anas bin Malik dari Rasulullah Saw bersabda bahwasanya tuju langit dan tuju bumi di landasi atas " Qul huwa allahu ahad ".

Al- Mani'ah

Karena di riwayatkan dari sahabat Nabi Al- Dlohak bin Muzahim dari Ibnu Abbas Ra. bahwa Allah SWT mengucap pada malam Isra' Mi' raj untuk memberikan kepadamu tentang surat Al-Ikhlas yang merupakan sebagian dari simpanan gudang Arsynya allah. Dan surah al ikhlas ini juga merupakan sesuatu yang menghalangi siksa kubur dan penyelamat dari neraka.

Al-Muhdliroh

Karena malaikat segera hadir untuk mendengar ketika surah al ikhlas di baca.

Al-Munfiroh

Karena syetan-syetan segera kabur melarikan diri saat surah al ikhlas di baca.

Baro'ah

Karena surah al-ikhlas merupakan indikasi kebebasan seseorang dari syirik. Di riwayatkan dari rasululah saw.

Bersabda: " Barang siapa membaca surah al ikhlas di dalam sholat atau lainya. Maka allah swt, menuliskan baginya kebebasan dari neraka".

(13)

Al- Mudzakiroh

Karena surah ini senantiasa mengingatkan manusia akan keesaan allah swt. Atau dapatlah di katakan bahwa membaca surah ini akan mengingatkan seseorang kepada sesuatu yang seorang itu di anggap pentingkan yang terlupakan.

Al-Nur

Karena di ambil dari sebuah sabda nabi bahwasanya segala sesuatu itu pasti mempunyai cahaya dan cahaya al quran adalah surah al ikhlas. Sedangkan cahaya manusia itu ada pada bola matanya.

Al-Amin

Karena saat menceritakan tentang allah swt. Rasulullah bersabda: "Laa ilaha illa allah adalah benteng-Ku. Maka berang siapa memasukinya akan aman dari siksa-Ku"

3). Hadis tentang keistimewaan surah al ikhlas

Kemudian bab ke tiga ini membahas tentang berbagai hadis yang menjelaskan tentang keistimewaan surah al ikhlas mulai yang di riwayatkan oleh Abu hurairoh ra, abu sa’id al khudzriyi , Abu dardak ra, Ubay bin ka’ab ra, Mu’adz bin jabal, Anas ra, Ali ra, Ibnu abbas ra, Jabir bin abdullah ra, dan lain lain. Yang dimana dari keseluruhan periwayat [rowi] di atas seragam menceritakan tentang keistimewaan surah al ikhlas dari tutur kata rasulullah saw, seperti salah satu sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Sahih Muslim dari Abu Dardak RA. Besabda:

نَارقَلِا ءَازَجْا نْمَ ازَجْ -دُحَا هلَلِاوَهُ لْقَ لْعجَفَ Cءَازَجْا تَثَلاَثَ نَأرقَلِا أ'زَجْ 'زَعَوْ 'لْجْ هلَلِا 'نَا.

(14)

Artinya: "Sesungguhnya allah swt membagi al-qur'an dalam tiga bagian. Maka allah swt menjadikan " Qul huwaa allahu ahad " menjadi satu dari banyak bagian al-qur'an"

4). Tendensi keutamaan surah al ikhlas

Dalam bab ke empat membahas tentang kecenderungan terhadap keutamaan surah al ikhlas yakni bisa mendekatkan diri kepada allah swt, bisa menambahkan rizki bagi pembacanya. Dan barang siapa yang membaca surah al ikhlas dia dapatkan pahala baginya sama seperti pahala dari 4 malaikat yakni malaikat jibril, mika’il, israfil dan izra’il yang di setiap sayapnya terdapat salah satu ayat dari surah al ikhlas, hadis ini di riwayatkan oleh ibnu abbas dari rasulullah saw, bersabda:

Hadis hal 47 فْنِ ئلِاوْ لَ اقَفَ هلَلِ لَوَسُرَ ائ مْغَنِ اوَلِاقَ

Artinya: " Demi dzat yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya " Qul Huwaa Allahu ahad " tertulis di atas sayap malaikat jibril AS. " Allahu Shomad " tertulis di atas sayap malaikat mika'il AS. " Lam yalid walam yulad "

tertulis di atas sayap malaikat israfil AS. " Walam yakun lahu kufuwan ahad " tertulis di atas sayap malaikat izra'il AS. Maka barang siapa yang membacanya, Allah akan memberikan pahala dari ke 4 malaikat tersebut.

5). Penebusan diri dari neraka dengan selain surah al ikhlas Kemudian bab ke lima ini membahas tentang tutur para pemimpin sufi yakni barang siapa membaca tahlil sebanyak 70.000 kali maka allah swt membebaskan dirinya atau jiwa orang yang dibacakannya dari neraka. Dalam menafsirkan "tasbih"

dalam kitab " Mi'raj" karya Syekh Najmudin Al-Ghaithiy berkata:

" Diriwayatkan oleh imam thabraniy dalam Al-Ausath, Al-kharaitiy

(15)

dan Ibnu mawardaih dari ibnu abbas As. Berkata: rasulullah saw bersabda:

نْمَ هسَّفْنِ ئرتَشْأ دُقَفَ ةُرمَ فْلِا هدُمَحِبوْ هلَلِا نْحِبَسُ حُبَصَّي نْيَحَ لْقَ نْمَ

هلَلِا -قٌيَتَعَ همَوَي رخا نَ اكَوْ ئلَعتََِرَ هلَلِا

Artinya: "Barang siapa membaca " Subhanallah walhamduillah"

1.000 kali saat menjelang pagi, dia benar benar telah membeli dirinya dari allah swt. Dan akhir dari harinya merupakan

pembebasan allah swt."

6). Khasiat dan keistimewaan surah al ikhlas

Kemudian bab ke enam ini membahas tentang pendapat pakar tafsir tentang khasiat surah al ikhlas misalnya dapat menghancurkan orang dzalim atau musuh, dapat menolak bencana dan mendapatkan apa yang dia inginkan, dapat

memberikan pahala kepada orang yang sudah mati yang dimana pembacanya juga mendapatkan pahala yang sama sebanyak orang yang sudah mati tersebut tanpa mengurangi pahala sedikitpun.

7). Khasiat tulisan surah al ikhlas

Kemudian bab ke tuju ini membahas tentang beberapa khasiat tulisan surah al ikhlas yang salah satu khasiatnya adalah dapat menyembuhkan orang yang sakit, dengan tata cara menulis surah al ikhlas bersama basmallah sebanyak 7 kali dalam sebuah gelas yang terbuat dari tanah dan meminumkanya.

Kemudian Khasiat yang ke dua adalah bila mana seseorang merasa kesulitan untuk mendapatkan sesuatu atau menghindari suatu masalah, hendaknya seseorang itu menulis surah al ikhlas bersama bismillah sebanyak 1.000 kali, maka allah swt akan

(16)

mempercepat penyelesaianya. Menurut muallif dengan cara ini merupakan cara yang manjur atau mujarab.

Khasiat yang ke tiga adalah bila seseorang ingin

mendapatkan apa yang di inginkanya, terjaga dari musuh, dan mendapatkan apa yang disukainya maka hendaknya seseorang menulis surah al ikhlas bersama basmallah sebanyak jumlah para rasul 7

8). Tafsir surah al ikhlas

Kemudian bab ke delapan ini membahas tentang beberapa rumusan masalah yang terdapat pada penafsiran surah al ikhlas, yakni lafadz ‘’Qul huwa allahu ahad’’, lafadz’’Allahu shomad’’, Lafadz ‘’Lam yalid walam", dan lafadz ‘’Walam yakun lahu kufwan ahad ".

9). Faedah dalam tertib ayat

Kemudian bab yang terakhir membahas tentang faedah dalam segi tertibnya ayat surah al ikhlas. Dalam bab ini di sebutkan ada 4 faedah yang salah satunya adalah pada permulaan surah, yakni "Qul huwa allahu ahad" yang menunjukan bahwa allah swt adalah maha tunggal. Kata "

Shomad " yang menunjukkan bahwa allah swt adalah dzat yang maha pemurah dan maha pengasih. Kata " Lam yalid walam yuulad " yang menunjukkan bahwa allah swt maha kaya secara mutlak dan tersucikan dari segala bentuk perubahan. Kemudia kata " Lam yakun lahu kufwan ahad " memberikan isyarat dinafikan semua sifat yang tidak pantas dan duplikasi.

Corak Penafsiran Kitab Tafsir Surah Al-Ikhlas

7 Ibid. Hlm.60

(17)

Dalam kamus bahasa Indonesia corak diartikan sebagai suatu konotasi makna, yaitu bunga atau gambar - gambar (ada yang

berwarna-warna) pada kain (tenunan, anyaman), berjenis-jenis warna pada warna dasar, juga diartikan dengan sifat (paham, macam, dan bentuk). Dan dalam kamus bahasa arab dikenal sebagai نَاوَلِا suatu bentuk plural dari kata نَوَلِ lawn yang diartikan dengan warna dan لْكِش yaitu bentuk. (Danial, 2020)

Ketika Tafsir surat Al-Ikhlas ini disusun, Ahmad Yasin merasa bahwa isi dari kandungan surat Al-Ikhlas sangatlah luas dan kompleks sehingga ia melibatkan dari seluruh aspek Ketika menafsirkan tafsir surat Al-Ikhlas. tidak hanya sebatas pada penafisrannya. misalnya, dalam satu tafsir hanya terdapat satu corak saja di dalamnya. Namun berbeda dengan Ahmad Yasin, yang mengikut sertakan hikmah tasyri’

di dalam penafsirannya sehingga tafsirnya menyeluruh. Begitu pula dari segi ilmu Ulumul Quran, Dan juga ilmu balaghahnya.

Dalam penulisan kitab tafir Al-Ikhlas, Ahmad Yasin lebih condong kepada corak tafsir sufistik. Sekalipun Tafsir surat Al-Ikhlas bukan tergolong tafsir yang pertama kali di tulis oleh Ahmad Yasin di awal masa memulai karir menulisnya. Namun menurut Ahmad Yasin sendiri, dalam tafsir surat Al-Ikhlas ia belum mencantumkan ijtihad

pemikirannya sendiri.8

Ahmad Yasin masih meringkas dan mengkutip pemikiran dan pendapat ulama muafssir dalam menulis tafsir surat Al-Ikhlas. Tapi disalah satu tafsir yang lainnya ada salah satu ijtihad yang Ahmad Yasin cantumkan dalam penafsirannya. sikap preventif terhadap hasil ijtihad para mujathid yang menjadi sebab ia belum berani menulis hasil ijtihadnya sendiri, menurutnya masih banyak kalangan yang belum percaya pada ulama mujathid timur tengah sehingga ia memilih untuk tidak sembarangan mengutip dan mengembangkan hasil ijtihad dari ulama tersebut. jika jelas ulama tersebut bukan mujtahid maka ia

8

(18)

berani untuk mengembangkannya tetapi jika bukan maka ia tidak akan merubahnya. Itulah yang mendasari ia tidak mencantumkan ijtihadnya sendiri dalam tafsir surat Al-Ikhlas.9

Seperti yang telah dijelaskan dimuka pada kajian karakteristik kitab, penyajian tafsir Al-Ikhlas ini diawali dengan mukadimah dari Ahmad Yasin yang menjelaskan isi dari kitab tafsir yang berupa kajian bab per bab. jika pembaca membuka kitab ini maka akan disuguhkan penafsiran yang dimuali dengan satu bab yan membahas mengenai asbabun nuzul surat Al-Ikhlas menurut beberapa mufassirin.10

Ahmad Yasin menghimpun khusus dalam satu bab khusus yang membahas Asbabun Nuzul surat Al-Ikhlas dimaksudkan agar para Muthallib dapat mengenal serta mengerti surat Al-Ikhlas secara historis dan dari segi metode ilmiah yang digunakan dengan

menggabungkan sistematika lama dalam hal kekayaan referensinya dan sistematika baru dalam hal kemudahannya pemahaman isi kitab tafsir.11

9 10 11

(19)

PENUTUP

Kitab Tafsir karya KH. Yasin Asymuni menggunakan Bahasa Arab sebagai Bahasa pengantar, juga sebagai Bahasa Al-Qur’an yang

tentunya dapat dikaji secara umum dan mempermudah penjelasannya karena kekayaan makna dalam bahasa Arab tersebut. metode

penulisannya menggunakan menggunakan metode maudhu’i yakni menjelaskan konsep al qur’an tentang tentang suatu tema tertentu dengan cara menghimpun seluruh ayat al qur’an yang relevan dengan tema tersebut. Kemudian masing masing ayat di kaji secara

menyeluruh, mendalam dan tuntas dari berbagai aspek kajianya. Beliau juga mengungkapkan banyak pandangan dalam sistematika

pembahasan. Corak yang beliau tulis condong kepada tafsir sufi dengan metode tahlili. Pemahaman beliau dan keluasan ilmu beliau dalam menafsirkan tafsir sangat memberi dampak yang baik dalam perkembangan Tafsir Nusantara. Sebagai warisan dan salah satu rujukan pandangan penafsiran di Nusantara.12

12

(20)

DAFTAR REFERENSI

Danial, D. (2020). Corak Penafsiran Al-Qur’an Periode Klasik Hingga Modern. Hikmah Journal of Islamic Studies, 15(2).

https://doi.org/10.47466/hikmah.v15i2.136

Fitroni, M. C. (2018). Tafsir Basmalah (Karya Ahmad Yasin Asmuni).

Skripsi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir Fakultas Ushuluddin Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an Jakarta.

Irwan, S. (2018). Epistemologi Tafsir Surat Al-Iklash Karya Kiai Ahmad Yasin bin Asmuni. Skripsi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir Fakultas

Ushuluddin Dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya.

Wahyu Ari, A. W. (2020). SEJARAH TAFSIR NUSANTARA. Jurnal Studi Agama, 3(2). https://doi.org/10.19109/jsa.v3i2.5131

Yasin, H. (2020). MENGENAL METODE PENAFSIRAN AL QURAN.

Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1).

https://doi.org/10.34005/tahdzib.v3i1.826

(21)

Catatan penting

1. Libatkan contoh dalam setiap analisis 2. Perbaiki kata-kata plagiasi

3. Perhatikan pembahasan apakah sudah ringkas dan jelas 4. Usahakan semua paragraph memiliki footnote atau referensi 5. Usahakan menggunakan metode translasi arab

Referensi

Dokumen terkait

Namun, karena metode penafsiran yang digunakan oleh Ahmad Sanusi dalam kitab tafsir Rawd}at al- ‘ Irfa>n Fi> Ma’rifat al-Qur ’ an ini adalah ijmali, jadi

penafsiran antara Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsir Ibnu Katsir dengan Ahmad Musthafa Al-Maraghi dalam kitab tafsir Al-Marghi tentang kisah Ash฀āb Al- Kahfi yang

Ia tidak akan menafsirkan suatu ayat (karya tafsirnya selain surat Al-iklash) kecuali telah membaca beberapa kitab tafsir dan kitab-kitab salaf yang membahas yang

modern yang mengutip ijma>‘ dalam surah al-kahfi ayat 60 itu. ‘A>shu>r, berkenaan dengan penafsiran al-atqa> dalam surah al-Lail [92]: 17, sebagaimana terlihat

Meskipun Syeikh Yasin tidak menulis kitab tafsir secara khas, justeru beliau telah menulis karya dalam ilmu tafsir, iaitu FayÌ al-KhabÊr wa KhulÉÎah al-TaqrÊr.. Berikut

SARAN Berdasarkan hasil penelitian skripsi dengan judul konsep al-Shulhu dalam surah al-Nisa ayat 128 dan surah al-Hujurat ayat 9 studi penafsiran sayyid quhb dalam kitab tafsir fī

Dan tidak membahas mengenai penafsiran-penafsiran tokoh terkait terhadap ayat-ayat Ahl Al Kitab.16 Karya lain yang telah meneliti kitab tafsir tematik Muhamad Al Ghazali berupa

167 Ramadhan Jabal Primadana, Wati Susiawati, Ahmad Dardiri ANALYSIS OF DILALAH TASHAWWURIYYAH CONCEPTUAL METHAPOR IN THE AL-QUR'AN SURAH YASIN ANALISIS DILALAH TASHAWWURIYYAH