Mikroba anaerob
Mikroba aerob
ANALISIS DATA
Pada percobaan kali ini yaitu melakukan pembuatan kompos menggunakan campuran sayuran. Pada campuran tersebut ditambahkan EM4, dimana EM4 berfungsi sebagai activator yang mengandung unsur C dan unsur N, sehingga proses degradasi pada bahan-bahan tersebut semakin cepat. Dan bahan baku yang digunakan harus dikecilkan ukurannya terlebih dahulu agar mempermudah didekomposisi karena luas permukaannya meningkat dan mempermudah akitvitas mikroorganisme perombak, yakni bakteri EM4. Proses pengomposan dilakukan secara anaerob yaitu tidak membutuhkan oksigen.
secara anaerob :
Bahan organic CH4+hara+humus secara aerob :
Bahan organic +CO2 H2O+Hara+humus+enersi
Dari pengamatan yang didapatkan bahwa semakin hari pH semakin meningkat, yaknik berada pada rentang 6-8, pada minggu ke-2 pH melebihi pH optimum pada kompos. Umumnya, hal ini dapat diakibatkan semakin hari organisme yang ada pada proses pengomposan semakin banyak. Semakin banyak mikroba pada kompos maka semakin banyak juga hasil metabolism yang dihasilkan oleh mikroba-mikroba tersebut. sehingga pH pada kompos cenderung selalu meningkat dan melebihi suhu optimum.
Terlihat bahwa dari data pengamatan pada minggu pertama dan kedua mengalami penurunan. Hal tersebut dikarenakan keadaan kompos yang terlalu lembab sehingga air yang ada dalam kompos tidak turun dan menguap. Selain lingkungan yang lembab dan ukuran partikel, jumlah mikroba yang merombak bahan organik juga berpengaruh terhadap temperatur kompos. Jumlah cendawan dan bakteri yang mengalami peningkatan menunjukkan adanya peran aktif mikroba untuk mendegradasi bahan organik. Hal ini dikarenakan jumlah mikroba yang banyak akan menghasilkan metabolisme yang tinggi sehingga CO2. H₂O, humus dihasilkan juga meningkat.
Warna kompos merupakan parameter yang menunjukkan tingkat kematangan suatu kompos. Setelah dilakukan pengamatan warna kompos dari coklat menjadi hitam yang tandanya bahwa proses pengomposan sudah selesai dan kompos sudah dapat dikatakan matang.
Pengamatan bau kompos dilakukan dengan indra penciuman, pada proses pengomposan yang dilakukan telah terjadi perubahan bau dari awal pengomposan sampai akhir pengomposan. Bau yang dihasilkan pada minggu ke-1 mulai timbul
bau tetapi masih berbau khas dari bahan organic, karena belum terdekomposisi oleh mikroba. Pada minggu ke -2, proses pengomposan telah menghasilkan bauk arena aktivitas dari mikroba yang merubah bahan organic menjadi gas metana.